Anda di halaman 1dari 15

ASPEK LEGAL DAN

ETIK KEPERAWATAN
KELUARGA
KELOMPOK 1

KEPERAWATAN 6 A
OUR TEAM
Erni Amalia
Adetri Alfiani Ersa Widhitiara M
Alwi Wahyudi Faisal Firdaus
Annisa Alma Trima Hana Hamidah
Audra Fitri Firotika Lathifa Siti M
Ayu Ningsih Lilih Madaniyyah
Cici Airin Destriyani Livia Amelia
Echa Firda Salsabila Z Martin
A
PENGERTIAN
ASPEK LEGAL
A. Pengertian Aspek Legal

 Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang


mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dari hukum yang
berlaku di Indonesia. Asuhan keperawatan (askep) merupakan aspek legal
bagi seorang perawat walaupun format model asuhan keperawatan di
berbagai rumah sakit berbeda-beda.
 Aspek legal adalah Ilmu pengetahuan mengenai hak dan tanggung jawab legal
yang terkait dengan praktik keperawatan.
B
ASPEK ETIK
KEPERAWATAN
B. Aspek Etik Keperawatan.
Prinsip etika keperawatan dalam memberikan layanan keperawatan kepada
individu, kelompok atau keluarga dan masyarakat, yaitu :

1. Otonomi (Autonomi)
2. Beneficience (Berbuat Baik)
3. Justice (Keadilan)
4. Nonmaleficince (tidak merugikan)
5. Veracity (Kejujuran)
6. Fidelity (Menepati janji)
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
8. Accountability (Akuntabilitasi)
C
DASAR HUKUM
KEPERAWATAN
C. DASAR HUKUM KEPERAWATAN

1.) Registrasi dan Praktik Keperawatan Sesuai KEPMENKES NO. 1239 TAHUN
2001 Sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :

1. Pasal 32 (ayat 4) :
“Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
2. Pasal 153 (ayat 1 dan 2): (ayat 1) : “Tenaga kesehatan berhak memperoleh

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya”.


Sedangkan (ayat 2): “tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk

mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.


Pada Kepmenkes No.1239 tahun 2001 (pasal 16), dalam melaksanakan kewenangannya
perawat berkewajiban untuk :

• Menghormati hak pasien


• Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
• Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Memberikan informasi
• Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
• Melakukan catatan perawatan dengan baik
2) Area Overlapping (Etik Hukum )

1. Hak –Hak Pasien

2. Informed Consent
1.) Akuntabilitas Legal :
* Aturan legal yang mengatur praktik perawat
* Pedoman untuk menghindari malpraktik dan tuntutan malprakti
* Hubungan perawat- Dokter/keluarga/institusi pelayanan kesehatan
2.) Potensial Area Tuntutan :
a). Malpraktik
b). Dokumentasi
c.) Informed consent
d.) Accident and Incident report
e.) Catatan medis klien

3. Aspek Legal dalam Pendokumentasian Keperawatan


Terdapat 2 tipe tindakan legal :
1.) Tindakan sipil atau pribadi Tindakan sipil berkaitan dengan isu antar individu
2.) Tindakan criminal
D
Pertimbangan Kode Etik
Dalam Keperawatan
Keluarga
D. Pertimbangan Kode Etik Dalam Keperawatan
Keluarga

Standar praktik asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan hasil


Rapimnas PPNI di Lampung, yang terdiri dari :

1. Sandar Praktik Profesional

Standar I : Pengkajian Keperawatan


Standar II : Diagnosis Keperawatan
Standar III : Perencanaan Keperawatan
Standar IV : Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Standar V : Evaluasi

2. Standar kinerja professional

Standar I : Jaminan mutu


Standar II : Pendidikan
Standar III : Penilaian kinerja/penimbangan prestasi
Standar IV : Kesejawatan
Standar V : Etik
Standar VI : Kolaborasi
Standar VII : Riset
Standar VIII : Pemanfaatan sumber
Peran & Fungsi Perawat yang Memberikan Asuhan keperawatan Keluarga

1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung kepada klien (keluarga) dengan menggunakan proses keperawatan.

2. Sebagai advokat klien (keluarga) perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dan tenaga kesehatan dalam
upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien, dan membantu keluarga untuk memahami semua
informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
professional.

3. Sebagai pendidikan klien perawat membantu klien meningkatkan kesehatan melalui pemberitahuan yang terkait
dengan keperawatan dan tindakan medik yang diterima sehingga keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap
hal- hal yang diketahui.

4. Sebagai koordinator perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi yang ada, baik materi maupun
kemampuan keluarga secara terkoordinasi sehingga tidak ada intervensi yang terlewatkan maupun tumpang tindih.

5. Sebagai kolabolator perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana
maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

6. Sebagai pembaru perawat mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap, bertingkah laku, dan meningkatkan
keterampilan keluarga agar menjadi sehat.

7.Sebagai pengelola, perawat menata kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu terpenuhinya
kebutuhan dasar keluarga dan kepuasan perawat dalam melaksanakan tugas.
E. Kebijakan & Legislasi
dalam Pelayanan Kesehatan
Keluarga
1 3
UU No 23 tahun 1992 Kepmenkes 647/200
tentang kesehatan, tentang registrasi dan
pasal 32 ayat 2 praktek perawat.

2 4
PP no 32 1996, tentang UU kesehatan No 23
tenaga kesehatan, tahun 1992 : Pasal 12 &
permenkes 920 / 1986, Pasal 13
tentang pelayanan
medis swasta.
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai