OLEH :
MALLA (1906003)
RIZKYAMALIA (1906025)
TANA TORAJA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Obat
Antiinflamasi” ini tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa tidak ada suatu hal yang sempurna. Sama
halnya dengan hasil penyusunan makalah ini, oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat penyusun harapkan guna peningkatan
kualitas dalam penyusunan tugas selanjutnya.
.
Tana Toraja, 22 November 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 4
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 4
BAB II.............................................................................................................. 5
2.1 DEFENISI INFLAMASI ....................................................................... 5
2.2 MEKANISME INFLAMASI ................................................................. 5
2.3 OBAT-OBAT INFLAMASI .................................................................. 6
2.3.1 Obat Antiinflamasi Kostikosteroid ................................................ 6
2.3.2 Obat Antiinflamasi Steroid .......................................................... 37
BAB III .......................................................................................................... 50
3.1 KESIMPULAN ..................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 51
iii
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan inflamasi?
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan non steroid?
c. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kortikosteriod?
d. Mengetahui apa apa saja obat antiinflamasi?
4
2 BAB II
ISI
Inflamasi adalah respon cedera jaringan dan infeksi ketika proses inflamasi
berlangsung terjadi reaksi vaskuler dimana cairan, elemen elemen dalam darah
,sel darah putih, dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan.
Penyakit ini ditandai dengan munculnya warna kemerahan, bengkak, nyeri dan
disertai panas. Antiinflamasi adalah usaha tubuh menginaktivasi atau merusak
organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan mengatur perbaikan
derajat.
5
2.3 OBAT-OBAT INFLAMASI
Obat antiinflamasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau
mengurangi peradangan. Berdasarkan mekanisme kerjanya obat antiinflamasi
terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah golongan obat
antiinflamasi steroid. Obat antiinflamasi yang kedua yaitu golongan obat
antiinflamasi nonsteroid.
6
Gangguan di gastrointestinal, seperti diverkulitis, ulkus peptik, ulukus kolitis,
anastomoses intestinal, abses atau infeksi lain
Keamanan ibu hamil :
Kategori A
Aman untuk janin seperti vitamin C asam folat, vit B6, parasetamol, zinc, dan
sebagainya.
Kategori B
Cukup aman untuk janin seperti amoksisilin, ampisilin, azitromisin, bisakodil,
cefadroksil, cefepim, cefixim, cefotaxim, ceftriaxon,
Kategori C
Dapat beresiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika manfaat yang
diperoleh oleh ibu atau janin melebihi resiko yang mungkin tim bul pada janin.
Contohnya albendazol, allopurinol, aspirin, amitriptilin, kalsitriol, kalsium laktat,
kloramfe nikol,
Kategori D
Ada bukti positif dari resiko, digunakan jika darurat. Pengunaan obat diperlukan untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih
aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan. Contohnya alprazolam, amikasin,
amiodaron, carbamazepin, klordiaz epoksid, diazepam, kanamisin, fenitoin, asam
valproat, dan sebagainya.
Kategori X
Kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin, conhnya (amlodipi atorvastatin),
atorvastatin, (kafein + ergotamin), (desogestrel + etinil es tradiol), ergometrin, estradol,
miso prostol, oksitosin, simvastatin, warfarin.
7
Nama merk dagang Produsen Harga
Otopraf Prafa Rp65.000
Dosis : Dewasa: 5-60 mg per hari dibagi menjadi 2-4 kali pemberian. Dosis
pemeliharaan adalah 2,5-15 mg per hari. Anak-anak (mulai usia usia 1 bulan): Dosis
awal adalah 1-2 mg/kgBB, satu kali per hari.
Kontra indikasi : penderita hipersensitif terhadap salah satu komponen sediaan; infeksi
herpes simpleks akut dan penyakit virus lainnya pada kornea dan konjungtiva,
tuberkulosis pada mata, penyakit jamur pada mata, trakoma, infeksi purulent akut pada
Efek samping :
8
Rentan terkena infeksi
Meningkatnya tekanan darah atau hipertensi
Meningkatnya kadar gula darah
Mempercepat timbulnya katarak
Tukak (ulkus) pada lambung atau duodenum
Masalah kulit
Pelemahan fungsi otot
Perubahan mood dan perilaku.
Perhatian :
Ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan untuk hamil,
disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat
kortikosteroid.
Jika telah digunakan untuk jangka panjang, obat jangan dihentikan secara tiba-
tiba.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Keamanan ibu hamil : Sebaiknya ibu hamil tidak mengkonsumsi obat resep dokter dan
obat tradisional (obat alternative) dalam waktu bersamaan tanpa berkonsultasi dengan
tenaga medis atau dokter yang merawat Anda. Jangan lupa selalu menginformasikan
pada dokter atau bidan yang merawat, bahwa ibu dalam kondisi hamil atau menyusui.
9
Nama merk dagang Produsen Harga
Dexamethasone
Fluocinolone
10
Pembahasan Obat-Obatan
Dosis : Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Untuk
mengatasi peradangan dan penyakit autoimun pada orang dewasa dosis
awal 0,5 – 9 mg/hari. Dosis maksimal 1,5 mmg/hari dan untuk anak –
anak dosis awal 0,02 – 0.3 mg/kgBB/hari, dibagi kedalam 3 – 4
konsumsi. Dosis tidak akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan
respon pasien.Untuk mengatasi sakit mata untuk orang dewasa 4 – 6
kali/hari. Dosis dexamethasone dalam bentuk injeksi atau suntik
ditentukan oleh dokter. Dexamethasone dapat diberikan melalui
suntikan ke dalam pembuluh darah. Khusus untuk radang sendi,
dexamethasone dapat disuntikan langsung ke sendi yang sedang
meradang.
Aturan konsumsi : Untuk deksametasone tablet dan sirup diminum sesudah makan,
Perhatian : Harus dengan resep dokter.Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
pada pasien yang dilaporkan hipersensitif terhadap obat ini atau
kortikosteroid lainnya.
11
Keamanan Ibu Hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada
studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.Dexamethasone dapat terserap ke dalam ASI, jadi tidak boleh
digunakan selama menyusui kecuali atas anjuran dokter.
Gambaran sediaan
(Gambar) (Gambar)
12
Exitrol
Dextaco
Dextamine
Pembahasan Obat-Obatan
Indikasi : Triamcinolone adalah obat untuk meredakan peradangan. Obat ini juga bisa
digunakan untuk mengurangi keluhan akibat alergi. Triamcinolone memiliki
berbagai bentuk sediaan yang bisa digunakan untuk meredakan peradangan
pada hidung, kulit, sendi, atau pun rongga mulut.
Dosis : Alergi, radang kulit bukan akibat infeksi (dermatitis), atau kondisi peradangan
lain
13
Dewasa: 4–48 mg per hari, tergantung tingkat keparahan penyakit. Dapat
disesuaikan kembali berdasarkan kondisi pasien.
Anak-anak: Dosis disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan respon
pasien.
Dewasa dan anak-anak: 2–4 kali sehari, dioleskan tipis-tipis pada area yang
akan diobati.
Luka di mulut
Dewasa dan Anak-anak: 1 titik kecil dioleskan di luka 2–3 kali sehari setelah
makan atau sebelum tidur.
14
Perhatian : Jangan menggunakan triamcinolone jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri
tahu dokter jika Anda pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat
golongan kortikosteroid. Beri tahu dokter Anda sedang menderita ITP (idiopathic
thrombocyitopenic purpura), psikosis, penyakit infeksi, termasuk TBC,
malaria, mikosis, atau herpes. Beri tahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda,
termasuk jika pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit
tiroid, gagal jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis, gangguan otot, glaukoma atau
katarak, gangguan pencernaan, atau depresi. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil,
menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Beri tahu dokter jika Anda sedang
menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Segera temui dokter jika
Anda mengalami reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan triamcinolone.
Penggunaan triamcinolone suntik dan tablet dapat menyebabkan beberapa efek samping
berikut ini:
Gangguan tidur
Perubahan suasana hati
Jerawat
Kulit kering
Penipisan kulit
Memar
Luka lama sembuh
Keringat berlebih
Pusing dan sakit kepala
Mual
Sakit perut
Lemah otot
Gangguan penglihatan
15
Tinja berdarah atau berwarna gelap
Muntah darah
Kadar kalium rendah (hipokalemia)
Tekanan darah tinggi
Berikut ini adalah efek samping yang dapat disebabkan oleh penggunaan triamcinolone
semprot hidung:
Keamanan Ibu Hamil : Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya,
misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
16
Triamcinolone belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Gambaran sediaan
(Gambar) (Gambar)
17
Lonacort,
Nasacort AQ,
Opicort,
Omenacort,
Tremacort,
Triamcort-A,
Triamcort,
Triamcinolone,
Triamcinolone Acetonide,
Triacilon,
Trilac,
Trinolon,
Rafacort,
Sinocort,
Ziloven
Judul:
Pendahuluan:
1. sistem anatomi-fisiologis
2. patologis
3. obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi penyakit yang terkait dengan sistem
tersebut.
18
radang sendi, menyebabkan peradangan
kram menstruasi, dan rasa sakit. Sebagai
dan cedera dampaknya, nyeri dan
ringan. peradangan menjadi
berkurang. Selain mengatasi
nyeri dan peradangan,
ibuprofen juga digunakan
sebagai obat penurun panas.
Pembahasan Obat-Obatan
Indikasi : Mengobati sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, rasa sakit pada saat haid,
rasa sakit/nyeri setelah operasi.
Dosis : Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Dosis
dewasa, untuk analgesik: 3 - 4 kali sehari 200-400 mg. Untuk rematik
tulang, sendi dan non sendi, trauma otoT dan tulang/sendi: 3 - 4 kali
sehari 400 mg. Pada permulaan pemakaian sebaiknya menggunakan
dosis minimum yang efektif, yaitu 400 mg 3 kali sehari.
Perhatian : Harus dengan resep dokter.Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
Penggunaan hati-hati pada penderita lupus eritematosus sistemik dan
gangguan fungsi hati dan ginjal. Hati-hati pada penderita asma, penderita
yang pernah menderita penyakit gagal jantung.
Efek Samping : Mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri kambung, ruam kulit, sakit
kepala, pusing.
19
Keamanan Ibu Hamil : Kategori C: Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.Pada trimester 3 dan menjelang
persalinan Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar
daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam
jiwa. Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Gambaran sediaan
(Gambar) (Gambar)
20
Proris.
Judul:
Pendahuluan:
1. sistem anatomi-fisiologis
2. patologis
3. obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi penyakit yang terkait dengan sistem
tersebut.
Pembahasan Obat-Obatan
21
Dosis : Dosis aspirin atau acetosal berbeda-beda, tergantung pada penyakit yang
dialami dan usia penderita. Berikut adalah pembagian dosisnya:
Untuk mengatasi serangan jantung
Dewasa: 160-325 mg beberapa menit setelah gejala.
Untuk mengatasi stroke
Dewasa: 160-325 mg selama 48 jam setelah terkena stroke, diikuti dengan
81-100 mg per hari.
Untuk mencegah serangan jantung dan stroke
Dewasa: 81-325 mg/hari.
Untuk pemasangan ring jantung (stent)
Dewasa: 162-325 mg sebelum prosedur pemasangan ring, diikuti dengan 81-
325 mg/hari setelah prosedur dilakukan.
Untuk mengatasi demam dan nyeri
Dewasa: 325-650 mg setiap 4 jam sekali atau 975 mg setiap 6 jam sekali,
atau 500-1000 mg setiap 4-6 jam. Maksimal 4 g/hari selama 10 hari.
Aturan konsumsi : 4-6 jam setelah makan.
Perhatian : HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan obat ini pada
pasien dengan: Gangguan ginjal atau hati moderate. Penderita dispepsia
atau lesi pada mukosa gastrointestinal atau tukak lambung aktif. Gangguan
asma atau alergi, anemia, dehidrasi, menoragia, hipertensi tidak terkontrol,
defisiensi G6PD, tirotoksikosis. Pasien yang menjalani prosedur
pembedahan. Wanita hamil dan/atau menyusui. Anak di bawah usia 12
tahun. Kategori Kehamilan: Kategori D: Terbukti berisiko terhadap janin
(pada trimester ketiga). Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika
obat diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau
penyakit serius, dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau
tidak efektif.
Efek Samping : Nyeri perut dan mulas dapat terjadi setelah mengonsumsi aspirin. Anda
bisa konsultasi dengan dokter mengenai efek samping yang Anda rasakan.
Efek samping lain yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi aspirin:
22
Obat ini juga dapat menyebabkan perdarahan serius di perut atau
saluran pencernaan. Jika Anda merasakan efek samping tersebut, segera
cari pertolongan medis.
Keamanan Ibu Hamil : Kategori C: Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.
Trimester ketiga: Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko
terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh
mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi
yang mengancam jiwa.Aspirin dapat terserap ke dalam ASI, jadi
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai risiko dan
manfaat mengonsumsi aspirin saat menyusui.
Gambaran sediaan
(Gambar) (Gambar)
23
Diclofenac
Pembahasan Obat-Obatan
Dosis :
Dewasa dan Anak diatas 12 tahun : 1 tablet, 2 sampai 3 kali per hari.
Aturan pemakaian :
Sesudah makan
24
Perhatian:
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap diclofenac
(termasuk semua bentuk garamnya), riwayat reaksi alergi (bronkospasme, shock,
rhinitis, urtikaria) setelah penggunaan aspirin atau NSAID lainnya (misalnya,
ibuprofen, celecoxib).
Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya jangan
menggunakan obat ini.
Obat ini juga dikontraindikasikan untuk pasien yang memiliki masalah ginjal, hati,
atau radang / tukak pada lambung atau usus.
NSAID termasuk Natrium diclofenac tidak boleh diberikan untuk penderita demam
berdarah, karena menginduksi kebocoran kapiler dan gagal jantung.
Jangan diberikan untuk penderita penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer,
penyakit cerebrovascular, dan gagal jantung kongestif.
Kontrakindikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenac atau yang menderita asma, urtikaria
atau pada pemberian aspirin atau NASIA lain. Penderita tukak lambung.
Efek Samping :
Radang lambung, tukak lambung, nyeri perut, mual, pusing, konstipasi, nyeri dada,
peningkatan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Keamanan Ibu Hamil :
Kategori C (FDA) untuk usia gestasi <30 minggu: studi reproduksi pada hewan
menunjukkan efek buruk pada fetus, namun belum ada cukup bukti ilmiah pada fetus
manusia.
Kategori D (FDA) untuk usia gestasi >30 minggu: terdapat bukti positif mengenai risiko
terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar
dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
25
Gambaran sediaan
26
Naproxen
Pembahasan Obat-Obatan
Dosis :
Dewasa: Dosis awal 500 mg, kemudian 250 mg setiap 6-8 jam per hari. Dosis
maksimal hari pertama 1250 mg dan 1000 mg hari-hari berikutnya. Lansia: Tidak
bisa dipastikan, harus sesuai petunjuk dokter. Anak-anak (Juvenile idiopathic
arthritis): >5 tahun 10 mg/kg berat badan, 2 kali sehari setiap 12 jam. Dosis
maksimal 1000 mg
Perhatian:
Riwayat perdarahan GI atau ulkus peptikum, retensi cairan atau gagal jantung.
Kontrakindikasi:
27
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis seperti:
Hipersensitivitas terhadap naproxen, aspirin atau NSAID lainnya.
Pengobatan nyeri perioperatif dalam pengaturan operasi CABG.
Riwayat asma, urtikaria, reaksi tipe alergi.
Gangguan ginjal berat
Efek Samping :
Pusing
Sakit perut
Pandangan kabur
Gambaran sediaan
28
Tanpak dari depan Tampak
Samping
29
No Kondisi Patologis Nama Zat Golongan Mekanisme Kerja
Aktif
1 Meredakan nyeri dan Celecoxib Antiinflamasi Bekerja dengan menghambat
bengkak pada kondisi, nonsteroid (OAINS) enzim cyclooxygenase-2 (COX-2)
seperti rheumatoid jenis COX-2 inhibitor. yang bertugas memproduksi
arthritis, osteoarthritis, a prostaglandin. Penurunan kadar
nkylosing spondylitis, prostaglandin akan berdampak
atau nyeri saat pada berkurangnya rasa nyeri dan
menstruasi. bengkak akibat peradangan.
Pembahasan Obat-Obatan
Celecoxib memiliki efek samping pada saluran pencernaan yang lebih kecil
dibandingkan NSAID non selektif. Hal ini membuat obat ini dipilih untuk
penggunaan obat pereda nyeri pada orang yang membutuhkan obat secara
teratur dan jangka panjang. Pada penggunaan jangka pendek dan untuk orang-
orang yang tidak terlalu rentan terhadap efek samping pada saluran
pencernaan, penggunaan celecoxib tidak memberikan kelebihan dibandingkan
obat-obat NSAID lain. Kecuali jika pasien memiliki reaksi alergi terhadap obat
NSAID tertentu.
30
Celecoxib digunakan dalam pengobatan polip turun-temurun di usus besar dan
dubur, tetapi tidak diketahui apakah itu menurunkan tingkat kanker, sehingga
bukan obat pilihan yang baik untuk tujuan ini.
Dosis :
Osteoarthritis dan ankylosing spondylitis: 200 mg diberikan sebanyak 1
kali/hari atau 100 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari.
Rheumatoid arthritis: 100-200 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari.
Nyeri akut: Dosis awal 400 mg/hari dapat ditambah 200 mg/hari, jika
diperlukan. Pada hari berikutnya 200 mg/hari diberikan sebanyak 2
kali/hari. Maksimal pemberian 7 hari
Perhatian:
Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki fungsi hati dan ginjal
yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
Karena NSAID dapat menyebabkan retensi cairan dan edema, perhatian harus
diberikan pada pasien dengan gagal jantung atau yang sudah pernah mengalami
retensi cairan.
Penggunaan pada pasien lanjut usia harus lebih hati-hati karena mereka lebih
sensitif terhadap efek obat ini, terutama perdarahan perut dan masalah ginjal.
Jumlahnya dalam air susu ibu (ASI) terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
membahayakan, namun lebih baik dihindari kecuali sangat dibutuhkan
31
Kontraindikasi:
Pasien yang akan atau telah menjalani operasi by-pass jantung sebaiknya
jangan menggunakan celebrex (celecoxib) atau NSAID lainnya.
Tidak boleh diberikan kepada pasien yang menderita asma, urtikaria, atau
reaksi alergi lain terhadap aspirin atau NSAID lainnya.
Efek Samping :
Pusing
Perut kembung
Sakit maag
Mual
Muntah
Diare atau sembelit
32
Gambaran sediaan
Rp132.588
33
Etoricobix
Pembahasan Obat-Obatan
Dosis :
Kondisi: Osteoarthritis
Dosis: 30–60 mg, sekali sehari.
34
Kondisi: Radang sendi akut akibat penyakit asam urat
Dosis: 120 mg, sekali sehari, dengan durasi pengobatan maksimal 8 hari.
Perhatian:
Kontraindikasi:
Efek Samping :
Mual
Muntah
Esofagitis
Nyeri perut
Sakit maag
Diare
35
Konstipasi
Pembengkakan pada tungkai, pergelangan, dan telapak kaki
Hipertensi
Pusing
Sariawan
Keamanan Ibu Hamil :
Kategori N: Belum dikategorikan.Bagi ibu hamil dan ibu menyusui, jangan menggunakan
etoricoxib tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Gambar
36
Nama merek dagang Produsen Harga
Etoricobix 120 mg Novell Rp. 95.000
37
Asam mefenamat Tablet 200mg dan
500mg
Sirup 50mg/5ml
Pembahasan Obat-Obatan
Indikasi :
Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit kepala, sakit gigi,
nyeri haid, nyeri akibat trauma, nyeri pada otot dan nyeri sesudah operasi.
Dosis;
Dosis dewasa dan anak usia lebih dari 14 tahun : Dosis awal 500 mg, kemudian dilanjutkan 250
mg tiap 6 jam, sesuai dengan kebutuhan.
Aturan pakai :
Diberikan sesudah makan atau bersama dengan makan
Kontraindikasi ;
Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat. Penderita yang dengan aspirin mengalami
bronkospasme, alergi rhinitis dan urtikaria. Penderita dengan tukak lambung dan usus. Penderita
dengan gangguan ginjal yang berat
Perhatian :
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pasien dengan gangguan atau faktor resiko
kardiovaskular, gangguan hati dan ginjal, ibu hamil dan menyusui. Kategori Kehamilan : C
Efek Samping :
Hilang nafsu makan
Sariawan
ual dan muntah
Sakit maag
Diare
Gangguan pencernaan
Ruam pada kulit
Sakit kepala
38
Kelelahan dan mengantuk
Tinnitus
Lihat lebih lanjut mengenai:
Dismenore
Nyeri Sendi
Pseudogout
( Gambar) (gambar)
39
Tampak depan Tamapak
samping
40
N Kondisi Patologis Nama Zat Golonga Mekanisme
o Aktif n Kerja
1. Indometha Obat
Mengatasi nyeri dan peradangan sedang cin Anti- Indometasin
sampai berat pada kasus reumatik dan inflamasi diabsorbsi
gangguan muskuloskeletal akut Nonstero melalui
id pemberian
(OAINS) secara oral,
indometasin
terikat pada
protein
plasma.
Metabolisme
nya terjaga
dihati dan
dieksresikan
dalam bentuk
asal maupun
metabolit
melalui urin
dan empedu.
Wktu paruh
plasma kira-
kira 2-4jam.
41
salep
10%
Pembahasan Obat-Obatan
Indikasi :
nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus reumatik dan gangguan
muskuloskeletal akut lainnya; gout akut; dismenorea, penutupan duktus arteriosus
Dosis ;
Tujuan: Meredakan nyeri pada akibat gangguan otot dan sendi
Sediaan: Obat minum (kapsul)
Dewasa: 25 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 150–200 mg
per hari
Sediaan: Obat suppositoria
Dewasa: 100 mg, 1 kali sehari, dimasukkan ke dalam anus pada malam hari. Jika
diperlukan, dosis dapat diulang kembali pada pagi hari
Tujuan: Mengobati nyeri haid (dismenore)
Sediaan: Obat minum
Dewasa: 75 mg per hari
Tujuan: Meredakan nyeri pada penyakit asam urat (gout)
Sediaan: Obat minum
Dewasa: 150–200 mg per hari dibagi ke dalam beberapa dosis
Tujuan: Mencegah pengecilan pupil (miosis) saat operasi mata
Sediaan: Obat tetes mata
Dewasa: 4 tetes, 1 hari sebelum operasi dan 3 jam sebelum operasi
Tujuan: Mencegah nyeri setelah operasi mata (photorefractive keractetomy)
Sediaan: Obat tetes mata
Dewasa: 1 tetes 4 kali sehari, selama beberapa hari
Aturan pakai :
42
Gunakan indometacin sesuai dengan saran dokter dan baca informasi pada kemasan.
Indomethacin dalam bentuk kapsul sebaiknya ditelan bulat-bulat pada saat atau setelah
makan untuk mencegah timbulnya efek samping, seperti gangguan pencernaan.
Kontraindikasi ;
1. Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini
2. Asma
3. Urtikaria
4. Pasien yang memiliki riwayat alergi dengan obat NSAID
Perhatian :
Depresi mental atau gangguan kejiwaan lainnya
Infeksi yang cukup terkontrol.
Gangguan hati dan ginjal
Kehamilan dan menyusui
Konsumsi obat ini tidak disarankan jika mempunyai kondisi medis, seperti:
Hipersensitivitas
Neonatus dengan penyakit jantung kongenital.
Efek Samping
Saluran cerna berupa abdomen, diare,pendarahan lambung dan pankreatitis. Sakit
kepala, depresi dan rasa bingung. Indometasin juga menyebabkan agranulositosis,
anemia aplastik dan trombositopenia.
Keamanan Ibu Hamil :
Kategori C untuk usia kehamilan ≤30 minggu:Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
risiko terhadap janin.
Kategori D untuk usia kehamilan ≥30 minggu:
Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang
diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.
43
Indomethacin dapat terserap ke dalam ASI. Jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dengan dokter.
Gambaran sediaan (
Gambar)
(Gambar)
Tampak Depan
Tampak Samping
Pembahasan obat-obatan
44
(Jenis sediaan) (Nama zat aktif) (kekuatan sediaan)
Gambaran sediaan
45
Nama zat aktif Bentuk sediaan Kekuatan sediaan
Prednisolon Tablet,krim,salep,tetes 5mg
mata,salep
mata,suppositoria
Pembahasan obat-obatan
Dosis : 5mg
Keamanan ibu hamil: Kategori C:Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek
buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai
46
pada manusia. Namun, mengingat efektifitasnya, penggunaannya
dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.
Gambaran sediaan
Pembahasan obat-obatan
Indikasi :
Dosis :
dosis orang dewasa 25 mg hingga 300 mg per hari oral atau IM,
terbagi
Aturan komsumsi :
47
3 – 4 kali sehari
Kontraindikasi :
a. Hipersensitivitas
Perhatian :
Efek samping :
Insomnia
Gugup
Nafsu makan meningkat
Gangguan pencernaan
Hirsutisme
Diabetes mellitus
Artralgia
Katarak
Glaukoma
48
Epistaksis
Alkalosis
Sindrom Cushing
Delirium
Edema
Euforia
Patah tulang
Halusinasi
Reaksi hipersensitivitas
Hipertensi
Hipokalemia
Pengecilan otot
Myalgia
Osteoporosis
Pankreatitis
Tukak lambung
Hipofisis-adrenal
Pseudotumor cerebri
Psikosis
Kejang
Atrofi kulit
Esofagitis ulseratif
Mekanisme kerja :
49
Gejala pembengkakan dan reaksi alergi
Gabar Sediaan
(Gambar) (Gambar)
Pembahasan obat-obatan
50
(Jenis sediaan) (Nama zat aktif) (kekuatan sediaan)
Indikasi :
Dosis :
Kontraindikasi :
Perhatian :
51
Hindari melakukan vaksinasi selama Anda menjalani pengobatan
dengan methylprednisolone. Beberapa jenis vaksin, seperti vaksin
MMR, vaksin polio, dan vaksin influenza, dapat berkurang
efektivitasnya selama Anda mengonsumsi obat ini.
Beri tahu dokter jika akan menjalani operasi dalam waktu dekat.
Dokter dapat menyesuaikan dosis methylprednisolone hingga
meminta Anda untuk menghentikan konsumsi
methylprednisolone untuk sementara.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Efek samping :
52
Mekanisme kerja :
Gambar Sediaan
(Gambar) (Gambar)
53
3 BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
AINS (Anti Inflamasi Non Steroid) adalah suatu golongan obat yang
memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), anti piretik (penurun panas), dan
anti inflamasi (anti radang).Obat ini mempunyai sifat mampu mengurangi
nyeri, demam dengan inflamasi, dan yang disertai dengan gangguan
inflamasi nyeri lainnya.AINS menghambat enzim cyclooxygenase (COX)
sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu. Ibuprofen,
aspirin, naproxen, diclofenac, celecoxib, eterocoxib, indomethacin, asam
mefenamat, piroxicam, meloxicam, ketoprofen, dan dexketoprofen.
Obat kortikosteroid adalah suatu kelompok hormone steroid yang
dihasilkan dibagian korteks kelenjar adrenal sebagai tanggapan atas
hormone adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh kelenjar
hipofisis,atau atas angiotensin II. Hidrokortison ,kortison ,kortikosteron
,fludkosteron ,metilprednisolon, prednisone, triamisolon, parametason,
betametason, dan deksametason.
50
DAFTAR PUSTAKA
Tjay, T.H,. dan Kirana, R,. 2008. Obat-obat Penting. PT Gramedia. Jakarta.
51