Anda di halaman 1dari 64

AMBULANS

 TIM NARASUMBER PSC 119


RSUD KANJURUHAN
Definisi ambulans
Ambulare 🡪 to move out

A vehicle equipped for transporting the injured


or sick people between places of treatment,
and in some instances will also provide out of
hospital medical care to the patient
Sejarah ambulans
Jenis ambulans
Ambulans di Indonesia
Ambulans di Amerika

Type I and III Type II


Advance Life Support Ambulance Basic Life Support Ambulance
PERDAMSI
Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia

Sistem Penanganan Penderita


Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT)
Integrated Emergency Medical
Service System (IEMSS)
SPGDT adalah suatu sistem berupa koordinasi
dari sektor kesehatan yang didukung oleh
sektor lain dan kegiatan kelompok
profesional pada keadaan kedaruratan medis
sehari hari (SPGDT-S)dan pelayanan
kedaruratan medis pada saat kejadian
bencana (SPGDT-B).
PERMENKES NO.19/TH.2016 TTG SPGDT
Pelayanan kesehatan ( Health services)
dalam SPGDT (IEMSS) meliputi :
1. Sistem Pelayanan pra Rumah sakit / pra
faskes (Prehospital medical services system)
2. Sistem Pelayanan di Rumah sakit (Hospital
service system)
3. Sistem Pelayanan antar Rumah sakit
(Interhospital service system)
Indonesia?

Jenis kendaraan pelayanan Medik :


Ambulans Transportasi Ambulans
Gawat Darurat Ambulans Rumah
sakit lapangan
Ambulans Pelayanan Medik
bergerak Ambulans Udara
Kereta Jenasah
Key considerations
Transportation strategies should be developed
within the context of locally available
resources
Designated transport vehicles must meet
minimum requirements for safe
transportation of patient
(WHO)
Spesifikasi ambulans
standar spesifikasi dan sertifikasi layak untuk
ambulans
□Amerika : The Commision on Accreditation of
Ambulance Services (CAAS) 🡪 Ground vehicle
Standard for Ambulances
□Eropa : CEN 1789 🡪 European Committee for
Standardization
□Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik
Kepmen 143/MENKES-KESOS/SK/II/2001
BLS ambulance interior
ALS Ambulance compartment
Water military ambulance
AMBULANS SEPEDA MOTOR
AMBULANS GAWAT DARURAT
Tujuan Pertolongan gawat darurat
Pengangkutan penderita gadar sudah stabil dari lokasi kejadian
Persyaratan teknis Roda empat atau lebih dengan peredam getaran lunak
Warna kendaraan kuning muda
Rotator biru tengah atas kendaraan
Tanda pengenal dengan mencantumakan tanda gawat darurat
di depan belakang samping kanan kiri, dilengkapi AC, dan alatp
pengatur di ruang pengemudi + sabuk pengaman
Pintu belakang dpt dibuka ke atas
Ruang penderita cukup luas untuk sekurangnya 2 tandu
Tempat duduk petugas yg dpt dilipat di ruang penderita
Ruang penderita cukup tinggi sehingga infus menetes baik
Gantungan infus sekurangnya 90 cm di atas penderita
Lampu ruangan bukan lampu neon. Dapat bergerak dilipat, dan
menerangi penderita
Air bersih 20 L adan penampungan air limbah otomatis
Lemari obat dan peralatan
Radio komunikasi
AMBULANS GAWAT DARURAT

Freezer
Persyaratan teknis Sambungan listrik khusus 12 Volt DC
Tempat kereta dorong pasien 2 buah
Meja yang dapat dilipat
Peta setempat
Medis Tabung oksigen untuk 2 orang
Peralatan medis PPGD
Peralatan resus manual/otomatis
Suction manual dan listrik
Monitor anak dewasa
Alat defibrilator
Set bedah minor
Obat – obatan gawat darurat dan cairan secukupnya
Kantung Mayat
Sarung tangan disposable
PERALATAN
Airway Ventilation Suction
Portable + fixed oxygen app
Oxygen administration
equipment
Bagvalve mask
NPA OPA

BLS
Pulse oxymeter
Saline drops + bulb suction for
infants
Monitoring and AED Adult and pediatrics
Defibrillation pad
Immobilization Cervical Collar
devices
Head immobilization device
Upper+Lower immobilization
Backboards Short + Long
PERALATAN
Bandage/Hemorrhage control Burn Sheets
Bandages
Dressings
Gauze rolls
Occlusive Dressing
Adhesive Tape
Arterial torniquet
Communication Radio communication
Obstetrical Kit Towel, dressing, umbilical tape, steril
scissor, clamp cord, blanket, sterile
gloves
Thermal blanket and head cover
Miscellaneous Protocols cards Emergency drug
dose Sphygmomanometer
Stethoscope Thermometer
Heavy bandage
PERALATAN
Miscellaneous Heavy bandage
Scissor for cutting clothing
Cold Packs
Sterile Saline Solution for irrigation
Two functional Flashlight
Blanket, Sheet, Pillow, Towel
Triage tags
Emesis bag or basin
Urinal
Star chair
Patient care chart
Lubricating jelly
Infection Control Gogles, faceshield
Surgical mask
Gloves
Gown
Hand cleanser
PERALATAN
Infection Control Sharp container
Biohazard trash bag
Respiratory protection
*latex free equipment should be
available
Injury Prevention Equipment Restrain
Fire extinguisher
Reflective safety wear
PERALATAN
Airway Ventilation Laryngoscope handle
Laryngoscope blades
Endotracheal tubes
Stylettes
Magil forceps
Rescue airway devices + ETCO2
Vascular Access Isotonic crystalloid solution
Antiseptic solution
IV flud bag pole or roof hook
IV cath
Intraosseous needle
Syringe + needle + arm boards
Cardiac Portable monitor + defibrillator Adult and ped
electrode
Transcutaneous pacemaker

ALS BLS ABOVE LIST


PERALATAN
Advance equip Nebulizer
Glucometer
Long large- bore needles or
angiocatheters
Medication Cardiovasc Epinephrine,
atropine amiodarone
Vasopressor
Nitroglcyerin tablets
Aspirin

Respiratory Salbutamol inhaled


Ipatropium
Dextrose solution
Analgesic
Antiepileptic medication Diazepam and
midazolam
Mg sulfate
Ca chloride
Sodium bicarbonate
PERALATAN
Optional Equipment Extrication equipment
Hazmat wear
Predispatch
ambulance
Dispatch
operation
Travel to the
scene

action at
the scene

Travel to
the hospital

Action at the
hospital
Kepmen
Syarat ambulans gawat darurat
143/MENKES-KESOS/SK/II/2001
Kepmen 143/MENKES-KESOS/SK/II/2001
Draf PMK Ambulans 2017
SASARAN

Pedoman ini ditujukan kepada Penyelenggara


Pelayanan Ambulans baik Pemerintah maupun
Non Pemerintah, yakni sebagai berikut :
1.Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2.Publik Safety Center (PSC) 119
3.Pelayanan khusus seperti Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), Palang Merah Indonesia (PMI),
Pelayanan Ambulans Jalan Tol.
4.Institusi penyedia layanan evakuasi medik.
JENIS AMBULANS
Jenis Ambulans yang digunakan harus mempertimbangkan faktor
geografis, jarak tempuh, waktu, cuaca, tingkat transport pasien :
Ambulans dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
1.Ambulans Transportasi
a. Ambulans transportasi Darat;
b. Ambulans transportasi Air;
c. Ambulans transportasi Udara.
2.Ambulans Gawat Darurat
a. Ambulans Gawat Darurat darat
• Ambulans Gawat Darurat roda 2
• Ambulans Gawat Darurat roda 4 atau lebih
b. Ambulans Gawat Darurat Air
c. Ambulans Gawat Darurat Udara
Syarat umum kendaraan Ambulans
• Ambulance Darat roda 4 :
– Kendaraan dengan suspensi lunak
– Warna kendaraan sebaiknya sebagian besar putih dengan
beberapa tanda pengenal khusus yang dapat dibaca dari jarak 60
meter yang memantulkan cahaya.
– Tulisan Ambulans di depan mobil dengan bacaan huruf terbalik
dan dapat memantulkan cahaya
• Tulisan Ambulans dan nama instansi pemilik Ambulans di
bagian belakang dan samping kiri-kanan serta logo “Layanan
Emergensi Medik 119” atau “Transport “ pada bagian
depan, samping belakang kanan dan kiri serta kaca belakang
Ambulans dengan ukuran proporsional dan terlihat dengan
jelas. (logo layanan emergensi Medik 119 terlihat pada
lampiran peraturan)
– Lambang Emergensi di samping kanan kiri belakang dengan ukuran
proporsional dan terlihat dengan jelas (lambang emergensi terlihat pada
lampiran peraturan)
– Tulisan sponsor hanya boleh diletakkan di samping belakang dengan
ukuran maksimal 10 kali 50 cm.
– Pintu belakang dapat dilalui brankar atau stretcher dan petugas.
– Lampu rotator berwarna merah terletak di tengah depan atap kendaraan
dan dapat terlihat dari belakang
– Kendaraan dilengkapi sirine serta klakson
– List Warna sepanjang samping kiri-kanan bagian bawah dengan lebar 25
cm sebagai penanda Ambulans, yang terdiri dari:
• List Warna Merah untuk Ambulans Gawat Darurat
• List Warna Kuning untuk Ambulans Transport
• List warna Hijau untuk Puskesmas Keliling
• List Warna HItam untuk Ambulans Jenazah
Persyaratan umum Ambulans gawat
darurat roda dua :
• Kendaraan bermotor, minimal Silinder 100 cc atau lebih
• Warna kendaraan putih
• Tulisan Ambulans di bagian depan kendaraan dengan bacaan huruf
terbalik dan dapat memantulkan cahaya
• Tulisan Ambulans dan nama instansi pemilik Ambulans di bagian
samping kiri-kanan kotak alat emergensi serta logo “Layanan
Emergensi Medik 119” di bagian belakang kotak alat emergensi
dan dengan ukuran proporsional dan terlihat dengan jelas.
• Tempat duduk 2 (dua) orang
• Lampu rotator berwarna merah dan terletak di belakang
kendaraan
• Radio komunikasi atau radio genggam
• Motor dilengkapi dengan sirine serta klakson
• Helm, Jaket dengan identitas dibuat dari bahan pemancar cahaya.
Sumber Daya Manusia di dalam
Ambulans
• Ambulans Transport
• 1 (satu) pengemudi dengan kemampuan BHD (bantuan
hidup dasar), berkomunikasi serta memiliki SIM B1.
• 2 (dua) perawat dengan kemampuan
Kegawatdaruratan dasar Ambulans Gawat Darurat
• 1 (satu) pengemudi berkemampuan Kegawatdaruratan
dasar, dan berkomunikasi serta memiliki SIM B1
• 2 (dua) perawat berkemampuan Kegawatdaruratan
medis 1 (satu) dokter berkemampuan
Kegawatdaruratan medis
• Bila diperlukan (melihat tingkat transportasi pasien 🡪
lampiran 4
• Ambulans Roda Dua
• 1 (satu)/2 (dua) orang perawat berkemampuan
PPGD, manajemen gaduh gelisah dan yang
mempunyai SIM C sebagai pengemudi.
• Ambulans Air, dan Ambulans udara, persayaratan
SDM nya menyesuaikan dengan Persyaratan
Ambulans Gawat Darurat diatas, sedangkan untuk
pilot dan nahkodanya disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku.
Ambulans Gawat Darurat
• Ambulans gawat darurat dapat digunakan
dalam pelayanan kegawatdaruratan medis
prafasyankes maupun antar fasyankes yang
merupakan rangkaian pelayanan
kegawatdaruratan.
• Penamaan Ambulans Gawat Darurat adalah
AMBULANS GAWAT DARURAT 119 (AGD 119)
• Berdasarkan jenis transportasinya, Ambulans
gawat darurat dibedakan menjadi:
– Ambulans darat
– Ambulans air
– Ambulans udara

• Berdasarkan tingkat kemampuan dalam layanan


gawat darurat, ambulans gawat darurat dibagi
menjadi:
– Ambulan Basic Life Support (BLS)
– Ambulans Advanced Life Support (ALS)
Tata Tertib Berkendaraan Ambulans

• Pengemudi Ambulans dapat memberikan informasi kepada kepolisian setempat untuk


diteruskan kepada petugas kepolisian di lapangan.
• Saat menuju lokasi korban/pasien boleh menghidupkan sirine dan lampu rotator. Saat
pasien sudah berada didalam kendaraan ambulans, maka ambulans hanya boleh
menyalakan lampu rotator. 🡪 hal ini dilakukan untuk mempercepat akses ambulan
untuk penangann pasien, sedangkan saat pasien sudah berada di dalam ambulan,
maka diprioritaskan kondisi yang optimal untuk perawatan pasien dalam ambulan
(tanpa dicemaskan oleh suara sirine dan kondisi mengebut)
• Kecepatan Ambulans maksimal 60 km/jam dijalan biasa dan 80 km/jam dijalan bebas
hambatan,
• Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku, kecuali diberikan prioritas oleh petugas
kepolisian dilapangan.
• Supir dan Tenaga Kesehatan yang berada di dalam Ambulans memakai seragam
dengan identitas yang jelas.
• Ambulans gawat darurat dapat dikawal oleh polisi lalu lintas/DLLAJR (foraider) pada
kondisi-kondisi tertentu.
Alat Komunikasi
– Diperlukan komunikasi untuk
perangkat
 penyampaian
informasi, komunikasi, koordinasi, komunikasi, pengendalian
operasional, komunikasi pendukung lainya seperti yang
disebutkan pada persyaratan perangkat komunikasi ambulans
di atas.
 – Alat komunikasi secara nasional menggunakan call center
NCC/ PSC 119 dengan kode akses nomor 119,
mengintegrasikan call center di tiap PSC 119 Kabupaten Kota,
radio komunikasi medic atau penentuan gelombang radio
medic yang ditetapkan secara local didaerah masing masing
yang dapat di akses ambulans dalam mengontak Fasyankes
terkait dengan pelayanan medis di pra rumah sakit / ambulans
yang diberikan.
Spesifikasi Minimal Interior Ambulans
I. Peralatan untuk penanganan
pasien
II. Peralatan Imobilisasi Pasien
• Peralatan Ventilasi / Peralatan
Respirasi
• Peralatan
Diagnostik
• Peralatan Dan Bahan Untuk
Infus
• Peralatan Untuk Membantu
Masalah Keselamatan Jiwa
• VII. Peralatan penunjang tindakan
medis
• Peralatan Pelindung Diri Perorangan
Petugas Ambulans Sesuai Jumlah Petugas
• Bahan/ Alat Untuk Penyelamatan
Dan Pelindung
• Dokumen
• Perangkat
Komunikasi
• Eksterior Dan Interior Bagian Dalam
Kabin Ambulans
• OBAT-
OBATAN
Ambulans Gawat Darurat 119
Ambulans Transport
Ambulans Puskesmas Keliling
Ambulans Jenazah
LOGO Star of Life
LOGO Layanan Gawatdarurat Medik 119
Daftar Pustaka
American Academy of Pediatrics, American College of Emergency Physicians,American College of Surgeons
Committee on Trauma, Emergency Medical Services for Children,Emergency Nurses Association, National
Association of EMS Physicians & National Association of State EMS Officials (2014) Equipment for Ground
Ambulances, Prehospital Emergency Care, 18:1,92-97

Sasser S, Varghese M, Kellerman A, Lormand JD. Prehospital Trauma Care System. Geneva, World Health
Organization, 2005.

Power, B. 2014. Interfacility Patient Transfer. Pre-Hospital emergency Care Councils.


Wallace, PG, Ridley, SA. Transport of Criticaly Ill Patients. ABC of Intesive Care. BMJ 319. August 1999, 368 –
371

Kepmen 143/MENKES-KESOS/SK/II/2001. Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik Draf Permenkes tentang

fasilitas dan layanan ambulans


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai