Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY
A. IDENTITAS PASIEN
Kasus : PTM
Nama Lengkap : Ny. S Jenis kelamin: P
Tanggal 30 Mei 1963 Umur: 56 tahun
lahir :
Alamat : Blanceran,Karanganom
Telepon/ No.HP : -
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SLTP
keterbatasan biaya.
b. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali. Pasien menikah pada tahun 1980. Dari pernikahannya pasien
dikaruniai 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Pasien sekarang tinggal bersama
suami, anak laki-laki, menantu, dan 2 cucu. Hubungan pasien dengan keluarga baik.
c. Riwayat Sosial
Pasien berhubungan baik dengan tetangganya, aktif mengikuti kegiatan sosial serta
sering berkumpul bersama masyarakat sekitar. Pasien juga mengikuti kegiatan PKK RT
dan RW. Namun semenjak pasien memiliki cucu yang masih bayi pasien mengurangi
aktivitas diluar rumah karena mengurus cucunya
d. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga.
e. Gaya Hidup
1) Pola Makan
Pasien makan 2 sampai 3 kali sehari dengan nasi, lauk, kadang mengkonsumsi sayuran.
Pasien jarang hampir tidak pernah mengonsumsi buah-buahan. Pasien sering
mengkonsumsi camilan yang manis-manis seperti permen, roti, biskuit, dan umbi-
umbian.
2) Olahraga
Pasien tidak pernah olahraga.
3) Istirahat
Pola tidur pasien teratur mulai jam 22.00 sampai jam 04.00.
4) Kebiasaan
Pasien setiap hari minum teh manis, tidak minum kopi dan tidak merokok tetapi pasien
adalah seorang perokok pasif. Pasien juga tidak minum minuman beralkohol.
6. Review Sistem
- Kepala leher : sering merasa nyeri kepala dan kaku leher.
- THT : tidak ada kelainan.
- Respirasi : tidak ada kelainan.
- Gastrointestinal : nyeri ulu hati, perih, mual (-), muntah (-).
- Kardiovaskuler : tidak ada kelainan.
- Perkemihan dan Sistem reproduksi : Tidak ada kelainan.
- Kulit dan ekstremitas tidak ada kelainan
5. Pemeriksaan Umum=
Kulit : sianosis (-), akral hangat (-).
Kelenjar Limfe : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Otot : atrofi (-)
Tulang : deformitas (-), krepitasi (-)
Sendi : pengurangan ROM (-)
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : normocephal, rambut putih beruban.
Mata : CA (-/-) SI (-/-)
Hidung : cavum nasi lapang, septum nasi sempit.
Telinga : AD/AS: normal.
Mulut dan Gigi : mukosa basah (+), karies (+), missing (+)
Tenggorokan : uvula di tengah, T2-T2
Leher : JVP meningkat (-)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Tidak dilakukan
G. DIAGNOSIS KLINIS
Ny.A
Tn. P 60 Tn. L Ny.S
65 th TAH 56 th
U
Tn. S Ny.A
32 th 28 th
An. Y An.M
9 bln
4 thn
Educational Pendidikan terakhir pasien adalah SLTP Tingkat pengetahuan pasien kurang
tentang penyakitnya.
1. Kondisi Rumah
Lokasi : rumah berada di pemukiman rumah berhadapan dengan jalan/gang.
Ukuran rumah ±12m x 15m, bangunan permanen, terbuat dari tembok batako
dan di dalamnya disekat menggunakan tembok batako, lantai keramik, dan
langit-langit menggunakan ternit, atap dibuat dari genteng.
Penataan : Ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang santai, dan dapur terpisah. Ruang
santai bergabung dengan ruang makan dan ruang belajar anak-anak. tertata
dengan baik barangnya.
Kebersihan : rumah bersih selalu disapu setiap hari, dan di pel seminggu 3x
Pencahayaan: cukup terang untuk membaca pada siang hari tidak harus
menyalakan lampu,
Ventilasi : cukup, pada di bagian depan samping dan belakang rumah, dua
jendela besar dan pintu yang selalu dibuka lebar. Di dalam kamar-kamar ada
ventilasi.
Sumber air : dari air pam dan ditampung dalam bak ember tidak permanen.
Satu kamar mandi berukuran 1,5m x 1,5m berisi bak ember, gayung, WC duduk,
alat mandi dan alat untuk membersihakan kamar mandi. Lantai kamar mandi
terbuat dari keramik dengan kebersihan cukup. Dapur dengan lantai keramik
berisi alat masak seperti kompor, panic wajan, tabung gas dan lain-lain.
Rumah pasien berhalaman tifdak begitu luad terdapat beberapa pot yang ditanami
bunga, di sekitar rumah pasien tidak ada barang-barang bekas yang menumpuk.
Pembuangan sampah tidak dipisah antara sampah organik maupun non-organik dan
dikumpulkan di tempat sampah depan rumah menggunakan plastic, jika sudah banyak
akan dibuang di tempat sampah umum 1.5 km dari rumah pasien. Antar rumah satu
dengan yang lainnya dipisahkan tembok dan pagar yang berbeda.
3. Denah Rumah
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY
Ruang tamu
warun
g
Kamar tidur 2 U
Ruang Kamar tidur 1
santai/TV
Ruang makan
Dapur
WC
M. DIAGNOSIS HOLISTIK
kurang dan rasa takut berlebih terhadap penyakitnya pada rumah tangga yang tidak
ber-PBHS
1. Upaya Promotif:
Edukasi kepada pasien dan lingkungannya:
- Memberikan penjelasan tentang skabies pasien apa penyebabnya, bagaimana cara
penularannya, gejala-gejala, dan cara pengobatan yang tepat.
- Memberikan penjelasan pada pasien bahwa penyakit skabies bisa sembuh apabila
berobat secara teratur jadi walaupun keluhan sudah tampak membaik pengobatan
harus tetap dilakukan sampai beberapa hari sehingga tungau benar-benar mati.
- Memberi penjelasan kepada pasien bahwa penyakit skabies ini sangat berhubungan
dengan lingkungan dan perilaku hidup bersih jadi disarankan kepada pasien untuk
mencuci sprei dengan air panas, menyetrika pakaian. Serta memperbaiki ventilasi di
rumah sehingga cahaya bisa masuk dan kamar tidak lembab yang mempermudah
hidup tungau penyebab skabies.
2. Upaya Preventif:
Menjelaskan kepada pasien bagaimana cara-cara untuk mencegah penularan penyakit
skabies kepada orang-orang di sekitarnya. Adapun cara-caranya adalah sebagai
berikut:
- Mencuci semua pakaian yang dipakai oleh pasien dengan sebelumnya
direndam dengan air panas jika bisa disetrika karena tungau bisa menempel.
- Menjemur kasur pada terik matahari untuk membunuh tungau.
- Rajin mandi dan setelah kontak dengan teman, pasien seharusnya mencuci
tangan, menjaga kesehatan sehingga imunitas lebih baik dan tidak mudah
tertular.
- Tidak memakai handuk/pakaian secara bersama-sama, mencuci semua pakaian
yang sudah pernah dipakai untuk membunuh tungau.
- Merapikan barang-barang yang ada di pondok agar rumah tampak rapi selain
mengusir nyamuk juga bisa membunuh tungau yang menempel di ruangan.
- Membuka jendela kamar yang ada sehingga sinar matahari masuk dan
membantu membunuh tungau selain itu adanya ventilasi mampu memberikan
pertukaran udara kamar dengan udara luar yang lebih segar.
- Mengingatkan pasien apabila terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala
yang sama seperti pasien, yaitu gatal-gatal terutama di malam hari, muncul
bentol-bentol merah di sela-sela jari ketiak maupun di area tubuh lain untuk
cepat memeriksakan diri ke puskesmas.
- Menganjurkan pasien untuk menjaga dan mengatur pola makan yang sehat
(dengan kurangi makanan yang berlemak, banyak mengandung gula, dan
perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan).
3. Upaya Kuratif:
- Farmakologis:
Permethrin 5% (dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama
minimal 8 jam diulang seminggu kemudian)
Cetirizin 1 x 10 mg pada malam hari
4. Upaya Rehabilitatif:
Belum diperlukan upaya rehabilitasi.
5. Upaya Paliatif:
- Belum diperlukan upaya paliatif.
O. LEMBAR EVALUASI
(Diisi oleh Dosen Pembimbing)
Aspek Penilaian Nilai Komentar
1. Wawancara Medis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Keputusan Klinis
4. Edukasi & Konseling
5. Humanisme & Profesionalisme
6. Organisasi & Efisiensi
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
Skor Total : 7
Skor Akhir
Tanda Tangan Tanggal
(……………………………………………………)
Penilaian:
Sesuai standar penilaian pendidikan profesi dokter FKIK UMY, yaitu:
A: ≥ 80 AB: 75-79,9 B: 70-74,9 BC: 65-69,9 C: 60-64,9