I. Identitas Klien
1. Inisial : Tn. Y
2. Tanggal lahir/ Umur : 01-06-1990/ 30 tahun
3. Alasan masuk RS : Saksi mata Tn. Y mengatakan Tn. Y mengalami kecelakaan tunggal
menabrak pohon, yang mengakibatkan tidak sadarkan diri, memar di wajah dan luka di lutut
kaki, saksi mata membawa ke IGD Rs. dr. Soebandi. Istri Tn. Y mengatakan Tn. Y pulang dari
bekerja.
4. Diagnosa medis : COR (Cidera Otak Ringan)
II. Pengkajian
A. Primary survey
1. Respon
Kesadaran menurun (GCS E3V4M6)
2. Airway
Tidak terdapat obstruksi atau sumbatan di jalan napas
3. Breathing
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pengembangan dada baik
Palpasi : tidak ada benjolan,
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara paru vesikuler, tidak ada suara tambahan
4. Circulation
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
1
Palpasi : teraba ictus cordis ics 5 linea medioclavicularis kiri,akral hangat, turgor kulit
normal, kulit lembab.
Auskultasi : Suara S1 S2 tunggal, murmur
5. Disability
Apatis, GCS 346
6. Exposure
Tidak terdapat cidera leher atau tulang belakang, terdapat luka terbuka pada lutut, pembekakan
pada mata, terdapat bekas darah pada mulut dan hidung
B. Secondary survey
Keadaan umum
Keadaan pasien tidak sadarkan diri. Kesadaran pasien Apatis GCS 346
2
Tanda vital & nyeri
a. Kepala
Rambut kepala lebat, warna hitam, kulit kepala tidak ada lesi, ketombe, kutu, ataupun
benjolan, wajah terlihat simetris
b. Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada benjolan pada leher, trakea simetris, tidak ada tanda
peningkatan tekanan vena jugularis, dan tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid.
c. Dada
a. Paru- paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, pengembangan paru baik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi: suara paru vesikuler, tidak ada suara tambahan
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat, bentuk dada simetris
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung normal, irama reguler, S1 dan S2 tunggal
d. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat hiperpigmentasi, bentuk simetris, tidak ada benjolan/lesi,
kondisi bersih, dan tidak ada asites
Palpasi : Tidak ada oedem,
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 10 kali permenit
3
e. Urogenital
Tidak terpasang kateter
f. Ekstremitas
Eksterimitas atas :
Pasien bisa menggerakkan ekstremitas atas dengan perintah. Pasien terpasang infus.
Ekstremitas bawah :
Tidak adanya pembesaran, edema, atau tanda infeksi lainnya pada ekstremitas bawah.
Terdapat nyeri pada luka terbuka lutut.
g. Punggung
Tidak terdapat kelainan pada punggung.
h. Keadaan lokal .
Kesadaran apatis, GCS E3V4M6,
7. Tindakan prehospital
Saksi mata mencoba untuk membangunkan Tn. Y karena tidak sadarkan diri, dan langsung
membawanya ke ruang IGD
8. Pemeriksaan penunjang
5
CATATAN PERKEMBANGAN
6
3Memfasilitasi istirahat dan tidur T : Nyeri dirasakan intermiten
Edukasi : A : Nyeri akut teratasi sebagian
1Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi :
Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
16.00- 2. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) S : Pasien mengatakan pusing pada kepala bagian
17.00 Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial Azmy belakang dan sempat pingsan pada saat
(1.06194) kejadian
Observasi O : Pasien tampak memegangi kepla belakang
1. Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK Pasien kesadaran apatis
2. Memonitor status pernapasan Pasien tampak gelisah
Terapeutik TD : 115/75 mmHg
1. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan RR : 20x/menit
lingkungan yang tenang Nadi : 87x/menit
2. Memberikan posisi semi fowler
7
A : Resiko perfusi serebral tidak efektif tertasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi