Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Laporan Kegiatan
Pada tanggal 18 Oktober 2019 telah diadakan kunjungan ke rumah herbal Batu,

Malang oleh mahasiswa Poltekkes Malang Kampus 2 Lawang tepatnya mahasiswa

kelas D3 3B dengan jumlah 37 mahasiswa dan didampingi 2 dosen. Pemilik dari

rumah hebal Batu, Malang tersebut adalah bapak Hendi, disana kami dijelaskan

tentang cara pembuatan fermentasi kunyit. Manfaat dari fermentasi kunyit banyak

sekali diantaranya menambah nafsu makan, diare, mengobati maag, dan

sebagainya. Dalam penyajian fermentasi kunyit tersebut ditambah madu murni

dengan takaran sesuai selera.

Setelah dilakukan kunjungan ke rumah herbal dan mendapatkan banyak ilmu

tentang fermentasi kunyit, kelas D3 3B mendapatkan tugas membuat ramuan

fermentasi kunyit sesuai dengan yang sudah diajarkan bapak hendi di rumah herbal

Batu, Malang. Dengan memproduksi fermentasi kunyit diharapkan akan membantu

masalah kesehatan diantaranya mengobati maag dan yang paling populer yaitu

untuk menambah nafsu makan khususnya bagi anak-anak dan lansia yang sering

nafsu makannya menurun.

2.2 Konsep Kunyit

2.2.1 Definisi Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Vahl.) merupakan tanaman obat asli dari Asia

Tenggara dan telah dikembangkan secara luas di Asia Selatan, Cina Selatan,

Taiwan, Fili-pina dan tumbuh dengan baik di Indonesia yang memiliki khasiat salah
satunya penambah nafsu makan. Tanaman ini tumbuh tegak mencapai tinggi 1,0 –

1,5 m. Memiliki batang semu yang dililit oleh pelepah-pelepah daun. Daun tanaman

runcing dan licin dengan panjang sekitar 30 cm dan lebar 8 cm. Bunga muncul dari

batang semu dengan panjang sekitar 10 – 15 cm. Warna bunga putih atau putih

bergaris hijau dan terkadang ujung bunga berwarna merah jambu.

Bagian utama dari tanaman adalah rimpangnya yang berada di dalam tanah.

Rimpang ini biasanya tumbuh menjalar dan rimpang induk biasanya berbentuk

ellips.Tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya berbentuk

lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah muda. Tanaman herba

tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau

jingga terang. Rimpang yang sudah besar dan tua merupakan bagian yang sering

digunakan sebagai obat (Febrianti Y, 2011).

2.2.2 Kandungan Kunyit

Senyawa kimia utama yang terkandung dalam kunyit adalah kurkuminoid

atau zat warna, yakni sebanyak 2,5 – 6%.Pigmen kurkumin inilah yang memberi

warna kuning orange pada rimpang (Winarto, 2004). Salah satu fraksi yang terdapat

dalam kurkuminoid adalah kurkumin. Komponen kimia yang terdapat didalam

rimpang kunyit diantaranya minyak atsiri, pati, zat pahit, resin, selulosa dan

beberapa mineral. Kandungan minyak atsiri kunyit sekitar 3 – 5%. Disamping itu,

kunyit juga mengandung zat warna lain, seperti monodesmetoksikurkumin dan

biodesmetoksikurkumin, setiap rimpang segar kunyit mengandung ketiga senyawa

ini sebesar 0,8% (Winarto, 2004).


2.2.3 Khasiat dan manfaat Kunyit

Kunyit memiliki efek farmakologis seperti, melancarkan darah dan vital

energi, menghilangkan sumbatan peluruh haid, antiradang (anti–inflamasi),

mempermudah persalinan, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu

(kolagogum), peluruh kentut (carminative)dan pelembab (astringent) (Said, 2007).

Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis

penyakit, senyawa yang terkandung dalam kunyit (kurkumin dan minyak atsiri)

mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor dan antikanker, antipikun,

menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah dan hati, antimikroba,

antiseptic dan antiinflamasi (Hartati & Balittro, 2013).

2.2.4 Proses pembuatan fermentasi kunyit

Dalam proses pembuatan fermentasi kunyit membutuhkan alat dan bahan sebagai

berikut.

1. Alat

a. Blender/parutan

b. Botol kaca

c. Kain/saringan

d. Pisau

e. Baskom / timba

f. Jurigen (Wadah untuk fermentasi kunyit)

2. Bahan

a. Kunyit 1 Kg

b. Air kelapa 5 liter

c. Gula aren
d. Madu

3. Langkah-langkah pembuatan

a. Bersihkan kunyit dengan air mengalir

b. Blender/parut kunyit kemudian tambahkan airkelapa dengan

perbandingan 1:1

c. Peras kunyit dengan menggunakan kain/saringan lalu taruh ditempat

perasan (baskom)

d. Kemudian tambahkan gula aren yang sudah dihaluskan

e. Setelah tercampur, masukkan kedalam jurigen (wadah untuk

fermentasi) dan tutup rapat.

f. Selanjutnya simpan fermentasi kunyit pada suhu ruangan

g. Cek setiap hari dan renggangkan sedikit kemudian tutup kembali,

lakukan sampaihari ke tujuh

h. Pada hari ke 8 saring kembali dan campurkan dengan madu, kemudian

masukkan ke dalam botol kaca

i. Fermentasi kunyit siap dipasarkan

2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan proses fermentasi

Ada beberapa yang mempengaruhi kegagalan proses fermentasi diantaranya

adalah:

1. Kurang bersih

2. Suhu terlalu dingin

3. Kurang rapat penutupan, sehingga bakteri mudah masuk

4. Wadah dicuci dengan menggunakan deterjen


Kelompok membuat fermentasi kunyit ini mengalami kegagalan dengan

dicirikan dengan adanya bau yang tidak seperti bau khas dari kunyit. Sehingga dari

kelompok sudah mendapatkan penyebab dari kegagalan fermentasi kunyit yaitu

kurang kebersihan dalam pembuatan fermentasi kunyit dan parut yang digunakan

sudah pernah dicuci dengan deterjen.

2.2.6 Rencana Produksi

Rencana produksi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrik atau

produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki

produk lama, memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada, dan

mengurangi biaya produksi, serta biaya pembungkus. (Canoenn Wichert, dalam

bukunya Marketing Teks and Cases Product Planning)

1) Langkah-langkah umum penyusunan anggaran produksi :

a. Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam

penyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode yang

digunakan dalam penyusunan anggaran penjualan.

b. Menentukan satuan fisik dari barang yang akan dihasilkan

c. Menentukan standar penggunaan sumber daya (bahan baku, tenaga kerja

langsung dan penggunaan fasilitas.

d. Menentukan kebijakan pola produksi dan kebijakan persediaan.

e. Menyajikan Anggaran produksi dalam sebuah tabel. Penyajian dalam

bentuk sederhana setidaknya memuat informasi tentang waktu dan jumlah

produksi. Jumlah produksi dihitung dengan mempertimbangkan persediaan

awal dan persediaan akhir barang jadi. Produksi = Penjualan+ pewrsediaan

akhir – persediaan awal.


f. Untuk kasus-kasus yang lebih kompleks penyajian dapat disesuaikan

dengan prinsip jelas dan informatif.

2) Langkah-Langkah Pelaksanaan Anggaran Produksi

Di samping itu dapat pula disusun langkah-langkah utama yang

dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi pelaksanaanya :

a. Tahap perencanaan

1) Menentukan periode waktu yang akan dipake sebagai dasar dalam

penyusunan bagian produksi.

2) Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.

b. Tahap pelaksanaan

1) Menentukan kapan barang diproduksi.

2) Menentukan dimana barang akan diproduksi

3) Menentukan urut-urutan proses produksi

4) Menetukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk

mencapai efisiensi

5) Menyusun progam tentang penggunaan bahan mentah ,buruh, service

dan peralatan.

6) Menyusun standar produksi

7) Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan.

Dalam tahap perencanaan diatas, dikatakan bahwa penentuan

jumlah satuan fisik barang yang harus diprodusir disesuaikan dengan

rencana penjualan. Penjualan dalam perusahaan dagang menjadi salah satu

unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih

terdiri atas:
a. Penjualan kotor.

b. Retur penjualan.

c. Potongan penjualan.

d. Penjualan bersih.

e. Menghitung HPP

Rumus untuk menghitung HPP biaya dagang adalah :

HPP= Harga pokok produksi + persediaan barang awal + persediaan

barang akhir

Untuk perhitungan awal yaitu dapat menggunakan rumus:

Penjualan = Modal produksi-Jumlah pengeluaran

2.2.7 Perhitungan Harga

1. Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Jumlah Harga

1. Parutan 1 Rp. 7.000

2. Pisau 2 Rp. 10.000

3. Saringan 1 Rp. 4.000

4. Botol kaca 5 Rp. 15.000

5. Baskom 3 Rp. 10.000

6. Jurigen 1 Rp. 10.000

7. Kunyit 1 Kg Rp. 8.000

8. Air kelapa 5 liter Rp. 5.000

9. Gula Aren 3 biji Rp. 20.000


Jumlah Rp. 89.000

Untuk modal produksi diambil dari iuran produsen yaitu 80.000 (produsen

sebanyak 8 orang)

Penjualan = Modal produksi-Jumlah pengeluaran

= 80.000-89.000

= -9.000

Dengan kerugian sebanyak Rp. 9.000, produsen dapat mengambil

keuntungan dari hasil penjualan. Dalam hasil produksi didapatkan 5 botol

fermentasi kunyit.

Jadi, 89.000 = Rp. 17.800

Produsen dapat mengambil untung dan mendapat laba dengan menjual harga

fermentasi kunyit seharga Rp. 20.000

Laba = Rp. 20.000-Rp17.800

= Rp. 2.200

Jadi dengan menjual 5 botol fermentasi kunyit produsen mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 11.000

Anda mungkin juga menyukai