SYOK
Otot Polos
Permeabilitas
kapiler Vasodilatasi
perifer Kontriksi otot polos
Spasme bronkus,
laring, sal.cerna
Tahanan pemb darah
Ekstravasasi cairan perifer
intravaskuler
Hipovolemi relatif
Edema
Cardiac output
Perfusi jaringan me
Histamin Antihistamin
Mediator
Prostaglandin
Lekotrine Steroid
Bradikinin
Faktor kemotaktik Steroid
Epinefrin
Efek biologis Vasodilatasi kapiler
Permeabilitas kapiler
Spasme bronkus Aminofilin
Penanganan Anafilaksis
1. Oksigenasi
• Jalan nafas terbuka dan bebas
• Jika obstruksi laring intubasi
endotrakheal
• Jika ada tanda2 syok pasien
tidur telentang kaki ditinggikan 30-
450
2. Epinefrin (Adrenalin)
penghambat histamin dan mediator lain
dengan cara cAMP dalam sel mast dan
basofil
memperbaiki kontraktilitas otot jantung,
tonus p.d perifer, otot polos bronkus
Jika stabil: epinefrin 0,3 – 0,5 mL 1:1000
subkutan (0,01 mL/kg pada anak). Boleh
diulang setiap 10-15’ x 3
Jika hipotensif / tidak stabil: 0,1 mg atau
lebih IV sebagai injeksi bolus atau diinfus
dengan kec 1-4 mikrogram/menit (pada
anak: 0,1 mikrogram/kg/menit)
EPINEFRIN / ADRENALIN
4. Vasopresor
jika adrenalin dan IVFD adekuat, tapi
S<90 mmHg / syok belum teratasi
Dopamin iv 0,3mg/kgBB/jam s/d 1,2
mg/kgBB/jam
5. Kortikosteroid
U/ spasme bronkus yang tidak teratasi
dengan adrenalin + cegah reaksi lambat
anafilaktik
40-50 mg/kg IV dexametasone
6. Antihistamin
Bila terjadi angioneurotik dan urtikaria
Difenhidramin 1-2 mg/kg – 50 mg dosis
tunggal i.m (dewasa) 1mg/kg tiap 4-6 jam
(anak-anaK)
• Penderita yang tertolong dan telah stabil
jangan terlalu cepat dipulangkan karena
kemungkinan terjadinya reaksi lambat
anafilaksis
HIPOTENSI
Manifestasi Pada Saluran Cerna
• Kewaspadaan
• Test kulit
• Pemberian antihistamin dan
kortikosteroid
• Pengetahuan, keterampilan dan
peralatan
Thank You….
THANK YOU