Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO KLINIK:

Seorang perempuan Ny S, berusia 50 tahun datang ke poliklinik RS tipe B dengan keluhan utama ingin mengatur pola makan
agar gula darah yang bisa terkontrol. Saat ini ibu tersebut telah menggunakan obat penurun gula darah dari dokter. Riwayat
makan dari ibu ini adalah ibu ini sering mengkonsumsi nasi 3-4 sendok nasi, sering mengkonsumsi gorengan serta kue-kue atau
minum teh dengan 2-3 sendok gula pasir. Dari hasil pemeriksaan antropometri diperoleh BB : 53 kg, TB : 154 cm ( IMT 22,3
kg/m2) sedangkan dari hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh GDP :156 mg/dl, GD2PP : 250 mg/dl.

TUGAS :
Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yaitu pengaturan diet pada pasien ini
1. Lakukan penentuan kebutuhan energi berdasarkan IMT pada pasien ini
2. Lakukan penentuan komposisi makronutrien dari kebutuhan energi dalam % pada pasien ini
3. Lakukan penentuan kebutuhan karbohidrat total dalam kkal dan gram pada pasien ini!
4. Lakukan penentuan jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi dalam setiap waktu makan pada pasien ini berdasarkan
indeks glisemik dan beban glisemik.
5. Lakukan konseling dan edukasi gizi pada pasien ini
6. Lakukan prilaku professional.
Jawab:
1. IMT = 53/(1,54)2= 22,3 kg/m2 (Normal). Sehingga kebutuhan energinya= 1700-1900 kkal.
2. Komposisi kebutuhan energi makronutrien pada pasien ini:
a. Karbohidrat = 45-65%
b. Protein = 10-20%
c. Lemak = 20-25%
3. Karbohidrat total pada pasien= (45 – 65%) x Total kebutuhan energi= (45 - 65%) x 1900 kkal = 855 –
1235 kkal.
Kebutuhan karbohidrat total dalam gram= (855 - 1235 kkal)/4 = 213,8 – 308,75 gram.

Kebutuhan karbohidrat sederhana dalam kkal= 5-10% x 1900 kkal = 95 - 190 kkal.
Kebutuhan karbohidrat sederhana dalam gram= 95 - 190 kkal/4 kkal = 23,8 – 47,5 gram.

Kebutuhan karbohidrat kompleks dalam kkal= 40-55% x 1900 kkal = 760 – 1045 kkal.
Kebutuhan karbohidrat kompleks dalam gram= 760 - 1045 kkal/4 kkal = 190 - 261,3 gram.

4. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan untuk pada pasien DM adalah :


-Pembagian indeks glisemis (GI):
A. Rendah = GI <55, contohnya: apel, wortel rebus, fruktosa, kacang-kacangan, susu skim, yogurt rendah
lemak.
B. Intermediate= GI :55-70, contohnya: pasta, roti putih, sukrosa, pisang.
C. Tinggi = GI >70, contohnya: kentang panggang, madu, bagel.
-Pembagian beban glisemis (GL):
A. Rendah = GL <15, contohnya: wortel rebus, susu skim, yogurt rendah lemak,madu, sukrosa, roti putih.
B. Intermediate = GL :15-20, contohnya: spaghetti,pisang.
C. Tinggi = GL>20, contohnya: pasta, jagung, bagel, kentang panggang.
5. -Pasien sebaiknya memiliki waktu makan 5-6 kali yang terdiri atas 3 kali makanan utama (pagi,
siang dan sore) serta 2-3 kali makanan selingan (snack pagi, sore dan malam).
-Asupan karbohidrat sederhana seperti gula pasir tidak boleh lebih dari 10% kebutuhan energi.
-Pasien makan sesuai dengan porsi yang dianjurkan.
-Pasien makan sesuai dengan jenis bahan makanan yang dianjurkan yaitu rendah glisemis indeks dan
rendah beban glisemis.
RUBRIK PENILAIAN CSL-3
STATION PENGATURAN DIET PASIEN DMT2
I. Rubrik

BOBOT
KOMPETENSI 0 1 2 3

1. Penentuan kebutuhan energi berdasarkan status gizi Tidak dapat menentukan Dapat menentukan kebutuhan Dapat menentukan range kebutuhan Dapat menentukan range 2
pasien kebutuhan energi energi TAPI hanya menyebut energi berdasarkan status gizi normal kebutuhan energi pasien
 Menentukan kebutuhan energi berdasarkan status gizi 1700 atau 1800 atau 1900 saja yaitu 1700 – 1900 (TANPA satuan kkal) berdasarkan status gizi normal
normal yaitu E : 1700 -1900 kkal dengan lengkap (E : 1700 -1900
kkal)
2. Penentuan komposisi makronutrien dari kebutuhan Tidak dapat menentukan Hanya dapat menentukan  Hanya dapat menentukan Dapat menentukan komposisi 3
energi komposisi makronutrien Komposisi makronutrien terdiri - Komposisi makronutrien terdiri - karbohidrat : protein : lemak yaitu
- karbohidrat : protein : lemak yaitu = 45-65% : 10-20% dari karbohidrat : protein : lemak dari karbohidrat : protein : lemak = 45-65% : 10-20% : <20-25%
: <20-25% yaitu = 45-65% : 10-20% : <20- yaitu = 45-65% : 10-20% : <20-25% - Komposisi karbohidrat
- Komposisi karbohidrat sederhana : kompleks = 5- 25% - Komposisi karbohidrat sederhana sederhana : kompleks = 5-10% :
10% : 40-55%. : kompleks = 5-10% : 40-55%. 40-55%.
- Komposisi lemak jenuh : lemak tidak jenuh tunggal : - Komposisi lemak jenuh : lemak
lemak tidak jenuh ganda = <7% : 4-9%:<10%. tidak jenuh tunggal : lemak tidak
jenuh ganda = <7% : 4-9%:<10%.
3. Penilaian penentuan kebutuhan karbohidrat dalam Tidak dapat melakukan Dapat melakukan penentuan Dapat melakukan penentuan Dapat melakukan penentuan 3
kkal dan gram secara sistematis: penentuan kebutuhan kebutuhan karbohidrat menurut kebutuhan karbohidrat menurut kebutuhan karbohidrat menurut
1. Menentukan kebutuhan energi karbohidrat. langkah 1 - 2 Saja langkah 1 -3 saja langkah 1-4 dengan lengkap
berdasarkan IMT
2. Menentukan persentase kebutuhan
karbohidrat.
3. Menentukan menentukan kebutuhan
kabohidrat dalam kkal yaitu kebutuhan
karbohidrat (kkal) = Persentase komposisi x
kebutuhan energi (kkal)
4. Menetukan kebutuhan karbohidtar
dalam gram yaitu kebutuhan karbohidrat
(gram) = kebutuhan karbohidrat (kkal)/4

4. Penentuan jenis-jenis makanan yang dapat Tidak melakukan penentuan Hanya melakukan salah satu Melakukan penentuan jenis makanan Melakukan penentuan jenis 3
dikonsumsi berdasarkan indeks glisemik dan beban jenis-jenis makanan yang penentuan jenis makanan berdasarkan indeks glisemis makanan berdasarkan indeks
glisemik. dapat dikonsumsi (berdasarkan indeks glisemis dan beban glisemis glisemis
Berdasarkan Pembagian indeks glisemis (GI) : atau beban glisemis) tetapi tidak menyebutkan contoh dan beban glisemis
- rendah = GI <55, contohnya : apel, wortel rebus, makanan nya dan menyebutkan contoh
buah, kacang-kacangan, susu skim, yogurt makanan nya dengan benar
rendah lemak
- intermediate = GI :55-70, contohnya : pasta, roti
putih, sukrosa, pisang
- tinggi = GI >70, contohnya : kentang panggang,
madu.
Berdasarkan Pembagian beban glisemis (GL) :
- rendah = GL <15, contohnya : wortel rebus, susu
skim, yogurt rendah lemak,madu, sukrosa, roti
putih
- intermediate = GL :15-20 , contohnya : spaghetti,
pisang rebus
- tinggi = GL>20, contohnya : pasta, roti
coklat,pisang coklat
-
5. Melakukan edukasi dan konseling gizi pada pasien Tidak melakukan edukasi dan Hanya melakukan sebanyak 1-2 Hanya Melakukan sebanyak 3 poin Melakukan edukasi dan konseling 3
yang terdiri dari : konseling gizi pada pasien poin edukasi dan konseling gizi edukasi dan konseling gizi gizi pada pasien dan lengkap
1. Pasien sebaiknya memiliki waktu makan 5-6 kali
yang terdiri atas 3 kali makanan utama (pagi,
siang dan sore) serta 2-3 kali makanan selingan
(snak pagi, sore dan malam).
2. asupan karbohidrat sederhana seperti gula pasir
tidak boleh lebih dari 10% kebutuhan energi.
3. Pasien makan sesuai dengan porsi yang
dianjurkan.
4. Pasien makan sesuai dengan jenis bahan
makanan yang dianjurkan yaitu rendah glisemis
indeks dan rendah beban glisemis

II. Global performance

TIDAK LULUS = 1 LULUS = 2 SUPERIOR = 3

Anda mungkin juga menyukai