Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA PSIKOSOSIAL

AP/VI/19/REV03

Nama Mahasiswa : NIM


ANESYA APRILYA NAHUMURY 01501180180
DANIEL PUTRA SETIAWAN GEA 01501180233
EUNIKE VERAWATI SIANIPAR 01501180239

Tanggal Pengkajian: 27 Januari 2021


Diagnosa Medik : Post Covid-19

1. Identitas Klien
a. Inisial : Tn. B
b. Usia : 20
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status perkawinan : Belum menikah
e. Agama : Kristen Protestan
f. Suku : Nias
g. Bahasa yang digunakan : Indonesia
h. Pendidikan terakhir : SMK
i. Pekerjaan : Mahasiswa
j. Alamat tinggal : Asrama FoN UPH

2. Kondisi Kesehatan Fisik


(uraikan secara garis besar kondisi kesehatan fisik klien, masalah yang dialami dan respon tubuh,
pengkajian fokus sistem yang bermasalah)
Tn. B mengatakan tidak memiliki keluhan yang berhubungan dengan gejala Covid-19 selama masa
isolasi mandiri. Tn. B juga mengatakan bahwa sebelum ia didiagnosa Covid-19, ia memiliki gaya
hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Tn. B
mengatakan bahwa ia ingin mengubah gaya hidupnya karena menurutnya gaya hidup yang tidak
sehat juga dapat mempengaruhi imunitas pada tubuhnya, namun untuk saat ini ia tidak tahu
bagaimana harus memulai gaya hidup yang sehat. Pada saat pengkajian, Tn. B tampak khawatir dan
beberapa kali kurang fokus dalam menjawab pertanyaan.
3. Persepsi tentang status kesehatan mental
Menurut Tn. B, Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang tidak mengalami gangguan
dalam pemikiran dan interpersonal, juga tidak memiliki beban yang dapat membuatnya menjadi
stress. Tn. B juga mengatakan bahwa dalam hal ini, bukan hanya fisik dan emosi/psikososial yang
tidak mengalami gangguan tetapi harus semua aspek yaitu biopsikososiospiritual.
4. Predisposisi
a. Biologis
(Tebalkan gejala yang dialami klien)
1) Riwayat Anggota Keluarga Mengalami
o Melihat/ mendengar sesuatu yang tidak dapat dilihat/ dengar orang lain
o Marah marah yang sulit dikendalikan
o Perasaan mudah berubah dengan cepat
o Sulit menjalin komunikasi dan hubungan dengan orang lain/ lingkungan
o Mengurung diri dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
Jelaskan lebih detail
2) Tn. B sudah menjalani SWAB Test PCR dengan hasil SWAB Test PCR pertama dan kedua
positif Covid-19. Selama menunggu hasil SWAB Test PCR (±3 hari), Tn. B mengatakan ia
cemas akan hasil pemeriksaannya, khususnya pada pemeriksaan kedua dan ketiga. Tn. B
mengatakan perasaannya langsung berubah saat melihat hasil lab karena Tn. B tidak
memiliki gejala apapun sehingga ia merasa kecewa akan hasil lab tersebut. Tn. B
mengatakan bahwa pada saat ia positif Covid-19, ia memilih untuk menghindari berinteraksi
dengan orang lain demi menjaga kesehatan bersama. Saat mendapatkan hasil pemeriksaan
SWAB Test PCR, Tn. B tidak langsung mengabari keluarganya karena ia cemas jika
keluarganya mengetahui tentang kondisi kesehatannya saat itu.
3) Riwayat trauma otak atau kepala
Tn. B mengatakan tidak ada riwayat trauma otak atau kepala.
4) Pengobatan gangguan jiwa sebelumnya
Tn. B mengatakan tidak pernah menjalani pengobatan gangguan jiwa sebelumnya.
5) Riwayat ketergantungan zat
Tn, B mengatakan tidak memiliki riwayat ketergantungan zat.
6) Riwayat penggunaan alcohol
Tn. B mengatakan ia memiliki riwayat menggunakan alkohol saat ia masih di bangku SMK.

b. Psikologis
1) Pemenuhan tugas perkembangan:
o Tugas perkembangan psikososial Erik-erikson
Pada tahap identity vs role confusion, Tn. B mengatakan bahwa ia menyadari perannya
sebagai mahasiswa dan juga anak. Dalam pengambilan keputusan, Tn. B sudah dapat
mengambil keputusan sendiri tetapi untuk beberapa hal yang penting, Tn. B masih
mengkomunikasikannya kepada orang tua. Untuk saat ini, Tn. B mengatakan bahwa
sudah memikirkan untuk menjalani komitmen dengan seseorang dan masih
membutuhkan relasi dengan teman-teman dan sahabatnya.
2) Konsep diri
o Gambaran Diri
Tn. B mengatakan bahwa ia merasa percaya diri dengan apa yang ia miliki. Bagian tubuh
yang paling ia suka yaitu rambut.
o Ideal Diri
Tn. B mengatakan bahwa ia bangga pada dirinya karena sudah survive dari situasinya
saat ia terdiagnosa Covid-19.
o Peran Diri
Tn. B mengatakan sebagai seorang anak, ia merasa belum sepenuhnya membanggakan
orang tuanya karena saat ini ia masih berada pada stase mahasiswa dan belum memiliki
pekerjaan yang tetap. Tn. B juga mengatakan sebagai seorang mahasiswa, ia masih dalam
tahap belajar karena ia masih memiliki skill yang terbatas sebagai mahasiswa
keperawatan apalagi dalam kondisi pandemi saat ini.
o Harga Diri
Tn. B mengatakan ia bangga akan pencapaian yang sudah ia raih sampai saat ini, salah
satunya ialah menjadi juara kelas saat SMK dan pernah mengikuti olimpiade. Tn. B juga
mengatakan bahwa dengan hobinya yaitu bermain futsal, ia bisa membanggakan
fakultasnya.
o Identitas diri
Tn. B menyadari bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dewasa sehingga ia mulai
memikirkan untuk menjalani komitmen dengan lawan jenis.
3) Pola asuh
Tn. B mengatakan bahwa ia di besarkan dalam keluarga yang harmonis tetapi sangat
disiplin. Di dalam keluarga Tn. B, ibu menjadi orang yang mengambil keputusan dalam
keluarga.
4) Koping mekanisme
o Cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
Tn. B mengatakan bahwa ia menyelesaikan masalahnya dengan berkumpul bersama
orang-orang terdekatnya atau temannya sehingga ia dapat bertukar pikiran dengan
mereka.
Kebiasaan saat marah (Tebalkan yang sesuai dengan klien)
• Mendengarkan music
• Berdoa
• Mengobrol / diskusi dengan orang lain
• Menyendiri
• Membanting barang
• Minum minuman keras
• Merokok
• Lari dari rumah
• Lain-lain: tidak ada
5) Pengalaman traumatis
Tn. B mengatakan bahwa ia pernah mengalami kecelakaan dan menimbulkan korban. Tn. B
sempat merasa khawatir dan beberapa kali kepikiran akan masalah tersebut hingga terbawa
mimpi. Hal inilah yang membuat Tn. B lebih hati-hati saat mengendarai kendaraan
bermotor.
6) Pola komunikasi dalam keluarga
Tn. B mengatakan rutin berkomunikasi dengan keluarga via Handphone sebanyak 4-5 kali
seminggu. Keluarga Tn. B saling menghargai satu sama lain serta terbuka terhadap pendapat
setiap anggota keluarga. Ketika terjadi konflik dalam keluarga, maka orang tua yang akan
menginisiasi untuk memperbaiki komunikasi.
7) Proses pengambilan keputusan di dalam keluarga
Tn. B mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga, akan dilakukan
diskusi dan pertimbangan bersama anggota keluarga sebelum nantinya Ibu yang akan
menentukan keputusan akhir.
8) Kegiatan Rekreasi Keluarga
Tn. B ,mengatakan bahwa keluarganya menyediakan waktu untuk “family time” seperti
membuat kue dan makanan untuk keluarga saat weekend.
9) Proses Berduka
a. Jenis kehilangan : Kehilangan ayah
b. Waktu terjadi: Tahun 2010
c. Tahap kehilangan:
Menyangkal / Marah / Tawar menawar / Depresi/ Menerima
d. Respon berduka : Tn. B mengatakan awalnya ia tidak menerima kejadian tersebut dan
menjauhkan diri dari Tuhan selama waktu yang lama (± 3 tahun). Namun sekarang, Tn.
B mengatakan bahwa ia dan keluarga sudah mengihklaskan kepergian ayah Tn. B.
c. Sosial
1) Hubungan Dengan Lingkungan
o Kegiatan bermasyarakat yang diikuti oleh keluarga
Tn. B mengatakan bahwa Ibunya terlibat aktif dalam kegiatan PKK. Keluarga Tn. B
senang berkomunikasi dengan tetangga. Tn. B juga memiliki relasi yang baik dengan
teman-teman disekitar rumahnya.
o Kegiatan keagamaan yang diikuti oleh keluarga
Tn. B emengatakan bahwa ia dan keluarganya sering ikut persekutuan doa yang diadakan
oleh gereja
2) Tokoh-Tokoh Yang Dijadikan Panutan Keluarga/ Didengar Saran Dan Nasehatnya
Tn. B mengatakan bahwa ibu menjadi panutannya karena menurut Tn. B, ibunya adalah sosok
pekerja keras dan tidak pantang menyerah.
3) Pengelolaan Keuangan Keluarga
Tn. B mengatakan bahwa ibu menjadi orang yang mengelola keuangan keluarga
4) Pencapaian dalam pendidikan
Tn. B mengatakan bahwa ia pernah juara kelas dan ikut olimpiade saat SMK.
5) Pencapaian dalam pekerjaan
Tn. B mengatakan bahwa ia belum bekerja.
6) Adakah nilai-nilai yang dianut dalam agama yang menguatkan diri dalam menghadapi
kesulitan hidup
Tn. B mengatakan bahwa ia berpegang pada Alkitab dan ia memiliki ayat favorit yaitu ….
7) Adakah nilai-nilai yang dianut dalam agama yang membuat diri menjadi tertekan
Tn. B mengatakan tidak ada nilai-nilai yang dianut dalam agama yang membuat dirinya
menjadi tertekan.
8) Adakah norma-norma sosial yang membuat diri menjadi tertekan
Tn. B mengatakan bahwa tidak norma-norma sosial yang membuat dirinya menjadi tertekan
9) Apakah tuntutan perekonomian keluarga kerap kali membuat anda merasa tertekan
Tn. B mengatakan bahwa tidak ada tuntutan perekonomian keluarga yang membuatnya
tertekan.
ANALISA DATA

Nama klien : Tn. B


Umur : 20 Tahun

Data (Symptom)
No. Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)
(DO dan DS)
1. DO: Perubahan akan status Ansietas
- Wajah Tn. B tampak khawatir kesehatan
- Tatapan mata Tn. B terlihat
beberapa kali kurang fokus
DS:
- Tn. B mengatakan ia cemas
menunggu hasil lab keluar
- Tn. B mengatakan ia juga
cemas jika keluarganya
mengetahui akan diagnosanya
sebagai pasien Covid-19

2. DO: Keinginan untuk Kesiapan meningkatkan


- Tn. B sudah melakukan 3 meningkatkan pilihan manajemen kesehatan
kali pemeriksaan Swab test hidup sehari-hari untuk
PCR pada bulan Desember memenuhi kebutuhan
2020.
DS :
- Tn. B memiliki riwayat post
Covid-19 pada awal bulan
Desember tahun 2020.
- Tn. B mengatakan ia sadar
bahwa memiliki gaya hidup
yang tidak sehat tetapi ia
tidak tahu harus merubahnya
dari mana.
- Tn. B mengatakan bahwa ia
memiliki gaya hidup yang
tidak sehat seperti jarang
berolahraga dan jarang
mengkonsumsi sayur dan
buah.
- Tn. B mengatakan bahwa ia
ingin mengubah gaya
hidupnya yang tidak sehat
karena menurutnya hal itu
dapat mempengaruhi
imunitas pada tubuh.
- Tn. B mengatakan bahwa
sehat mental bukan hanya
tentang fisik dan emosi yang
tidak mengalami gangguan
tetapi harus semua aspek
yaitu biopsikososiospiritual.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama klien : Tn. B.


Umur : 20 Tahun

1. Ansietas b.d perubahan akan status kesehatan d.d wajah tampak khawatir, tatapan mata kurang
fokus, dan mengutarakan kecemasannya.
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan b.d keinginan untuk meningkatkan pilihan hidup
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan d.d keinginan untuk merubah pola hidup menjadi lebih
sehat dan kesadaran pentingnya pola hidup sehat.
RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Ansietas b.d Setelah melakukan 1. Pahami perspektif 1. Untuk mengetahui
perubahan akan kunjungan selama 3x24 pasien terhadap gambaran cemas
status kesehatan jam, diharapkan masalah situasi cemas, yang dirasakan
d.d wajah tampak ansietas Tn. B teratasi 2. Dengarkan pasien.
khawatir, tatapan dengan kriteria hasil: dengan penuh 2. Untuk membangun
mata kurang 1. Klien mampu perhatian rasa percaya klien
fokus, dan mengidentifikasi dan 3. Dorong pasien kepada perawat
mengutarakan mengungkapkan gejala mengungkapkan sehingga pasien
kecemasannya. cemas. perasaan atau mau bercerita.
2. Mengidentifikasi, ketakutan yang 3. Untuk mengetahui
mengungkapkan dan memicu penyebab
menunjukkan teknik kecemasan, kecemasan pasien
untuk mengontrol 4. Edukasi pasien dan menentukan
cemas. untuk melakukan intervensi yang
3. Postur tubuh, ekspresi teknik relaksasi tepat untuk
wajah, bahasa tubuh, napas dalam saat mengurangi
dan tingkat aktivitas cemas. kecemasan pasien.
menunjukkan 4. Untuk mengurangi
berkurangnya tingkat kecemasan
kecemasan. pasien.
2. Kesiapan Setelah melakukan 1. Berikan 1. Tn. B dapat
meningkatkan kunjungan selama 3x24 pendidikan memutuskan
manajemen jam, diharapkan Tn. B kesehatan tindakan yang
kesehatan b.d mampu : mengenai harus ia lakukan
keinginan untuk 1. Memutuskan tindakan pentingya gaya untuk memulai
meningkatkan yang harus dilakukan hidup yang sehat gaya hidup sehat.
pilihan hidup untuk memulai gaya dimasa pandemik
sehari-hari untuk hidup sehat. Covid-19.
memenuhi 2. Mengetahui informasi
kebutuhan d.d mengenai Covid-19.
keinginan untuk
merubah pola
hidup menjadi
lebih sehat dan
kesadaran
pentingnya pola
hidup sehat.
IMPLEMENTASI

Waktu No Implementasi dan Respon klien Nama jelas


Diagnosa
Kep
09.00 1 Memahami perspektif pasien terhadap situasi cemas.
Hasil: Pasien mengatakan ia mencemaskan hasil lab dan juga
mencemaskan keluarganya jika mendengar kabar tentang kondisi
kesehatannya. Ns. Anesya

09.10 1 Mendengarkan dengan penuh perhatian.


Hasil: Pasien mengatakan merasa lebih lega setelah bercerita
tentang kecemasannya. Terdapat kontak mata dengan pasien dan
fokus pasien baik. Ns. Anesya

09.15 1 Mendorong pasien mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi


Hasil: Pasien mengatakan ia cemas setiap kali melihat hasil lab
dan tidak menyangka bahwa ia positif Covid-19. Ns. Anesya

09.45 1 Menginstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi.


Hasil: Pasien kooperatif dan terlihat lebih rileks setelah melakukan
teknik relaksasi napas dalam. Ns. Anesya

13.45 2 Memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingya gaya


hidup yang sehat dimasa pandemik Covid-19.
Hasil : Pasien dapat mengerti penjelasan yang disampaikan,
terbukti dengan dapat menyebutkan 5 dari 7 gaya hidup yang sehat
dan menjelaskan pentingnya hidup sehat dimasa pandemik Covid-
19. Ns. Anesya
EVALUASI

No Diagnosa Tanggal/ SOAP Nama Jelas


Keperawatan Jam
1 30 Jan S: Tn. B mau menceritakan penyebab ia cemas dan
2021 mengatakan bahwa ia merasa lebih lega setelah
menceritakan kecemasannya. Tn. B terlihat kooperatif saat
diajarkan teknik relaksasi napas dalam. Tn. B dapat
mempraktikkannya teknik relaksasi napas dalam sendiri
dan mau terus mempraktikkannya saat ia merasa cemas.
O: Tn. B terlihat tidak khawatir, terdapat kontak mata. Tn.
B dapat mempraktikkan teknik relaksasi napas dalam
dengan baik.
A: Masalah ansietas sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan Ns. Anesya
2 30 Jan S : Sebelumnya pasien mengatakan bahwa ia sulit
2021 memutuskan tindakan apa yang harus ia lakukan untuk
memulai gaya hidup sehat, namun setelah diberikan
Pendidikan kesehetan makai ia menjadi paham dan ingin
memulainya dari rutin berolahraga ringan seperti push up
di pagi hari serta mengkonsumsi sayur dan buah.
O : Pasien dapat menyebutkan 5 dari 7 gaya hidup yang
sehat dan menjelaskan pentingnya hidup sehat dimasa
pandemik covid-19
A : Masalah kesiapan meningkatkan managemen kesehatan
teratasi
P : Intervensi dihentikan. Ns. Anesya

Anda mungkin juga menyukai