Anda di halaman 1dari 3

KUIS

KEPERAWATAN BENCANA 1

DISUSUN OLEH:

KIKI PATMALA

18141201208

DOSEN PEMBIMBING:

Ns.KALPANA KARTIKA,MSI

PRODI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2020/2021


1. Apa itu kode etik keperawatan?
2. Apa saja tanggung jawab perawat imergensi?
3. Sebutkan kode etik keperawatan?
4. Sebutkan alasan apa saja alasan pentignya askep legal dalam konteks pelayanan
keperawatan gawat darurat?
5. Uud kebijakan yang diberikan jaminan hukum terhadap pelayanan gawat darurat?
JAWABAN:
1. Keperawatan telah mengembangkan kode etik dengan menggambarkan kondisi
ideal profesional.Kode etik mencerminkan prinsip etis yang secara luas dapat
diterima anggota profesi Kode Etik Keperawatan.
2. pendelegasian dan konsultasi Perawat emergensi menjunjung tinggi, hak-hak
klien.
kebebasan dan privacy klien Perawat emergensi selalu belajar.
mengimplementasikan, dan meningkatkan pengetahuan Perawat emergensi
bekerja sama dengan profesional kesehatan lain dan masyarakat untuk mencapai
derajat kesehatan.Alasan pentingnya aspek legal dalam konteks pelayanan
keperawatan gawat darurat.Membuat kontrak kerja (Memahami hak dan
kewajiban) Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang
kompeten Tambahkan penyuluhan kesehatan dan konseling dalam pemberian
asuhan keperawatan.
3. Autonomy (Kemandirian)
Beneficence (Berbuat Baik)
Justice (Keadilan)
Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Veracity (Kejujuran)
Fidelity (Menepati Janji)
Confidentiality (Kerahasiaan)
Accountability (Akuntabilitas)
4. Membuat kontrak kerja ( memahami hak dan kewajiban )
Praktek yang kompeten hanya dilakukan oleh seorang perawat yang kompeten
Tambahakan penyuluhan kesehatan dan konselingdalam pemberian asuhan
keperawatan
Melaksanakan tugas dan delegasi sesuai dengan kemapuan perawata yang akan
diberikan delegasi
Pastikan semua data didokumentasikan secara benar dan dikomunikasikan secara
jelas
Ketenaggan yang adekuat.
5. UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik :Pasal 73 ayat 1,2,3 :
Ayat 1. Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain
yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah
dokter.
Ayat 2. Setiap orang dilarang menggunakan alat, metode atau cara lain dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ketentuan sebagaimana ayat 1,2 tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang diberi
kewenangan oleh peraturan perundangan.
Penjelasan pasal 73 ayat 3: Tenaga kesehatan yang dimaksud antara lain bidan dan
perawat yang diberi kewenagan untuk melakukan tindakan medis sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai