Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

VERTIGO

Disusun Oleh:
dr. Liana Puspitasari

Pembimbing:
dr. Emmy Kurniasih Tedjo

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA


UPTD PUSKESMAS BENTENG
PERIODE NOVEMBER 2022 - MEI 2023
KOTA SUKABUMI
BAB I
ILUSTRASI KASUS

1.1 IDENTITAS PASIEN


Nama : Ny. T
Usia : 40 Tahun 4 Bulan 8 Hari
Tanggal Lahir : Sukabumi, 15 Oktober 2020
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Benteng Tengah RT 7/2. Kel Benteng
No. RM : 00076367
Tanggal Pemeriksaan : 06 Juni 2023

1.2 ANAMNESIS

Dilakukan anamnesis dengan pasien di Poliklinik UPTD Puskesmas Benteng pada


hari Senin tanggal 06 Juni 2023 pukul 09.19 WIB

Keluhan Utama

Pusing berputar

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Puskesmas Benteng dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan
sejak 2 hari sebelum. Pusing dirasakan terutama setelah bangun dari tidur. Keluhan lain yang
dirasakan pasien yaitu pasien mengeluhkan mual dan muntah sejak 2 hari. Muntah kurang lebih
2-3 kali. Muntah timbul saat pusing. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Tidak ada
keluhan telinga berdenging, BAB dan BAK normal. Os baru pertama kali mengalami hal
seperti ini.

Pada anggota keluarga yang lain tidak terdapat keluhan yang sama seperti pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat penyakit yang sama : disangkal
b. Riwayat darah tinggi : Ya
c. Riwayat penyakit gula : disangkal
d. Riwayat alergi : disangkal
e. Riwayat sakit ginjal : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat sakit kuning/liver : disangkal
h. Riwayat sakit tenggorokan/penyakit kulit : disangkal
i. Riwayat konsumsi obat-obatan : disangkal
j. Riwayat operasi : disangkal
k. Riwayat rawat inap : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat penyakit yang sama : disangkal
b. Riwayat darah tinggi : disangkal
c. Riwayat penyakit gula : disangkal
d. Riwayat alergi : disangkal
e. Riwayat sakit ginjal : disangkal
f. Riwayat sakit kuning/liver : disangkal
g. Riwayat tumor otak : disangkal

1.3 PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : sakit sedang


2. Kesadaran : compos mentis
3. Vital sign :
a. Tekanan darah : 140/80 mmHg
b. Nadi : 88 ×/menit reguler-reguler, isi cukup
c. Pernapasan : 20 ×/menit
d. Suhu : 36,5 °C
4. Tinggi badan : 158cm
5. Berat badan : 60 kg
Status Generalis
Sistem Deskripsi

Kulit Warna sawo matang, lesi kulit (-), pendarahan


(-), eritema (-), ruam (-)

Kepala Bentuk normocephali, ubun ubun tidak


tegang atau menonjol, rambut tersebar merata

Wajah Normofasies, luka (-), sianosis (-)

Mata KA (-/-), SI (-/-), pupil bulat isokor, uk. pupil


2mm/2mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), gerakan
bola mata baik ke segala arah, mata cekung (-/-)

Hidung Sekret (-/-), deviasi septum (-), pendarahan


(-/-)

Telinga Sekret (-/-), serumen (+/+), pendarahan (-/-)

Mulut Bibir sianosis (-), coated tongue (-), atrofi papil (-),
strawberry tongue (-), mukosa lembab

Tenggorok Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)


Leher Kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar (-)

Dada Bentuk normal, retraksi (-)

Paru Simetris statis dan dinamis, sonor pada seluruh


lapang paru, SNV (+/+), wheezing (-/-), rhonki
(-/-)

Jantung Iktus kordis teraba namun tidak terlihat,


S1/S2 reguler, mur-mur (-), gallop (-)

Abdomen Tampak cembung, distensi (-), luka (-), supel,


NT (- ), timpani pada seluruh region abdomen,
BU (+) Normal

Punggung Deformitas (-), luka (-)

Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan

KGB Pembesaran pada leher tidak ditemukan, KGB


aksila dan inguinal tidak dilakukan pemeriksaan

Pemeriksaan Kaku kuduk (-), rangsang meningeal (-), refleks


patologis Babinski (-/-), lateralisasi (-)
Neurologis

1.4 RESUME

Pasien datang ke Puskesmas Benteng dengan keluhan pusing berputar yang dirasakan
sejak 2 hari sebelum. Pusing dirasakan terutama setelah bangun dari tidur. Keluhan lain yang
dirasakan pasien yaitu pasien mengeluhkan mual dan muntah sejak 2 hari. Muntah kurang lebih
2-3 kali. Muntah timbul saat pusing. Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati. Tidak ada
keluhan telinga berdenging, BAB dan BAK normal. Os baru pertama kali mengalami hal
seperti ini.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi 88 ×/menit
reguler-reguler, isi cukup, Pernapasan 20 ×/menit, Suhu 36,5 °C. dari pemeriksaan status
generalis tidak didapatkan kelainan.
1.5 DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja : Vertigo Perifer
Diagnosis Banding :
1. Vertigo Sentral

I.6 TATALAKSANA

Medikamentosa :

- Betahistine 3x6mg
- Omeprazole 2x1
- Amlodipine 1x5mg

I.7 PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Bonam

Ad sanationam : Bonam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Vertigo

1. Definisi

Vertere merupakan bahasa latin yang artinya vertigo, yaitu

memutar. Definisi vertigo merupakan suatu gerakan (sirkuler atau

linier), atau gerakan sebenarnya dari tubuh maupun lingkungan

sekitarnya yang diikuti atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ yang

berada dibawah pengaruh saraf otonom dan mata (nistagmus) joesoef

(2002) dalam (Setiawati, 2016). Sedangkan menurut Gowers dalam

Buku Kapita Selekta Neurologi yang dibuat oleh (Harsono, 2015)

menyatakan vertigo merupakan gerakan atau rasa rasa gerakan pada

tubuh penderita atau objek-objek disekitar penderita yang berhubungan

dengan gangguan keseimbangan.

Pada vertigo, penderita merasa lingkungan disekitarnya bergerak

atau dirinya bergerak terhadap lingkungan sekitar. Gerakan yang

dialami seperti berputar tapi kadang berbentuk linier seperti ingin jatuh

atau merasa ditarik menjauhi bidang vertikal. (Lumban Tobing (2003)

dalam (Setiawati, 2016)).

2. Klasifikasi Vertigo

Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran

vestibular dan non vestibular yang mengalami kerusakan, yaitu vertigo

perifer dan vertigo sentral. Vertigo dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Vertigo Vestibular

Vestibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang

senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak

untuk menjaga keseimbangan (Sutarni, 2018).

b. Vertigo Non Vestibular

Vertigo sistemik merupakan suatu keluhan vertigo yang disebabkan

karena adanya penyakit tertentu seperti diabetes militus, hipertensi

dan jantung. (Sutarni, 2018).

3. Etiologi

Tubuh dapat mengendalikan posisi keseimbangan melalui organ

keseimbangan yang ada pada telinga bagian dalam. Organ tersebut

mempunyai saraf yang berhubungan langsung pada area tertentu dalam

otak. Beberapa penyebab umum vertigo (Carpenito, 2016).

a. Lingkungan

1) mabuk darat maupun laut

2) stress

b. Obat-obatan

1) Alkohol

2) Gentamisin

c. Kelainan sirkulasi

1) Trasient ischemic attack atau gangguan fungsi otak sementara

dikarenakan berkurangnya sirkulasi darah ke salah satu bagian

pada otak.

d. Kelainan ditelinga
1) Terdapat endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis

pada telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal

positional vertigo)

2) Infeksi telinga bagian dalam oleh bakteri

3) Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)

e. Kelainan Neurologis

1) Skelorisis multiple

2) Tulang tengkorak patah yang disertai cidera pada labirin,

persarafannya atau keduanya

3) Tumorotak

4) Tumor yang menyebabkan saraf vestibularis tertekan

4. Patofisiologi

Pada keadaan normal, informasi yang tiba pada pusat integrasi alat

keseimbangan tubuh yang berasal dari repstor vestibular, visual dan

propioseptik kanan dan kiri akan diperbandinkan, jika semua sinkron

dan wajar akan diproses lebih lanjut. Respon yang muncul adalah

penyesuaian dari otot-otot mata dan penggerak tubuh dalamkeadaan

bergerak. Selain itu orang akan menyadari posisi kepala dan tubuhnya

terhadap lingkungan sekitar.


5. Patofisiologi

Gambar 2. 1 Pathway

6. Tanda dan Gejala

Pada telinga bagian dalam terdapat organ keseimbangan yang dapat

membuat tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan.

Organ ini mempunyai saraf yang berhubungan ke area tertentu pada

otak.vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam

saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya

sendiri. Penyebab vertigo juga bisa berhubungan pada kelainan


penglihatan atau perubahan pada tekanan darah yang secara tiba-tiba.

Penyebab umum vertigo : (Israr, 2008 dalam (Fauziah, 2015)).

Adapun tanda dan gejala vertigo :

a. Mual muntah

b. Pusing

c. Perasaan ingin jatuh

d. Berkeringat hingga pingsan

7. Pemeriksaan
Penunjang

a. Tes romberg

b. Tes melangkah ditempat (Stepping test)

c. Salah tunjuk

d. Manuver Nylen atau manuver Hallpike

e. Tes Kalori

f. Elektronistagmografi

g. Posturografi

8. Penatalaksanaan

Vertigo biasanya di atasi dengan penanganan sesuai penyebabnya.

Misalnya, jika vertigo terjadi karena adanya gangguan pada telinga,

maka penanganan dilakukan di bagian telinganya. Jika vertigo terjadi

akibat adanya gangguan pada penglihatan, maka penanganan dilakukan

di bagian penglihatannya. Pemberian vitamin antihistamin, diuretika,

dan pembatasan konsumsi garam yang telah diketahui dapat

mengurangi keluhan vertigo (Kusumaningsih, 2015).


Terapi vertigo meliputi beberapa perlakukan yaitu pemilihan

medikamentosa, rehabilitasi dan operasi. Pilihan terapi vertigo mencakup:

a) Terapi simtomatik, melalui farmakoterapi

b) Terapi kausal, mencakup

c) Terapi rehabilitatif atau Terapi vestibular exercisemencakup

• Metode Brandt Daroff

• Latihan visual vestibular

• Latihan berjalan (Sutarni, 2018).

Anda mungkin juga menyukai