Anda di halaman 1dari 13

NSAID

(Non Steroid Antiinflamasi Drugs)

DI

S
U
S
U

Oleh :

Riska Julia Safriana (184301055)

Said Haikal Alfajar (184301057)

Waldiana Rahmadani Simbolon (184301073)

Winda Siti Fauziah (184301075)

FAKULTAS FARMASI

TJUT NYAK DHIEN MEDAN


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan petunjuk- Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ SAID” ini dengan
sebaik-baiknya, tak lupa pula salawat beriring salam senantiasa kami sanjungkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat.

Makalah ini dibuat untuk membantu mahasiswa untuk mengetahui antimetika, dan
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, memberi masukan,
dan mendukung penulisan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga
dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang berlimpah.

Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Medan 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan .........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian...................................................................................................1
B. Fungsi..........................................................................................................2
C. Patoisiologi..................................................................................................3
D. Etiologi.........................................................................................................4
E. Pengunan SAID............................................................................................5
F. Terapi Farmakologi.....................................................................................6
G. Terapi Non Farmakologi..............................................................................7
H. Obat Herbal.................................................................................................8

BAB III KESIMPULAN......................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Steroid Antiinflammatory Drugs (NSAIDs) adalah obat yang paling umum digunakan
di seluruh dunia, digunakan oleh lebih dari 30 juta orang setiap harinya. Lebih dari 111 juta
resep ditulis untuk NSAID di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan jumlahnya mencapai
sekitar 60% dari USA over-the-counter (OTC) (Laine, 2001). Terapi NSAID dimulai sejak
penggunaan kulit kayu pohon willow lebih dari 5.000 tahun yang lalu karena nyeri
muskuloskeletal. Bahan aktif kulit pohon willow, salicin, diisolasi pada tahun 1828 dan di
produksi oleh industri asam salisilat pada tahun 1874. Asam asetilsalisilat dikembangkan
pada tahun 1897 dalam upaya memperbaiki palatabilitas. Namun, penggunaan NSAID
dikaitkan dengan berbagai efek samping, termasuk toksisitas ginjal, eksaserbasi hipertensi,
retensi cairan, komplikasi gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal dan meningkatkan
risiko kejadian kardiovaskular rata-rata sebesar 40% (Conaghan, 2012).

Asam asetilsalisilat adalah turunan salisilat yang merupakan obat antiinflamasi non steroid
(non steroid antiinflammatory drugs = NSAIDs). Asam asetilsalisilat bekerja dengan cara
menghambat siklooksigenase yang mengakibatkan penurunan produksi prostaglandin. Tidak
hanya mengurangi sakit/nyeri, tetapi juga inflamasi sehingga digunakan pada berbagai
kondisi akut dan kronik yang menimbulkan nyeri dan inflamasi. Umumnya NSAIDs
menghambat siklooksigenase 1 (COX-1) atau siklooksigenase 2 (COX-2) secara non selektif.
Sebagian besar efek samping NSAIDs dimediasi oleh kerja pada hambatan terhadap
siklooksigenase 1 (COX-1) pada lambung dan ginjal, sedangkan efek analgesik dimediasi oleh
hambatan terhadap1 siklooksigenase 2 (COX-2) yang dapat menyebabkan gangguan
kardiovaskuler (Koeberle and Werz, 2009).

B. Rumusan Masalah

1. Pengetian NSAID

2. Fungsi NSAID

3. Patofisiologi

4. Etiologi

5. Pengunaan NSAID

6. Terapi Farmakologi

7. Terapi Non farmakologi


C. Tujuan

Agar mahasisa dapat memahami secara menyeleruh tentang NSAID , dan bisa
memahami apa kegunaan nya berperan sangat penting atau tidak, dapa mengetahuin obat
untuk menguranggi rasa nyeri dan peradangan .
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian NSAID

Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat yang memiliki


aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Radang atau inflamasi dapat disebabkan
oleh berbagai rangsangan yang mencakup luka- luka fisik, infeksi, panas dan interaksi
antigen-antibodi (Houglum et al, 2005). Berdasarkan mekanisme kerja obat-obat
antiinflamasi terbagi dalam dua golongan, yaitu obat antiinflamasi golongan steroid dan
obat antiinflamasi non steroid. Mekanisme kerja obat antiinflamasi golongan steroid dan
non-steroid terutama bekerja menghambat pelepasan prostaglandin ke jaringan yang
mengalami cedera (Gunawan, 2007). Obat- obat antiinflamasi yang banyak di konsumsi oleh
masyarakat adalah antiinflamasi non steroid (AINS). Obat-obat golongan AINS biasanya
menyebabkan efek samping berupa iritasi lambung (Kee dan Hayes, 1996).

Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan jenis tumbuh- tumbuhan.
Berbagai tumbuhan tumbuh di negeri yang subur ini, mulai dari tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai tanaman hias, makanan, dan bahan obat-obatan. Sayangnya
masyarakat kita masih belum begitu tahu bahwa di balik semua kekayaan itu tersimpan
manfaat dan khasiat lain yang besar dari tanaman tersebut. Tanaman obat adalah tanaman
yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat, dalam penyembuhan maupun
pencegahan penyakit. Obat berkhasiat mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati
penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek
resultan/ sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati. Pemanfaatan tumbuhan
herbal ini diwariskan secara turun temurun hingga sekarang (Prabowo, 2010).

Obat bahan alam Indonesia dibedakan menjadi tiga yaitu jamu (obat tradisional),
Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Jamu (obat tradisional) digunakan secara
turun-temurun untuk pengobatan dan berdasarkan pengalaman. Obat Herbal Terstandar
(OHT) adalah sediaan yang berasal dari bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
Fitofarmaka adalah sediaan yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik, dan bahan baku serta produksi jadinya, telah
distandarisasi ( BPOM RI, 2005).

B.Fungsi NSAID

1. Mengatasi Nyeri

2. Mengatasi peradangan

3. Menghambat Hormon memicu peradangan

C. Patofisiologi

Proses inflamasi atau peradangan adalah respon terhadap stimulus luka yang
disebabkan oleh infeksi, antibodi dan cedera fisik.17 Tubuh memiliki respon imun yang akan
menetralkan antigen dalam tubuh. Namun respon imun yang terjadi terus-menerus akan
menyebabkan peradangan kronik yang bersifat merugikan. Sel yang rusak akibat
peradangan kronik akan melepaskan sejumlah mediator inflamasi. Leukosit akan
melepaskan asam arakidonat yang merupakan hasil metabolisme di jalur siklooksigenase
dan menghasilkan prostaglandin. Prostaglandin memiliki efek pada pembuluh darah, saraf
dan sel-sel yang terlibat dalam peradangan.

Obat Anti-inflamasi non-steroid ini menghambat enzim siklooksigenase sehingga


terdapat penurunan prostaglandin dan prekursor tromboksan yang disintesis oleh asam
arakidonat.18 Enzim siklooksigenase terdapat dalam dua isoform disebut COX-1 dan COX-2.
Kedua isoform tersebut dikode oleh gen yang berbeda dan ekspresinya bersifat unik. Secara
garis besar COX-1 esensial dalam pemeliharaan berbagai fungsi pada kondisi normal di
berbagai jaringan, khususnya ginjal, saluran cerna dan trombosit. Di mukosa lambung,
aktivasi COX-1 menghasilkan prostasiklin yang bersifat melindungi mukosa lambung atau
sitoprotektif. Siklooksigenase-2 semula diduga diinduksi berbagai stimulus inflamator,
termasuk sitokin, endotoksin dan faktor pertumbuhan (growth factors). Ternyata sekarang
COX-2 juga mempunyai fungsi fisiologis yaitu pada organ ginjal, jaringan vaskular dan pada
proses perbaikan jaringan. Tromboksan A2 yang disintesis trombosit oleh COX-2 di endotel
makrovaskular melawan efek tersebut dan menyebabkan penghambatan agregasi
trombosit, vasodilatasi dan efek anti proliferative.Prostaglandin dilepaskan ketika sel rusak
lalu obat AINS selektif dan non-selektif menghambat biosintesisnya pada semua tipe sel.
Akan tetapi, obat golongan ini tidak menghambat pembentukan mediator inflamasi lain.
Meskipun efek klinis obat-obat ini secara jelas menghambat sintesisprostaglandin,
perbedaan besar antar individu dan intra individu dalam respon klinis diketahui dapat
mengurangi produksi radikal superoksida, menginduksi apoptosis, menghambat ekspresi
molekul adhesi, menurunkan nitrogen monoksida sintase, menurunkan sitokin
proinflamatori (contohnya TNF-α dan IL-1), mengubah aktivitas limfosit, dan mengganggu
fungsi membran seluler. Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat mengenai kerja ini yang
berperan dalam aktivitas anti-inflamasi obat AINS pada konsentrasi yang dicapai selama
terapi.

D . Etiologi

 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Pusing
 Ruam kulit
 Penurunan nafsu makan
 Masalah pencernaan

E . Penggunaan NSAID

NSAIDs (Non Steroidal Anti Inflamation Drugs) merupakan golongan obat antiinflamasi yang
sering digunakan untuk mengatasi inflamasi pada pasien arthritis. Selain menghasilkan efek
antiinflamasi, penghambatan sintesis prostaglandin oleh NSAIDs juga memiliki efek samping
berupa peningkatan tekanan darah karena mekanisme yang berkaitan dengan retensi
natrium dan air. Efek samping tersebut akan menjadi permasalahan ketika NSAIDs
digunakan untuk mengatasi inflamasi pada pasien arthritis yang juga menderita hipertensi.
Penghambatan sintesis prostaglandin oleh NSAIDs juga berdampak pada penurunakan aliran
darah pada ginjal sehingga menyebabkan teraktivasinya sistem renin-angiotensin. Tujuan
dari review ini yaitu untuk mengetahui efek penggunaan NSAIDs terhadap peningkatan
tekanan darah pada pasien hipertensi dengan penyakit penyerta arthritis. Metode yang
digunakan pada review ini yaitu dengan melakukan penelusuran pustaka berupa jurnal
penelitian dan guideline. Didapatkan 16 jurnal dan guideline yang berhubungan dengan
penggunaan NSAIDs dan penyakit Hipertensi. NSAIDs dapat menimbulkan peningkatan
tekanan darah melalui mekanisme kerja penghambatan prostaglandin dan prostasiklin yang
menyebabkan vasokonstriksi ginjal, peningkatan resobsi natrium dan air serta penurunan
ekskresi natrium.

F. Terapi Farmakologi

A. Pendekatan terapi awal

1. Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, dapat diberikan saat berikut ini, bila
tidak terdapat kontraindikasi pemberian obat tersebut:

a. acetaminophen (kurang dari 4 gram per hari)

b. Obat anti imflamasi non-steroid (OAINS). (Level of Evidence: II)

2. Untuk OA dengan gejala nyeri ringan hingga sedang, yang memiliki risiko pada sistim
perncernaan (usia >60 tahun, disertai penyakit komorbid dengan polifarmaka, riwayat ulkus
peptikum, riwayat perdarahan saluran cerna, mengkonsumsi obat kortikosteroid dan atau
antikoagulan), dapat diberikan salah satu obat berikut ini:

a. Acetaminophen ( kurang dari 4 gram per hari)

b. Obat ant imflamasi non-steroid (OAINS) topikal

c. Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) non-selektif, dengan pemberian obat pelindung
gaster (gastro- protective agent)

G. Terapi Non farmakologi

A. Tahap Pertama

1. Edukasi pasien (Level Of Evidence: II)


2. Program penatalaksanaan mandiri (self management programs): modifikasi gaya hidup
(Level Of evidence: II)

3. bila berat badan berlebih (BMI > 25), program penurunan berat badan minimal
penurunan 5% dari berat badan , dengan target BMI 18,5-25 (level of evidence: I).4.

program latihan aerobik(low impact aerobic fitness exercises). (level of evidence: I)

4. Terapi fisik meliputi latihan perbaikan lingkup gerak sendi, penguatan otot-otot
(quadrisep/pangkal paha) dan alat bantu gerak sendi (assistive devices for ambulation).
pakai tongkat pada sisi yang sehat. (level of evidence: II)

5. Terapi okupasi meliputi proteksi sendi dan konservasi energi, menggunakan splint dan
alat bantu gerak sendi untuk aktivitas fisik sehari-hari. (level of evidence: II)

H. Obat herbal

1.Minyak esensial lavender

Biasanya orang menggunakan minyak lavender untuk menghilangkan rasa sakit,


membantu tidur, dan meredakan kecemasan.

2.Minyak esensial rosemary

Rosemary adalah minyak esensial lain yang dapat meredakan nyeri. Beberapa
peneliti menyatakan bahwa tanaman rosemary, Rosmarinus officinalis L., dapat membantu
mengobati sakit kepala, nyeri otot dan tulang, serta kejang. Rosemary juga dapat
mengurangi peradangan, mengendurkan otot polos, dan meningkatkan daya ingat.

3.Minyak esensial peppermint

Minyak peppermint berasal dari tanaman Mentha piperita L. Beberapa penelitian


menunjukkan bahwa tanaman peppermint memiliki efek antiinflamasi, antimikroba, dan
pereda nyeri. Senyawa aktif dalam minyak peppermint termasuk carvacrol, menthol, dan
limonene.

4.Capsaicin
Orang juga menggunakan capsaicin yang hadir dalam cabai, untuk menghilangkan
rasa sakit alami. Zat ini dapat menyebabkan sensasi terbakar atau kesemutan ringan ketika
seseorang mengoleskannya secara topikal.
BAB III
KESIMPULAN

NSAID adalah merupakan golongan obat antiinflamasi yang sering digunakan untuk
mengatasi inflamasi pada pasien arthritis. Metode yang digunakan pada review ini yaitu
dengan melakukan penelusuran pustaka berupa jurnal penelitian dan guideline. Didapatkan
16 jurnal dan guideline yang berhubungan dengan penggunaan NSAIDs dan penyakit
Hipertensi. NSAIDs dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah melalui mekanisme
kerja penghambatan prostaglandin dan prostasiklin yang menyebabkan vasokonstriksi
ginjal, peningkatan resobsi natrium dan air serta penurunan ekskresi natrium.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Lukman Zulkifli. 2015. “ Osteoartritis”. Jurnal Medicinus. Vol. 28, No. 2: 53 – 55.

Baxter, Karen. 2007. “ stockley’s drug interaction”. London : Pharmaceutical press.

Braund H.J. dan Gold G.E. 2012. “Diagnosis of Osteoartritis : Imaging, Bone”. 51(2), 278-288.

Barus Jimmy. 2015. “ Penatalaksanaan Farmakologis Nyeri Pada Lanjut Usia”. CDK- 226. Vol.
42, No. 3.

Cipolle, R.J., Strand, L.M., Morley, P.C. 2004. “Drug – related problem and quality of life in
arthritis and low back pain sufferers”. Value in health. 6(1) : 51 – 58.

Anda mungkin juga menyukai