LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. MA
Usia
: 45 tahun
Alamat
Status Marietal
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh
Suku
: Sunda
Pendidikan terakhir
: SMA
Anamnesa Umum
pangkal hidung awalnya dan sekarang nyeri juga dirasakan pada wajah atau
daerah pipi. Nyeri dirasakan pasien secara tiba-tiba dan hilang timbul. Nyeri
akan lebih terasa pada saat istirahat. Selain nyeri, pasien juga mengeluhkan
adanya rasa bau yang tidak enak pada kedua hidung muncul 1 minggu yang
lalu setelah terasa nyeri. Pasien juga megeluh kedua hidung terasa
tersumbat, keluhan dirasakan bersamaan dengan nyeri.
Penurunan
penciuman pada hidung disangkal, rasa gatal pada hidung disangkal, sering
bersin-bersin disangkal, batuk disangkal, demam disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
: Pasien tampak sakit ringan
Kesadaran
: Composmentis E4V5M6
Tanda-tanda Vital: Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 90x/menit
Nafas
: 24x/menit
Suhu
Status General
Kepala
Leher
Toraks
Abdomen
Status Lokalis
Organ
Telinga
Retroaurikular
Aurikular
CAE
Membrane Timpani
Hidung (luar)
Vestibulum
: 360 C
: Ca (+/+)
Si (-/-)
: KGB
: pulmo: normotoraks (Rh -/-) (Wh -/-)
Cor : BJ + ,murmur - ,gallop
: datar, lembut, nyeri tekan - ,peristaltic +
Kelainan
Dextra
Sinistra
Bengkak
Kemerahan
Fistula
Bengkak
Kemerahan
Fistula
Serumen
Secret
Intak
Reflex cahaya
Bulging
Perforasi
Bentuk
Inflamasi
Nyeri tekan
Deformitas
Bentuk
Normal
+
Normal
+
Normal
+
Normal
Cavum nasi
Meatus media
Konka nasi inferior
Septum nasi
Nyeri tekan
Ulkus
Bentuk
Sekret
Mukosa hiperemis
Sekret
Masa
Mukosa hiperemis
Edema
Mukosa hiperemis
Deviasi
Benda asing
Perdarahan
Ulkus
Sinus Frontalis
Sinus Maksilaris
Normal
+
+
+
+
+
Normal
+
+
+
+
+
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, status
lokalis didapatkan mukosa hidung hiperemis, sekret (+), konka inferior hipertrofi
dan hiperemis, nyeri pada pangkal hidung (+), nyeri pada sinus maksilaris (+),
caries gigi (+), telinga dan nasooropharynx dalam batas normal
DIAGNOSIS BANDING
Rhinitis Alergi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto waters
Sinus maksilaris D/S tampak perselubungan dengan air fluid level (+)
DIAGNOSA KERJA
Rhinosinusitis akut maksila dekstra dan sinistra
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa :
Edukasi agar menjaga higenitas gigi dan mulut
Edukasi cara membuang ingus yang benar
Medikamentosa :
Antibiotik oral 10-14 hari
Dekongestan
Pencuci rongga hidung
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanam
: bonam
: bonam
: dubia et bonam
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Rinosinusitis adalah penyakit peradangan mukosa yang melapisi hidung
dan sinus paranasalis dan masalah umum pada anak-anak dengan infeksi
saluran pernapasan atas (Poachanukoon et al., 2012). Rinosinusitis merupakan
terminologi dari rhinitis dan sinusitis. Rhinitis adalah radang pada mukosa
hidung. Diagnosis rhinitis biasanya dibuat berdasarkan adanya keluhan rinore,
hidung tersumbat, dan bersin-bersin, atau hidung gatal. Sinusitis didefinisikan
sebagai inflamasi pada sekurang-kurangnya satu sinus. Gejala sinusitis
bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat. Pasien anak dengan sinusitis
biasanya datang dengan keluhan batuk kronik, post nasal drip, dan sakit
kepala. Rinosinusitis ini merupakan inflamasi yang sering ditemukan dan akan
terus meningkat prevalensinya. Rinosinusitis diklasifikasikan dalam 3 kriteria,
yaitu rinosinusitis akut, rinosinusitis subakut dan rinosinusitis kronik
(Arivalagan et al, 2013).
Ada delapan (empat pasang) sinus paranasal pada manusia, terletak
pada masing-masing sisi hidung, yang terdiri dari sinus frontal kanan dan kiri,
sinus etmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus maksila kanan dan
kiri (antrum Highmore), dan sinus sphenoid kanan dan kiri. Seluruh rongga
sinus dilapisi mukosa yang merupakan lanjutan dari mukosa hidung, berisi
udara, dan bermuara ke rongga hidung melalui ostium masing-masing. Pada
masa anak dan remaja, lapisan mukosa ini sering mengalami infeksi dan
inflamasi,
sehingga
meningkatkan
angka
kesakitan,
tetapi
jarang
Hasil
kultur
yang
paling
sering
dijumpai
adalah
Streptococcus
-haemolyticus,
Staphylococcus
aureus,
Pemberian
antibiotik
merupakan
pengobatan
medis
utama
ketiga.
Selain
itu
dapat
juga
digunakan
trimetoprim-
10
Tindakan bedah
I.
Adenoidektomi
Secara bermakna, terdapat gejala tumpang tindih antara adenoiditis
dengan rinosinusitis kronis. Adenoid rentan terhadap infeksi dan
sumber
obstruksi.
Dengan
hanya
melakukan
adenoidektomi,
11
ANALISIS DATA
1. Anamnesis
Seorang bapak beruaisa 45 tahun datang ke poli THT-KL dengan
keluhan utama nyeri pada hidung. Pasien merasa nyeri sejak 1 minggu
yang lalu, nyeri dirasakan pada pangkal hidung awalnya dan sekarang
nyeri juga dirasakan pada wajah atau daerah pipi kanan dan kiri. pasien
juga mengeluhkan adanya rasa bau yang tidak enak pada kedua hidung
muncul 1 minggu yang lalu setelah terasa nyeri. Pasien juga megeluh
kedua hidung terasa tersumbat, keluhan dirasakan bersamaan dengan
nyeri. Pasien belum berobat sebelumnya, pasien juga tidak mengkonsumsi
obat sebelumnya untuk mengatasi keluhan ini. Riwayat sakit gigi positif.
Gejala yang dirassakan oleh pasien merupakan nyeri pada hidung
dan pipi, berbau dan tersumbat pada hidung.
2. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
status lokalis didapatkan mukosa hidung hiperemis, sekret (+), konka
inferior hipertrofi dan hiperemis, nyeri pada pangkal hidung (+), nyeri
pada sinus maksilaris (+), caries gigi (+), telinga dan nasooropharynx
dalam batas normal
3. Diagnosis banding
12
4. Diagnosis kerja
Pasien didiagnosis rhinosinusitis akut maksila dekstra and sinistra
didasarkan pada anamnesis dimana didapatkan nyeri pada hidung dan pipi,
berbau dan tersumbat pada hidung. .
5. Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik (amoxcilin) merupakan pengobatan medis utama.
Pengobatan diberikan selama 10-14 hari atau satu minggu setelah
perbaikan gejala. Pemberian dekongestan topikal dapat memperbaiki
keadaan dan memberikan rasa nyaman.
6. Pencegahan
Nasal toilet yang dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan
irigasi salin, mungkin merupakan suatu cara untuk mencegah eksaserbasi
rinosinusitis akut dan kronis. Pengendalian maksimal kondisi terkait dan
pasien dianjurkan untuk mengindari pajanan iritan dari lingkungan seperti
asap rokok.
7. Prognosis
Prognosis rinosinusitis akut umumnya baik. Penanganan rinosinusitis
kronis sangat sulit, tetapi dengan tatalaksana optimal kondisi terkait dan
tatalaksana medis secara menyeluruh, maka prognosis menjadi baik.
Tindakan operasi sangat jarang dibutuhkan.
13