Anda di halaman 1dari 24

Anita Akbar

Brian Yeremia Lesmanto (102013024)


Mutiara Sri Widyastuti (102013043)
Oktarita Grace Nenobais (102013126)
Nathania Benedicta Nirahua (102013213)
Caesar Swempi Gaidaka (102013312)
Maria Angelika Irena. T (102013467)
Nur Farhana Amani Binti Che Wan Ahmad (102013536)
epistaksis
perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau
nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu
kelainan yang hampir 90 % dapat berhenti sendiri.
Fisiologi
Fungsi respirasi
Fungsi penghidu
Fungsi fonetik
Etiologi
Lokal
Trauma
Infeksi hidung
Neoplasma
Kelainan kongenital
Benda asing
Pengaruh lingkungan
Sistemik
Kelainan darah
Penyakit kardiovaskular (hipertensi, arteriosklerosis, serosis hepatis)
Infeki sistemik
Gangguan endokrin / hormonal
alkohol
Patofisiologi
Epistaksis Anterior
Epistaksis Posterior
anamnesis
Beratnya perdarahan, frekuensi, lamanya perdarahan, riwayat perdarahan
hidung sebelumnya
Ada kelainan di saluran hidung, bekas riwayat trauma
Riwayat minum obat (pengencer darah, aspirin, NSAID)
Merokok, minuman keras
Pemeriksaan fisik dan penunjang
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior

Foto rontgen kepala


Tekanan darah
Ct Scan
Penanganan utama
penatalaksanaan
Penanganan utama:
Kompresi hidung dan menutup lubang hidung dengan kassa atau kapas denga dberikan
topikal vasiokonstriktor
Epistaksis anterior
Kaustik / kauter elektrik
Tampon anterior
Double ballon
Epistaksis posterior
Tampon posterior / tampon bellocq
ballon
Tampon anterior
Tampon bellocq
ballon
Double ballon
komplikasi
Anemia, syok
Tampon anterior
Sinusitis
Air mata dapat berdarah
Tampon posterior
Otitis media
Laserasi palatum molle
pencegahan
Jaga kelembapan rumah
Hindari meniup melalui hidung terlalu keras.
Bersin melalui mulut.
Hindari memasukkan benda keras ke dalam hidung, termasuk jari.
Batasi penggunaan obat obatan yang dapat meningkatkan perdarahan seperti aspirin atau ibuprofen.

Gunakan gel hidung larut air di hidung, oleskan dengan cotton bud. Jangan masukkan cotton bud melebihi 0,5 0,6cm ke dalam
hidung.
kesimpulan
Epistaksis (perdarahan dari hidung) adalah suatu gejala dan bukan suat penyakit, yang disebabkan oleh
adanya suatu kondisi kelainan atau keadaan tertentu. Epistaksis bisa bersifat ringan sampai berat yang
dapat berakibat fatal. Epistaksis disebabkan oleh banyak hal, namun dibagi dalam dua kelompok besar
yaitu sebab lokal dan sebab sistemik. Epistaksis dibedakan menjadi dua berdasarkan lokasinya yaitu
epistaksis anterior dan epistaksis posterior. Epsitaksis dapat dicegah dengan antara lain tidak memasukkan
benda keras ke dalam hidung seperti jari, tidak meniup melalui hidung dengan keras, bersin melalui
mulut, menghindari obat-obatan yang dapat meningkatkan perdarahan, dan terutam berhenti merokok.

Anda mungkin juga menyukai