Dosen :
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang tentang “Obat Antiinflamasi
dan Antiinfeksi”
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Farmakologi di STIKes RSPAD Gatot Soebroto.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, karena mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalahini.
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.
Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Radang atau
inflamasi dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan yang mencakup luka-
luka fisik, infeksi, panas dan interaksi antigen-antibodi (Houglum, 2005).
Berdasarkan mekanisme kerja obat-obat antiinflamasi terbagi dalam dua
golongan, yaitu obat antiinflamasi golongan steroid dan obat antiinflamasi non
steroid. Mekanisme kerja obat antiinflamasi golongan steroid dan non-steroid
terutama bekerja menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan yang
mengalami cedera (Gunawan, 2007). Obat-obat antiinflamasi yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat adalah non steroid anti inflammatory drug’s
(NSAID). Obat-obat golongan NSAID biasanya menyebabkan efek samping
berupa iritasi lambung (Kee & Hayes, 1996).
Infeksi adalah suatu perkembangbiakan mikroorganisme di jaringan tubuh
yang akan menyebabkan cedera lokal yang diakibatkan karena kompetesi
metabolisme, racun (toxin), respon dari antigen antibodi yang dapat
menyebabkan suatu penyakit (Muzaki & Alkansa, 2010). Infeksi adalah suatu
kondisi yang penyebabnya yaitu mikroorganisme patogen dengan ditandai
gejala klinik atau tidak (Kemenkes RI, 2017).Infeksi dapat disebabkan oleh
mikroorganisme patogen yang merugikan manusia seperti bakteri, virus, fungi,
parasit yang dapat menyebabkan respon imun menurun sehingga pasien
menjadi sakit. Antibiotik merupakan suatu senyawa kimia yang khas dari
organisme hidup dibuat secara sintetik yang pada konsentrasi rendah memiliki
efek menghambat atau menekan pertumbuhan satu spesies mikroorganisme
atau lebih (Siswandono, 2016).
PEMBAHASAN
Nama Generik
Nama Dagang
Selekoksib Celebrex
Diflunisal -
Etodolak -
Fenoprofen Nalfon
Flurbiprofen Ansaid
Nabumetone -
Oxaprozin Daypro
Piroksikam Campain, Counterpain
PXM, Feldene, Fleroxi,
Feldco, Pirofel
Sulindak Clinoril
Tolmetin -
Etorikoksib Arcoxia
Selekoksib Celebrex
Parekoksib Dynastat
Semua obat AINS termasuk inhibitor COX-2 selektif bersifat antipiretik, analgetik
dan antiinflamatori terkecuali asetaminofen yang merupakan antipiretik dan
analgetik tetapi tidak mempunyai aktivitas antiinflamasi. Obat golongan ini
digunakan pada beberapa keadaan:
1.Antiplatelet : 40-
80mg/hari 2.Nyeri &
demam: 325-650mg/
hari/4-
6jam
3.Demam reumatik: 1g/4-
6jam Anak
10mg/kg/4-6jam
Diflunisal Tablet 13 250-500mg/8-12jam
Asetaminofen Tablet 2 10-15/kg/4jam
Parasetamol Tablet 4 100-500mg/hari
Sirup 2-3 sdt/3-4x sehari
Supositoria 1x sehari
Indometasin Kapsul 4-5 75-100mg/hari
Sulindak Tablet 8 150-200mg/2x sehari
Etodolak Tablet 6,5 200-400mg/3-4x sehari
Asam Tablet 3-4 250mg/6 jam
Mefenam Kapsu
at l
Kaplet
Meklofenamat Tablet 2-3 50-100mg/4-6x sehari
(maks 400mg)
Tolmetin Tablet 1 Dewasa
400-600mg/3x
sehari Anak
(antiinflamasi)
20mg/kg/hari
2.2.1 Antibiotik
a. Pengertian Antibiotik
Antibiotik digunakan dalam berbagai bentuk masing-
masing menetapkan persyaratan manufaktur agak berbeda. Untuk
infeksi bakteri di permukaan kulit, mata, atau telinga, antibiotik
dapat diterapkan sebagai salep atau krim. Jika infeksi internal,
antibiotik dapat ditelan atau disuntikkan langsung ke dalam tubuh.
Dalam kasus ini, antibiotik dikirim seluruh tubuh dengan
penyerapan ke dalam aliran darah.Antibiotik berasal dari kata
Yunani tua, yang merupakan gabungan dari kata anti (lawan)
dan bios (hidup). Kalau diterjemahkan bebas menjadi "melawan
sesuatu yang hidup". Antibiotika di dunia kedokteran digunakan
sebagai obat untuk memerangi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri atau protozoa. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan
oleh mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau
dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotika saat ini
dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam
prakteknya antibiotik asintetik tidak diturunkan dari produk
mikroba.Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba,
khususnya penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat tok
sisitas selektif yang setinggi mungkin. Artinya, antibiotik tersebut
haruslah bersifatsangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak
toksik untuk inang/hospes(Gan dan Setiabudy, 1987).Usaha untuk
mencari antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Produk
alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat
penting. Praduk antikoagulan, antidepresan, vasodilator,herabisida,
insektisida, hormon tanaman, enzim, dan inhibitor enzim telah
diisolasi dari mikroorganisme.
b. Penggolongan Antibiotik
Penggolongan Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya :
• Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan
Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin
• Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan
Quinolone
• Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis
antibiotik,terutama dari golongan Macrolide,
Aminoglycoside, dan Tetracycline
• Inhibitor fungsi membran sel, misalnya
ionomycin,valinomycin;
• Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa
atausulfonamida, Antimetabolit, misalnya azaserine
Penggolongan Antibiotik berdasarkan daya kerjanya :
• Bakterisid
Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmikuman.
Termasuk dalam golongan ini adalah penisilin,sefalosporin,
aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida,
rifampisin, isoniazid dll.
• Bakteriostatik
Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah
ataumenghambat pertumbuhan kuman, tidak
membunuhnya,sehingga pembasmian kuman sangat
tergantung pada daya tahantubuh. Termasuk dalam
golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol,
eritromisin, trimetropim, linkomisin,makrolida,
klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll. dari pembagian
ini dalam pemilihan antibiotika mungkinhanya terbatas,
yakni pada kasus pembawa kuman (carrier), pada pasien-
pasien dengan kondisi yang sangat lemah (debilitated) atau
pada kasus-kasus dengan depresi imunologik tidak boleh
memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus bakterisida
Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum kerjanya :
• Spektrum luas (aktivitas luas)
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap
banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram
negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah
sulfonamid,ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol,
tetrasiklin, danrifampisin.
• Spektrum sempit (aktivitas sempit)
Antibiotik yang bersifataktif bekerja hanya terhadap bebera
pa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram
negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin,
kanamisin,hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif.
Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap
kuman gram-negatif.
c. Penggunaan Antibiotik kombinasia.
• Pada infeksi campuran, misalnya kombinasi obat-obat
antikuman danantifungi atau, dua antibiotik dengan
spektrum sempit (gram positif +gram negatif) untuk
memperluas aktifitas terapi : Basitrasin dan polimiksin
dalam sediaan topikal.
• Untuk memperoleh potensial, misalnya sulfametoksazol
dengantrimetoprim (= kotrimoksazol) dan sefsulodin
dengan gentamisin padainfeksi pseudomonas. Multi drug
therapy (AZT + 3TC + ritonavir )terhadap AIDS juga
menghasilkan efek sangat baik.
• Untuk mengatasi resistensi, misalnya Amoksisilin + asam
klavulanatyang menginaktivir enzim penisilinase.
• Untuk menghambat resistensi, khususnya pada infeksi
menahunseperti tuberkulosa (rifampisin + INH +
pirazinamida ) dan kusta(dapson + klofazimin dan /atau
rifampisin).
• Untuk mengurangi toksisitas, misalnya trisulfa dan
sitostatika, karenadosis masing-masing komponen dapat
dikurangi.
d. Macam- macam antibiotika.
• Penicilin
Penisilin merupakan kelompok antibiotika Beta Laktam
yang telah lama dikenal. Pada tahun 1928 di London,
Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu
Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh
Florey dari biakan Penicillium notatum untuk penggunaan
sistemik. Kemudian digunakan P. Chrysogenum yang
menghasilkan Penisilin lebih banyak. Penisilin yang
digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam
dan Penisilin semisintetik. Penisilin semisintetik diperoleh
dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau
dengan cara sintesis dari inti Penisilin. Beberapa Penisilin
akan berkurang aktivitas mikrobanya dalam suasana asam
sehingga Penisilin kelompok ini harus diberikan secara
parenteral.
• Sefalosporin
Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam.
Seperti antibiotika Betalaktam lain, mekanisme kerja
antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat
sintesis dinding sel mikroba,yang dihambat adalah reaksi
transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi
pembentukan dinding sel. Sefalosporin aktif terhadap
kuman gram positif maupun gramnegatif, tetapi spektrum
masing-masing derivate bervariasi.
• Kloramfenikol
Kloramfenikol adalah antibiotik berspektrum luas
yangmempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis
tinggibersifat bakterisid.
• Tetrasiklin
Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover.
Beritatentang Tetrasiklin yang dipatenkan pertama kali
tahun 1955.Tetrasiklin merupakan antibiotika
yang memberi harapan dan sudahterbukti menjadi salah
satu penemuan antibiotika penting. Antibiotikgolongan
tetrasiklin yang pertama ditemukan adalah
klortetrasiklinyang dihasilkan oleh Streptomyces
aureofaciens. Kemudian ditemukan oksitetrasiklin dari
Streptomyces rimosus. Tetrasiklin sendiri dibuat secara
semisintetik dari klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh
dari spesies Streptomyceslain. Tetrasiklin merupakan agen
antimikrobial hasil biosintesis yang memiliki spektrum
aktivitas luas. Mekanisme kerjanya yaitu blokadeterikatnya
asam amino ke ribosom bakteri (sub unit 30S). Aksi yang
ditimbulkannya adalah bakteriostatik yang luas terhadap
gram positif,gram negatif, chlamydia, mycoplasma, bahkan
rickettsia.
• Makrolid
Makrolida merupakan sekelompok obat (khususnya
antibiotik)yang aktivitasnya disebabkan karena keberadaan
cincin makrolida,cincin lakton besar yang berikatan dengan
satu atau lebih gula
deoksi, biasanya cladinose dan desosamine. Cincin laktonn
ya biasanyatersusun dari 14-, 15-, atau 16- atom.Antibiotik
makrolida digunakan untuk menyembuhkan infeksiyang
disebabkan oleh bakteri-bakteri Gram positif seperti
Streptococcus Pnemoniae dan Haemophilus influenzae
.Penggunaannya merupakan pilihan pertama pada infeksi
paru-paru. Digunakan untuk mengobati infeksi saluran
nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan dan infeksi
telinga, infeksi saluran nafas
bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan
jaringan lunak,untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit
legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh serdadu
sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi
terhadap penisilin. Spektrum antimicrobial
makrolidasedikit lebih luas dibandingkan penisilin.
Sekarang ini antibiotika Makrolida yang beredar di
pasaran obat Indonesia adalah Eritomisin,Spiramisin,
Roksitromisin, Klaritromisin dan Azithromisin.Makrolida
mudah didegradasi di lingkungan
sehinggatidak berpotensi menjadi pencemar lingkungan.
• Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah antibiotika dengan struktur kimia
yang bervariasi, mengandung basa deoksistreptamin atau
streptidin dangula amino 3-aminoglukosa, 6-aminoglukosa,
2,6 diaminoglukosa,garosamin, D-glukosamin,L-N-
metilglukosamin, neosamin
dan purpurosamin. Pada umumnya merupakan senyawa
bakterisid dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram-
positif dan Gram negativeserta efektif terhadap
mikobakterri. Dalam bentuk garam sulfat
untukhidroklorida bersifat mudah larut dalam air.
Tidak diabsorbsi oleh saluran cerna sehingga untuk
pemakaian sistematik tidak dapat diberikan secara oral dan
harus diberikan secara parenter. Biasanya melalu injeksi
intramuscular. Turunan aminoglikosida yang
seringdigunakan antara lain adalah streptomisin, kanamisin,
gentamisin,neomisin, tobramisin, amikasin, netilmisin,
dibekasin dan spektinomisin.
• Polipeptida
Antibiotic polipeptida mempunyai struktur sangat
kompleks,mengandung polipeptida yang biasa membentuk
suatu siklik. Sumberutama turunan antibiotika ini
adalah Bacillus sp dan Strptomyces sp. Polipeptida berasal
dari Bacillus polymixa. Bersifat
bakterisid berdasarkan kemampuannya melekatkan diripada
membran sel bakteri sehingga permeabilitas meningkat dan
akhirnya sel meletus.Meliputi: polimiksin B dan
polimiksin E (colistin), basitrasin dangramisidin.
Spektrumnya sempit polimiksin hanya aktif
terhadap bakteri gram negatif.Sebaliknya basitrasin dan
gramisidin aktif terhadap kumangram positif. Penggunaan:
karena sangat toksis pada ginjal dan
organ pendengaran, maka penggunaan secara sistemik suda
h digantikanlebih banyak digunakan sebagai sediaan topikal
(sebagai tetes telinga yang berisi polimiksin sulfat,
neomisin sulfat, salep mata, tetes matayang berisi
basitrasin, neomisin.Beberapa antibiotika polipetida, seperti
tirotrisin, polimiksin Bdan kolistin, merupakan molekul
yang amfifil, mengandung gugus-gugus lifofil dan hidrofil
yang terpisah. Bentuk siklik dan gugus
yang bersifat basa cukup berperan dalam menunjukan
aktivitas antibakteri. Antibiotika polipeptida dapat
menyebabkan ketidakteraturan struturmembrane sitoplasma
dan kehilangan fungsinya
sebagairintangan permeable struktur membrane sitoplasma
dan kehilangan fungsinyasebagai rintangan permeable,
sehingga on-ion yang secara normaladadalam sel akan ke
luar dan menyebabkan bakteri mengalamikematiaan.
Gramisidin, dapat membentuk saluran transmembran
(“pori”),dimana ion-ion keluar-
masuk secara difusi melalui “pori” yang
berbeda sehingga membrane kehilangan fungsinya sebagai
rintanganyang permeable. Basitrsin, adalah bakterioststik
hanya pada fase pertumbuhan
bakteri. Senyawa ini dapat mengambat secara langsungenzi
m peptidoglikan sintetase dan menyebabkan
hambatan pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri
mengalamikematian. Pada tingkat molekul basitrasin
berinteraksi secar khasdengan turunan pirofosfat dari
undekaprenil alcohol tersebutmenyebabakan kerusakan
membrane. Pada kadar tinggi basitran dapatmenimbulakn
ketidak teraturaan membrane. Penemuan obat ini berkenaan
dengan polipeptida anti-trombinyang diisolasikan dari
lintah Hirudinaria manillensis dan proses pembuatannya.
Polipeptida menurut penemuan ini dapat dimodifikasilewat
cara pemanjangan asam amino pada salah satu atau
setiapujungnya, dan dapat dikenakan modifikasi pasca-
translasi. Polipeptidaanti-trombin tersebut dapat dibuat
dengan mengisolasikannya
dari jaringan atau hasil sekresi lintah Hirudinariamanillensi
s tetapi
dapat juga disintesa melalui metode DNA rekombinan. Ber
dasarkan aspekyang belakangan ini, maka penemuan ini
memberikan rantai DNA, vektor ekspresi serta deretan
inang untuk pembuatan polipeptidadengan metode
rekombinan. Polipeptida anti-trombin
menurut penemuan ini ternyata bermanfaat untuk dipakai d
alam perawatantrombosis pembuiuh darah, oklusi shunt
vaskuler dan koagulasiintravaskuler hasil desiminasi yang
diinduksi oleh thrombin.
2.2.2 Anti malaria
Malaria adalah infeksi oleh parasit Plasmodium yang ditularkan
dari satu manusia yang lain dengan gigitan nyamuk malaria yang
dikenaldengan nyamuk Anopheles. Penyakit ini paling banyak terjadi di
daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang
baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Pada manusia, parasitt
ersebut bermigrasi ke hati di mana mereka melepaskan bentuk lain. Jikaini
terjadi, mereka dapat memasuki aliran darah dan menginfeksi sel-seldarah
merah.Parasit sebagai penyebab penyakit malaria berkembang biak
didalam sel darah merah, yang kemudian pecah dalam waktu 48 sampai
72 jam, menginfeksi sel darah merah.Gejala pertama biasanya terjadi 10
hari sampai 4 minggu setelahinfeksi, meskipun mereka dapat muncul pada
awal 8 hari atau selama setahun kemudian. Kemudian gejala yang terjadi
pada siklus 48 sampai72 jam.Mayoritas gejala disebabkan oleh rilis besar
merozoit ke dalamaliran darah, anemia akibat penghancuran sel darah
merah, dan masalahyang disebabkan oleh sejumlah besar hemoglobin
bebas dilepaskan kesirkulasi setelah sel darah merah pecah. Malaria juga
dapat menular sejaklahir (dari ibu ke bayi yang dikandungnya) dan
transfusi darah. Nyamukmalaria yang menjadi vektor penyebab malaria
dapat dibawa ke daerah beriklim sedang, tetapi parasit hilang selama
musim dingin.Ada empat macam plasmodium yang menyebabkan
penyakit malaria:
• Falciparum, penyebab penyakit malaria tropika. Jenis
malaria ini bisa menimbulkan kematian.
• Vivax, penyebab penyakit malaria tersiana. Penyakit ini
sukardisembuhkan dan sulit kambuh.
• Malariae, penyebab penyakit malaria quartana. Di
Indonesia penyakit ini tidak banyak ditemukan.
• Ovale, penyebab penyakit malaria Ovale. Tidak terdapat
diIndonesia.Kerja plasmodium adalah merusak sel-sel
darah
merah. Dengan perantara nyamuk anopheles, plasodium ma
suk ke dalam darahmanusian dan berkembang biak dengan
membelah diri.
Obat antimalaria dikelompokkan menurut rumus kimia dan efek atau cara
kerja obat pada stadium parasit.
• Kelompok Obat Antimalaria
- Berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh (eritrosit atau hati),
obatmalaria dapat dikelompokan menjadi :
1. Obat schizontisid darah, contohnya: kuinin,
kloroquin, mefloquuin,dan lain-lain. Berkasiat
mematikan bentuk darah (schizont) dandigunakan
pada serangan demam, juga untuk pencegahan .
• Kuinin Obat malaria tertua, terutama berkhasiat
pada bentukeritrositer parasit malaria. Kuinin
adalah alkaloid utama dari
kulit pohon kina, sejenis pohon yang ditemukan
di Amerika Selatan. Calancha, seorang Rahib
dari Lima Peru pertama kali menuliskegunaan
pengobatan dengan tepung kina pada demam
yang berulang pada awal tahun 1633. Pada tahu
n 1820, Pelletier dan Caventou memisahkan
kuinin dan kinkonin dari cinchona. Hingga
sekarang kina diperoleh secara utuh dari sumber
alam disebabkan sulitnya mensintesa kompleks
molekulnya.Obat ini bekerja dengan
menghambat hemepolimerase,Obat ini bekerja
dengan menghambat hemepolimerase, sehingga
mengakibatkan penumpukan zat sitotoksik
yaituheme.Mekanisme kerja Obat memblok sint
esis asam nukleatdengan pembentukan
kompleks DNA atau dengan kata lain. Menekan
pengambilan oksigen dan metabolisme
karbohidrat,membentuk khelat dengan DNA,
mengganggu duplikasi dan transkripsi parasit,
berfek terhadap distribusi kalsium
dalam jaringan otot dan menurunkan eksitabilita
s pada akhir syarafmotorik, efek terhadap
kardiovaskular mirip dengan kuinidin.Kuinin
juga menghambat metabolisme
karbohidrat.Kuinin bersifat toksik terhadap
berbagai bakteri danorganisme bersel tunggal
seperti tripanosoma, plasmodium
danspermatozoa, serta mempunyai daya iritasi
kuat. Efek samping dari obat Kuinin antara lain
: Sakit kepala,telinga berdenging, gangguan
keseimbangan, penglihatan kabur,mual, muntah,
ruam kulit, gangguan darah, karena
diyakini berkhasiat oksitosik maka banyak disal
ahgunakan untuk abortus, juga berkhasiat
analgetik-antipiretik.
• Klorokuin
Suatu turunan 4-amonokuinolin adalah obat
skizon darahyang sangat kuat, dan selama tidak
ada resistensi, merupakan obat pilihan pertama
pada serangan malaria akut. Senyawa ini
adsorpsioleh usus dengan cepat dan sempurna
dan disimpan dalam hati,limpa, ginjal, paru-
paru, leukosit, dan eritrosit. Klorokuin
dengancepat mengakhiri demam dalam 24-48
jam.Mekanisme Kerja ObatKlorokuin berikatan
pada DNA dan RNA sehinggamenghambat
polimerase DNA dan RNA,
mempengaruhimetabolisme dan kerusakan
haemoglobin oleh
parasit,menghambat efek prostaglandin, kloroku
in mempengaruhikeasaman cairan sel parasit
dan menaikkan pH internal
sehinggamenghambat pertumbuhan parasit,
berpengaruh terhadap agregasiferiprotoporpirin
IX pada reseptor kloroquin sehingga
merusakmembran parasit dan juga berpengaruh
pada sintesisnulkeoprotein.
• MeflokuinStrukturnya mirip kuinin. Sama seper
ti kuinin danklorokuin merupakan skizontisida
darah yang kuat. Obat ini dikembangkan untuk
penanganan malaria tropika yang
resistenterhadap klorokuin. Mekanisme kerja
obatDiperkirakan sama dengan efek kerjanya
dengan klorokuin yaitu berikatan pada DNA
dan RNA sehingga
menghambat polimerase DNA dan RNA, memp
engaruhi metabolisme dankerusakan
haemoglobin oleh parasit, menghambat
efek prostaglandin.
• Proguanil
Derivat biguanida ini adalah antagonis-folat,
berkhasiat mematikan bentuk EE-Primer P.
falciparum tapi tidak begitu aktifterhadap P.
vivax. Juga tidak aktif terhadap bentuk EE
Seuknder sehingga tidak dapat menghindarkan
serangan “delayed” dari P.vivax. Sebagai
schizontisida darah, efeknya jauh lebih
lemahdaripada kloroquin dan kinin sehingga
kurang efektif terhadapserangan malaria
akut.Mekanisme Kerja Obat :Proguanil
menghambat aktivitas enzim dihidrofolat-
reduktase,sehingga parasit tidak dapat
mensintesa asam folat yangmerupakan unsur
mutlat bagi asam
nukleat(DNA/RNA),sehingga pembelahan
intinya terhenti.
• Primakuin
Senyawa 8-aminokinon ini merupakan obat
satu-satunyayang berkhasiat mematikan bentuk
EE-sekunder dari P. vivaxdengan demikian
dapat menimbulkan penyembuhan radikal.
Zatini juga aktif terhadap bentuk EE-primer
terutama dari P.Falciparum, tapi kerjanya terlalu
lambat sehingga tidak layakuntuk terapi, selain
itu bekerja gametosid pada semua
jenis plasmodium, sehingga dapat mencegah pe
nyebaran infeksi darimanusia ke nyamuk.
Mekanisme Kerja Obat :Bekerja gametosid pada
semua jenis plasmodium,sehinggadapat
mencegah penyebaran infeksi dari manusia ke
nyamuk.
2.2.3 Antifungi Atau Anti Jamur
Antifungi/antimikroba adalah suatu bahan yang dapat
mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme. Pemakaian
bahanantimikroba merupakan suatu usaha untuk mengendalikan bakteri
maupun jamur, yaitu segala kegiatan yang dapat menghambat, membasmi,
ataumenyingkirkan mikroorganisme. Tujuan utama pengendalian
mikroorganismeuntuk mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,
membasmimikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah
pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme. Ada beberapa hal yang
harus dipenuhi olehsuatu bahan antimikroba, seperti mampu mematikan
mikroorganisme, mudahlarut dan bersifat stabil, tidak bersifat racun bagi
manusia dan hewan,
tidak bergabung dengan bahan organik, efektif pada suhu kamar dan suhu
tubuh,tidak menimbulkan karat dan warna, berkemampuan menghilangkan
bauyang kurang sedap, murah dan mudah didapat (Pelczar & Chan
1988).Antimikroba menghambat pertumbuhan mikroba dengan
cara bakteriostatik atau bakterisida. Hambatan
ini terjadi sebagai akibat gangguanreaksi yang esensial untuk
pertumbuhan. Reaksi tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk
mensintesis makromolekul seperti protein atau asamnukleat, sintesis
struktur sel seperti dinding sel atau membran sel dansebagainya.
Antibiotik tertentu dapat menghambat beberapa reaksi, reaksitersebut ada
yang esensial untuk pertumbuhan dan ada yang kurang esensial.
Mekanisme antijamur dapat dikelompokkan sebagai gangguan
pada membran sel, gangguan ini terjadi karena adanya ergosterol dalam
sel jamur, ini adalah komponen sterol yang sangat penting sangat mudahdi
serang oleh antibiotik turunan polien. Kompleks polien-ergosterol
yangterjadi dapat membentuk suatu pori dan melalui pori tersebut
konstituen essensial sel jamur seperti ion K, fosfat anorganik, asam
karboksilat,asam amino dan ester fosfat bocor keluar hingga menyebabkan
kematiansel jamur. Penghambatan biosintesis ergosterol dalam sel
jamur,mekanisme ini merupakan mekanisme yang disebabkan oleh
senyawaturunan imidazol karena mampu menimbulkan ketidakteraturan
membransitoplasma jamur dengan cara mengubah permeabilitas membran
danmengubah fungsi membran dalam proses pengangkutan senyawa
senyawa essensial yang dapat menyebabkan ketidakseimbanganmetabolik
sehingga menghambat pertumbuhan atau menimbulkan kematian sel jamur
(Sholichah 2010).Penghambatan sintesis asam nukleat dan protein jamur,
merupakan mekanisme yang disebabkan oleh senyawa turunan pirimidin.
Efekantijamur terjadi karena senyawa turunan pirimidin mampu
mengalamimetabolisme dalam sel jamur menjadi suatu antimetabolit.
Metabolikantagonis tersebut kemudian bergabung dengan asam
ribonukleat dankemudian menghambat sintesis asam nukleat dan protein
jamur.Penghambatan mitosis jamur, efek antijamur ini terjadi karena
adanyasenyawa antibiotik griseofulvin yang mampu mengikat
proteinmikrotubuli dalam sel, kemudian merusak struktur spindle mitotic
dan menghentikan metafasa pembelahan sel jamur (Sholichah 2010).
Infeksi Jamur Secara umum infeksi jamur dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu infeksi jamur sistemik dan infeksi jamur topikal.
• Infeksi Jamur Sistemik
Infeksi ini terjadi apabila mikroorganisme menyebar ke bagian
tubuhyang lain dan menimbulkan kerusakan.
• Infeksi Jamur Topikal
Infeksi jamur topikal adalah infeksi jamur yang terjadi pada
kulit,lecet, luka, atau goresan yang belum merambat ke bagian
tubuh yanglain. Pada infeksi ini tidak terjadi pembengkakan,
kemerahan, atautanda-tanda infeksi sedang sampai berat.
b. Flustosin
• Aktivitas : efektif untuk pengobatan kriptokokosis.
Kandidosis,kromomikosis, Torulopsis, dan aspergilosis.
• Mekanisme:Flustosin masuk kedalam sel jamur dengan bantuan enzim
sitosin deaminase dan dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA
dan akan mempengaruhi sintesis DNA jamur
• Farmakokinetik: diserap baik oleh pencernaan
• Efek samping: Kurang toksik dibanding amfoterisin B namun dapat
menyebabkan anemia, mual,muntah dan diare
c. Ketokonazol
• Aktivitas: Mempunyai aktivitas sistemikmaupun sistemik. Efektif
terhadap jamur Candida, Coccidioidesimmitis,
Cryptococcusneoformans, H. Capsulatum, B. Dermatitidis, Aspergilus
dan Sporothrix spp
• Efek samping: Efek toksiknya rendah, sakitkepala, vertigo, gusi
berdarah, dll
d. Itrakonazol
• Aktivitas: Lebih efektif dibandingketokonazol dan efek
sampingnyalebih rendah. Obat ini memberikanhasil yang memuaskan
untukindikasi yang sama padaketokonazol antara lain
terhadap blastomikosis, histoplasmosis, dll.
• Efek samping : mual, muntah, lesu, pusing
e. Flukonazol
• Aktivitas: untuk mencegah relapsmeningitis oleh Cryptococcus
pada penderita AIDS setelah pengpbatan dengan amfoterisin B.Dan
juga efektif untuk pengobatankandadiasis mulut dantenggorokan pada
penderita AIDS.
• Efek samping: gangguan pencernaan
➢ Antijamur Topikal
a. Griseofulvin
• Asal dan Kimia : Diisolasi dari Penicilium jancxewski, berwarna krem
pucat,tidak berbau dan tidak berasa,sukar larut dalam air.
• Aktivitas : Efektif terhadap berbagai jamurdermatofit, seperti
Trichophyton, Epidermophyton,dan Microsporum.
• Mekanisme : Obat ini bekerja denganmenghambat mitosis jamur
denganmengikat protein mikrotubulerdalam sel jamur.
• Efek Samping : Sakit kepala, insomnia, mualmuntah dan diare.
• Indikasi : Obat ini efektif untuk jamur dikulit, rambut dan kuku
yangdisebabkan oleh jamur Microsporum, Trychophyton,
dan Epidermophyton
b. Mikodazol
• Asal dan Kimia : turunan dari irnodazol sintetik.Berbentuk kristal putih
yang tidak berbau dan tidak berasa.
• Aktivitas : dapat menghambat aktivitas jamur
Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum,Candida,dll/
• Mekanisme : belum diketahui secara pasti,tidak boleh dibubuhkan pada
mata
• Efek Samping : iritasi, rasa terbakar
c. Nystatin
• Asal dan Kimia : Dihasilkan dari Streptomycesnoursel. Berbentuk
bubuk berwarna kuning kemerahan dan berbau khas.
• Aktivitas : menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi.
• Mekanisme : akan mengikat sterol padamembran sel jamur dan
akanmerubah sifat permeabilitasmembran sel jamur sehingga
selakan kehilangan nutrisi.
• Efek Samping : Mual muntah dan diare ringan
• Indikasi : efektif untuk infeksi kandidadikulit, selaput lendir dan
saluran cerna
2.2.4 Anti virus
1. Pengertian Antivirus
2. Obat antivirus
a. Amantadin
• Kimia : larut dalam air
• Mekanisme : di duga bekerja menghambat fase ujung dari
proses perakitan virus influenza A, tapi mekanisme secara
rincinya belum diketahui secara pasti.
• Efek samping : gelisah, kejang, bingung
• Indikasi : efektif untuk mengobati influenza A dan mencegah
komplikasinya
b. Asiklovir
• Mekanisme : menghambat DNA virus yang memanjang dan
mengakibatkan rusaknya struktur DNA virus.
• Efek samping : mual, muntah, pusing
• Indikasi : efektif terhadap virus herpes simpleks (HSV) tipe 1
dan 2, termasuk herpes mukokutancus jenis kronis, (Varicella-
zoster). virus VZV
c. Gansiklovir
• Mekanisme : mengganggu replikasi virus karena masuk
kedalam DNA virus sehingga replikasinnya terhenti.
• Efek samping : anemia, gangguan pencernaan, bercak merah
dikulit, halusinasi, gangguan hati, perubahan mental.
• Indikasi : karena toksisitas yang tinggi, obat ini hanya
diindikasikan utnuk kasus retinitis karena infeksi CMV
(Cytomrgalovirus) yang mengancam jiwa atau penglihatan
pasien. Biasanya hal ini terdapat pada pasien penerima
transpalasi organ atau sumsung tulang dan pasien HIV/AIDS.
d. Ribavirin
• Mekanisme : menghambat pertumbuhan virus dengan dengan
jalan menghambat pembentukan enzim virus untuk replikasi.
• Efek Samping : anemia, dan dalam jangka panjang akan
menimbulkan gangguan susunan saraf pusat dan saluran cerna.
• Indikasi : untuk infeksi demam-Lassa yang mengancam jiwa,
untuk terapi pneumonia karena RSV (Respiratory syncytical
virus).
e. Zidovudine
• Mekanisme : bekerja dengan menjadi inhibitor kompetitif
untuk enzim transkripsi dari HIV sehingga proses sintesis DNA
nya terhenti.
• Efek samping : anemia (pasien harus melakukan selama
pengobatan dan pemeriksaan darahtelah mendapatkan transfuse
darah), nyeri kepala, insomnia
• Indikasi : untuk pengobatan infeksi HIV untuk pasien dengan
gejala pneumonia akibat pneumocystis carinii, atau penderita
HIV dengan jumlah limfosit rendah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Antiinflamasi yaitu sebagai obat-obat atau golongan obat yang
memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Radang atau
inflamasi dapat disebabkan oleh berbagai rangsangan yang mencakup
luka-luka fisik, infeksi, panas dan interaksi antigen-antibodi
2. Infeksi Obat antiinfeksi adalah senyawa yang digunakan untuk
pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh spesies tertentu
(serangga, metazoa, protozoa. bakteri, riketsia atau virus)
3. Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba
jenis lain.
4. Antifungi/antimikroba adalah suatu bahan yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme.
3.2 Saran
Dengan mengetahui serta memahami obat antiinflamasi dan antiinfeksi
diharapkan kita sebagai calon tenaga kesehatan dapat melakukan pemberian
obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Daftar Pustaka