Kesalahan analisis kimia Kesalahan adalah selisish nilai pengamatan dan nilai sebenarnya (true value) pada setiap analisis kimia yang dihubungkan dengan suatu persamaan E = (0 - T) dimana E = kesalah mutlak; 0 = nilai pengamatan; T = nilai sebenarnya. Kesalahan pengukuran = kebalikan ukuran akurasi (ketepatan) suatu pengukuran, yaitu makin kecil kesalahan, makin besar akurasi analisis. Kesalahan pada umumnya dinyatakan secara : 𝐸 Perseratus 𝑋 100 = % 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑇 𝐸 Perseribu 𝑇 𝑋 1000 = 𝑝𝑝𝑡 Dari pngetahuan kesalahan, kita dapat dengan mudah membedakan antara presisi dan akurasi. Presisi adalah suatu besaran yang menyatakan seberapa jauh kesesuaian nilai-nilai dari masing-masing pengukuran. Besarnya perbedaan antara masing-masing nilai dan rata-rata hitung dari semua nilai pengukuran adalah ukuran presisi pengukuran. Klasifikasi kesalahan
Kesalahan dapat digolongkan dua macam yaitu kesalahan determinat dan
kesalahan indeterminat. Kesalahan determinat = kesalahan2 yg mempunyai nilai definit. Kesalahan indeterminat = kesalahan yng tidak dapat diramalkan nilainya dan tidak ada hokum yang mengaturnya serta nilainya berfluktuasi. Kesalahan determinat: 1. Kesalahan metodik terkandung secara inhereon (satu kesatuan) pada metode yang digunakan dan merupaka kesalahan paling serius pada analisis. Kesalaha ini sumbernya adalah sifat kimia dari system. Berbagai tipe ion-ion asing dapat menyebabkan kesalahan tersebut seperti pengendapan aluminium sebagai aluminium hdroksida dengan adanya zirconium, titanium da besi 2. Kesalahan operatif adalah kesalahn prosedur. Ini biasanya merupakan kesalahan personal yang disebabkan misalnya oleh buta warna ataupun kesalahn mengoperasikan instrument. 3. Kesalahan instrumental bersumber dari instrumennya sendiri. Timbul karena efek lingkungan pada instrument, misalkan kesalah nol dalam pembacaan instrument, penyimpangan nol dalam pembacaan instrument. Kesalahan demikian biasanya dapat diminimalkan dengan kalibrasi atau penggunaan blanko seperti pada analisis spektrofotometer. 4. Aditif dan proporsional adalah jenis lain dari kesalaha determinat, dimana pada kesalahan aditif nilai mutlaknya tidak tergantung pada jumlah konstituen yang ada dalam suatu penentuan, sedangkan nilai mutlak suatu kesalahan proporsional tergantung pada banyaknya pengotor dalam sampel. Kesalahan indeterminat sebenarnya dapat ditimbulkan oleh variasi kesalahan determinat ataupun sumber-sumber lainnya yang sifatnya acak. Kesalahan ini misalnya dapat terjadi bila seorang analis tidak mampu mengendalikan kondisi-kondisi untuk meminimalkan suatu kesalahan determinat atau mencegah variasi kesalahannya. Sebagai contoh pada analisis aluminium, aluminium oksida menunjukkan berat lebih besar karena adanya uap air, hal ini dapat dengan mudah dihindarkan tetapi seorang analis sulit mengendalikan tipe kesalahan yang sifatnya acak. Penetuan akurasi suatu metode Penentuan akurasi suatu metode analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis sampel sintetik, yaitu sampel yang diketahui komposisinyaataupun menggunakan sampel yang sudah ditentukan dengan motode lain sebagai perbandingan. Metode pertama dikenal sebagai metode absolut sedangakn metode kedua dikenal sebagai metode komparatif. Pada metode absolut perbedaan antara nilai–nilai pengamatan rata-rata yang mempunyai nilai berdekatan dengan nilai actual dari sampel merupakan ukuran akurasi. Metode ini berlaku bila tidak terdapat ion-ion pengganggu. Pada metode komparatif sampel ditentukan dengan dua metode yang indepeden kemudian akurasinya diuji. Misalnya analisis suatu unsur dengan metode volumetric, gravimetri dan kalorimetri. Pada umumnya kesalahan dalam batas 1-10 ppt (par per thausand) masih diperbolehkan, namun bila tidak dilakukan pemisahan batas akurasinya dapat diperbesar. Pada praktiknya, akurasi analisis diuji dengan berbagai cara yang dikelompokkan sebagai penentuan replica, penjumlahan kesetimbangan muatan dan dengan metode independen. Pada penentuan secara replika, dua atau lebih penentuan secara paralel dilakukan untuk memperoleh kenaikan kepercayaan, karena penentuan secara tunggal adalah berbahaya. Ketidaksesuaian hasil pada cara replika menunjukkan adanya kesalahan. Pada metode penjumlahan kesetimbangan muatan, semua hasil pengamatan individual dijumlahkan untuk melihat apakah jumlahnya mendekati 100, karena penjumlahan yang baik merupakan suatu kriteria dari akurasinya. Metode ini bermanfaat untuk system larutan elektrolit ataupun zat padat yang terdiri atas ion dan komponen bermuatan. Pada metode independent, seorang analisis menguji akurasi hasilnya dengan menggunakan metode analisis lain yang sudah dikenal baik. Memperbaiki akurasi analisis Ada berbagai cara untuk memperoleh keakuratan analisis. Seorang dapat menggunakan blangko yang sedikit selama analisis. Penggunaan blangko yang banyak menurunkan presisi. Cara lain misalkan memberikan koreksi seperti penimbangan kertas saring ataupunberat dari zat yang ikut terendapkan bukan karena reaksi ataupun hasil pembakaran yang tidak sempurna. Biasanya perbedaan antara hasil analisis sampel dengan dan tanpa penjumlahan konstituen yang sengaja akan memberikan recovery dari sejumlah komponen yang dijumlahkan. Metode standar aditif dapat meniadakan kesalahan negative, tetapi tidak bermanfaatuntuk kesalahan positif karena danya interferensi zat-zat asig lainnya. Metode ini banyak digunakan dalam analisis instrument . Suatu analisis sampel sintetik atau standar memberikan suatu pengujian akurasi suatu prosedur dan dapat digunakan untuk memperbaiki akurasi nilai yang diperoleh . Tentu saja komposisi standar disesuaikan dengan komposisi kimia sampel. Pada penentuan CaC2O4 dengan KMnO4 dianjurkan untuk menstandarisasi KMnO4 dengan larutan Na2CO4 agar kesalahan dapat dikompensasi. Seorang ahli kimia analitik harus selalu berusaha untuk memperbaiki metode pemisahan dan pengukuran untuk memperbaiki akurasi. Kemajuan hanya dapat diperoleh dengan meninggalkan motede-metode usang dan mencari dan mencari penggantinya. Seorang ahli kimia analitik adalah sorang innovator sekaligus seorang yang ahli memperbaiki. Analisis statistik Evaluasi dan interpretasi suatu data analitik sangatlah penting. Metode statistic sangat bermanfaat dalam kimia analitik, misalkan saja mengukur performans prosedur analitik, demikian juga mengukur kepercayaan suatu prosedur analitik. Tingkat kepercayaan secara inheren bergantung pada performans, jumlah informasi terkandung dalam tingkat performans tertentu dan jumlah pengamatan yang digunakan untuk memperoleh rata-rata. Variasi diantara hasil rata-rata tidak berarti bahwa jumlah elemen dalam sampel berubah. Besarnya variasi hasil rata-rata mungkin disebabkan sampel terkontaminasi. Statistik digunakan untuk memaparkan perubahan komposisi atau performans akibat perubahan sekelompok pembacaan pengukuran. Berbagai kriteria yang biasa digunakan untuk mengevaluasi data analitik adalah: 1). Perbedaan absolut dan relative; 2). Nilai rata-rata dan deviasi; 3). Deviasi rata- rata suatu pengukuran tunggal; 4). Deviasi rata-rata dri mean; 5). Deviasi standar dari mean; 7). Nilai median; 8). Deviasi standar relative; 8). Median dan range (jangkauan); 10). Batas kepercayaan Contoh soal:
Normalitas dari larutan ditentukan oleh 4 titrasi terpisah dan hasilnya
adalah 0.2041; 0.2049; 0.2039; dan 0.2043. shitung rata-rata, median rentang, deviasi rata-rata, rata-rata relative deviasi, deviasi standar , dan koefisien variasi. Jawab: 0.2039+0.2041+0.2043+0.2049 1. Nilai rata-rata ẋ = 4 = 0.2043 0.2041+0.2043 2. Median = 2 = 0.2042 Rentang R = 0.2049- 0.2039 = 0.0010 0.0002+0.0006+0.0004+0.0000 Deviasi rata-rata d = 4 d = 0.0003 d 0.003 Deviasi rata-rata relative x x 1000 = 0.2043 x 1000 = 1.5 pt (0.0002)2+(0.0006)2+(0.0004)2+(0.0002)2 Deviasi standar s = 4−1 = 0.0004 0.004 Koefisien variasi v = 0.2043 x 100 = 0,2% Penolakan hasil Contoh diatas memperlihatkan pentingnya peranan statistic dalam menginterprestasi data analitik. Ada dua aspek yakni kriteria untuk penolakan pengukuran dan bagaimana umumnya cara menyajikan hasil adalah hal yang sangat penting. Hasil yang tampaknya menyimpang tidak harus di tolak. Misalkan untuk enam pengukuran replica, selisih antara nilai-nilai ekstrem dan tatangganya yang paling dekat harus melampaui separuh dari seluruh jangkauan keenam pengukuran sebelum suatu hasil ditolak. Bila ini sudah dilakukan abaikan nilai yang meragukan dan tentukan dengan cara biasa mean dan deviasi rata-rata nilai-nilai yang diterima. Perbedaan 𝛿 ≥ 4𝑑 boleh digunakan untuk penolakan, yaitu jika deviasi nilai yang dicurigai terhadap mean paling tidak empat kali deviasi rata-rata nilai-nilai yang diterima. Beberapa peneliti menggunakan 𝛿 ≥ 2,5𝑑. Kesalahan nilai yang ditolak dikenal sebagai kesalahan besar. Penyajian data
Pembulatan angka suatu data untuk menghilangkan ketidakpastian pada
angka terakhir tidaklah selalu dianjurkan, karena setiap pengukuran dapat digunakan untuk menghasilkan informasi dan estimasi . Kadangkala pembulatan akan saling mengensel perbedaan original antara masing- masingdata dan berakibat menghapus informasi variasi yang seharusnya diperoleh. Seringkali dalam terbitan kepustakaan, angka decimal dibelakang koma dipangkas, namun ini merintangi analisis untuk membandingkan secara pasti presisi metode baru, misalkan 10.37 dan 10.52 mempunyai selisih 15 tahun satuan, bila dibulatkan ia menjadi 10,4 dan 10,5 dengan selisih satu satuan, ini bukan penyajian data yang baik. Perambatan Galat
Contoh 1. ketika penambahan berat molekul KSCN dari berat
atom, seorang mahasiswa secara tidak sengaja mencatat berat atom K adalah 39.10 buka 39.01 dan nilai S adalah 32.60 bukannya 32.06. berat yang lainnya dicatat dan benar. Hitung galat mutlak yang dibuat dalam berat molecular KSCN! Jawab: galat pasti adalah K= -0.09 dan S= +0.54. untuk itu galat dalam berat molekul adalah: -0.09 + 0.54 = +0.45. Perhatikan bahwa berat molekul yang tepat adalah 97.18, sedangkan mahasiswa mungkin hanya mendapatkan 97.63 atau galat sebesar +0.45. Seorang mahasiswa menganalisis sampel Cl dengan mngendapkan dan menimbang AgCl . Sebuah sampel seberat 0.8625 g memberikan pengendapan AgCl seberat 0.7864 g. karena kesalahan, mahasiswa tersebut menggunakan berat atom (BA) Cl sebesar 35.345 padahal nilai yang benar adalah 35.453. hitung galat Cl dalam persentase yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Jawab: persentase Cl yang tepat diberikan melalui persamaan: 35.453 0.7864 𝑥143.321 % Cl= 0.8625 x 100 = 22.55 Galat pasti yang dibuat mahasiswa adalah 35.345 – 35.453= -0.108 0.108 Galat relatifnya : dalam BA Cl = - 35.453 = -0.00305 0.108 dalam BM AgCl = - 143.321 = -0.00075 𝜌 Galat relative dalam hasil akhir 𝑅 = -0.00305 – (-0.00075) = 0.0023 atau -2.3 ppt Seorang kimiawan menentukan persentase tembaga dalam bijih besi dengan menggunakan data; titran milliliter = 30.34 ± 0.03 mL; titran dalam mol = 0.1012 ± 0.000 2 mmol/mL; sampel dalam milligram = 1073.2 ± 0.2; berat atom dari tembaga = 63.546 ± 0.003 mg/mmol. Perhitungannya adalah: 30.34 x 0.1012 x 63.546 x 100 = 18.18% 1073,2 Hitung ketidakpastian dalam persentase tembaga yang disebabkan penyebaran dari ketidakpastian yang ada dalam data. Ketidakpastian relative dalam ppt adalah: 0.03 34.34 x 1000 = 1.0 ppt 0.0002 0.1012 x 1000 = 2.0 ppt 0.003 x 1000 = 0.05 ppt 63.546 0.2 1073.2 x 1000 = 0.2 ppt ρ Maka 18.18 x 1000 = (1.0)2 + (2.0)2 + (0.05)2 + (0.2)2
ρ=0.04 Sehingga hasilnya dapat ditulis 18.18 ±0.04% tembaga.