Seorang wanita 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu.
Demam dirasakan lebih tinggi pada sore dan malam hari dibandingkan pagi hari. Demam juga
disertai muntah yang didahului rasa mual. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
somnolen, lidah terlihat kotor, suhu 39,5 C. Pada pemeriksaan widal didapatkan titer anti-
salmonella parathypi O 1/320. Sebelumnya pasien mengaku telah diberikan obat
chloramphenicol namun tak kunjung sembuh, kemudian dokter mengganti obat menjadi
ceftriaxone yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga. Tapi sebelumnya dokter
mencari tau terlebih dahulu apakah ceftriaxone memiliki tingkat resistensi yang lebih kecil
daripada obat lini pertama chloramphenicol.
PERTANYAAN
Additional Filters
1. Article Category : Research
2. Published Date: December 2011 – December 2017
Pemilihan Situs
https://eujournal.org/
Hasil Pencarian
10
Ceftriaxone 25 0 25
Chloramphenicol 21 6 27
Total 46 6 52
3. APPLICABILITY
1) Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum
pasien dan setting)
• Hasil jurnal dapat dipalikasikan kepada pasien, karena cefriaxone
memiliki resistensi rendah dan waktu penurunan suhu tubuh yang
lebih baik daripada chloramphenicol