NAMA : Tn. AB
KELUHAN UTAMA
USIA : 44 tahun 5 bulan Nyeri perut diseluruh lapang perut sejak 3
hari SMRS
JENIS KELAMIN : LAKI LAKI
PEKERJAAN : WIRASWASTA
NO. RM :0124***8
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RS POLRI dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut sejak
3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus dengan NPRS 7/10. Nyeri
disertai dengan demam. Ketika pasien merasakan nyeri biasanya pasien hanya berbaring dan
mengompres perutnya menggunakan air hangat dan meminum paracetamol kemudian nyeri
yang dirasa pasien sedikit membaik. Nyeri seluruh lapang perut awalnya diawali dari perut
sebelah kanan bawah 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah
pada 2 minggu yang lalu dirasakan terus menerus, nyeri dirasakan sangat sakit sampai
pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur. Pasien mengatakan ketika nyeri pasien meminum
obat lambung, dan antibiotik (pasien tidak ingat nama obatnya), kemudian pasien dirujuk ke
RS POLRI untuk diperiksa karena dicurigai appendisitis akut tapi pasien memilih berobat
dirumah. Pasien mengatakan nyeri yang dirasa sempat membaik selama beberapa hari tapi
Pasien mengatakan kurang nafsu makan karena ada rasa mual tanpa muntah. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan buang air kecil. Dan pasien belum buang air besar sejak hari
minggu.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU RIWAYAT KEBIASAAN PRIBADI
• Alergi(-) • Merokok(-)
• Diabetes Mellitus(-) • Konsumsi alkohol(-)
• Hipertensi(-)
Kepala Normocephali
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-); pupil bulat,
isokor, diameter 3 mm/3 mm, RCL (+/+) RCTL (+/+),
Hidung Deformitas (-/-), sekret (-/-), hiperemis (-/-)
Telinga Deformitas (-/-), sekret (-/-), hiperemis (-/-)
Mulut Mukosa bibir basah, luka (-), edem (-), hipertofi papil (-)
Leher Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
• Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS IV linea midclavicularis sinistra
Abdomen
• Inspeksi Tampak datar, distensi abdomen (-), jejas (-)
• Auskultasi Bising usus (+) menurun
• Perkusi Timpani pada seluruh lapang abdomen, nyeri ketuk(+)
seluruh kuadran abdomen
• Palpasi Defans muscular (+) seluruh kuadran abdomen,
nyeri tekan (+) seluruh kuadran abdomen.
Ekstremitas Akral teraba hangat, CRT <2 detik, edema -/-
superior
Ekstremitas inferior Akral teraba hangat, CRT <2 detik, edema -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Klinik
SGOT 15.8 <37 U/L
SGPT 21.7 <40 U/L
Ureum 77 10-50 mg/dL
Kreatinin 3.8 0,5 – 1,3 mg/dL
Elektrolit
Natrium 135 135-145 mmol/L
Kalium 4.0 3.5-5.0 mmol/L
Klorida 107 98-108 mmol/L
RESUME
Pasien datang ke IGD RS POLRI dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut sejak
3 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan terus menerus dengan NPRS 7/10. Nyeri
disertai dengan demam. Nyeri seluruh lapang perut awalnya diawali dari perut sebelah kanan
bawah 2 minggu yang lalu. Pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah pada 2 minggu
yang lalu dirasakan terus menerus. Sebelumnya pasien mengaku sempat berobat ke klinik
dan pasien diberi obat anti nyeri, obat lambung, dan antibiotik (pasien tidak ingat nama
obatnya), kemudian pasien dirujuk ke RS POLRI untuk diperiksa karena dicurigai appendisitis
akut tapi pasien memilih berobat dirumah. Pasien mengatakan nyeri yang dirasa sempat
membaik selama beberapa hari tapi kemudian nyeri dirasakan kembali tapi dirasakan seluruh
lapang perut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketuk pada seluruh lapang abdomen.
Terdapat juga nyeri tekan pada seluruh lapang abdomen, dan terdapat defans muscular pada
seluruh lapang abdomen. Dirujuk ke spesialis bedah umum dan pro laparatomi
DIAGNOSIS TATALAKSANA
Drake, R. Gray’s Anatomy for Students. 2nd edition. Elsevier;2010. p140-145 Sumber gambar: teachmeanatomy.info
VASKULARISASI
Sejumlah besar vasa menyuplai dinding anterolateral abdomen
Di superficial:
• Bagian superior dinding disuplai oleh cabang-cabang
arteria musculophrenica, yang merupakan cabang
terminal arteria thoracica interna.
Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi rongga
abdomen dan organ-organ abdomen di dalamnya). Suatu bentuk penyakit akut, dan
merupakan kasus bedah darurat. Dapat terjadi secara lokal maupun umum, melalui
proses infeksi akibat perforasi , misalnya pada ruptur appendiks atau divertikulum
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
KLASIFIKASI
Peritonitis Primer Peritonitis Tersier
Merupakan peritonitis yang infeksi kumannya Peritonitis tersier terjadi saat gejala
berasal dari penyebaran secara hematogen. klinis peritonitis dan tanda-tanda
Sering disebut juga sebagai Spontaneous sistemik sepsis menetap setelah
Bacterial Peritonitis (SBP). mendapat pengobatan yang tidak
adekuat untuk peritonitis primer atau
Peritonitis Sekunder sekunder. Peritonitis tersier disebabkan
Peritonitis ini bisa disebabkan oleh beberapa iritan langsung yang sering terjadi pada
penyebab utama yaitu perforasi, iritasi oleh pasien immunocompromised dan
enzim, maupun benda asing orang- orang dengan kondisi komorbid.
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Lang, F. ed., 2009. Encyclopedia of molecular mechanisms of disease. Springer Science & Business Media. p1626.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi lokal
Manifestasi sistemik
nyeri perut hebat, nyeri tekan seluruh
lapang abdomen (pada peritonitis demam, mengigil, takikardia,
umum), rebound tenderness, muscle
berkeringat, takipnea, dehidrasi,
guarding atau rigidity (perut papan),
distensi abdomen, udara bebas oliguria, disorientasi, dan syok (akibat
peritoneum serta hilangnya bising usus
hypovolemia dan septikemia dengan
(tanda adanya ileus)
multiple organ dysfunction).
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Operasi abdomen
• Penggunaan immunosuppressive agent
• Riwayat penyakit seperti apendisitis, IBD, diverticulitis
• Gejala utama: nyeri perut (tumpul, hebat, terus menerus,
memburuk jika gerak)
• Anorexia, mual, muntah
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
• Darah lengkap leukositosis
• kimia darah asidosis dan dehidrasi
• Urinalisis
• Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan foto polos abdomen bayangan pre-peritoneal fat line
tidak jelas dan gambaran udara bebas subdiafragma bila perforasi
• MRI, CT-scan
• USG abdomen
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos Abdomen
Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc; 2020.
Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for management of intra-
abdominal infections. 2017;1–34
TATALAKSANA
Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth Edition). Page 423-
428
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
1) ANTIBIOTIK
2) PEMBERIAN SUPLEMEN
Suplemen yang dapat diberikan berupa: glutamine,
arginine, asam lemak omega-3 dan omega-6, vitamin A, E
dan C, Zinc
Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth
Edition). Page 423-428
TATALAKSANA
NON-MEDIKAMENTOSA
TERAPI OPERATIF
Pembedahan diperlukan untuk mengatasi sumber infeksi,
misalnya apendisitis, ruptur organ intra-abomen
Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth
Edition). Page 423-428
KOMPLIKASI
Peritonitis infeksiosa memiliki banyak komplikasi yang mengancam jiwa, diantaranya:
Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth
Edition). Page 423-428
PROGNOSIS
Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth Edition). Page 423-428
DAFTAR PUSTAKA
1. Drake, R. Gray’s Anatomy for Students. 2nd edition. Elsevier;2010. p140-145
2. Daley, B.J. Peritonitis and Abdominal Sepsis ;2019
3. Doherty G (ed). Current Diagnosis & Treatment: Surgery, 15th Edition. The McGraw-Hill Companies,
Inc; 2020.
4. Sartelli M, Chichom-mefire A, Labricciosa FM, Hardcastle T, Abu-zidan FM, Adesunkanmi AK, et al. The
management of intra-abdominal infections from a global perspective : 2017 WSES guidelines for
management of intra- abdominal infections. 2017;1–34
5. Japanesa, A., Zahari, A., & Rusjdi, S. R. (2016). Pola Kasus dan Penatalaksanaan Peritonitis Akut di
Bangsal Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5, 209-213.
6. Lang, F. ed., 2009. Encyclopedia of molecular mechanisms of disease. Springer Science & Business
Media. p1626.
7. Shawn J. Rangel, Samuel E. Rice-Townsend, Mahima Karki, R. Lawrence Moss. 2018. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases (Fifth Edition). Page 423-428
TERIMA
KASIH