3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
Oleh :
Pendamping :
PUSKESMAS LAMPA
KABUPATEN PINRANG
2019
F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
LAPORAN KEGIATAN
DOKTER INTERNSIP PUSKESMAS LAMPA
KABUPATEN PINRANG
PERIODE OKTOBER 2018 – FEBRUARI 2019
A. Latar Belakang
Hingga saat ini, hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah
kesehatan serius di bidang obstetridi seluruh dunia. World Health Organization
(WHO) memperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena
komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dari jumlah
kematian maternal, prevalensi paling besar adalah pre-eklampsia dan
eklampsia sebesar 12,9% dari keseluruhan kematian ibu. Insidensi pre
eklamsia di Indonesia sekitar 3 – 10%, menyebabkan mortalitas maternal
sebanyak 39.5% pada tahun 2001, dan sebanyak 55.56% pada tahun 2002
(Roeshadi, 2004).
Hipertensi gestasional diartikan sebagai setiap onset baru hipertensi
tanpa komplikasi selama kehamilan bila tidak ada bukti jelas dari sindrom
preeklampsia. Sedangkan pre eklamsia sendiri merupakan hipertensi pada
kehamilan yang disertai dengan proteinuria (Cunningham, 2005).
Hipertensi dalam kehamilan terjadi pada wanita yang sebelumnya
memiliki penyakit hipertensi primer atau dapat juga pada wanita dengan
hipertensi sekunder kronik, dan pada wanita tanpa riwayat hipertensi dengan
onset terjadinya hipertensi yang baru muncul setelah setengah masa
kehamilan.
F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
Hipertensi pada kehamilan memiliki resiko baik terhadap ibu dan juga
janinnya. Pada ibu, hipertensi dapat menjadi pre eklamsia atau eklamsia yang
mengancam jiwa. Sedangkan pada bayi akan menyebabkan kematian
perinatal, 5% bayi lahir dengan kelainan congenital. Biasanya pada kehamilan
pertama, 8 – 10% bayi akan lahir premature (kurang dari 34 minggu) sebagai
konsekuensi dari pre eklamsia, tapi pada wanita dengan pre eklamsia berat,
50%nya mengalami kelahiran preterm.
Meskipun telah dilakukan penelitian yang intensif selama beberapa
dekade, hipertensi yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan
tetap menjadi masalah yang belum terpecahkan. Secara umum, preeklamsi
merupakan suatu hipertensi yang disertai dengan proteinuria yang terjadi pada
kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-20 usia
kehamilan dan paling sering terjadi pada primigravida. Jika timbul pada
multigravida biasanya ada faktor predisposisi seperti kehamilan ganda,
diabetes mellitus, obesitas, umur lebih dari 35 tahun dan sebab lainnya
(Cunningham, 2005).
Morbiditas janin dari seorang wanita penderita hipertensi dalam
kehamilan berhubungan secara langsung terhadap penurunan aliran darah
efektif pada sirkulasi uteroplasental, juga karena terjadi persalinan kurang
bulan pada kasus-kasus berat. Kematian janin diakibatkan hipoksia akut,
karena sebab sekunder terhadap solusio plasenta atau vasospasme dan diawali
dengan pertumbuhan janin terhambat (IUGR). Di negara berkembang, sekitar
25% mortalitas perinatal diakibatkan kelainan hipertensi dalam kehamilan.
Mortalitas maternal diakibatkan adanya hipertensi berat, kejang grand mal,
dan kerusakan end organ lainnya (Brooks, 2005).
B. Pemilihan Intervensi
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan
Penyuluhan Hipertensi Dalam Kehamilan dan Pemeriksaan Tekanan Darah
pada Ibu Hamil saat Kunjungan Kelas Ibu Hamil Desa Katomporang, yang
merupakan wilayah kerja Puskesmas Lampa.
C. Pelaksanaan
F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
D. Evaluasi
Dokter dan tim pelaksana kelas Ibu Hamil dari Puskesmas tiba di lokasi
pukul 10.00 wita.
Ibu hamil yang mengikuti penyuluhan sebanyak 14 orang.
Dari 14 orang ibu hamil yang diperiksa tekanan darahnya, semuanya
dalam batas normal.
Para ibu hamil memiliki cukup kesadaran dan semangat dalam mengikuti
pelayanan yang dilakukan.
Melalui penyuluhan banyak ibu yang tidak sungkan bertanya mengenai
materi yang dibawakan maupun keluhan yang dialami selama hamil,
materi yang diberikan pun diserap dengan baik terbukti dengan respon
umpan balik ibu – ibu peserta kelas ibu hamil atas materi yang diterima.
Peserta Pembimbing
E. Dokumentasi
F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)
LAPORAN KEGIATAN
F.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Serta Keluarga Berencana (KB)