Anda di halaman 1dari 27

Telaah Jurnal

Trichiasis trachomatosis dan


penatalaksanaannya di daerah
Endemik.

Oleh :
Karisa Arteha Liusukada
712016032

Pembimbing :
Dr. Hj. Hasmeinah, Sp. M
Pendahuluan
Trachoma adalah penyebab utama infeksi
kebutaan di seluruh dunia- masalah kesehatan
mata utama di beberapa negara termiskin di
dunia. Infeksi Chlamydia trachomatis rekuren di
masa kanak-kanak menyebabkan entropion dan
trichiasis bertahun-tahun kemudian. Hal ini
dapat menyebabkan nyeri dan (biasanya)
kebutaan ireversibel.
implementasi strategi SAFE.
Trichiasis adalah faktor risiko utama pada
perubahan kornea menjadi lebih opak, dan
dengan demikian mengobati trichiasis sangat
penting untuk mencegah kehilangan
penglihatan
Distribusi
Trachoma saat ini endemik di 57 negara,
sebagian besar berada di sub-Sahara Afrika
dan Asia.
Dampak ekonomi dari kebutaan akibat
trichiasis pada individu dan masyarakat tinggi,
terutama sebagian masyarakat yang terkena
dampak sudah miskin.
Patofisiologi

pembentukan Kehilangan
infeksi Klamidia abrasi bulu mata
jaringan parut penglihatan yang
trachomatis pada atau keratitis
pada konjungtiva, dialami sangat
epitel konjungtiva sekunder
entropion sikatrik, sakit dan
(Trachoma aktif)
dan trichiasis. ireversibel
Pemeriksaan Klinis
Anamnesis
Terasa bulu mata menyentuh mata atau gejala
kurang spesifik seperti sensasi benda asing,
robek, nyeri, atau fotofobia.
Riwayat mencabut bulu mata sendiri atau
pengobatan tradisional menghilangkan bulu
mata.
Riwayat keluarga
Dalam menilai pasien dengan Trachomatous
trichiasis perlu dinilai beberapa hal, meliputi:
1. Posisi kelopak dan bulu mata.
a) Entropion
b) Misdirected lashes
c) Metaplastic lashes.
>>>palpebra superior
Dibagi menjadi 2 TT: a) Mayor TT, b) Minor TT
2. Konjungtiva tarsal.
inflamasi di konjungtiva tarsal
sikatrik
Arlt's line (+)-khas pada infeksi trachoma
3. Kornea
kornea menjadi opak
Herbert pits
Anatomi Palpebra Superior
Sejarah penatalaksanaan Trichiasis
Eber's papyrus (1600 SM): darah hewan dan
pencabutan bulu mata.
Hippocratic corpus (4-5 SM): kata trichosis
dan tindakan bedah.
Kekaisaran Romawi : epilasi bulu mata dan
kauterisasi folikel bulu mata.
Tatalaksana Trichiasis dan Entropion
Penatalaksanaannya secara umum dibagi
menjadi dua yaitu :
1) Penatalaksanaan pada bulu mata.
2) Perbaikan anatomi kelopak mata.
Penatalaksanaan pada bulu mata
1. Epilasi.
2. Destruksi folikel bulu
mata (sebagian bulu
mata)
a. chriyotherapy
(cooling agent: NO)
b. electrolysis
c. Laser
d. Radiotherapy
3. Bedah eksisi
Bedah koreksi kelopak mata
1. Tarsal rotation procedure.
a. Billamelar tarsal procedure.
1) Margin palpebra superior di medial dan
lateral ditahan dengan hemostat.
2) Insisi tebal, 3mm di atas dan paralel
margin palpebra.
3) Jahit horizontal matress hingga bagian
distal menjadi eversi.
b. Posterior Lamellar Tarsal Rotation.
1) Palpebra dalam posisi eversi.
2) Insisi horizontal pada lamela posterior dan
paralel margin palpebra.
3) diseksi antara orbicularis oculi dan tarsal plate.
4) diseksi antara bagian distal lamela posterior
sampai folikel rambut terlihat.
5) Jahit melalui konjungtiva tarsal dan bagian
proksimal lamela posterior, kemudian antara
bagian posterior dan anterior fragmen distal dan
keluar melalui bagian distal anterior lamella,
3mm di atas margin palpebra superior.
2. Tarsal advance procedure.
a. Tarsal advance
pada tindakan ini bagian anterior dan posterior
lamela dipisahkan dengan insisi pada garis abu-abu
dan dilanjutkan ke atas sampai pada ketinggian tarsal
plate.

b. Tarsal advance and rotation


Pada tindakanan ini bagian anterior dan posterior
lamela dipisahkan melalui posterior tarsotomy.
3. Posterior Lamellar lengthening procedure
Prosedur ini menggunakan graft untuk
memanjangkan lamela posterior.
4. Anterior lamellar and Lid Margin Procedure.
a. Reposisi lamelar anterior.
Digunakan untuk mengeversikan kelopak
mata.
b. Eversion splinting.
Insisi -> jahit->diikat pada kasa gulung paraf
c. Tarsal grooving
Reposisi lamela anterior dengan reseksi
horizontal pada tarsus.
5. Tarsectomy.
Hasil dari penatalaksanaan trichiasis
trachomatosis.
A. Rekurensi.
1. Faktor bedah
rekurensi tarsal grooving>tarsal advance >
eversi splinting > BLTR.

2. Faktor pasien.
-Penyakit sebelum operasi.
-infeksi (riwayat kontak)
C. Komplikasi bedah.
1) Stitch granulomatosa
2) Luka infeksi
3) Lid notching and
overcorrection.
Penatalaksanaan Trichiasis
trachomatosis.
A. Pilihan jenis operasi.
BLTR dan PLTR
B. Indikasi operasi.
Semua pasien dengan TT.
C. Pengerjaan program bedah TT di daerah
endemic
1. Siapa yang melakukan?
dokter oftalmologis atau Integrated eye care
workers
2. Bagaimana struktur pelayanannya?
sentral pelayanan kesehatan dan kegiatan
amal.
3. Biaya
Kesimpulan
Trichiasis Trachomatous menyebabkan kehilangan penglihatan dan
kebutaan dan tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
utama di banyak negara berpenghasilan rendah. Pembedahan
adalah pengobatan utama dan seringkali efektif. Tingkat
kekambuhan bisa tinggi dan serapan rendah, dan masih ada
ketidakpastian tentang apakah semua pasien dengan TT kecil
memerlukan perawatan bedah. Rotasi tarsal bilamellar dan
posterior rotasi tarsal lamelar saat ini adalah prosedur pilihan,
karena mereka relatif cepat dan mudah diakukan serta memiliki
tingkat kekambuhan yang lebih rendah.
Sumber
Saul N Rajak dkk. Trachomatous Trichiasis and
its management in Endemic Countries. Survey
of Ophtalmology, 57 (2), pp 105-135.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai