SISTEM FIMOSIS
1. ELSA ISTIAZAH
2. ENDAH PERMATASARI
3. LUTFHI FAUZAN
4. NOVI
5. SHINTIA PUTRI
6. SITI NURHOLIZSA
7. VIRA CHAERUNNISA
8. YAYU
D3 KEPERAWATAN TK 2A
Telp : (0251)8623448,085216701658
Email : Wijayahusada@gmail.com
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
serta atas izin-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
HIPOSPADIA HIDROCOCLE DAN SISTEM FIMOSIS “.
Menulis tulisan makalah yang singkat ini, semoga kita lebih memahami tentang “
HIPOSPADIA HIDROCOCLE DAN SISTEM FIMOSIS “.
Makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan pihak-pihak yang berperan dalam
pembuatan makalah ini, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan
mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan karena penulis menyadari banyak yang harus
diperbaiki dan dibenarkan.
PENYUSUN
KELOMPOK 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. HIPOSPADIA
2.1.1 DEFINISI
2.1.2 ETIOLOGI
2.1.3 KLASIFIKASI
2.1.4 PATOFISIOLOGI
2.1.5 PATHWAY
Penyatuan glandula
Proses perkembangan Pembentukkan uretra digaris tengah
janin usia 8-15 uretra terganggu lipatan uretra tidak
minggu lengkap
Pembentukkan Meatus uretra (lubang
Hipospadia
saluran kencing kencing) terbuka pada
tidak sempurna sisi ventral penis
- Kriptokirdisme (testis
turun kedalam skrotum)
Pada jenis
penoskrotal/perinial
Disfungsi Seksual
Pemasangan kateter Gangguan rasa nyaman
inwhelling
2.1.6 MANIFESTASI KLINIS
1. Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal dibagian
bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus
2. Kebanyakan penderita terdapat penis yang melengkung kearah bawah yang akan
tampak lebih jelas pada saat ereksi
3. Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk dibagian
punggung penis
4. Kulit penis bagian bawah sangat tipis
5. Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan
membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar
6. Lubang kencing terletak dibagian bawah dari penis
2.1.8 KOMPLIKASI
2.1.10 PROGNOSIS
Prognosis baik jika mendapatkan penanganan intensif dan cepat. Usia muda lebih
baik prognosisnya dibanding usia lebih tua
2.2. HIDROCOCLE
2.2.1 DEFINISI
Hidrokel adalah pengumpulan cairan peritoneum di dalam skrotum.Hidrokel
adalah kumpulan cairan serosa yang berkembang di antara lapisan visera dan
parientalis tunika baginalis, dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam
rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan
reabsorbsi oleh system limfatik di sekitarnya.
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis
dan viseralis tuniak vaginalis. Dalam keadaan normal cairan yang bearda disalam
rongga itu memang ada dan berada dalam keseimabnagan anatar produksi dan
reabsirbsi oleh system limfatik di sekitarnya.
2.2.2 ETIOLOGI
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena :
1. Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan
peritoneum ke prosesus vaginalis atau
2. Belum sempunanya system limfatik di daerah skrotum dalam melakukan
reavsorbsi cairan hidrokel.
3. Pada bayi laki-laki hidrokel dapat terjadi mulai dari dalam rahim. Pada usia
kehamilan 28 minggu, testis turun dari rongga perut bayi kedaalm skrotum,
dimana setiap testid ada kantong yang mengikuti sehingga terisi cairan yang
mengelilingi testis tersebut.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idioatik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder dpat terjadi karena didapatkan kelainan pda testid atau
epididimid hidrokel. Kelainan pada testid itu mungkin satu tumor, infeksi, atau
trauma pada testis epididemis. Kemudian hal ini dapat menyebabkan peoduksi cairan
yang berlebih oleh testid, maupun obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus
permatikus
2.2.3 KLASIFIKASI
Hidrokel dapaaat disklasifikasi menjadi dua jenis berdasarkan kapan terjadinya
yaitu: hidrokel primer dan hidrokel sekunder.
A. Hidrokel primer
Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan oenutupan prosesus
vaginalis. Prosesus vaginalis adalah suatu divertikulum peritoneum embrionik
yang melintas kanalis inguinalis dan membentuk tunika vaginalis. Hidrokel jenis
ini tidak diperlukan terapi karena dengan sendiriya rongga ini akan menutup dan
cairan dalam tunika akan diabsorpsi.
B. Hidrokel sekunder
Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat dalam
suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran keluar limfe. Dapat
disebabkan oleh kelainna testis atau epididimis. Keadaan ini dapat karena radang
atau karena suatu proses neoplastik. Radang lapisan mesotel dan tunika vaginalis
menyebabkan terjadinya prduksi cairan berlebihan yang tidak dapat dibuang
kelluar dalam jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar tunika.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis:
1. Hidrokel testis
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat
diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang
hari.
2. Hidrokel funikulus
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak disebelah cranial dari
testis, sehingga pada palpasi, testis dapaat siraba dan berada diluar kantong
hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
3. Hidrokel komunikan
Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum
sehingga prosesus vaginalis dapat berisi cairan peritoneum. Pada anamnesis
kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah paada saaat
anak menangis. Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat
dimasukan kedalam rongga abdomen.
2.2.4 PATOFISIOLOGI
Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongential (bawaan sejak lahir) ataupun
ketidak sempurnaan dari prosessus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara
tunika vaginalis dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan
yang berasal dari system limfatuk disekitar. Cairan yang seharusnya seimbang antara
produksi dan reabsorbsi oleh system limfatik di sekitarnya. Tetapi pada penyakit ini,
telah terganggunya system sekresi atau rebsorbsi limfa. Dan terjadilah penimbunan di
tunika vaginalis tersebut. Akibat dari tekanan yang terus menerus, mengakibatkan
obstruksi aliran limfe atau vena di dalam funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi
dikarenakan akibat dari tekanan pembuluh drah yang ada di daera sekitar testis
tersebut.
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga
dapat ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undesensus
testis. Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya
tidak memerlukan pengobatan, jika secara klinis akan disertai hernia inguinalis.
Hidrokel testis dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling
berhubungan sepanjang processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih
besar dan encang pada sore hari karena banyak cairan yang msuk dalam kantong
sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi kemusian akan mengecil pada esok paginya
setelah anak tidur semalaman.
Pada orang dewasa hidrojel dapat terjadi secara isioptik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena didapat kelainan pada testis atau epiididimis yang
menyebabkan terganggunya system sekresi atau reabsorbsi cairan dikantong hidrokel.
Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau
epididimis. Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika
vaginalis bearada dalan keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi dalam system
limfatik
2.2.5 PATHWAY
Belum sempurnanya
sistem limfatik daerah
skrotum
Belum sempurnanya penutupan
prosesus vaginalis
Gangguan
keseimbangan
Aliran cairan peritoneum
produksi &
Akumulasi cairan di dalam skrotum
ke prosesus vaginalis reabsorpasi cairan
limfatik
HIDROKEL
Benjolan membesar Orang tua cemas Ketidak nyamanan bayi Regangan kulit skrotum
Mendesak ANSIETAS
Respon & perilaku buruk Gesekan dengan
saluran urin terhadap lingkungan pokok/saat aktivitas
Massa yang berat
GANGGUAN DISINTEGRASI PERILAKU BAYI Kerusakan lapisan kulit
ELIMINASI
Massa yang berat
URINE
RESIKO KERUSAKAN
Massa yang berat INTEGRITAS KULIT
RISIKO INFEKSI
Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya baru dilakukan jika
penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jika hidrokelnya
sedemikian besar sehingga mengencam aliran darah ke testis.
Pengobatan bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan bantuan sebuah jarum
atau pembedahan. Tetapi jika dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan
berulang dan bisa terjadi infeksi. Setelah dilakukan aspirasi, bisa disentikan zat
sklerotik tetrasiklin, natruim tetra desil sulfat atau urea untuk menyumbat atau
menutup lubang dikantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.
Hidrokel yang berhubungan dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan
pembedahan sesegera mungkin. Hidroksel pada bayi biasanya ditungggu hingga aak
mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis menutup, hidrokel
akan sembuh sendiri, tetapi jiika hidrokelmasih tetap ada atau bertambah besar perlu
diperhatikan untuk dilakukan koreksi.
Beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah:
1. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah.
2. Indikasi kosmetik.
3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan menggangu pasien dalam
melakukan aktivitasnya sehari- hari..
Teknik operasi.
2.2.9 KOMPLIKASI
1. Hematom pada jaringan skrotum yang kendor
2. Kalau tidak ditangani segera, penumpukan cairan ini bisa mengganggu kesuburan
dan fungsi seksualnya
3. Infeksi testis.
2.3. SISTEM FIMOSIS
2.3.1 DEFINISI
Fimosis adalah penyempitan pada prepusium.Kelainan ini juga
menyebabkan bayi/anak sukar berkemih.Kadang-kadang begitu sukar
sehingga kulit prepusium menggelembung seperti balon. Bayi/anak sering
menangis keras sebelum urine keluar.(Ngastiyah.2005)
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Hipospadia merupakan suatu kelainan kongenital yang dapat di deteksi
ketika atau segera setelah bayi lahir, atau istilah lainnya yaitu adanya kelainan
pada muara uretra pria. Dan biasanya tampak disisi ventral batang penis.
Kelainan tersebut sering diasosiakan sebagai suatu chordee yaitu penis yang
menekuk ke bawah.
Fimosis adalah keadaan kulit penis (preputium) melekat pada bagian
kepala penis dan mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran kemih,
sehingga bayi dan anak jadi kesulitan dan kesakitan saat kencing.Fimosis
dapat terdiri dari fimosis kongenital (fimosis fisiologis) timbul sejak lahir
sebenarnya merupakan kondisi normal pada anak-anakbahkan sampai masa
remajadan fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang sebenarnya, true
phimosis).
Hidrokel adalah pengumpulan cairan peritoneum di dalam
skrotum.Hidrokel adalah kumpulan cairan serosa yang berkembang di antara
lapisan visera dan parientalis tunika baginalis, dalam keadaan normal, cairan
yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh system limfatik di
sekitarnya.