2017
Pada pasien tersebut terdapat keluhan gugup, keluar keringat banyak, mudah cemas, sulit tidur, takikardia,
demam, mata eksoftalmos, serta adanya struma difusa dan telapak tangan yang lembab dan tremor. Tanda dan
gejala tersebut mengarahkan pada kasus tiroid toksik, namun sudah terdapat manifestasi takikardia serta
penurunan kesadaran sehingga diagnosis yang tepat adalah krisis tiroid.
Pada pasien ini didapatkan keluhan sesak nafas, pasien mendapatkan terapi captopril. Didapatkan adanya
hipertensi sejak 10 tahun dan pada pemeriksaan EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kiri dan kardiomegali
sehingga kemungkinan pasien ini mengalami gagal jantung. Terapi tambahan untuk gagal jantung adalah
diuretik dan ACE inhibitor sehingga obat yang tepat adalah spironolakton.
19. Jawaban: D. Pendekatan step down dengan PPI dilanjutkan dengan AH-2
Pada pasien ini didapatkan keluhan nyeri dada, memberat setelah makan, mual, muntah, dan riwayat sering
berbaring setelah makan sehingga kecurigaan pasien ini adalah mengalami GERD. Pendekatan tatalaksana step
up adalah dimulai dengan obat antasida, AH-2, dan kemudian PPI. Pendekatan tatalaksana step down adalah
dimulai langsung dengan PPI dan kemudian diturunkan dosisnya, kemudian obat diturunkan menjadi AH-2 atau
antasid. Pendekatan terbaik adalah dengan pendekatan step down dimulai dengan PPI dan dilanjutkan dengan
AH-2 karena memiliki efektifitas lebih baik dibandingkan dengan pendekatan s tep up.
21. Jawaban: C. 5 ml
Pada pasien ini didapatkan keluhan sesak nafas berulang dan tidak membaik dengan pengo batan. Pasien
direncakan untuk diberikan aminofilin sebanyak 120 mg dengan sediaan aminofilin 2,4%. Kadar aminofilin 2,4%
menunjukkan terdapat 2,4 gram aminofilin dalam 100 cc sediaan aminofilin sehingga setiap cc aminofilin
mengandung 24 mg aminofilin. Ji ka dokter membutuhkan aminofilin sebanyak 120 mg, sehingga drip yang
diberikan adalah sebanyak 120/24 yaitu 5 ml.
edema paru. Pada edema paru dengan TD sistolik >100 tatalaksana yang diberikan adalah oksigen, furosemid,
serta nitrat.
vena spermatika dan salah satu efeknya adalah peningkatan suhu pada area tersebut dan salah satu faktor yang
menimbulkan gangguan proses sperma togenesis.
Akan tetapi, agak sulit dijawab jika di soal diberikan rumus astigmat sbb:
1. Sferis (-) silinder (+)
2. Sferis (+) silinder (-)
BELUM TENTU astigmatisme mikstus! Harus ditransposisi terlebih dahulu
Transposisi itu artinya: notasi silinder bisa ditulis dalam nilai minus atau plus. Rumus ini bisa ditransposisikan
(dibolak-balik) tetapi maknanya sama.
Cara menentukan jenis astigmatisme berdasarkan kedudukannya di retina kalau disoal diberi rumus sferis (-)
silinder (+) atau sferis (+) silinder (-) adalah sbb:
Pertama, ajarkan bahwa rumus kacamata astigmat adalah S (sferis) ± …… C (silinder) ± …… x …..°
Sferis tidak harus selalu ada, kadang jika tidak ada nilai sferis akan dihilangkan penulisannya menjadi C (silinder) ±
…. x …..° atau menjadi pl (plano) C (silinder) ± …….. x …..°
Kedua, perlu diingat, rumus kacamata astigmat ada 2 macam, yaitu dengan rumus silinder plus dan satu lagi
silinder minus. Rumus ini bisa ditransposisikan (dibolak-balik) tetapi maknanya sama. Cara transposisi:
To convert plus cyl to minus cyl:
1. Add the cylinder power to the sphere power
2. Change the sign of the cyl from + to –
3. Add 90 degrees to the axis is less than 90 or subtract 90 if the original axis is greater than 90.
To convert minus cyl to plus cyl:
1. add the cylinder power to the sphere
2. Change the sign of the cylinder to from - to +
3. Add 90 to the axis if less than 90 or subtract if greater than 90
0
Misalkan OD ∫-0,75 C-1,00 X 120 (minus cylinder notation) yang jika ditransposisi maknanya sama dengan ∫-
0
1,75 C+1,00 X 30 (plus cylinder notation)
Keempat, yang paling penting (karena ditanya soal) adalah cara menentukan jenis astigmatisme berdasarkan
kedudukannya di retina
Prinsipnya: selalu lihat besarnya sferis di kedua rumus baik rumus silinder plus maupun silinder minus (makanya
kenapa harus tahu transposisi)
0
Pada soal di atas OD ∫-1,50 C-1,00 X 90 sferis = -1,50. Setelah ditransposisikan rumus menjadi OD ∫-2,50
0
C+1,00 X 180 sferis menjadi -2,50. Bayangan pada kedua aksis jatuh di depan retina, maka jenis
astigmatisma pasien ini adalah astigmatisma miopia kompositus.
Penglihatan mata yang turun mendadak, disertai riwayat sering melihat kilatan cahaya, dan ada keluhan
pandangan terhalang tirai mengarahkan diagnosis ke ablasio retina. Pada ablasio retina terjadi perpisahan
antara lapisan retina sensorik (sel kerucut dan sel batang) dengan epitel pigmen retina.
Sebenarnya pada kasus di attas, diagnosis yang paling sesuai adalah agoraphobia, karena pasien memiliki
kecemasan berlebihan bila berada di luar rumah dan merasa tidak akan mendapat pertolongan. Namun tidak
ada pilihan jawaban agoraphobia. Kasus agoraphobia berhubungan dengan gangguan panik. Umumnya karena
pernah mengalami serangan panik sebelumnya, pasien jadi mengalami kecemasan berlebihan bila berada di
keramaian karena khawatir bila terjadi serangan panik, tidak ada orang yang menolongnya. Manifestasi
gangguan panik pada pasien ini berupa merasa tercekik dan pingsan.
Diagnosis gangguan cemas menyeluruh pada pasien ini atas dasar adanya kecemasan berlebihan akan berbagai
hal (takut kesepian karena anak-anaknya sudah bekerja, pasien juga khawatir akan kesehatannya sehingga
tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan baik), adanya gejala ketegangan motorik (otot -otot
kaku), dan ketegangan otonom (tidak bis a tidur, tidur sering gelisah).
Pada pasien dipikirkan acne vulgaris karena ditemukan adanya bintik -bintik merah pada wajah yang disertai
adanya komedo. Derajat acne yang dialami pasien adalah derajat berat karena terdapat banyak lesi tak
meradang dan lesi meradang yang tersebar pada lebih dari satu predileksi.
100.Jawaban: D. Metaserkaria
Telur besar beroperkula merupakan ciri khas dari fasciola hepatica. Bentuk infektif dari parasit ini adalah
metaserkaria.
102.Jawaban: B. VSD
Berat badan yang sulit naik, cepat lelah bila berolahraga dan ditemukannya bising jantung mengarahkan
diagnosis pada penyakit jantung bawaan non sianotik. Murmur sisto lik di sela iga IV khas untuk kelainan
Ventricular Septal Defect (VSD).
Prematuritas, disertai sesak nafas pada 2 jam pertama kelahiran mengarahkan diagnosis pada penyakit
membran hyalin. Gangguan nafas ini merupakan sindrom yang terdiri atas satu atau lebih gejala sebagai
berikut: pernafasan cepat >60x/menit, retraksi dinding dada, merintih dengan atau tanpa sianosis pada udara
kamar yang memburuk dalam 48-96 jam pertama kehidupan.
111.Jawaban: C. Hepatitis B
Keterangan 6. Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada umur 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali
Cara membaca kolom umur: misal 2 u berarti mu r 2 bul an (60 har i ) sd 2 bul an 29 har i (89 har i ) dengan interval 2 bulan; pada umur lebih dari 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu
Rekomendasi imunisasi berlaku mulai 1 Januaril 2014 dan dapat diakses pada website IDAI (http : // booster 1 kali pada umur lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada
idai.or.id/public-artices /kl ini k/i mu ni sasi /j adw al-imunisasi-anak-idai.html) anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
7. Vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen
Untuk memahami tabel jadwal imunisasi perlu membaca keterangan tabel diberikan 3 kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2
1. Vaksin hepatit i s B. Paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai
pemberian suntikan vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin hepatit i s B diberikan sebelum umur 16 minggu danatidk melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus
dan imunoglobulin hepatit i s B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Vaksinasi hepatit i s B pentavalen : dosis ke-1 diberikan umur 6-14 minggu, interval dosis ke-2 dan ke-3, 4-10 minggu;
selanjutnya dapat menggunakan vaksinihepatit Bs mon o valen atau vaksin kombinasi. dosis ke-3 diberikan pada umur kurang dari 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
2. Vaksin polio. Pada saat lahir atau pada saat bayi dipulangkan harus diberikan vaksin polio oral 8. Vaksin varisela. Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur
(OPV-0). Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dan polio booster dapat diberikan vaksin sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu 2 dosis
OPV atau IPV, namun sebaiknya paling sedikit mendapat satu dosis vaksin IPV. dengan interval minimal 4 minggu.
3. Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, a optiml umur 2 bulan. Apabila 9. Vaksineinflunz a. Vaksineinflunz a diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang
p setia tahun.
diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunizatio
n ) pada anak umur kurang dari 9 tahun
4. Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat diberikan diberi dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6 - < 36 bulan, dosis 0,25 mL.
vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain. Untuk anak umur lebih dari 7 tahun 10. Vaksin human papiloma virus (HPV). Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin
diberikan vaksin Td, dibooster setia p 10 t ahun. HPV bivalen diberikan tiga kali dengan interval 0, 1, 6 bulan; vaksin HPV tetravalen dengan
5. Vaksin campak. Vaksin campak keduaa tidk perlu diberikan pada umur 24 bulan, apabila MMR interval 0,2,6 bulan.
sudah diberikan pada 15 bulan.
Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI 2014, pada anak usia 1 bulan, jenis imunisasi yang direkomendasikan adalah
hepatitis B dan BCG. Karena anak sudah mendapatkan imunisasi BCG, maka yang selanjutnya diberikan adalah
vaksin hepatitis B.
112.Jawaban: B. Pertusis
Batuk yang didahului menarik nafas dalam disertai suara melengking, gelisah, muka merah dan membiru serta
tidak ada riwayat imunisasi mengarahkan diagnosis pada pertusis. Pertusi s adalah infeksi akibat bakteri Gram-
negatif Bordetella pertussis pada saluran napas sehingga menimbulkan batuk hebat yang khas. Pada penyakit
ini gejala utama yang khas adalah adanya batuk rejan (whooping cough) atau fase inspiratori batuk. Batuk yang
kuat pada akhirnya menimbulkan kelainan salah satunya perdarahan subkonjungtiva seperti yang terdapat
pada pasien ini.
Berat badan lahir 4300 g, ibu pengidap diabetes tidak terkontrol serta hasil GDS <45 mg/dL mengarahkan
diagnosis pada hipoglikemia. Sesuai algoritma di atas, pada kasus ini GDS anak naik dengan menyusui ke ibu
namun kurang dari 36 mg/dL sehingga perlu pemasangan infus dan bolus D/10% 2 cc/kgbb.
117.Jawaban: E. Biotin
Gejala yang pertama muncul akibat kekurangan biotin biasanya berkaita n dengan kulit dan rambut. Gejala
defisiensi biotin muncul dalam 3-5 minggu: dermatitis seboroik, rash, rambut mudah rontok dan mudah patah,
kulit kering, nausea, vomitus, dan anoreksia; disusul dejala neurologis 1 -2 minggu kemudian: depresi ringan,
perubahan status mental, myalgia, hyperesthesia, dan paresthesia.
Pada soal, pasien terkena egg-white injury syndrome: putih telur mentah berisi glycoprotein avidin yang
p usus.
123.Jawaban: A. kloramfenikol
Riwayat demam sejak 10 hari lalu terutama saat malam hari disertai mual, perut kembung, mengigau dan
bradikardi relatif mengarahkan diagnosis pada demam tifoid. Terapi pilihan untuk demam tifoid adalah
pemberian antibiotik seperti kloramfenikol.
dari infeksi HSV tipe 1 pada rongga mulut. Meskipun merupakan penyakit self limiting, infeksi oral dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada mulut, demam, limfadenopati, dan kesulitan makan dan minum. Onset
Gingivostomatitis herpetika primer terjadi pada usia anak usia 6 bulan sampai 5 tahun.
126.Jawaban: A. memberikan cairan yang cukup dan memantau gejala lain yang timbul
Pada kasus anak demam seperti di atas, tatalaksana yang dipilih adalah memberikan cairan yang cukup dan
memantau gejala lain yang timbul. dipilih tatalaksana ini karena anak masih bisa beraktivitas seperti biasa, tidak
ada kelainan yang lain serta anak ini sudah diberikan obat penurun panas .
130.Jawaban: D. Gastritis
Keluhan nyeri perut, kebiasanya makan tidak teratur dan banyak minum minuman ringan serta ditemukan nyeri
tekan ulu hati mengarahkan diagnosis pada gastritis.
Adanya perdarahan pada kehamila n 28 minggu (>22 minggu menurut Depkes RI dan >24 minggu menurut
Royal College of Obstetrician) termasuk kedalam perdarahan antepartum sehingga diagnosis abortus dapat
disingkirkan.
Pada pasien diatas tidak ditemukan tanda -tanda adanya infeksi seperti keputihan dan demam. Adanya letak
janin lintang mengarah kepada plasenta previa, dimana letak plasenta yang dekat dengan jalan lahir
menghalangi perputaran posisi janin.
136.Jawaban: A. Endometritis
Pada kasus diatas, ibu mengalami demam setelah melahirkan. TFU setinggi pusat menandakan adanya
gangguan pada proses invlusi uterus. Tanda vital lain selain suhu berada dalam batas normal. Pasien yang tetap
memberi ASI kepada bayinya mengurangi kemungkinan telah terjadinya mastitis, sehingga d itambah dengan
adanya gangguan proses involusi uterus diagnosis akan mengarah kepada endometritis.
137.Jawaban: A. Amoxicillin
Gejala dan tanda pada pasien diatas yaitu demam sejak 1 minggu, naik turun terutama saat sore hari, nyeri
otot, sakit kepala, mual, muntah dan lidah kotor mengarah kepada infeksi tifoid. Dari hasil pemeriksaan widal
dimana titer O 1/320 menguatkan dugaan diagnosis tifoid. Pada fase akut demam tifoid, titer antigen O
seharusnya sudah ditemukan 7-10 hari setelah timbulnya gejala, dan minimal 1/160 untuk menegakkan
diagnosis (di Indonesia yang merupakan daerah endemis seharusnya bahkan lebih tinggi lagi). Titer H
menandakan adanya infeksi lampau dan tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kecuali dilakukan
pemeriksaan ulang setelah 2-3 minggu dan terdapat kenaikan 4x lipat dari titer sebelumnya. Adapun pilihan
antibiotik pada kasus diatas, yang paling aman untuk ibu hamil adalah amoxicillin.
138.Jawaban: B. Permethrin
Wanita hamil dan bayi berusia 8 bulan yang terkena scabies, dapat menggunakan obat permethrin sebagai
DOC.
Adanya kepala bayi yang sudah lahir namun terjadi persalinan macet dengan adanya turtle sign (+) mengarah
kepada distosia bahu. Adanya riwayat DM yang tidak terkontrol dan perkiraan berat b ayi 4200 gram
(makrosomia) menjadi faktor risiko penting pada kasus ini.
140.Jawaban: D. Metronidazole
Keputihan dengan cairan berwarna putih dan gambaran strawberry cervix appearance mengarah kepada infeksi
trikomoniasis. Infeksi tersebut dapat diobati denga n menggunakan metronidazole.
142.Jawaban: B. Mastalgia
Wanita post partum yang datang dengan keluhan payudara nyeri kemungkinan adalah akibat gangguan proses
menyusui. Payudara setelah post partum akan mulai mengeluarkan air susu, sehingga apabila terdapat
hambatan pada proses menyusui akan menimbulkan keluhan pada payudara. Nyeri pada payudara dengan
gambaran payudara yang kencang dan kulit sekitar dalam batas normal mengarah kepada mastalgia. Apabila
kulit pasien mulai kemerahan dan mulai timbul tanda prodromal seperti demam maka pasien mulai mengalami
mastitis.
Pada pasien diatas, keinginan untuk menunda kehamilan dapat ditunjang dnegan diketahuinya masa subur.
Pada pasien diatas siklus haid tidak teratur sehingga masa subur dihitung dengan rumus yaitu:
146.Jawaban: B.IUFD
Wanita dengan G6P3A2 H3 adalah wanita dengan riwayat hamil sebanyak 6 kali, partus 3 kali, dan 2 kali
mengalami abortus, dengan jumlah anak hidup sebanyak 3 orang. Usia kehamilan pasien sudah menginjak
trimester III sehingga serta adanya gejala berupa janin yang tidak bergerak lagi dan perut yang semakin
mengecil mengarahkan dugaan kepada IUFD.
atau amniosentesis dengan injeksi 1 ml indigo carmine + 9 ml NS. Pada soal ini lebih dipilih pemeriksaan yang
tidak invasif.
155.Jawaban: C. Menjadikan selaput rahim tipis, atrofi, dan menghambat transportasi gamet oleh tuba
Kontrasepsi suntik tiap 3 bulan bekerja dengan mekanisme seperti di pilihan jawaban C. Pilihan jawaban A
merupakan mekanisme kerja pil progestin (minipil), pilihan jawaban B merupakan mekanisme kerja dari pil dan
suntikan kombinasi, pilihan jawaban D merupakan mekanisme kerja dari alat kontrasepsi dala m rahim, dan
pilihan jawaban E merupakan mekanisme kerja dari diafragma.
156.Jawaban: A. Jika pasien merasakan seperti ingin BAB dan dari kemaluan tampak presentasi kepala crowning
Adanya mulas-mulas yang intensitasnya semakin bertambah disertai keluhan kelua rnya darah dan lender pada
pasien diatas menunjukkan mulai terjadinya proses partus. Terdapat kondisi yang mengharuskan dokter segera
menolong persalinan di rumah yaitu apabila dari kemaluan sudah tampak presentasi kepala crowning, yang
menunjukkan bahwa janin akan segera keluar. Presentasi kepala penting karena persalinan dilakukan di rumah,
dimana fasilitas terbatas sehingga jenis persalinan yang dapat dilakukan dengan aman adalah presentasi
normal (kepala).
158.Jawaban: E. Elektrokardiografi
Pembahasan: Pada gambaran di atas tampak adanya malaria berat pada kehamilan. Pilihan pengobatan malaria
pada kehamilan adalah quinidine dan artesunat secara parenteral. Efek samping dari quinidine adalah
perpanjangan interval QT dan aritmia ventrikel sehingga diperlukan pemeriksaan elektrokardiografi sebelum
pemberian quinidine kemudian dilanjutkan 3-4 kali sehari selama quinidine diberikan untuk mendeteksi adanya
efek samping tersebut. Selain adanya perpanjangan interval QT, quinidine juga menyebabkan hipoglikemia dan
hipotensi, sehingga monitor glukosa darah dan tensi secara berkala seyogyanya juga dilakukan.
159.Jawaban: C. AKDR
Pasien diatas sedang dalam pengobatan TB. Dalam rejimen pengobatan TB terdapat rifampisin yang dapat
berinteraksi dengan KB hormonal dan menurunkan efektivitas KB tersebut. Usia pasien yang masih muda dan
dalam pengobatan TB sebaiknya menggunakan KB jenis AKDR.
Untuk menentukan uji statistik bivariat, langkah sederhananya adalah sebagai berikut:
mengerjakan soal UKDI, bila tidak disebutkan, maka diasumsikan bahwa variabel tersebut terdistribusi normal
atau memenuhi persyaratan chi square.
Lihat tabel untuk menentukan uji hipotesis apa yang sesuai.
Pada soal di atas, disebutkan bahwa kedua variabel bersifat numerik dan diasumsikan bahwa kedua variabel
tersebut terdistribusi normal. Maka berdasarkan tabel yang tercantum di slide, uji hipotesis yang sesuai adalah
korelasi Pearson.
163.Jawaban: E. Semua pasien yang datang ke RS dalam 1 bulan dengan diagnosis gastritis fungsional
Populasi penelitian merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian sesuai dengan
permasalahan yang ingin diteliti. Maka dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian mer upakan semua pasien
gastritis fungsional di poli rumah sakit dalam 1 bulan. Sedangkan sampel penelitian ini adalah 20 pasien gastritis
fungsional.
166.Jawaban: E. 500
Angka kematian ibu atau MMR (maternal mortality rate) merupakan banyaknya kematian perempuan pada
saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, ya ng
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab -sebab lain, per 100.000
kelahiran hidup. Maka dalam soal ini, MMR per 100.000 kelahiran hidup adalah 500.
168.Jawaban: C. Apakah Anda bisa menceritakan kepada saya mengapa Anda menangis?
Kemampuan kognitif seorang dokter dalam mengerti kebutuhan pasien (a physician cognitive capacity to
understand patient’s needs),
Menunjukkan afektifitas/sensitifitas dokter terhadap perasaan pasien (an affective sensitivity to patient’s
feelings),
Kemampuan perilaku dokter dalam memperlihatkan/menyampaikan empatinya kepada pasien (a behavioral
ability to convey empathy to patient).
Berdasarkan hal tersebut, jawaban yang paling menggambarkan empati dokter adalah C.
dan Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008 pasal 4 ayat (1) dijelaskan bahwa “Dalam keadaan darurat, untuk
menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran”,
maka pada kasus di atas dokter seharusnya segera menolong dan menangani pasi en sebagai life saving. Bila
keadaan pasien sudah stabil,pasien dapat dirujuk ke dokter yang lebih berkompeten dan berwenang untuk
melakukan tatalaksana definitif.
170.Jawaban: C. Beneficence
Dalam hal ini dokter ingin memberikan perawatan yang terbaik dan lengkap kepada pasien. Maka hal ini sesuai
dengan prinsip beneficence.
Pembusukan mayat (dekomposisi) terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri.
Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar ke seluruh
dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti HCN, H2S dan lain-lain.
Pada kasus di atas, lebam ayat belum menetap, menunjukkan waktu kematian kemungkinan antara 30 menit
sampai 8 jam. Kaku mayat sebagian menunjukkan waktu kematian antara 2 jam sampai sebelum 12 jam, atau
telah lewat 24 jam. Belum ada tanda pembusukan menujukkan kematian kurag dari 24 jam. Waktu yang
beririsan dengan ketiga kondisi di atas adalah 2 jam sampai 8 jam. Dari antara semua pilihan jawaban, yang
termasuk dalam range 2-8 jam adalah opsi A.
176.Jawaban: B. Mandiri
Keadaan posyandu di atas sudah sesuai dengan Posyandu Purnama karena memenuhi persyaratan Posyandu
jenis Purnama yaitu rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB,
KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%, sudah ada program tambaha n. Bila dokter ingin menaikkan satu tingkat
status Posyandu, maka dinaikkan menjadi status Posyandu Mandiri.
179.Jawaban: B. 62295/62342
NPV = d/(c+d)
NPV = 62295/62342
Interpretasi negative predictive valuenya adalah dari 62.342 orang yang hasil testnya negatif, 62.295 orang
benar-benar tidak sakit, sedangkan 47 orang sisanya false negative.
181.Jawaban:B.1/50
Case fatality rate merupakan persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan
kegawatan/ keganasan penyakit tersebut. Rumus: jumlah kematian/jumlah seluruh kasus x 100%. Maka dalam
kasus ini adalah 1/50 x 100%.
182.Jawaban: Delbeque
Metode menentukan prioritas masalah berdasarkan kesepakatan bersama ada 2 macam, yaitu metode Delpie
dan metode Delbeque. Pada metode Delpie, penentuan prioritas masalah dilakukan oleh sekelompok orang
yang setara dan pendidikan yang sama. sedangkan pada metode Delbeque, penentuan prioritas masalah
dilakukan oleh sekelompok orang dengan latar belakang profesi dan pendidikan yang berbeda -be\a. Oleh
karena itu, pada kasus ini metode yang dilakukan adalah metode Delbeque.
1. Biasanya datang dengan luka ringan seperti luka memar atau luka lecet. Dapat pula datang denga n keluhan
sakit kepala, sakit perut, atau diare, dan keluhan nonspesifik lainnya.
2. Datang terlambat, dalam arti kejadian sudah satu atau dua hari sebelum mereka ke dokter.
3. Dapat terjadi ketidaksinkronan cerita dengan luka yang ditemukan.
4. Luka multipel yang berbeda umurnya.
185.Jawaban: A. CO
Korban meninggal dalam mobil dalam kondisi mesin hidup, kemungkinan meninggal karena keracunan CO
akibat pembakaran yang tidak sempurna dari mesin mobil. Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan uji formalin
yang dilakukan. Pada darah dengan kadar CO yang tinggi, uji formalin akann membentuk endapan berwarna
merah, sedangkan pada kondisi normal endapan yang terbentuk berwarna coklat.
186.Jawaban: B. Respect
Salah satu aspek profesionalisme dokter, yaitu respect for others, bera rti menghargai dan menghormati
otonomi,pilihan, harkat dan martabat seseorang.
189.Jawaban: C. Strangulating
Adanya mayat dengan seutas tali merupakan kemungkinan kasus penjeratan dengan tali. Mulut berbusa
merupakan salah satu tanda asfiksia yang menjadi mekanisme kematian akibat penjeratan.
Harus terlebih dahulu dibedakan pengertian penyebab, mekanisme, dan cara kematian.
Sebab kematian lebih ditekankan pada alat atau sarana yang di pakai untuk mematikan korban. Contoh: karena
tenggelam, karena terbakar, karena tusukan benda tajam, karena pencekikan, karena kekerasan benda tumpul.
Sebab kematian banyak membantu penyidik dalam melaksanakan tugas, misalnya untuk mencari dan menyita
benda yang diperkirakan dipakai sebagai alat pembunuh, sehingga sebab kematian seperti mati lemas tidak
tepat.
Mekanisme kematian menunjukkan bagaimana korban itu mati setelah umpamanya tertembak atau
tenggelam. Contoh: karena perdarahan, karena refleks vagal , karena hancurnya jaringan otak. Mekanisme
1. Wajar: kematian korban karena penyakit, bukan karena kekerasan atau rudapaksa.
2. Tidak wajar, yang dibagi menjadi kecelakaan, bunuh diri, dan pembunuhan.
3. Tidak dapat ditentukan, yang disebabkan karena keadaan mayat telah sedemikian rusak atau busuk sehingga
luka atau penyakit tidak dapat ditemukan lagi.
Cara kematian pasien ini adalah bunuh diri karena ditemukan tanda berupa kaki menyentuh lantai, jeratan tali
di leher simpul terbuka, ada pesan pasien. Sedangkan lebam mayat pada ekstremitas merupakan tanda umum
dari semua kasus penggantungan.
193.Jawaban: B. BPPV
Keluhan pusing berputar pada pasien dan disertai dengan keluhan muntah muncul saat bangun tidur. Tidak
terdapat gangguan pendengaran maupun kelemahan pada tubuh sehingga kecurigaan diagnosis ke arah vertigo
vestibuler tipe perifer dimana yang paling tepat yaitu BPPV, karena vertigo dipengaruhi oleh perubahan posisi.
Bukan merupakan Meniere karena tidak terdapat trias meniere lai n seperti tinnitus dan penurunan
pendengaran.
195.Jawaban: C.Hipertensi
Berdasarkan keluhan pasien yaitu terdapat perdarahan pada hidung dan tenggorokan kemungkinan pasien
mengalami epistaksis posterior. Penyebab epistaksis posterior adalah akibat gangguan vaskular, salah satunya
adalah hipertensi.