Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Farmasi I.
cara kerjanya. Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
1
mengganggu keutuhan membrane sel mikroba, menghambat sintesis protein sel
mikroba serta menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba.
Antibiotik yang bekerja menghambat sintesis dinding sel mikroba
diantaranya penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin dan sikoserin.
Sefalosporin serupa dengan penisilin, tetapi lebih stabil terhadap aktivitas -
laktamase bakteri sehingga memiliki aktivitas dengan spektrum yang lebih luas
(Chambers, 2010).
Cefadroxil merupakan antibiotik sefalosporin golongan pertama yang
aktif membasmi bakteri kokus gram positif, seperti pneumokokus, streptokokus
dan stafilokokus. Sefalosporin generasi pertama memperlihatkan spektrum
antimikroba yang terutama aktif terhadap kuman Gram-positif (Chambers,
2010).
Laporan ini membahas mengenai antibiotik cefadroxil. Pembahasan
dalam laporan ini mencakup farmakokinetik, farmakodinamik, indikasi dan
kontraindikasi, dosis dan sediaan, efek samping, keamanan, dan interaksi dari
cefadroxil. Sehingga, kita dapat mempelajari obat cefadroxil secara lebih detail
dan mampu mengaplikasikan penggunaannya dengan tepat.
1. Untuk mengetahui hubungan antara struktur obat cefadroxil dan cara kerja
obat
2. Untuk mengetahui indikasi cefadroxil
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
dapat diberikan dua kali sehari. Obat ini kurang baik untuk menangani infeksi
H.Influenza (BNF, 2009).
Cefadroxil diberikan secara peroral dan diabsorbsi melalui saluran cerna.
Makanan tidak mengganggu proses penyerapan obat. 20% cefadroxil dalam
darah berikatan dengan protein plasma dengan waktu paruh sekitar 1 jam 30
menit dan memanjang pada pasien dengan kelainan ginjal. Metabolisme
cefadroxil terjadi didalam hepar dan 90% diekskresi melalui urin (Istiantoro
& Gan, 2007).
4
2.4 Indikasi, Kontraindikasi Cefadroxil dan Perhatian
Indiaksi :
Kontra Indikasi :
Perhatian :
Hati-hati bila digunakan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan penderita
kolitis, alergi terhadap penisilin, wanita menyusui, dan pemakaian lama karena
dapat menimbulkan infeksi.`
- Ancefa (tablet : Cefarodoxil 500 mg; Sirup kering : Cefadroxil 125 mg/5ml;
Sirup kering forte : Cefadroxil 250 mg/5 ml) Dewasa dan anak > 40 kg 1-
2gr/hari 2 kali/ hari. Anak < 40 kg 25 mg/kgBB/Hari 2 kali/hari.
5
- Cefat (tablet : cefadroxil monohydrate 250mg; sirup kering : cefadroxil
monohydrate 125mg/5ml; sirup kering forte : cefadroxil monohydrate
500mg/5 ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis tiap 12 jam; sistitis 1-
2 gr/hari; Infeksi saluran kemih 2 gr/hari terbagi dalam 2 dosis tiap 12 jam;
infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran napas atas dan bawah 1 gr/
hari. Pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 gr/ hari diberikan
dalam 2 dosis terbagi; faringitis dan tonsillitis oleh infeksi streptokokus -
hemolitikus 1 gr/hari dalam dosis terbagi selama 10 hari. Anak 25-50
mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi.
- Droxefa (tablet : cefadroxil 500mg) dewasa dan anak >12 tahun maksimal
4gr.hari. pasien dengan gangguan ginjal diawali dengan dosis 1 gr/hari
kemudian disesuaikan dengan kebutuhan.
6
saluran napas 1gr/hari terbagi dalam 2 dosis. Anak 25-50 mg/KgBB//hari
terbagi dalam 2 dosis.
7
hemolitikus 500 mg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 10 hari. Anak sirup
kering 25-50 mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi. - Maxcef (tablet :
cefadroxil monohydrate 500 mg; sirup : cefadroxil monohydrate 125mg/5ml,
250mg/5 ml) dewasa 1-2 gr/hari terbagi dalam 1-2 dosis. Anak 30
mg/kgBB/hari dibuat dalam 2 dosis terbagi, terapi harus diteruskan minimal
selama 48-72 jam sesudah tanda tanda infeksi hilang.
- Associated colitis
- Abdominal discomfort
- Nyeri kepala,
- Reaksi alergi berupa : kemerahan pada kulit (rash), gatal, urtikaria, serum
sickness yaitu reaksi berupa kemerahan, demam dan arthralgia dan
anafilaksi
8
2.7 Interaksi Cefadroxil
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4. Dosis cefadroxil untuk dewasa adalah 1-2 gr/hari dan untuk anak 25-50
mg/kgBB/hari. Cefadroxil tersedia dalam bentuk tablet/kapsul dan sirup.
3.2 Saran
10
Daftar Pustaka
Chambers, H. (2010). Antibiotik Beta Laktam & Antibiotik Lain yang Aktif di
Dinding dan Membran Sel. In B. katzung, Farmakologi Dasar dan Klinik
(pp. 748-767). Jakarta: EGC.
Evaria. et al. (2013). Master Index of Medical Specialities Edisi Bahasa Indonesia
Volume 13 pp.183-207. Jakarta: PT.Bhuana Ilmu Populer.
Gunawan, S., Setiabudi, R., Nafrialdi, & Elysabeth. (2007). Farmakologi dan
Terapi edisi 5 pp.63,65,71,75,269. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Rang, H., Dale, M., Ritter, J., & Flower, R. (2007). Rang and Dale's
Pharmacology. U.S.A: Elsevier.
11