Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS: ASTHMA-COPD

OVERLAP SYNDROME
IDENTITAS:
• Nama : Tn. DN
• Jenis kelamin : laki-laki
• Tanggal lahir : 31-12-1958 (60 tahun)
• Agama : Islam
• Alamat : Kassi-Kassi
• Rumah Sakit : tulip 10 Balai Paru
• No.RM : 071833
• Tanggal masuk : 27-01-2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak napas
Anamnesis Terpimpin:
Sesak napas dialami 1 minggu yang lalu dan memberat 1
hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak dialami secara
tiba-tiba dan dirasakan terus menerus, tidak membaik
saat istirahat. Sesak bertambah apabila berjalan dan
hanya dapat mengucapkan satu-satu kalimat. Sesak
bertambah apabila baring terlentang. Saat sesak napas,
pasien juga keringat dingin dan menggigil. Batuk
berdahak hijau kekuningan dialami 1 minggu yang lalu.
Demam tidak ada. Riwayat demam ada 1 minggu yang
lalu. Mual dan muntah tidak ada. Buang air kecil lancar,
buang air besar kesan normal.
Pasien saat ini masih bekerja sebagai penjual di pasar
dan sering bermalam disana.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat dirawat di puskesmas selama 4 hari
dengan keluhan yang sama 1 minggu yang lalu
 Riwayat dengan keluhan yang sama disangkal
 Riwayat alergi ada (debu, cuaca dingin, makanan)
 Riwayat merokok ada 47 tahun, 1 hari 1 bungkus
(IB : 752 = berat )
 Riwayat konsumsi OAT disangkal, riwayat kontak
dengan penderita TB disangkal
 Riwayat hipertensi dan DM disangkal

Riwayat Penyakit keluarga :


 Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga
disangkal
PEMERIKSAAN FISIS
• Keadaan umum : Sakit sedang/Gizi • Kepala:Normosefal
Buruk/ Compos Mentis • Mata :Konjungtiva pucat tidak ada,
Sklera ikterus tidak ada.
– Berat badan : 50 kg
• Pupil : bundar, Isokor,
– Tinggi badan : 170cm diameter ODS 2,5 mm, Refleks
– Indeks massa tubuh: 17,3kg/m2 cahaya langsung ODS (+), Refleks
• Tanda vital cahaya tidak langsung ODS (+)

Tekanan darah : 120/80 mmHg


• Hidung :epistaksis tidak ada
Denyut jantung : 86x/menit, reguler
• Mulut:Mukosa kering,
kuat angkat Stomatitis tidak ada
Frekuensi pernafasan : 22x/menit • Leher :DVS R+2 cmH2O
Suhu Tubuh : 36,40C, axilla Tidak ada
Saturasi 02 : 93 % limfadenopati, deviasi
trakhea tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS

• Paru
–Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan saat statis dan dinamis
–Palpasi : vocal fremitus simetris kiri dan kanan, nyeri tekan
tidak ada
–Perkusi : hipersonor pada kedua lapangan paru
–Auskultasi: Bronkovesikular. Wheezing pada kedua lapangan
paru, ronkhi pada basal paru kanan dan kiri.
PEMERIKSAAN FISIS
• Jantung • Abdomen
– Inspeksi : Ictus cordis tidak – Inspeksi : Datar, ikut gerak
terlihat nafas,
– Palpasi : Ictus cordis tidak – Auskultasi : Peristaltik (+) kesan
teraba,Thrill (-) normal.
– Perkusi : – Palpasi : Hati dan limpa
tidak teraba, nyeri tekan tidak
o Batas atas jantung ICS II ada
parasternal sinistra – Perkusi : Timpani, shifting
o Batas kanan jantung ICS II dullness (-)
parasternal sinistra • Ekstremitas
o Batas kiri jantung ICS V linea – Hangat
medioclavicularis – Edem pretibial tidak ada
– Auskultasi : Bunyi jantung = S I/II – Sianosis tidak ada, Clubbing
regular, murmur tidak ada finger tidak ada
– Hematom tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (27-01-2018)
Keterangan Hasil Nilai Rujukan
Darah Rutin
• WBC 9.45 103/uL + 4,0 – 10,0 x 103/uL
• RBC 4,26 x 106/uL - 4,50 – 6,50 x 106/uL
• HGB 13.1 g/dL - 13 – 17 g/dL
• HCT 37.7 % - 40,0 – 54,0 %
• MCV 88.5 fL - 80 – 100 fL
• MCH 30.8 pg - 27,0 – 32,0 pg
• MCHC 34.7 g/dL - 32,0 -36,0 g/dL
• PLT 331.000 /uL + 150 – 500 x 103/uL
• Neutrofil 84.2% + 33,0 – 66,0 %
• Lymphosit 5.7 % - 19,0 – 45,0 %
• Monosit 9.5 % 1,0 – 8,0 %
• Eosinofil 0.4 % 1,0 – 3,0 %
• Basofil 0.2% 0–1%
Laboratorium
Keterangan
(27/01/2018)
Hasil Nilai Rujukan
KIMIA DARAH
• GDS 76 140 mg/dl
Fungsi ginjal
• Ureum - 10-50 mg/dl
• Kreatinin - <1.3 mg/dl
Fungsi hati
• SGOT 37 < 38 gr/dl
• SGPT 29 < 41 gr/dl

Elektrolit
• Natrium - 136-145 mmol/l
• Kalium - 3,5-5,1 mmol/l
• Klorida - 97-111 mmol/l
Koagulasi
• pT - 10 – 14 detik
• INH - -
• APTT - 22.0 – 30.0 detik
Radiologi
Hasil radiologi 26/1/2018
- Alignment tulang intak
- Tulang dalam batas normal,
sela iga melebar
- Tidak ada deviasi trachea
- Tampak elongasi aorta,
dilatasi aorta tidak ada
- Cor tampak mengecil
- Sinus costophrenicus kanan
lancip, sinus costophrenicus
kiri terpotong
- Diafragma letak rendah
- Tampak corakan
bronkovaskular kasar pada
kedua lapangan paru.
Kesan:
- Emfisematous
- Bronkitis
D. Assesment

- Asthma-COPD Overlap Syndrome


- Gizi kurang
DAFTAR MASALAH
NO MASALAH RENCANA PLANNING EDUKASI
TERAPI

1. SESAK NAPAS Oksigen 3 liter • Monitor -Meninggikan


• Sesak napas dialami sejak 7 hari lalu. per menit saturasi tempat sanggahan
Tidak membaik dengan istirehat /nasal kanul oksigen kepala untuk tidur
• Dapat mengucap satu-satu kalimat, sesak • Pemeriksaa -Bed rest
saat berjalan n Analisa -Cara bernapas
• Saturasi oksigen : 97 % dengan Gas Darah dengan baik
pemasangan oksigen
NO MASALAH RENCANA TERAPI PLANNING EDUKASI

2. Overlaping Syndrome Asma-PPOK - Nebulisasi Spirometri -Menghindari


S: Sesak napas dialami sejak 7 hari yang lalu, Albuterol dan factor pencetus
batuk berdahak ada sejak 7 hari,warna hijau ipratropium -Gaya hidup sihat
kekuningan dengan kuantiti yang semakin bromide -Berhenti merokok
bertambah , rasa memberat didada ada (Combivent)/8jam/i
Ada alergi pada cuaca dingin,makanan dan nhalasi
debu - Nebulisasi
Merupakan perokok aktif (IB: 752) Budesonide
Bekerja sebagai penjual di pasar dan sering (Pulmicort)/12jam/i
bermalam di pasar. nhalasi
O: THORAX: - Azitromisin
• Perkusi : hipersonor pada kedua lapangan 500mg/24jam/oral
paru - Ampisilin+
• Auskultasi : ronki pada basal paru dextra sulbactam (Picyn)
dan sinistra. Wheezing ada pada kedua 7mg/12jam/iv
lapangan paru dextra dan sinistra - Methylprednislon
inj 62.5mg/ 12
• Hasil foto thorax: jam/IV
• -emfisematous - N-acethylsistein
• -bronkitis 200mg/8jam/oral
- Ranitidin
25mg/12jam/iv
NO MASALAH RENCANA RENCANA EDUKASI
DIAGNOSTIK TERAPI

2. GIZI KURANG -hitung IMT konsul gizi -Meningkatkan


O: IMT : 17.3 Kg -periksa kadar klinik asupan makanan
elektrolit,
kolesterol,albu - Diet tinggi
min,protein,TI kalori, tinggi
BC protein
FOLLOW UP
FOLLOW UP (HARI 0 – 27/01/2018)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
27/01/2018 Sesak napas ada, KU : sakit sedang, gizi kurang, kompos mentis - Dyspneu - Infus Ringer Laktat 18
TD: 120/80 mmhg S : 36.7 0C ecausa ACOS tetes/menit/24 jam
batuk berlendir ada N : 108 x/menit P : 25 x/menit
warna hijau, demam - Gizi kurang - O2 3 liter per menit
Tidak anemis dan ikterus tidak ada
JVP R+2 cmH2O.
- Combivent nebu/8j jam
tidak ada
Tidak ada limfadenopati - Pulmicort nebu/12 jam
Nafsu makan turun - Metilpredinsolon
deviasi trakhea tidak ada
BAK : Lancar kuning 62,5/12jam/iv
BAB : Biasa kuning Thoraks - N-acethylsistein 200 mg/8
Inspeksi :simetris kiri sama dengan kanan jam/oral
Palpasi: Vokal fremitus kiri sama dengan kanan - Azitromisin
kesan normal , nyeri tekan (-) 500mg/24jam/oral
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan - Picyn inj 7mg/12jam/iv
Auskultasi - Ranitidin 25mg/12jam/iv
• Bunyi pernapasaan : bronkovesikuler
• Bunyi tambahan : Ronkhi +/+ (basal
paru bilateral ) ; Wheezing -/-
-Jantung :
Ictus cordis tidak tampak; Thrill tidak teraba;
Bunyi jantung 1/2 murni regular Bising tidak
ada
-Abdomen:
Peristaltik kesan normal
SPUTUM BTA
Hepar dan lien tidak teraba
27/1/2018
BTA Negatif
Labrotorium 27/1/2018
WBC 9,45
Radiologi RBC 4,26
HB 13.1
- Bronchitis MCV 88,5
- PPOK MCH 30,8
PLT 331
Neu 84.2%
Lym 5,7%
Mon 9,5%
LED 65mm/jam
FOLLOW UP (HARI 1 – 28/01/2018)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
28/01/2018 Sesak napas ada tetapi KU : sakit sedang, gizi kurang, kompos - Dyspneu - Infus Ringer Laktat 18
mentis ecausa ACOS tetes/menit/24 jam
berkurang, batuk berlendir TD: 120/80 mmhg S : 36.7 0C
ada warna hijau, demam - Gizi kurang - O2 3 liter per menit via
N : 108 x/menit P : 25 x/menit
nasal kanul
tidak ada
Tidak anemis dan ikterus tidak ada - Combivent nebu/8j jam
Nafsu makan turun - Pulmicort nebu/12 jam
JVP R+2 cmH2O.
BAK : Lancar kuning Tidak ada limfadenopati - Metilpredinsolon
BAB : Biasa kuning deviasi trakhea tidak ada 62,5/12jam/iv
- N-acethylsistein 200 mg/8
Thoraks jam/oral
Inspeksi :simetris kiri sama dengan kanan - Azitromisin
Palpasi: Vokal fremitus kiri sama dengan 500mg/24jam/oral
kanan kesan normal , nyeri tekan (-) - Picyn inj 7mg/12jam/iv
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan
- Ranitidin 25mg/12jam/iv
Auskultasi

• Bunyi pernapasaan :
bronkovesikuler
• Bunyi tambahan : Ronkhi +/+
(basal paru bilateral ) ; Wheezing
-/-

Jantung :
Ictus cordis tidak tampak; Thrill tidak
teraba; Bunyi jantung 1/2 murni
regular Bising tidak ada
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
FOLLOW UP (HARI 2 – 29/01/2018)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
29/01/2018 Pasien masih mengeluh KU : sakit sedang/gizi kurang/composmentis - Dyspneu ecausa - Infus Ringer Laktat 18
sesak, batuk ada dahak TD: 110/70 mmhg S : 36,20C ACOS tetes/menit/24 jam
N : 84 x/menit P : 25 x/menit
warna hijau, demam - Gizi kurang - O2 3 liter per menit via
tidak ada. Tidak anemis dan ikterus tidak ada
nasal kanul
JVP R+2 cmH2O. - Combivent nebu/8j jam
nafsu makan baik
Tidak ada limfadenopati - Pulmicort nebu/12 jam
BAK : Lancar kuning - Metilpredinsolon
deviasi trakhea tidak ada
BAB : Biasa kuning 62,5/12jam/iv
Thoraks - N-acethylsistein 200
Inspeksi :simetris kiri sama dengan kanan mg/8 jam/oral
Palpasi: Vokal fremitus kiri sama dengan kanan - Azitromisin
kesan normal , nyeri tekan (-) 500mg/24jam/oral
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan - Picyn inj 7mg/12jam/iv
Auskultasi
- Ranitidin
• Bunyi pernapasaan : bronkovesikuler
25mg/12jam/iv
• Bunyi tambahan : Ronkhi -/-;
Wheezing +/+

Jantung :
Ictus cordis tidak tampak; Thrill tidak teraba;
Bunyi jantung 1/2 murni regular Bising tidak
ada
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
FOLLOW UP (HARI 3 – 30/01/2018)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning

30/01/2018 Sesak napas KU : sakit sedang/gizi kurang/composmentis - Dyspneu ecausa ACOS - Infus Ringer Laktat 18
TD: 120/80 mmhg S : 36,60C tetes/menit/24 jam
masih ada, batuk - Gizi kurang
N : 88 x/menit P : 26 x/menit
dahak ada warna - O2 3 liter per menit via
hijau kekuningan Tidak anemis dan ikterus tidak ada
nasal kanul
JVP R+2 cmH2O. - Combivent nebu/8j jam
demam tidak
Tidak ada limfadenopati - Pulmicort nebu/12 jam
ada, nafsu makan - Metilpredinsolon
deviasi trakhea tidak ada
baik 62,5/12jam/iv
BAK : Lancar Paru : - N-acethylsistein 200 mg/8
kuning Inspeksi :simetris kiri sama dengan kanan jam/oral
Palpasi: Vokal fremitus kiri sama dengan kanan - Azitromisin
BAB : Biasa
kesan normal , nyeri tekan (-) 500mg/24jam/oral
kuning Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan - Picyn inj 7mg/12jam/iv
Auskultasi
- Ranitidin 25mg/12jam/iv
• Bunyi pernapasaan : bronkovesikuler
• Bunyi tambahan : Ronkhi +/+;
Wheezing +/+
Jantung :
Ictus cordis tidak tampak; Thrill tidak
teraba; Bunyi jantung 1/2 murni regular
Bising tidak ada
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
FOLLOW UP (HARI 4 – 31/01/2018)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
31/01/2018 Pasien masih mengeluh KU : sakit sedang/gizi kurang/composmentis - Dyspneu ecausa - Infus Ringer Laktat 18
sesak, batuk ada dahak TD: 110/70 mmhg S : 36,20C asthma bronchial tetes/menit/24 jam
N : 84 x/menit P : 25 x/menit - O2 3 liter per menit via nasal
warna hijau, demam - Gizi kurang
kanul
tidak ada. Tidak anemis dan ikterus tidak ada - Combivent nebu/8j jam
nafsu makan baik JVP R+2 cmH2O. - Pulmicort nebu/12 jam
Tidak ada limfadenopati - Metilpredinsolon
BAK : Lancar kuning
deviasi trakhea tidak ada 62,5/12jam/iv
BAB : Biasa kuning
- N-acethylsistein 200 mg/8
Thoraks jam/oral
Inspeksi :simetris kiri sama dengan kanan - Azitromisin
Palpasi: Vokal fremitus kiri sama dengan kanan 500mg/24jam/oral
kesan normal , nyeri tekan (-) - Picyn inj 7mg/12jam/iv
Perkusi : sonor kiri sama dengan kanan - Ranitidin 25mg/12jam/iv
Auskultasi
• Bunyi pernapasaan : bronkovesikuler
• Bunyi tambahan : Ronkhi +/+;
Wheezing +/+
Jantung :
Ictus cordis tidak tampak; Thrill tidak teraba;
Bunyi jantung 1/2 murni regular Bising tidak ada
Abdomen:
Peristaltik kesan normal
Hepar dan lien tidak teraba
TIMELINE

29-08-2017 (07.00)
27-01-2018 Pasien masih mengeluh
Pasien masuk dan dirawat sesak, batuk ada dahak
27-01-2018
di IGD Balai Paru dengan warna hijau. Nafsu makan
Dilakukan pemeriksaan
keluhan sesak napas baik
Sputum “P,S”
A:Ronkhi +/+ (basal paru A: Ronkhi -/-; Wheezing +/+
Hasil: BTA Negatif
bilateral ) ; Wheezing -/-

27-01-2018
30-01-2018 (07.00)
Dilakukan pemeriksaan Darah 27-01-2018
Foto Thorax PA Sesak napas masih ada, batuk
Rutin
Lab: RBC 4,25, Neu 84.2%, Kesan: dahak ada warna hijau
Lym 5,7%, Eos 0,4% - Bronchitis kekuningan demam tidak ada,
LED 65mm/jam, - PPOK nafsu makan baik
A: Ronkhi +/+; Wheezing +/+
DISKUSI
ASTHMA
KEY POINT: ASTHMA

ASMA adalah gangguan inflamasi kronik


saluran napas yang melibatkan banyak
sel dan elemennya. Inflamasi kronik
menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang
berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama malam
dan atau dini hari.

Sumber:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia


Etiologi
• Ekstrinsik (alergik) : ditandai dengan reaksi alergi yang disebabkan oleh faktor-
faktor pencetus yang spesifik; debu, serbuk bangun, bulu binatang, obat-obatan
(antibiotik dan aspirin)
• Instriksik (non alergik); ditandai dengan adanya reaksi non alergik yang bereaksi
terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui seperti udara dingin
atau bisa juga disebakan oleh adanya infeksi saluran napas dan emosi. Serangan ini
akan terus berlanjut dan dapat berkembang menjadi lebih berat dan berkembang
menjadi bronkhitis kronik dan emfisema.
• Asma gabungan ; bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergi dan non alergik.

Sumber:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia


DIAGNOSIS

Anamnesis
• Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan
• Gejala berupa batuk , sesak napas, rasa berat di dada dan berdahak
• Gejala timbul/ memburuk terutama malam/ dini hari
• Diawali oleh faktor pencetus yang bersifat individu
• Respons terhadap pemberian bronkodilator
• Riwayat keluarga (atopi)
• Riwayat alergi / atopi
• Penyakit lain yang memberatkan
• Perkembangan penyakit dan pengobatan

Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan fisis pada pasien asma terkadang normal, tetapi paling sering ditemukan
wheezing pada auskultasi, terutama pada ekspirasi paksa. Dapat pula ditemukan penggunaan otot
bantu pernapasan.

Sumber:Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma di Indonesia


Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).
Available from www.ginaasthma.org.
PPOK Eksaserbasi akut
PATOGENESIS PPOK

-Inhalasi asap rokok dan partikel


berbahaya lain menyebabkan
inflamasi saluran napas & paru.
-Respon inflamasi abnormal ini
menyebabkan kerusakan jaringan
parenkim & mengganggu
mekanisme pertahanan yang
mengakibatkan fibrosis saluran
napas kecil.
-air trapping & keterbatasan aliran
udara progresif.
-Inflamasi paru diperberat oleh stres
oksidatif & kelebihan proteinase.
KLINIS
PEMERIKSAAN FISIS
• Inspeksi
ANAMNESIS  Pursed-lips breathing
• Riwayat merokok atau bekas perokok  Barrel chest
• Riwayat terpajan zat iritan yang  Penggunaan otot bantu napas
bermakna di tempat kerja  Pelebaran sela iga
 Bila terjadi gagal jantung kanan terlihat
• Riwayat empisema pada keluarga
denyut vena jugularis di leher dan edema
• Faktor predisposisi pada masa tungkai
bayi/anak, misalnya BBLR, infeksi  Penampilan pink puffer atau blue bloater
saluran napas berulang, lingkungan • Palpasi
asap rokok dan polusi udara  Pada emfisema fremitus melemah, sela
• Batuk berulang dengan atau tanpa iga melebar
dahak • Perkusi
• Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi  hipersonor
• Auskultasi
 Suara napas vesikuler normal, atau
melemah
 Terdapat ronki dan atau mengi pada
waktu bernapas biasa atau ekspirasi paksa
 Ekspirasi memanjang
DIAGNOSIS

Dijelaskan pasien
“perlu usaha untuk
bernapas”, berat,
sukar bernapas,
terengah-engah

Global initiative for chronic obstructive lung disease, GOLD 2017


KLASIFIKASI

Dikutip dari:PDPI
COPD Assesment Test (CAT)

27
EKSASERBASI
• Merupakan amplikasi lanjut dari respon inflamasi
dalam saluran napas pasien PPOK
• Dipicu oleh infeksi bakteri atau virus atau polusi
lingkungan
• Triase PPOK eksaserbasi:
– Batuk bertambah
– Dahak purulen
– Sesak nafas memberat

Sumber: Respiratory Medicine edisi 2


KEY POINT: PPOK EKSASERBASI AKUT
-• Inspeksi
-- Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
-- Barrel chest(diameter antero - posterior dan transversal sebanding)
-- Penggunaan otot bantu napas
-- Hipertropi otot bantu napas
-- Pelebaran sela iga
-- Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis leher dan edema
tungkai
-Palpasi
-Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
-• Perkusi
-Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar
terdorong ke bawah
-• Auskultasi
-- suara napas vesikuler normal, atau melemah
-- terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
-- ekspirasi memanjang
-- bunyi jantung terdengar jauh
Asthma COPD Overlap Syndrome
KEY POINT: ACOS

• Dikarakteristikkan dengan limitasi


pengaliran udara yang persisten
ditandai dengan beberapa klinis
yang berhubungan dengan PPOK
dan beberapa klinis yang
berhubungan dengan asthma.

Sumber: Diagnosis of Diseases of Chronic Airflow Limitation: Asthma COPD and Asthma-COPD Overlap Syndrome (ACOS)
2015
ASTHMA COPD ACOS
USIA kebiasaannya pada anak-anak. Tetapi >40 tahun > 39 tahun, tetapi gejala dapat muncul pada
pada orang dewasa juga dapat usia muda
ditemukan
GEJALA Klinis berubah mengikut periode, Kronik dan berterusan terutama saat Gejala respiratorik termasuk dyspneu yang
RESPIRATORI sehingga terjadi limitasi pada aktivitas beraktivitas persisten
K dan ada factor pencetus

FUNGSI PARU Sedang dan/atau riwayat limitasi aliran FEV1 meningkat setelah terapi, tetapi post-BD limitasi pada aliran napas tidak reversible
napas FEV1/FVC<0,7 sepenuhnya
FUNGSI PARU Dapat normal Limitasi aliran napas yang persisten Limitasi aliran napas yang persisten
DIANTARA
GEJALA
RIWAYAT Riwayat alergi dan riwayat asma waktu Riwayat terpajan dengan polusi dan asap Riwayat sering didiagnosa dengan
DIRI DAN kecil, dan/atau riwayat keluarga dengan asma,alergi, riwayat keluarga dengan asma,
KELUARGA asma dan/atau sering terpajan dengan polusi dan
asap
ONSET Sering membaik sendiri atau dengan Progresif perlahan-lahan walau sementara Gejala-gejala terpisah tetapi berkurang
terapi, tetapi memberi kesan limitasi diterapi dengan terapi. Sering progresif dan
pengaliran napas permintaan terapi adalah tinggi

X-RAY Normal Hiperinflasi berat dan tanda-tanda PPOK Sama dengan PPOK
TORAKS
EKSASERBASI Ada, tetapi berkurang tergantung kepada Eksaserbasi dapat ditangani dengan terapi. Eksaserbasi lebih sering dari PPOK dan
terapi Faktor komorbid yang menyebabkan berkurang dengan terapi. Faktor komorbid
imparment dapat menyebabkan impairment

INFLAMASI Eosinophil dan/atau neutrophil Neutrophil dan/atau eosinophil pada sputum, Eosinofil dan/atau neutrophil pada sputum
JALAN NAFAS limfosit pada jalan napas, inflamasi sistemik
STEP 1: DIAGNOSIS PENYAKIT KRONIK SALURAN PERNAPASAN

YA TIDAK PENYAKIT YANG LAIN

STEP 2: DIAGNOSIS SINDROM PADA DEWASA


i) Identifikasi tanda dan gejala pada asma dan PPOK
ii) Bandingkan temuan tanda dan gejala yang didapatkan

ASMA SUSPEK ACOS SUSPEK PPOK


ASMA PPOK

STEP 3: SPIROMETRI

REVERSIBLE LIMITASI PERNAPASAN FEV/FVC<0,7 post-BD

OBAT ASMA, MONOTERAPI ICS DAN LABA +/- COPD DRUGS


LAMA

STEP 5: KONSUL
Sumber: Diagnosis of Diseases of Chronic Airflow Limitation: Asthma COPD and Asthma-COPD Overlap Syndrome (ACOS) 2015
Sumber: Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Diseases 2017
Sumber: Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Diseases 2017
TERIMA KASIH
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2017).

Anda mungkin juga menyukai