Anda di halaman 1dari 21

 Hipospadia adalah suatu keadaan

dimana terjadi hambatan


penutupan uretra penis pada
kehamilan miggu ke 10 sampai ke
14 yang mengakibatkan orifisium
uretra tertinggal disuatu tempat
dibagian ventral penis antara
skrotum dan glans penis.
 Hipospadia terjadi pada satu
sampai tiga per 1000 kelahiran dan
merupakan anomaly penis yang
paling sering. Hipospadia adalah
congenital anomali yang mana
uretra bermuara pada sisi bawah
penis atau perineum. (Suriadi, 2001)
 Ginjal
 Ureter
 Vesika Urinaria
 Uretra
Glomerulus → kapsula Bowman →
Tubulus convulatus proksimal → loop
of Henle →tubulus convulatus distal
→ Tubulus koligen → tubulus
collectives → kaliks minor → kaliks
mayor → pelvis renalis → ureter →
vesica urinaria → urethra.
Saluran sempit yang
berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih
keluar.
Uretra berjalan berkelok kelok melalui tengah-
tengah prostat -> menembus lapisan fibrosa yang
menembus tulang fubis ke bagian penis
panjangnya ± 20 cm.

Ùretra pada laki-laki terdiri dari:

 Uretra prostatia
 Uretra membranosa
 Uretra kevernosa
› Lapisan uretra laki-laki terdiri
lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa.

› Uretra mulai dari orifisium


uretra interna di dalam vesika
urinaria sampai orifisium
eksterna. Pada penis panjangnya
17,5-20 cm.
Asal dari lempeng uretra dari dinding sinus kloaka
dan urogenital. Perkembangan uretra dimulai pada
tahap 10-mm (kira-kira pada minggu ke-4
perkembangan) ketika lempeng uretra dikenali sebagai
penebalan dinding anterior dari kloaka endodermal.
 Pada janin laki-laki, pada tahap 50-mm (kira-kira
pada minggu ke-11) dimana (Leydig) sel-sel
interstisial dari testis meningkat jumlah, ukuran, dan
fungsi, urethral folds mulai memadukan bagian
ventral pada garis tengah untuk membentuk uretra.
Melalui proses yang sama, bagian proksimal uretra
glanular terbentuk segera sesudahnya.

 Bagian anterior dari membrana kloaka, yaitu


membrana urogenitalia akan ruptur dan membentuk
sinus. Sementara itu genital fold akan membentuk
sisi-sisi dari sinus urogenitalia.Bila genital fold gagal
bersatu di atas sinus urogenitalia, maka akan terjadi
hipospadia
“hypo” :di bawah & “spadon“ :
keratan yang panjang.
Hipospadia adalah kelainan
kongenital dimana muara uretra
eksterna (MUE) terletak di ventral
penis dan lebih ke proximal dari tempat
normalnya (ujung gland penis).
• hormon androgen yang mengatur
Hormon tidak organogenesis kelamin (pria). Atau biasa juga
seimbang karena reseptor hormon androgennya sendiri
di dalam tubuh yang kurang atau tidak ada

Genetika • gagalnya sintesis androgen

• adalah polutan dan zat yang bersifat


Lingkungan teratogenik yang dapat mengakibatkan
mutasi
Glanular

Scrotal Coronal

Penoscrot Subcoron
al al

Proksimal Distal
shaft Shaft

Mid shaft
Pada saat pemeriksaan fisik bayi

Pada saat akan sirkumsisi

Kesulitan untuk mengarahkan pancaran urin.


Chordee dapat menyebabkan batang penis
melengkung ke depan sehingga menyulitkan
melakukan hubungan seksual.
Pemeriksaan radiologis urografi (IVP,
sistouretrografi) untuk menilai gambaran
saluran kemih secara keseluruhan dengan
bantuan kontras.
Letak lubang kencing yang semakin ke arah
pangkal penis

Bentuk penis yang melengkung

Gangguan fungsi berkemih berupa arah dan


pancaran berkemih yang tidak normal

Tidak dapat berkemih dalam posisi berdiri karena


urin keluar merembes sehingga penderita akan
lebih nyaman dalam posisi jongkok.

Penderita akan mengalami masalah fungsi


reproduksi berkenaan dengan bentuk penis yang
melengkung saat ereksi

Kesulitan penetrasi penis saat berhubungan badan


dan gangguan pancaran ejakulasi.
Tujuan operasi hipospadia : membuang corde yang ada
& membuat tambahan uretra sehingga muaranya berada di
ujung glans penis.
Operasi pembuatan uretra ini memerlukan bahan kulit
yang cukup banyak, dari prepusium, sehingga anak dengan
cacat bawaan hipospadia tidak boleh disunat.
•Agar penis tidak melengkung ketika ereksi

Operasi reseksi chorda •Tahap pertama dilakukan pada usia 2 tahun (dapat ditunda), dengan
syarat dilakukan tes endokrinologi anak (kadar hormon testosteron)
(chordectomy atau terlebih dahulu karena pada hipospadia biasanya disertai dengan
undescensus testis.
release chorda)
•Jika kadar hormon rendah sebaiknya segera dioperasi, bila normal maka
operasi dapat ditunda 6 bulan lagi.

•Dilakukan 6 bulan setelah chordectomy, untuk menempatkan OUE pada


tempatnya.
Uretroplasty •Sebelum usia 4 tahun seluruh tahapan operasi harus selesei, karena bila
tidak dapat menyebabkan gangguan psikis anak.
Teknik operasi hipospadia membutuhkan kelebihan preputium penis untuk
rekonstruksi saluran kencing baru. (tidak boleh dilakukan sirkumsisi).
Tekhnik 2 tahap
• melakukan eksisi korde (bisa dilakukan setelah umur 1 tahun) dan
pentiapan bahan neouretra dengan bahan kulit prepusium yang
dipindahkan ke ventral. Tahap kedua dilakukan 6 bulan kemudian,
yakni adalah uretroplasti menghubungkan meatus uretra lama
dengan ujung proksimal neouretra di glans penis.

Tekhnik 1 tahap
• eksisi korde dan rekonstruksi neouretra dengan island flap dari
prepusium dilakukan sekaligus. Teknik ini lebih sulit dan tidak
dianjurkan untuk jenis hipospadia yang lebih proksimal. Kegagalan
operasi dapat berupa fistel, dehisensi, divertikel atau striktur uretra.
Perdarahan

Chordee
Edema
persisten

Komplikasi
Divertikula
uretra post Infeksi

oprasi
Urethrocutane
Striktur urethra
us fistula

Stenosis
meatus uretra
 De Jong W, Syamsuhidajat R. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3,
Penerbit EGC : Jakarta.
 Doherty,Gerard. Current Diagnosis and Treatment Surgery. 13th Ed.
Lange : McGraw Hill.
 Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis – Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
 http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-
ginjal-dan-saluran-kemih/, diakses tanggal 02/01/2012
 http://pisaudokter.blogspot.com/2011/02/anatomi-sistem-urinaria.html,
diakses tanggal 02/01/2012
 Sabiston, David Sabiston. 1994. Buku Ajar Bedah. Alih bahasa : Petrus.
Timan. Penerbit EGC : Jakarta.
 Sapardan Subroto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.


Anda mungkin juga menyukai