Anda di halaman 1dari 1

1.

Sustainable Entrepreneurs
Sustainable Entrepreneurs adalah suatu bentuk penciptaan nilai yang inovatif
berorientasi terhadap pasar dan keperibadian pengusaha yang didorong dengan
inovasi dan dan produk yang bermanfaat secara lingkungan dan social yang melebihi
fase awal dari perusahaan. Mereka percaya bahawa usaha baru dapat berpotensi lebih
lanjut dengan cara:
 Ketergantungan yang lebih rendah pada sumber daya yang dapat habis
 Pemanfaatan yang lebih tinggi dari sumber daya yang diperbarui
 Wawasan lebih lanjut tentang peluang dan preferensi pasar
 Produksi yang efisien karena teknologi yang unggul dan staf yang terampil
yang lebih baik dinamika bisnis internal
 Motivasi karyawan yang lebih tinggi dan daya tarik bagi karyawan baru
 Beban yang lebih rendah dari perubahan undang-undang lingkungan dan sosial
 Pengendalian cepat (risiko kecelakaan lingkungan yang lebih rendah,
publisitas buruk)
 Dasar untuk membangun citra dan reputasi positif
 Tanggung jawab sosial perusahaan
 Kemitraan bisnis dengan pengusaha keberlanjutan lainnya dan pemain global

1. Innovating entrepreneurship: entrepreneur jenis ini bereksperimen secara agresif, transformasi


terus menerus dilakukan untuk menemukan pembaharuan-pembaharuan dari kegiatan
usahanya agar dapat mengikuti tuntutan permintaan dari konsumen.
Contoh: rumah makan “Geprek Bensu” yang dimiliki oleh Ruben Onsu.
2. Imitative entrepreneurship: entrepreneur jenis ini meniru inovasi yang sudah berhasil dari
para innovating entrepreneur. Imitative entrepreneurship berupaya untuk menemukan hal-hal
yang baru dalam mengembangkan usahanya, dapat pula mengadopsi inovasi yang sudah
berhasil dari orang lain meskipun harus diperhatikan pula kemungkinan terjadinya titik jenuh
dari produk pembaharuan sebelumnya.
Contoh: rumah makan “I Am Geprek Bensu” yang dimiliki oleh Shanker Punjabi
3. Fabian entrepreneurship: entrepreneur jenis ini bersikap secara hati-hati dalam melakukan
peniruan-peniruan terhadap produk lain, tetapi apabila mereka tidak melakukan pembaharuan
mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan. Penentuan sikap
secara hati-hati ini dilakukan untuk menghindari ketertinggalannya dengan posisi industri
yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai