Anda di halaman 1dari 29

Oleh : Muhammad Ridho

Faa 117 029


 Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus lateral
besar yang dihubungkan oleh suatu isthmus
yang relatif tipis, biasanya terletak di bawah
dan anterior terhadap laring. Kelenjar tiroid
berkembang secara embriologik dari suatu
evaginasi epitel faringeal yang berkembang,
turun dari foramen sekum di dasar lidah ke
posisi normalnya di leher anterior.
 Tirotoksikosis adalah suatu keadaan
hipermetabolik yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar T3 dan T4 bebas yang
beredar dalam sirkulasi. Oleh karena keadaan
ini paling sering disebabkan oleh hiperfungsi
kelenjar tiroid, tirotoksikosis sering disebut
sebagai hipertiroidisme
Kulit orang yang tirotoksik cenderung lunak,
hangat dan kemerahan, tidak toleran terhadap
panas dan berkeringat yang berlebihan.
Peningkatan aktivitas simpatik dan
hipermetabolisme akan mengakibatkan penurunan
berat badan walaupun nafsu makan meningkat.
Pasien hipertiroidisme. Mata lebar dan pandangan
membelalak merupakan suatu gambaran klasik
penyakit ini, disebabkan oleh aktivitas berlebihan
dari sistem saraf simpatik. Pada penyakit Graves,
suatu penyebab terpenting hipertiroidisme,
akumulasi jaringan ikat longgar di belakang mata
turut menambah penonjolan mata.
Hipotiroidisme disebabkan oleh setiap gangguan
struktur atau fungsi yang mengganggu produksi
hormon tiroid yang adekuat.
Penyebab tersering hipotiroidisme adalah
defisiensi yodium dalam makanan (lihat uraian
selanjutnya), sementara di negara maju, penyebab
utama adalah autoimun. Defek genetik yang
mengganggu perkembangan tiroid itu sendiri
(tiroid disgenesis) atau sintesis hormon tiroid
(struma dishormonogenetik) relatif jarang
Tiroiditis, atau radang kelenjar tiroid, meliputi
suatu kelompok kelainan yang beragam, ditandai
oleh beberapa bentuk radang tiroid
(1) tiroiditisHashimoto (atau tiroiditis limfositik
kronik);
(2) tiroiditis granulomatosa (de Quervain); dan
(3) tiroiditis limfositik subakut
Tiroiditis Hashimoto merupakan
penyebab hipotiroidisme yang
paling sering ditemukan di tempat
yang kadar yodiumnya cukup.
Ditandai oleh kegagalan tiroid
yang terjadi perlahan-lahan,
sekunder terhadap kerusakan
kelenjar tiroid oleh reaksi
autoimun
Paling banyak ditemukan pada
usia antara 45 hingga 65 tahun dan
lebih sering ditemukan pada
wanita dibanding pria, dengan
rasio 10:1 hingga 20:1
Gambaran Klinis
Secara klinis tiroiditis Hashimoto menunjukkan
pembesaran tiroid tanpa nyeri, biasanya berhubungan
dengan hipotiroidisme, pada wanita usia menengah
Tiroiditis Hashimoto. Parenkim tiroid mengandungi sebukan padat sel-sel limfosit
dengan pembentukan sentrum germinativum. Tampak pula folikel-folikel tiroid
residual yang dilapisi oleh sel-sel Hrthle yang sangat eosinofilik.
Tiroiditis granulomatosa subakut (de Quervain)
merupakan suatu penyakit yang dapat sembuh
sendiri, kemungkinan timbul sekunder terhadap
infeksi virus, dan ditandai oleh nyeri dan radang
granulomatosa pada tiroid.
 MORFOLOGI
Kelenjar tiroid kenyal, dengan simpai utuh, dan dapat
membesar unilateral ataupun bilateral. Pemeriksaan
histologis menunjukkan kerusakan folikel tiroid,
dengan ekstravasasi koloid yang menimbulkan
infiltrasi sel polimorfonukleus, yang kemudian akan
digantikan oleh limfosit, sel plasma dan makrofag.
Koloid yang berekstravasasi memicu reaksi
granulomatosa keras, dengan sel datia yang sebagian
mengandungi fragmen koloid. Penyembuhan terjadi
dengan menghilangnya radang dan fibrosis.
Tiroiditis limfositik subakut juga dikenal sebagai
tiroiditis tenang (silent) dan tanpa nyeri; pada
sekelompok pasien, onset penyakit timbul setelah
kehamilan (tiroiditis postpartum)
Tiroiditis limfositik subakut merupakan suatu
penyakit yang dapat sembuh sendiri dan sering
terjadi setelah kehamilan (tiroiditis postpartum),
gambaran khasnya adalah tidak nyeri dan
ditandai oleh peradangan limfositik di tiroid
Manifestasi trias :
 Tirotoksikosis, yang disebabkan oleh hiperfungsi
tiroid dengan pembesaran yang difus,
ditemukan pada seluruh kasus.
 Oftalmopati yang infiltratif dengan akibat
eksoftalmus ditemukan pada sekitar 40%
pasien.
 Dermopati yang infiltratif, terlokalisir, (kadang
disebut juga miksedema pretibial) ditemukan
pada sebagian kecil kasus
Penyakit Graves. Tiroid hiperplastik difus. Folikel dilapisi oleh sel epitel torak tinggi
yang menonjol ke dalam lumen. Sel ini secara aktif meresorbsi koloid di bagian
tengah folikel, menyebabkan penampakan "bergerigi" ("scalloped") pada tepi-tepi
koloid
Penyakit Graves merupakan penyebab
tersering hipertiroidisme endogen,
yang ditandai oleh trias: tirotoksikosis,
oftalmopati, dan dermopati
Penyakit Graves merupakan suatu kelainan
autoimun yang disebabkan oleh autoantibodi
terhadap reseptor TSH yang bekerja menyerupai
TSH dan mengaktifkan reseptor TSH pada sel
epitelial tiroid
Tiroid pada penyakit Graves ditandai oleh
hiperplasia dan hipertrofi folikel difus dan
infiltrasi limfoid; deposit glikosaminoglikan dan
infiltrat limfoid merupakan penyebab terjadinya
oftalmopati dan dermopati
Gambaran laboratorium meliputi peningkatan T3
dan T4 bebas dalam serum dan penurunan TSH
dalam serum

Anda mungkin juga menyukai