Disusun oleh :
BUDI LUHUR
CIMAHI
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Deteksi Dini Gangguan Jiwa bagi Kader Kesehatan Jiwa di
Wilayah Kerja Puskesmas Garuda“ dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari tugas ini
adalah untuk memenuhi tugas praktik Keperawatan Jiwa Komunitas.
Dengan segala kerendahan hati saya selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang.
Demikian, Semoga segala yang tertulis di dalam tugas ini bermanfaat, selebihnya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
PANDUAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
BAGI KADER KESEHATAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
NAM : KATIMAN
A
ALAMAT : JL. Maleber Utara Gg.
Srigunting 2
RT/RW : 004/007
KELURAHAN MALEBER
KECAMATAN ANDIR
PUSKESMAS GARUDA
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
2020
DETEKSI GANGGUAN JIWA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUJAJAR
Untuk mengisi nama dan alamat KK diambil dari format Deteksi Gangguan Jiwa
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
SEHAT :
Jika tidak ditemukan tanda-tanda di atas
PANDUAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
BAGI KADER KESEHATAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
NAM : SADIMAN
A
ALAMAT : JL. Maleber Utara Gg.
Srigunting 2
RT/RW : 004/007
KELURAHAN MALEBER
KECAMATAN ANDIR
PUSKESMAS GARUDA
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
2020
DETEKSI GANGGUAN JIWA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUJAJAR
Untuk mengisi nama dan alamat KK diambil dari format Deteksi Gangguan Jiwa
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
1 Sadiman L 60 SD Wirausaha
SEHAT :
Jika tidak ditemukan tanda-tanda di atas
PANDUAN DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
BAGI KADER KESEHATAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
PUSKESMAS GARUDA
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
2020
DETEKSI GANGGUAN JIWA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUJAJAR
3. Setelah seluruh keluarga dikunjungi dan dideteksi, silahkan isi daftar Rekapitulasi Kesehatan Jiwa
Keluarga yang ada di tiap-tiap RT.
Untuk mengisi nama dan alamat KK diambil dari format Deteksi Gangguan Jiwa
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA
SEHAT :
Jika tidak ditemukan tanda-tanda di atas
DAFTAR REKAPITULASI KESEHATAN JIWA KELUARGA
Sasaran : Keluarga
Tempat : Rumah
A. Latar Belakang
Pandemi COVID-19 merupakan bencana non alam yang dapat memberikan dampak pada
kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang. Sampal dengan tanggal 25 Maret 2020,
dilaporkan laporan total konfirmasi COVID-19 sejumlah 414.179 dengan 18440 kematian (CFR
4,4%) yang dilaporkan 192 negara / wilayah. Di antara kasus tensebut, sudah ada beberapa petugas
kesehatan yang dapat terinfeksi COVID-19. Pada tanggal 12 April 2020, Indonesia melaporkan
kasus yang dikonfirmasi oleh COVID-19 sebanyak 4241 kasus.
Menurut WHO (2020), korban pandemi menimbulkan stres pada berbagai lapisam
masyarakat. Meskipun sesauh ini belum terdapat ulasan sistematis terhadap dampak COVID-19
terhadap keschatan jiwa, namun sejumlah penelitian terkait pandemi (antara lain flu burung dan
SARS) menunjukkan dampak negatif terhadap kesehatan mental penderitanya. Penelitian pada
penyintas SARS menunjukkan bahwa dalam jangka menengah dan panjang 41-65% dari penyintas
mengalami gangguan gangguan psikologis (Maunder, Sebuah penelitian di Hong Kong
menunjukkan bahwa masalah psikologis pada penyintas SARS tidak berkurang dalam kurun waktu
satu tahun setelah kejadian. 64% dari penyintas yang mengalami gangguan psiklatrik (Lee, dkk,
2007). Adapun faktor risiko terbesar untuk mengalami berbagai gangguan psikologis yang terdapat
pada perempuan dan tenaga kesehatan. Sebuah penelitian yang juga dilakukan di Hong Kong
bahkan menunjukkan bahwa 30 bulan paskainfeksi SARS, 25.6% Dari penyintas mengalami
PostTraumaticDisorders (PTSD) dan 15,6% maka mengalami gangguan depresi. Secara rata-rata,
setidaknya 30% penyintas mengalami salah satu dari gejala tersebut (Mak dikk, 2009).
Berdasarkan penelitian tentang dampak tsunami pada tahun 2004, semua masalah kesehatan jiwa
meningkat hampir dua kali lipat setelah 12 bulan, yaitu gangguan Jiwa berat (gangguan jiwa berat)
dari 2-3% menjadi 3-4%, gangguan jiwa sedang ke berat (gangguan mental ringan hingga sedang)
dari 10%menjadi 15-20%, sedangkan distres psikososial sedang ke berat (kawasan psikososial
ringan hingga berat) mencapai 30-50%, dan distres psikososial sedang (gangguan sosial gaji
ringan) 20-40% (WHO, 2005).
Kondisi kesehatan masyarakat yang terkait penularan virus corona dibagi menjadi orang
tunpa gejala, orang dengan kejadian. pasien dengan pengawasan, dan orang yang menderita
COVID-19. Belum ada penelitian yang menguikur masalah kesebatan jiwa dan psikososial
masyarakat yang terkait dengan pandemi ini, namun berdasarkan hasil penelitian WHO (2005) saat
bencana tsunami, maka perlu segera dilakulcan promosi kesehatan jiwa dan psikososial,
pencegahan masalah kesehatan jiwa dan psikososial, serta dan Masalah kesehatan Jiwa dan
psilkososial mengingat adanya peningkatan masalah kesehatan masalah kesehatan jiwa dan
gangguan kejiwaan akibat COVID-19 di masyarakat, maka perlu disusun sebuah panduan yang
dapat memberikan pilihan kepada masyarakat dalam hal dukungan kesehatan jiwa dan psikososial.
Kondisi di daerah saya sendiri ada dua orang yeng terdampak COVID-19 tetapi sebelumnya,
memang sudah ada penyakit penyerta, yaitu Diabetes melitus dan Jantung. Pada akhirnya beliau
meninggal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan dukungan baru kesehatan jiwa dan psikososial yang terkait dengan pandemi
COVID-19 kepada masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Orang sehat mendapatkan promosi dan pencegahan masalah kesehatan jiwa dan psikososial
b. Orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 mendapatikan promosi dan pencegahan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial;
c. Orang dengan kematian (ODP) cOVID-19 mendapatkan promosi, pencegahan dan
pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial;
d. Pasien dengan pengawasan (PDP) COVID-19 mendapatkan promosi, pencegahan dan
pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial:
C. Pokok Bahasan
c. pencegahan penularan
E. Metode
a. Ceramah
a. Leaflet
G. Materi : Terlampir
H. Kegiatan Penyuluhan
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Laporan telah di koordinasi sesuai rencana
b) Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c) Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d) Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan
b) Waktu yang direncanakan tidak sesuai dengan pelaksanaannya
c) Sasaran penyuluhan mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
d) Sasaran penyuluhan kurang kooperatif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a) Peserta mampu menyebutkan apa saja peningkatan imunitas fisik dalam mencegah infeksi
dari Virus COVID-19
b) Peserta mampu menyebutkan peningkatan kesehatan kesehatan jiwa dan psikososial
c) Peserta mampu menjelaskan dan menyebutkan pencegahan COVID-19
Lampiran 1
DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
Daftar Referensi
Aan Somana (2020). Materi Perkuliahan, Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS),
STIKes Budi Luhur Cimahi
2017/2018
5. Tidak merokok dan
tidak minum
alkohol.
MARI DUKUNG
KESEHATAN JIWA DAN 2. Minum yang
PSIKOSOSIAL cukup, orang
dewasa minimal 2
Secara Global Dukungan liter per hari
Kesehatun Jiwa dan
Psikososial (DKJPS) atau
Mental Health and
Psychososcial Support Kondisi kesehatan jiwa dan
(MHPSS) yang digunakan kondist optimal dari
1. Emosi positif
psikososial yang dapat
dilakukan melalui :
5. Setelah pulang ke
rumah. Pada situasi
yang udah harus ke
luar rumah, maka saat
pulang ke rumah yang
2. Jarak fisik (Physical meninggalkan sepatu
Distancing): Jarak di luar rumah.
fisik adalah jarak antar
orang dimanapan
berada minimal 2
meter.
Dokumentasi