Anda di halaman 1dari 1

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Darurat

Pasien kirim ke rumah sakit, pasang infus dengan jarum berdiameter besar pada vena
besar. Dapatkan hemogram, panel pembekuan darah dan darah untuk menentukan golongan
darah dan pencocokan silang. Berikan upaya-upaya untuk mengatasi syok sesuai keperluan:
kristaloid IV, tranfusi komponen darah, menjaga pasien tetap hangat, berikan oksigen.

Bedah
Laparoskopi adalah terapi bedah yang dianjurkan untuk kehamilan ektopik, kecuali jika
wanita yang bersangkutan secara hemodinamis tidak stabil. Berdasarkan pengalaman yang telah
terkumpul, kasus-kasus yang semula ditangani dengan laparotomi misalnya, kehamilan tuba atau
kehamilan interstisium yang mengalami ruptur, dapat dengan aman diatasi dengan laparoskopi.
Bedah tuba dianggap konservatif jika tuba diselamatkan. Contohnya adalah
salpingostomi, salpingotomi, dan ekspresi kehamilan ektopik melalui fimbria. Bedah radikal
didefinisikan sebagai salpingektomi. Bedak konservatif dapat meningkatkan angka keberhasilan
kehamilan uterus berikutnya tetapi menyebabkan peningkatan angka persistensi fungsi trofoblas.
Salpingostomi digunakan untuk mengangkat kehamilan kecil yang panjangnya biasanya
kurang dari 2cm dan terletak di sepertiga distal tuba uterin dengan membuat insisi linier 10-
15mm dengan kauter jarum unipolar di atas kehamilan. Hasil kehamilan akan menyembul dari
insisi dan mudah dikeluarkan atau dibilas. Perdarahan ringan dikontrol dengan elektrokoagulasi
atau laser, dan insisi dibiarkan tidak dijahit agar sembuh dengan secondary intention.
Salpingotomi sudah jarang dilakukan sekarang. Prosedurnya serupa dengan
salpingostomi, bedanya hanya insisi ditutup dengan jahitan menggunakan benang yang lambat
diserap. Salpingektomi merupakan reseksi tuba yang mungkin dilakukan untuk kehamilan
ektopik ruptur dan tak ruptur

Anda mungkin juga menyukai