Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya anemia pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017.
Penelitian termasuk penelitian kuantitatif dengan rancangan case control, dengan jumlah
kelompok kasus dan keloompok kontrol masing-masing 25 orang. Analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan chi kuadrat dan multivariat
menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan antara umur ibu (0,185), paritas (0,107), pekerjaan ibu (0,552), status gizi ibu
(0,123), pendidikan ibu (0,390) dan pengetahuan (0,258) terhadapkejadian anemia. Konsumsi
Fe (0,001) dan kunjungan ANC (0,004) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
(0,009). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi Fe yang
paling berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, sehingga disarankan bidan atau
tenaga kesehatan memantau dan memotivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan dan meminum tablet Fe secara teratur.
Abstract
This study aimed to derminate the factors causing anemia in pregnant women in
Rajapolah public health centre year 2017. This research was are quantitative research with
case control design, with the sample case and control group each 25 people. Univariate
analysis used frequency distribution, bivariate analysis used chi square and multivariate with
multiple logistic regression.the result showed no significant relationship between maternal age
(0.185), parity (0.107), maternal occupation (0.552), maternal nutritional status (0.123),
maternal education (0.390) and knowledge (0.258) on the incidence of anemia. Fe (0.001) and
ANC (0.004) intakes were associated with anemia in pregnant women. Fe consumption is the
factor most related to the incidence of anemia in pregnant women (0.009). based on the result
of this study can be concluded that the most influental factor to anemia in pregnancy women Fe
consumption, so it is advisable midwife orhealth workers monitor and motivate pregnant women
to perform pregnancy examination and taking tablet Fe regularly.
f % f %
1 Umur
< 20 th dan > 35 th 8 66,7 4 33,3 2,471 0,185
20-35 tahun 17 44,7 21 55,3 (0,634-9,625)
2 Tingkat Pendidikan
Rendah 16 55,2 13 44,8 1,641 0,390
Tinggi 9 42,9 12 57,1 (0,529-5,093)
3 Pekerjaan
Tidak bekerja 24 51,1 23 48,9 2,087 0,552
Bekerja 1 33,3 2 66,7 (0,177-24,615)
4 Paritas
1 kali 9 69,2 4 30,8 (0,769-11,340) 0,107
>1 kali 16 43,2 21 56,8
5 Status Gizi
Gizi Kurang 20 57,1 15 42,9 2,667 0,123
Gizi Baik 5 33,3 10 66,7 (0,753-9,450)
Tabel 1 menunjukkan bahwa umur ibu dibandingkan dengan ibu hamil dengan gizi
hamil (p=0,185, OR=2,471), tingkat baik.
pendidikan (p=0,390, OR=1,641), pekerjaan
(p=0,552, OR=2,087), paritas (p=0,107, Tabel 2. Pengaruh Konsumsi Fe Terhadap
OR=2,953) dan status gizi (p=0,123, Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
OR=2,667) memiliki nilai p lebih besar dari p Konsumsi Kejadian Anemia
value sehingga tidak memiliki pengaruh Kasus Kontrol
Fe
yang berarti. Nilai OR umur menunjukkan f % f %
bahwa ibu hamil dengan umur <20 tahun < 90 tablet 15 78,9 4 21,1
dan >35 tahun beresiko mengalami anemia
> 90 tablet 10 32,3 21 67,7
dibandingkan dengan umur ibu 20-35 tahun,
Jumlah 25 50,0 25 50,0
nilai OR tingkat pendidikan menunjukkan ibu
hamil dengan tingkat pendidikan rendah ρ = 0,001 dan OR =7,875 (2,071-29,940)
beresiko mengalami anemia dibandingkan
dengan ibu hamil dengan tingkat pendidikan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai p
tinggi, nilai OR pekerjaan memperlihatkan value sebesar 0,001 lebih kecil daripada
bahwa ibu hamil yang bekerja beresiko nilai (0,05), maka H0 ditolak yang artinya
mengalami anemia dibandingkan dengan ibu ada pengaruh konsumsi Fe terhadap
hamil yang tidak bekerja, nilai OR paritas kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) 7,875
memperlihatkan bahwa bahwa ibu hamil yang artinya ibu hamil dengan konsumsi Fe
dengan paritas > 1 kali beresiko mengalami <90 tablet beresiko mengalami anemia
anemia dibandingkan dengan ibu yang baru dibandingkan dengan ibu hamil yang
pertama kali hamil dan nilai OR status gizi mengkonsumsi tablet 90 tablet.
menunjukkan bahwa ibu hamil dengan gizi
kurang beresiko mengalami anemia
Tabel 3. Pengaruh Pemeriksaan ANC R Square pada tabel 5 menunjukkan
Terhadap Kejadian Anemia nilai sebesar 0,669 atau 66,9%. Hal ini
Pemeriksaan Kejadian Anemia berarti, variabilitas variabel dependen dapat
Kasus Kontrol dijelaskan oleh variabilitas variabel
ANC
f % f % independen sebesar 66,9%. Artinya, seluruh
Tidak teratur
variabel independen mempengaruhi variabel
7 100 0 0
dependen secara serentak pada kisaran
Teratur 18 41,9 25 58,1
66,9%, sedangkan 33,1% lainnya
Jumlah 25 50,0 25 50,0
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-
ρ = 0,004 dan OR = 3,389 (1,680-3,398) variabel yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini. Variabel yang mempunyai
Tabel 3 menunjukkan nilai p value pengaruh terhadap kejadian anemia adalah
sebesar 0,004 lebih kecil daripada nilai variabel status gizi(0,010) dan konsumsi
(0,05), maka H0 ditolak yang artinya ada tablet Fe (0,009), sedangkan variabel yang
pengaruh pemeriksaan ANC terhadap berpengaruh terhadap kejadian anemia
kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) adalah konsumsi Fe.
diperoleh 3,389 yang artinya ibu hamil yang
tidak melakukan pemeriksaan ANC secara PEMBAHASAN
teratur beresiko mengalami anemia
dibandingkan dengan ibu hamil yang teratur 1. Pengaruh Umur Terhadap Kejadian
melakukan pemeriksaan ANC. Anemia
Semakin muda dan tua umur ibu
Tabel 4. Pengaruh Pengetahuan Terhadap hamil, akan berpengaruh terhadap
Kejadian Anemia kebutuhan gizi. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa umur tidak
Pengetahuan Kasus Kontrol
berpengaruh terhadap kejadian anemia, hal
ini sejalan dengan penelitian Lulu (2009),
f % f %
pada pasien di Puskesmas Kecamatan
Kurang 10 41,7 10 41,7
Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang
Baik 15 57,7 15 57,7 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
Jumlah 25 50,0 25 50,0 antara ibu yang berumur 20 tahun dan >35
ρ = 0,258 dan OR = 0,524 (0,170-1,612) tahun dengan umur ibu antara 20-35 tahun.
Penelitian Ariyani (2016) juga menunjukkan
Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai p tidak adanya hubungan antara umur ibu
value sebesar 0,258 lebih besar daripada dengan kejadian anemia pada kehamilan.
nilai (0,05), maka H0 ditolak yang artinya Menurut Syaifudin (2012) dalam
tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap penelitiannya menyatakan bahwa terdapat
kejadian anemia. Nilai Odd Ratio (OR) kecendrungan semakin tua umur ibu hamil
diperoleh 0,524 yang artinya bahwa ibu maka presentasi anemia semakin
hamil yang memiliki pengetahuan kurang besar. Pada penelitian ini belum
beresiko mengalami anemia dibandingkan menunjukkan adanya kecenderungan makin
dengan ibu hamil dengan pengetahuan baik. tua umur ibu hamil maka kejadian anemia
makin besar. Hal ini dikarenakan proporsi
Tabel 5. Analisis Regresi Logistik Berganda sampelnya tidak seimbang dimana proporsi
Step -2 Log Cox & Nagelkerke paling besar (80%) ialah dari usia ibu saat
Likelihood Snell R R Square hamil yaitu 20-35 tahun baik di kelompok
Square
kasus maupun kontrol.
1 a .502 .669
34.466