Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA

PADA IBU HAMIL

Sariestya Rismawati, & Etin Rohmatin


Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya anemia pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017.
Penelitian termasuk penelitian kuantitatif dengan rancangan case control, dengan jumlah
kelompok kasus dan keloompok kontrol masing-masing 25 orang. Analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan chi kuadrat dan multivariat
menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara umur ibu (0,185), paritas (0,107), pekerjaan ibu (0,552), status gizi ibu
(0,123), pendidikan ibu (0,390) dan pengetahuan (0,258) terhadapkejadian anemia. Konsumsi
Fe (0,001) dan kunjungan ANC (0,004) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
(0,009). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi Fe yang
paling berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, sehingga disarankan bidan atau
tenaga kesehatan memantau dan memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan dan meminum tablet Fe secara teratur.

Kata kunci : anemia, konsumsi Fe, kunjungan ANC

Abstract
This study aimed to derminate the factors causing anemia in pregnant women in
Rajapolah public health centre year 2017. This research was are quantitative research with
case control design, with the sample case and control group each 25 people. Univariate
analysis used frequency distribution, bivariate analysis used chi square and multivariate with
multiple logistic regression.the result showed no significant relationship between maternal age
(0.185), parity (0.107), maternal occupation (0.552), maternal nutritional status (0.123),
maternal education (0.390) and knowledge (0.258) on the incidence of anemia. Fe (0.001) and
ANC (0.004) intakes were associated with anemia in pregnant women. Fe consumption is the
factor most related to the incidence of anemia in pregnant women (0.009). based on the result
of this study can be concluded that the most influental factor to anemia in pregnancy women Fe
consumption, so it is advisable midwife orhealth workers monitor and motivate pregnant women
to perform pregnancy examination and taking tablet Fe regularly.

Keywords : anemia, Fe consumption, ANC visit

PENDAHULUAN eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi,


AKI di Indonesia masih cukup tinggi. dan infeksi, sedangkan salah satu faktor
Survei Demografi Kesehatan Indonesia penyebab tidak langsung kematian ibu hamil
(SDKI) tahun 2014 menyebutkan bahwa AKI adalah anemia. Risiko dari penyebab
di Indonesia 214 per 100.000 kelahiran langsung ini akan semakin meningkat bila
hidup (Depkes RI, 2013). Sekitar 748 kasus ibu menderita anemia (Manuaba, 2007).
kematian ibu terjadi di Jawa Barat dari total Anemia pada ibu hamil adalah
5.019 kasus di Indonesia. (Profil Dinkes keadaan dimana seorang ibu hamil
Jabar, 2013). Tingginya AKI secara global mengalami defisiensi zat besi dalam
terkait dengan penyebab langsung dan darahnya. Anemia atau sering disebut
penyebab tidak langsung. Penyebab kurang darah adalah keadaan di mana
langsung kematian ibu yaitu perdarahan, darah merah kurang dari normal, dan
biasanya yang digunakan sebagai dasar untuk memenuhi kebutuhan tubuh pada diri
adalah kadar Hemoglobin (Hb). WHO dan janinnya. Bagi ibu hamil, anemia
menetapkan kejadian anemia hamil berkisar berperan pada peningkatan prevalensi
antara 20% sampai 89% dengan kematian dan kesakitan ibu (Tarwoto, 2009
menentukan Hb 11 gr% sebagai dasarnya dan Proverawati, 2011).
(Depkes RI, 2009). Anemia dalam kehamilan yang paling
Anemia dalam kehamilan merupakan sering dijumpai adalah anemia gizi besi, hal
masalah kesehatan yang utama di negara ini disebabkan kurangnya asupan gizi dalam
berkembang dengan tingkat morbiditas makanan karena gangguan reabsorbsi,
tinggi pada ibu hamil. Kejadian anemia di gangguan penggunaan atau pendarahan
dunia menduduki urutan ke tiga dengan (Breymann, 2005). Menurut Depkes RI
prevalensi anemia pada ibu hamil 74%. (2002) dalam Niver (2002), kejadian anemia
Kebanyakan anemia dalam kehamilan pada kehamilan dapat terjadi karena
disebabkan oleh defisiensi besi dan beberapa hal diantaranya gizi ibu hamil,
pendarahan akut, bahkan jarak keduanya kepatuhan meminum tablet Fe, pemeriksaan
saling berinteraksi (Adawiyani, 2013). kehamilan, paritas ibu, dan hal lain yang
Pravalensi anemia ibu hamil di Indonesia juga ditunjang oleh rendahnya tingkat
adalah 70% atau 7 dari 10 wanita hamil pendidikan serta kurangnya pengetahuan
menderita anemia. Tingginya pravalensi ini ibu tentang bahaya anemia pada kehamilan.
merupakan masalah yang tengah dihadapi Kasus anemia dalam kehamilan ini
pemerintah Indonesia saat ini (Admin, 2012). sebenarnya dapat dicegah melalui kegiatan
Anemia gizi besi merupakan masalah yang efektif seperti pemeriksaan kehamilan
gizi utama bagi semua kelompok umur berkesinambungan pada tenaga kesehatan,
dengan prevalensi paling tinggi pada ibu pemberian gizi yang memadai, peningkatan
hamil (70%) (Supariasa, 2002). Pada pengetahuan ibu tentang bahaya anemia
kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu dalam kehamilan, pemberian dan konsumsi
hamil mengalami hemodilusi dengan tablet Fe yang teratur dan lain-lain.
peningkatan volume 30% sampai 40% yang
puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 METODE PENELITIAN
minggu (Manuaba, 1998). Menurut Ikatan Penelitian ini termasuk penelitian
Bidan Indonesia (IBI, 2006) untuk kuantitatif dengan rancangan case control
mendeteksi anemia pada kehamilan maka dan pendekatan retrospektif (Nursalam,
pemeriksaan kadar Hb ibu hamil harus 2003). Populasi penelitian yaitu seluruh ibu
dilakukan pada kunjungan pertama dan hamil di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah
minggu ke 28. Bila kadar Hb kurang dari 11 dan sampel diambil berdasarkan
gram% maka dinyatakan ibu menderita penghitungan didapatkan 50 orang dengan
anemia. 25 orang kelompok kasus dan 25 orang
Anemia pada ibu hamil dapat bersifat kelompok kontrol. Responden yang dapat
multifaktor, dari yang murni defisiensi besi, mengikuti penelitian ini yaitu yang
folat, B12 dan karena penyakit memenuhi kriteria inklusi diantaranya tidak
malaria/hemolitik atau sickle cell. Anemia memiliki penyekit penyerta pada kehamilan
dalam kehamilan dipengaruhi oleh dan terdata sebagai sasaran di wilayah kerja
kemiskinan, dimana asupan gizi sangat Puskesmas Rajapolah. Analisis univariat
kurang, ketimpangan gender, serta menggunakan distribusi frekuensi, analisis
ketidaktahuan tentang pola makan yang bivariat menggunakan chi kuadrat dan
benar. Ibu hamil memerlukan banyak zat gizi multivariat menggunakan regresi logistik
berganda.
HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Kejadian Anemia


pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah Kabupaten
Tasikmalaya
Kejadian Anemia P
No Karakteristik Kasus Kontrol OR value

f % f %
1 Umur
< 20 th dan > 35 th 8 66,7 4 33,3 2,471 0,185
20-35 tahun 17 44,7 21 55,3 (0,634-9,625)
2 Tingkat Pendidikan
Rendah 16 55,2 13 44,8 1,641 0,390
Tinggi 9 42,9 12 57,1 (0,529-5,093)
3 Pekerjaan
Tidak bekerja 24 51,1 23 48,9 2,087 0,552
Bekerja 1 33,3 2 66,7 (0,177-24,615)
4 Paritas
1 kali 9 69,2 4 30,8 (0,769-11,340) 0,107
>1 kali 16 43,2 21 56,8
5 Status Gizi
Gizi Kurang 20 57,1 15 42,9 2,667 0,123
Gizi Baik 5 33,3 10 66,7 (0,753-9,450)

Tabel 1 menunjukkan bahwa umur ibu dibandingkan dengan ibu hamil dengan gizi
hamil (p=0,185, OR=2,471), tingkat baik.
pendidikan (p=0,390, OR=1,641), pekerjaan
(p=0,552, OR=2,087), paritas (p=0,107, Tabel 2. Pengaruh Konsumsi Fe Terhadap
OR=2,953) dan status gizi (p=0,123, Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
OR=2,667) memiliki nilai p lebih besar dari p Konsumsi Kejadian Anemia
value sehingga tidak memiliki pengaruh Kasus Kontrol
Fe
yang berarti. Nilai OR umur menunjukkan f % f %
bahwa ibu hamil dengan umur <20 tahun < 90 tablet 15 78,9 4 21,1
dan >35 tahun beresiko mengalami anemia
> 90 tablet 10 32,3 21 67,7
dibandingkan dengan umur ibu 20-35 tahun,
Jumlah 25 50,0 25 50,0
nilai OR tingkat pendidikan menunjukkan ibu
hamil dengan tingkat pendidikan rendah ρ = 0,001 dan OR =7,875 (2,071-29,940)
beresiko mengalami anemia dibandingkan
dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai p
tinggi, nilai OR pekerjaan memperlihatkan value sebesar 0,001 lebih kecil daripada
bahwa ibu hamil yang bekerja beresiko nilai  (0,05), maka H0 ditolak yang artinya
mengalami anemia dibandingkan dengan ibu ada pengaruh konsumsi Fe terhadap
hamil yang tidak bekerja, nilai OR paritas kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) 7,875
memperlihatkan bahwa bahwa ibu hamil yang artinya ibu hamil dengan konsumsi Fe
dengan paritas > 1 kali beresiko mengalami <90 tablet beresiko mengalami anemia
anemia dibandingkan dengan ibu yang baru dibandingkan dengan ibu hamil yang
pertama kali hamil dan nilai OR status gizi mengkonsumsi tablet  90 tablet.
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan gizi
kurang beresiko mengalami anemia
Tabel 3. Pengaruh Pemeriksaan ANC R Square pada tabel 5 menunjukkan
Terhadap Kejadian Anemia nilai sebesar 0,669 atau 66,9%. Hal ini
Pemeriksaan Kejadian Anemia berarti, variabilitas variabel dependen dapat
Kasus Kontrol dijelaskan oleh variabilitas variabel
ANC
f % f % independen sebesar 66,9%. Artinya, seluruh
Tidak teratur
variabel independen mempengaruhi variabel
7 100 0 0
dependen secara serentak pada kisaran
Teratur 18 41,9 25 58,1
66,9%, sedangkan 33,1% lainnya
Jumlah 25 50,0 25 50,0
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-
ρ = 0,004 dan OR = 3,389 (1,680-3,398) variabel yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini. Variabel yang mempunyai
Tabel 3 menunjukkan nilai p value pengaruh terhadap kejadian anemia adalah
sebesar 0,004 lebih kecil daripada nilai  variabel status gizi(0,010) dan konsumsi
(0,05), maka H0 ditolak yang artinya ada tablet Fe (0,009), sedangkan variabel yang
pengaruh pemeriksaan ANC terhadap berpengaruh terhadap kejadian anemia
kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) adalah konsumsi Fe.
diperoleh 3,389 yang artinya ibu hamil yang
tidak melakukan pemeriksaan ANC secara PEMBAHASAN
teratur beresiko mengalami anemia
dibandingkan dengan ibu hamil yang teratur 1. Pengaruh Umur Terhadap Kejadian
melakukan pemeriksaan ANC. Anemia
Semakin muda dan tua umur ibu
Tabel 4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap hamil, akan berpengaruh terhadap
Kejadian Anemia kebutuhan gizi. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa umur tidak
Pengetahuan Kasus Kontrol
berpengaruh terhadap kejadian anemia, hal
ini sejalan dengan penelitian Lulu (2009),
f % f %
pada pasien di Puskesmas Kecamatan
Kurang 10 41,7 10 41,7
Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang
Baik 15 57,7 15 57,7 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
Jumlah 25 50,0 25 50,0 antara ibu yang berumur 20 tahun dan >35
ρ = 0,258 dan OR = 0,524 (0,170-1,612) tahun dengan umur ibu antara 20-35 tahun.
Penelitian Ariyani (2016) juga menunjukkan
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai p tidak adanya hubungan antara umur ibu
value sebesar 0,258 lebih besar daripada dengan kejadian anemia pada kehamilan.
nilai  (0,05), maka H0 ditolak yang artinya Menurut Syaifudin (2012) dalam
tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) kecendrungan semakin tua umur ibu hamil
diperoleh 0,524 yang artinya bahwa ibu maka presentasi anemia semakin
hamil yang memiliki pengetahuan kurang besar. Pada penelitian ini belum
beresiko mengalami anemia dibandingkan menunjukkan adanya kecenderungan makin
dengan ibu hamil dengan pengetahuan baik. tua umur ibu hamil maka kejadian anemia
makin besar. Hal ini dikarenakan proporsi
Tabel 5. Analisis Regresi Logistik Berganda sampelnya tidak seimbang dimana proporsi
Step -2 Log Cox & Nagelkerke paling besar (80%) ialah dari usia ibu saat
Likelihood Snell R R Square hamil yaitu 20-35 tahun baik di kelompok
Square
kasus maupun kontrol.
1 a .502 .669
34.466

a. Estimation terminated at iteration number 20


2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap anemia pada kehamilan berikutnya apabila
Kejadian Anemia tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi,
Hasil penelitian menunjukkan tingkat karena selama hamil zat gizi akan berbagi
pendidikan tidak berpengaruh dan sejalan untuk ibu dan janin. Semakin sering wanita
dengan penelitian yang dilakukan oleh melahirkan maka semakin besar risiko
Lestari (2008). Lebih lanjut dijelaskan bahwa kehilangan darah dan berdampak pada
tidak terdapat perbedaan bermakna antara penurunan kadar Hb. Setiap kali wanita
kelompok anemia dan tidak anemia, namun melahirkan, jumlah zat besi yang hilang
ibu dari latar pendidikan rendah beresiko diperkirakan sebesar 250 mg (Wikjosastro,
mengalami anemia dibandingkan dengan ibu 2007). Hal yang sama ditemukan oleh
dari latar belakang pendidikan tinggi. Makin Rohas (2010) yaitu bahwa ibu hamil dengan
tinggi tingkat pendidikan ibu hamil, maka paritas tinggi berisiko 33,0 kali untuk
makin tinggi kesadaran pentingnya anemia.
kesehatan. Ibu yang menyelesaikan
pendidikan dasar enam tahun akan 5. Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian
menurunkan angka kematian bayi secara Anemia
signifikan dibandingkan dengan ibu yang Berdasarkan hasil uji statistik bivariat
tidak tamat sekolah dasar (Yahya dan menunjukkan bahwa tidak terdapat
Ngalimun, 2004). pengaruh status gizi terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil. Namun, setelah
3. Pengaruh Pekerjaan Terhadap Kejadian dilakukan uji regresi logistik terlihat bahwa
Anemia status gizi berpengaruh terhadap anemia
Variabel ini tidak berpengaruh dan pada ibu hamil. Peningkatan berat badan di
sejalan dengan penelitian yang dilakukan trimester pertama relatif sedikit, tidak naik
oleh Ngurah Rai (2016) yang menyatakan atau berkurang karena muntah-muntah.
bahwa pekerjaan tidak berhubungan dengan Peningkatan berat badan yang cukup pesat
kejadian anemia. Responden yang tidak terjadi di trimester 2 dan 3, sehingga perlu
bekerja cenderung memiliki status sosial pemantauan ekstra terhadap berat badan.
ekonomi yang lebih rendah dan sebagian Pemenuhan nutrisi yang baik sangat
besar pendapatannya bergantung pada dibutuhkan pada masa kehamilan untuk
penghasilan suami untuk memenuhi memenuhi kebutuhan tumbuh kembang
kebutuhannya. Dari hasil analisis univariat, janin, pemeliharaan kesehatan ibu dan
responden sebagian besar ibu rumah persediaan laktasi. Salah satu kekurangan
tangga. Status pekerjaan erat kaitannya nutrisi pada ibu hamil dapat mengakibatkan
dengan sosial ekonomi. Ibu hamil dengan anemia.
status pekerjaan tidak bekerja hanya
sebagai ibu rumah tangga merupakan faktor 6. Pengaruh Konsumsi Fe Terhadap
resiko terjadinya anemia. Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil uji statistik
4. Pengaruh Paritas Terhadap Kejadian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Anemia konsumsi Fe terhadap kejadian anemia
Berdasarkanhasilujistatistik pada ibu hamil. Ibu hamil dianjurkan
menunjukkan bahwa paritas tidak mengkonsumsi tablet Fe minimal 90 tablet
berpengaruh terhadap kejadian anemia selama kehamilan, karena pada wanita
pada ibu hamil. Hal ini disebabkan karena hamil cenderung mengalami defisiensi baik
baik ibu dengan paritas 1 ataupun lebih zat besi maupun folat. Kebutuhan ibu hamil
beresiko mengalami anemia. Hasil penelitian akan Fe meningkat untuk pembentukan
ini bertolak belakang dengan teori yang plasenta dan sel darah merah sebesar 200-
menyatakan bahwa seorang ibu yang sering 300%. Zat besi yang diperlukan selama
melahirkan mempunyai risiko mengalami hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg
Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dirinya terhadap anemia, bila pengetahuan
dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 ibu tentang anemia kurang, tidak merasa
mg besi ditransfer ke janin, dengan rincian butuh, atau tidak tahu manfaatnya maka
50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mereka tidak mau minum Fe untuk menjaga
mg untuk menambah jumlah sel darah kehamilannya. Apabila pengetahuan ibu
merah, dan 200 mg lenyap ketika tentang anemia baik, diharapkan ibu akan
melahirkan. Ibu hamil yang kurang minum melakukan usaha untuk mencegah agar
tablet besi atau dalam seminggu hanya dirinya tidak terkena anemia. Namun
mengkonsumsi satu tablet memiliki resiko disamping itu, ibu dapat memiliki perilaku
mengalami anemia dua belas kali lipat yang baik misalnya melakukan kunjungan
dibanding dengan ibu hamil yang ANC teratur dan mengonsumsi Fe setiap
mengkonsumsi tablet rutin setiap hari hari sesuai dengan arahan dari tenaga
(Khatijah, 2010). Rendahnya tingkatan kesehatan sehingga tidak mengalami
kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet anemia.
Fe dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
pengetahuan, cara benar minum obat, efek KESIMPULAN
samping tablet Fe dan perilaku petugas Sebagian besar responden baik pada
kesehatan dalam mensosialisakan tentang kelompok kasus maupun kontrol berada
pentingnya tablet Fe serta dukungan suami. pada rentang umur tidak resiko yaitu 20-35
tahun, dengan tingkat pendidikan rendah,
7. Pengaruh Kunjungan ANC Terhadap tidak bekerja, paritas > 1, status gizi kurang,
Kejadian Anemia konsumsi Fe yang kurang. Pengetahuan
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat responden pada kelompok kasus lebih baik
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh daripada kelompok kontrol. Tidak ada
kunjungan ANC terhadap kejadian anemia hubungan signifikan antara umur, paritas,
pada ibu hamil. Semakin teratur ibu dalam pendidikan, pekerjaan, pengetahuan
ANC, maka akan terhindar dari resiko terhadap kejadian anemia pada ibu hamil.
anemia. Kunjungan ANC merupakan upaya Kunjungan ANC dan konsumsi Fe
menjaga agar kehamilan sehat melalui berpengaruh terhadap kejadian anemia
pemeriksaan fisik, pemberian suplemen pada ibu hamil. Konsumsi Fe adalah
serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. variabel paling berpengaruh terhadap
Kunjungan ANC yang teratur agar segera kejadian anemia pada ibu hamil
terdeteksinya berbagai faktor risiko Tenaga kesehatan diharapkan
kehamilan salah satunya anemia. Dengan melakukan pemantauan konsumsi Fe dan
ANC keadaan anemia ibu akan lebih dini status gizi bagi ibu hamil. Suami dan
terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia keluarga ikut berperan dalam melakukan
pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan pemantauan dan motivasi dalam konsumsi
keluhan bermakna. Fe bagi ibu hamil. Pemantapan buku KIA
dan lembar observasi konsumsi Fe yang
8. Pengaruh Pengetahuan Terhadap telah diberikan oleh Kemenkes
Kejadian Anemia
Berdasarkan hasil uji statistik DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa tidak terdapat Adawiyani. 2013. Pengaruh Pemberian
pengaruh pengetahuan terhadap kejadian Booklet Anemia Terhadap
anemia pada ibu hamil. Hal ini disebabkan Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet
karena baik ibu hamil yang mempunyai Tambah Darah dan Kadar Hemoglobin
pengetahuan tinggi maupun rendah Ibu Hamil di Unit Rawat Jalan Rumkital
beresiko mengalami kejadian anemia. Dr. Ramelan Surabaya. Surabaya:
Pengetahuan seseorang tentang anemia Jurnal Ilmiah Google Cendekia.
akan mempengaruhi terhadap perilaku Tersedia di
http://mediainfo.sourceforge.net Rumah Bersalin Utami Kecamatan
diakses tanggal 24 Agustus 2016. Batangan Kabupaten Pati Terdapat
Admin. 2012. Cara Mengkonsumsi Tablet dalam : http://digilib.unimus.ac.id.
Penambah Darah Yang Benar. Diakses tanggal 31 Oktober 2017.
Tersedia dalam Lulu. 2009. Faktor Yang Berhubungan
http://www.tipsbunda.com diakses Dengan Status Anemia Pada Asuhan
tanggal 24 Agustus 2016. Antenatal di Puskesmas Kecamatan
Ariyani. 2016. Arisman. 2005. Penilaian Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tesis.:
Status Gizi Perorangan dalam Gizi FKM UI. Depok
dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Manuaba, I.B.G. 2007. Kapita Selekta
Breymann, Christian. 2005. Anemia in Penatalaksanaan Rutin Obstetric
Pregnancy and the Puerperium. 1st ed. Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC.
Bremen : International Medical Ngurah Rai. 2016. Analisis Faktor-Faktor
Publisher Yang Berhubungan Dengan Kadar
Departemen Kesehatan RI. 2013. Riset Hemoglobin Pada Ibu Hamil. Jurnal e-
Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2.
Penelitian dan Pengembangan Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Puskesmas Rajapolah. 2015.
Indonesia Tahun 2008. Jakarta: Laporan Puskesmas Rajapolah.
Depkes RI. Rohas. 2010. Faktor-faktor Yang
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2013. Profil Berhubungan Dengan Anemia Pada
Kesehatan Jawa Barat Tahun 2013. Ibu Hamil di Puskesmas Melur
IBI. 2006. Faktor Kejadian Anemia Pada Ibu Kecamatan Sukajadi Pekanbaru Tahun
Hamil. Jakarta 2010.
Khatijah. 2010. Prevalen Anemia Semasa Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi.
Mengandung dan Faktor-Faktor dan Jakarta : Penerbit Kedokteran EGC.
Mempengaruhinya di Johor Baru Wiknjosastro. 2007. Buku Acuan Pelayanan
Malaysian. Jurnal of Public Health Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Medicine, 1 (10). Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Lestari, S. Hubungan Antara Usia Ibu Hamil, Yahya dan Ngalimun. 2004. Pedoman
Paritas, Pendidikan, dan Pengetahuan Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri
Ibu Hamil tentang Anemia dengan Maternal Neonatal. PT Raja Grafindo.
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai