Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

ATRIBUT SOFT SKILL

“MENJADI MANUSIA TANGGUH, BERDAYA JUANG TINGGI, &


INSPIRATF”

DOSEN PEMBIMBING:

ARI KUSMIWIYATI., M.Keb

DISUSUN OLEH:

SALSABILA JUNDIYATURROHMAN

(P17310203082)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

D3 KEBIDANAN MALANG TINGKAT 1B


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini di waktu yang tepat. Makalah
ini saya buat untuk memenuhi tugas “Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan”
yang berisikan tentang “Atribut Soft Skill (Menjadi Manusia Tangguh, Berdaya
Juang Tinggi, & Inspiratif”.

Saya berharap makalah ini sudah tersusun dengan baik dan benar,
walaupun saya menyadari masih banyak kekurangan yang harus perbaiki di
makalah ini. Semoga saya terus menjadi mahasiswa yang ingin belakar dari
kesalahan. Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam proses pengerjaan makalah ini,

Saya juga mengharapkan dengan disusunnya makalah ini dapat membantu


sebagian mahasiswa dan mahasiswi yang membaca mendapat informasi terbaru
dan memudahkan dalam pembelajaran.

Malang, 16 Maret 2021

(Salsabila Jundiyaturrohman)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1. PEMBAHASAN.........................................................................................3

1.1 Menjadi Manusia Tangguh.............................................................................3

 Ciri - Ciri.......................................................................................................3

 Cara Menjadi Pribadi Tangguh.....................................................................5

1.2 Berdaya Juang Tinggi....................................................................................5

 Aspek-aspek Daya Juang..............................................................................6

 Faktor-faktor Daya Juang..............................................................................6

1.3 Inspiratif.........................................................................................................8

1.4 Contoh Kasus Dalam Kebidanan...................................................................9


BAB 1. PEMBAHASAN

1.1 Menjadi Manusia Tangguh


Menjadi pribadi tangguh artinya menjadi pribadi yang mampu mengelola pikiran dan
emosi saat menghadapi tuntutan atau situasi yang menekan dengan mengubah perilaku agar
dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan dan tekanan sosial. Tangguh sama artinya
dengan kuat, kokoh, tahan banting, bertekad untuk beridri tegak dan gigih pantang
menyerah. Ketangguhan adalah kemampuan seseorang untuk berbuat yang terbaik dari apa
yang dipercayakan kepadanya.Tangguh adalah membuat keputusan untuk mengubah sikap
mengasihani diri, suka mengeluh dan bergantung menjadi percaya diri, mandiri dan totalitas
dalam bertindak.

Pribadi pantang menyerah (tangguh) adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa
lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya menganggap sesuatu yang
terjadi itu dari segi positifnya. Ia yakin betul bahwa sekenario Allah itu tidak akan meleset
sedikit pun.
Pribadi tangguh ini, tidak lain merupakan pribadi yang memiliki kemampuan untuk
bersyukur apabila ia mendapat sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan, kesuksesan,
medapat rezeki, dan lain-lain. Sebaliknya, jika ia mendapati sesuatu yang tidak
diharapkannya, entah itu berupa kesedihan, kegagalan, mendapat bala bencana, dan lain-lain,
maka ia memiliki ketahanan untuk selalu bersabar. Dan pribadi seperti ini memposisikan
setiap kejadian yang menimpanya adalah atas ijin dan kehendak Allah. Ia pasrah dan selalu
berusaha untuk bangkit dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian tersebut.
Pribadi pantang menyerah ini bukan saja semata-mata secara fisik. Tapi lebih
penting justru adanya sifat positif dalam jiwanya yang begitu tangguh dan kuat. Seseorang
menjadi kuat, pada dasarnya karena mentalnya kuat. Seseorang menjadi lemah, karena
mentalnya lemah. Begitu juga, seseorang sukses, karena ia memiliki keinginan untuk sukses.
Dan seseorang gagal, karena ia berbuat gagal.

 Ciri - Ciri
Adapun ciri-ciri pribadi tangguh, adalah sebagai berikut :
a. Pantang Menyerah.
Kalau mempunyai kecenderungan mudah menyerah, maka langkah pertama yang paling
penting adalah mengakui kelemahan itu dengan menyadarinya supaya bisa memperbaikinya.
b. Memotivasi Diri.
Motivasikanlah diri untuk mengembangkan sikap pantang menyerah. Sikap ini diperlukan
untuk meraih keberhasilan dalam hidup. Orang yang mudah menyerah, frustasi dan mudah
putus asa adalah orang yang gagal.
c. Fokus Pada Tujuan.
Arahkan mata pada tujuan, bukan pada hambatan. Bilammemandang pada tujuan, maka
hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya, bila terfokus pada hambatan, akan mudah
kehabisan daya juang dalam meraih cita.
d. Berani Mengambil Resiko.
Beranilah mengambil resiko namun dengan perhitungan yg mantap, hadapi segala sesuatu
dengan positif thinking dan jadilah seorang petualang baru dengan penuh keberanian.
Keberanian yang benar bukan  seperti orang yang terjun bebas/langsung ke jurang, tapi ia kan
seperti orang yang menuruninya setahap demi setahap dengan persiapan yang matang. Kalau
tidak berani mengambil resiko, tentu saja akan berada pada tempat yg aman, namun tidak
akan berkembang.
e. Menghadapi Tantangan dengan Keberanian.
Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian. Anggaplah tantangan sebagai “Sparing
Partner” yang akan membuat semakin kuat, bukan sebagai raksasa yg menelan. Semakin
banyak tantangan, semakin berani menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yg kuat.
f. Belajar dari Kegagalan.
Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa kita tidak akan berhasil bila pada usaha
kita mengalami kegagalan. Belajarlah dari kegagalan itu agar didapat gambaran yg lebih baik
lagi.
g. Terus Berusaha.
Ambillah segala kesempatan yg ada, karena kesempatan itu tak datang untuk kedua kalinya,
tidak ada pendobrak kegagalan yg sekuat nilai “kegigihan dan pantang menyerah”.
h. Kreatif.
 Imbangi kegigihan kita dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan kita terhalang oleh batu
cadas, kita tidak perlu membenturkan kepala untuk membuktikan bahwa kita pantang
menyerah.
i. Tidak Terpengaruh Orang Lain.
Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah keberhasilan orang lain
memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang lain tanpa harus
mengalaminya sendiri. Dengan cara itu kita menghemat banyak sekali waktu dan energi yg
sangat berharga.

 Cara Menjadi Pribadi Tangguh


Cara menjadi pribadi yang berkarakter tangguh, yaitu :
a) Berpikir Positif.
Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan
tempat atau masa lalu. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di
dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.
b) Hargailah Orang Lain.
Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus.
Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak
terduga. Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi
tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap
balasan kecuali dari Allah semata.
c) Jangan Kekanak-kanakan.
Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua
yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari
sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.
d) Jangan Rendah Diri.
Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa
minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna
di muka bumi ini!
e) Selalu belajar.
Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat
menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya
ilmu.
f) Selalu tegap, sigap, dan siap.
Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan
mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target,
dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!
g) Bersyukur.
Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa “badai pasti berlalu” dan “roda itu berputar”.
Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata
atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

1.2 Berdaya Juang Tinggi


Diungkapkan Stoltz (2000) daya juang sebagai kecerdasan seseorang dalam menghadapi
rintangan atau kesulitan secara teratur. Daya juang membantu individu memperkuat
kemampuan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari seraya tetap
berpegang teguh pada prinsip dan impian tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi.

Daya juang (adversity quotient) adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi dan
bertahan terhadap kesulitan hidup sebagai suatu proses untuk mengembangkan diri, dan
mencapai suatu tujuan tertentu.

 Aspek-aspek Daya Juang


Menurut Stoltz (2000) aspek-aspek daya juang (adversity quotient) ada empat dimensi, yaitu:

1. Control (kendali). Kendali adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan


permasalahan yang dihadapi. Dapat mengkondisikan emosi, dapat mengambil seluruh
tantangan, dan lebih berani dan optimal.
2. Origin  dan  ownership (asal usul dan pengakuan) adalah mempertanyakan yang
menjadi penyebab dari suatu kesulitan dan sejauh mana seseorang mempu
menghadapi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh situasi sulit tertentu. Origin atau
asal-usul ada kaitanya dengan rasa bersalah. Individu yang asal usulnya rendah
cendrung menyalahkan diri sendiri. Individu yang memiliki tingkat origin yang lebih
tinggi akan berpikir bahwa ia merasa saat ini bukan waktu yang tepat, setiap orang
akan mengalami masa-masa yang sulit, atau tidak ada yang dapat menduga datangnya
kesulitan. Dimensi ownership mempertanyakan sejauh mana individu bersedia
mengakui akibat-akibat yang ditimbulkan dari situasi yang sulit. Mengakui akibat
yang ditimbulkan dari situasi yang sulit mencerminkan sikap tanggung jawab.
3. Reach (jangkauan). Aspek reach ini mempertanyakan sejauh mana kesulitan akan
menjangkau bagian lain dari individu. Sikap, perhatian, dapat membatasi kesulitan
dan segera menyelesaikannya.
4. Endurance (daya tahan) adalah kecepatan dan ketepatan seseorang dalam
memecahkan masalah. Sehingga aspek ini dapat dilihat beberapa lama kesulitan akan
berlangsung dan beberapa lama penyebab kesilitan itu akan berlangsung. Seseorang
yang mempunyai daya tahan yang tinggi akan memiliki harapan dan sikap optimis
dalam mengatasi kesulitan atau tantangan yang sedang dihadapi.

 Faktor-faktor Daya Juang


Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya daya juang menurut Stolz (2000) adalah
sebagai berikut:

1. Daya saing

Menunjukan bahwa daya juang rendah karena tidak adanya daya saing ketika menghadapi
kesulitan, sehingga kehilangan kemampuan untuk menciptakan, peluang dalam kesulitan
yang dihadapi.

2. Produktivitas

Penelitian yang dilakukan di sejumlah perusahaan menunjukan bahwa terdapat korelasi


positif antara kinerja karyawan dengan respon yang diberikan terhadap kesulitan. Artinya
respon konstruktif yang diberikan seseorang terhadap kesulitan akan membantu
meningkatkan kinerja lebih baik, dan sebaliknya respon yang desktruktif mempunyai kinerja
yang rendah.

3. Motivasi

Menunjukan bahwa seseorang yang mempunyai motovasi yang kuat mampu menciptakan
peluang dalam kesulitan, artinya seseorang dengan motivasi yang kuat akan berupaya
menyelesaikan kesulitan dengan menggunakan segenap kemampuan.

4. Mengambil resiko

Menunjukan bahwa seseorang yang mempunyai daya juang yang berani mengambil resiko
dari tindakan yang dilakukan. Hal itu karena seseorang dengan daya juang tinggi merespon
kesulitan secara lebih konstruktif.

5. Perbaikan

Seseorang dengan daya juang yang tinggi senantiasa berupaya mengatasi kesulitan dengan
langkah konkrit, yaitu dengan melakukan perbaikan dalam berbagai aspek agar kesulitan
tersebut tidak menjangkau bidang-bidang yang lain.

6. Ketekunan
Kemampuan seseorang untuk bertahan ditengah tekanan dan kesulitan. Seseorang yang
merespon kesulitan dengan baik akan bertahan.

7. Belajar

Membuktikan bahwa anak-anak yang merespon secara optimis akan banyak belajar dan lebih
berprestasi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki pola pesimistis.

1.3 Inspiratif
Inspiratif adalah segala sesuatu yang bisa memberikan inspirasi dan dorongan atau
pengaruh berupa semangat dan kekuatan untuk melakukan atau membuat sesuatu. Jika
mengacu pada kamus besar bahasa Indonesia kitatidak akan menemukan pengertian
inspiratif, kita hanya akan menemukan kata inspirasi yang berarti ilham. Namun jika dilihat
dari pemakaiannya dapat kita simpulkan bahwa istilah inspiratif digunakan untuk menyatakan
segala sesuatu yang sifatnya dapat mengilhami, menggerakkan, membangkitkan atau
mengorbarkan semangat untuk melakukan sesuatu yang positif.

Inspirasi adalah ilmu, ide atau gagasan yang datang dari pemikiran seorang manusia
yang pada akhirnya melekat di dalam jiwa dan hati manusia. Seringkali inspirasi datang dari
luar, terutama dari dorongan-dorongan eksternal yang membuat kita merasa lebih terinspirasi
dan termotivasi. Selain itu, inspirasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang menekan
dan merangsang otak manusia untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Inspirasi seperti ini
biasanya didapat ketika kita melihat perilaku orang lain jauh lebih kreatif daripada yang kita
lakukan, sehingga kita merasa lebih terinspirasi dan juga ingin melakukan hal yang sama atau
lebih dari orang tersebut. Ada 4 cara agar kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain, terutama
menginspirasi mereka untuk memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

1) Menginspirasi Orang Lain dari Belakang. 

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah menjadi seorang yang inspirasional, namun
tidak menjadi pusat perhatian orang banyak. Cara yang dilakukan oleh orang-orang ini adalah
mendorong dan meyakinkan orang banyak bahwa orang-orang yang mereka semangati bisa
menciptakan hasil yang lebih luar biasa dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. 
Menginspirasi orang banyak dari belakang bisa dengan menyampaikan kata-kata inspirasi
yang positif secara pribadi. Tindakan ini cukup simpel namun sangat berarti, karena tidak
banyak orang yang mau memberikan inspirasi kepada orang lain, namun tidak ingin dirinya
dikenal oleh banyak orang. Kebanyakan dari kita berusaha menjadi inspirasi untuk individu
lain tapi disisi lain ingin menjadi orang terkenal.

2) Menginspirasi Orang Lain dengan Menjadi Pekerja Keras. 

Cara kedua yang bisa kita lakukan adalah menjadi inspirasi bagi orang lain dengan
menjadi pekerja keras. Ini adalah metode yang sering dilakukan oleh para individu yang
kurang memberikan kata-kata inspirasi, namun mereka akan menginspirasi banyak orang
dengan aksi, tindakan atau kinerja yang mereka lakukan. Sehingga, orang lain akan
menganggap mereka sebagai panutan yang patut untuk dicontoh. Orang-orang seperti ini
akan bekerja dengan keras, selalu memenuhi tenggat waktu dengan on time, bekerja dengan
teliti, dan meraih pencapaian kerja yang mengagumkan. 

3) Menginspirasi Orang Lain dengan Berbagai Pencapaian yang Luar Biasa. 

Mereka adalah orang-orang dengan keahlian dan keterampilan yang sangat luar biasa,
sehingga jumlah pencapaian dan prestasi mereka sudah tidak diragukan lagi. Nah, prestasi
atau pencapaian inilah yang menjadi inspirasi bagi orang lain untuk bekerja lebih dan
menghasilkan hal-hal bermanfaat yang lebih banyak. 

4) Menginspirasi Orang Lain dengan Menjadi Pemimpin Inspirasional. 

Cara keempat yang bisa kita lakukan adalah dengan menjadi pemimpin inspirasional atas
segala pencapaian, kemampuan, kebaikan dalam memotivasi orang lain dan atas kerja keras
yang selama ini kita berikan. Dengan kata lain, menjadi pemimpin inspirasional dimulai
dengan melakukan tiga poin pertama yang sudah kita bahas sebelumnya. Seorang pemimpin
yang inspirasional tidak hanya mendukung dan menginspirasi orang lain dari belakang,
karena mereka juga orang-orang yang bekerja keras dengan penuh kegigihan. Selain itu,
segala prestasi dan pencapaian yang mereka miliki akan menjadi inspirasi bagi orang lain
untuk bekerja lebih baik dan lebih maksimal. Ketiga unsur tersebut jika digabungkan akan
membentuk seseorang menjadi pemimpin inspirasional. Tindakan untuk menginspirasi orang
lain memang tidak mudah, karena kita perlu memotivasi dan menginspirasi diri sendiri
terlebih dahulu sebelum mulai menginspirasi orang banyak.

1.4 Contoh Kasus Dalam Kebidanan


• Perjuangan Bidan saat Posyandu Keliling di Baduy Luar (Banten)
Terlihat di sebuah foto peristiwa yang diambil oleh seorang reporter Perjuangan Bidan
saat Posyandu keliling di Baduy Luar. Setiap bulannya ia berkeliling Baduy Luar sepanjang
sekitar 14 km pulang pergi dengan berjalan kaki melewati jalan setapak kawasan perbukitan
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi puluhan ibu hamil dan balita warga Baduy
Luar.

sumber: https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/1268137/20210128044500-perjuangan-
bidan-saat-posyandu-keliling-di-baduy-luar-001-debby-restu-utomo.html

• Seorang Bidan Kandungan Menerjang Ombak Demi Mengantarkan Pasien ke


Rumah Sakit

Video viral perjuangan bidan mengantar pasien ibu hamil dengan menyebrangi pulau.
Padahal, saat itu ombak yang mengadang di daerah Pangkeb, Sulawesi Selatan, begitu tinggi.
Dari video merekam, kondisi mereka bersama pasien yang terombang ambing oleh ombak di
tengah lautan sembari mengawasi kondisi pasien dan memegang infus. Video ini diunggah
oleh akun tiktok @ar120890

https://hits.suara.com/read/2021/03/07/073200/viral-kisah-perjuangan-bidan-terjang-ombak-
demi-selamatkan-ibu-dan-bayi?page=all

Anda mungkin juga menyukai