Anda di halaman 1dari 12

Jenis-Jenis Kesalahan dalam

Kimia Kuantitatif
1. Kesalahan acak, selalu terjadi dalam analisa
akibat adanya sedikit variasi yang tidak dapat
ditentukan dalam setiap langkah prosedur analisis,
umumnya kecil sehingga nilai rata-rata tidak
terlalu jauh dari nilai sebenarnya.
2. Kesalahan sistematik bersifat konstan,
menimbulkan penyimpangan tertentu yang
mempengaruhi kesalahan-kesalahan sistematik
ialah : kesalahan oprasional, alat, pereaksi dan
metode
Cara Memperkecil Kesalahan
Untuk memperkecil kesalahan terhadap data
hasil percobaan, kita dapat melakukan :
1. Kalibrasi
2. Penetapan blanko
3. Penetapan kontrol pembanding
4. Penetapan ulangan
5. Penetapan dengan berbagai metode
Ketelitian dan Ketepatan
1. Ketelitian (presisi) menyatakan seberapa
kecil perbedaan nilai-nilai data yang
diperoleh pada serangkaian pengulangan
satu sama lain .
2. Ketepatan (akurasi) menyatakan seberapa
dekat nilai-nilai yang diperoleh dengan nilai
yang sebenarnya
Ukuran Ketelitian
Sebagai indikator apakah data yang diperoleh memiliki
ketelitian yang tinggi atau tidak, kita dapat melihat :
1. Jangkauan (range) , yaitu selisih hasil penetapan
terbesar dengan terkecil
2. Penyimpangan rata-rata (mean deviation), yakni
rata-rata penyimpangan hasil penetapan.

3. Simpangan baku (standar deviation)


Ukuran Ketepatan
Kita dapat melihat berapa nilai yang diperoleh
dari pengolahan data brikut :
1. Kesalahan mutlak (d) yaitu selisih antara nilai
perkiraan dengan nilai yang sebenarnya.
2. Kesalahan nisbi (e) yaitu selisih antara nilai
perkiraan dengan nilai yang sebenarnya dibagi
nilai sebenarnya.
Besaran yang Diukur
1. Pada analisis gravimetri : Berat.
2. Pada analisis volumetri : Konsentrasi.
3. Pada analisis instrumen : berbagai sifat fisik
dari sistem yang dianalisis.
Analisis Gravimetri
Merupakan metode analisis kualitatif
tradisional yang didasarkan pada penimbangan
bobot .
Tahapan awal analisis gravimetri adalah
pemisahan komponen yang ingin dianalisa yang
terdapat dalam suatu sampel kemudian
dilakukan pengendapan.
Pengukuran dalam metode gravimetri
adalah dengan penimbangan.
Persyaratan pada analisa gravimetri :
1. Zat yang ditentukan harus dapat diendapkan
secara terhitung (99%).
2. Endapan yang terbentuk harus cukup murni
dan dapat diperoleh dalam bentuk yang
cocok untuk pengolahan selanjutnya.
Prinsip Dasar Analisis Gravimetri
1. Metode pengendapan, pada metode ini sampel yang akan
dianalisa dilarutkan kemudian dilarutkan dengan pereaksi
pengandap hingga mengendap sempurna. Kemudian
ditimbang bobot endapan, dan dibandingkan antara bobot
endapan dengan contoh.
2. Metode penguapan, pada metode ini sampel yang akan
dianalisa diuapkan dengan pereaksi tertentu atau
dipanaskan hingga terbentuk gas. Total jumlah gas dapat
ditentukan dengan menyerap gas yang terbentuk dengan
bahan khusus. Setelah diserap kemudian ditimbang, bobot
gas adalah selisih bobot saat sesudah dan sebelum terserap
(bereaksi).
3. Metode elektrogravimetri, pada metode ini endapan
dibentuk dengan teknik elektrokimia (dalam hal ini
elektrolisis). Sebuah ion logam yang larut berkurang secara
elektrolisa dan membentuk endapan pada katoda yang inert
(katoda dan anoda yang digunakan harus inert), sebelum
proses elektrolisa katoda ditimbang tanpa endapan dan
setelah proses elektrolisa ditimbang bersama endapan logam
yang menempel. Massa yang diperoleh digunakan untuk
menghitung jumlah konsentrasi ion logam dalam sampel.
Langkah-langkah Analisis Gravimetri
1. Menyiapkan contoh
2. Menimbang contoh
3. Melarutkan contoh
4. Mengatur kondisi larutan
5. Pengendapan
6. Menguji kesempurnaan endapan
7. Menyaring endapan
8. Mengabukan dan memijarkan endapan
9. Mendinginkan dan menimbang
Perhitungan
berat A
Kadar A = x 100%
berat contoh

berat sisa pijar x faktor kimia


Kadar A = x 100%
berat contoh

Faktor kimia/faktor gravimetri adalah


perbandingan setara antara zat yang tidak
diketahui (zat yang ditetapkan kadarnya) dan zat
yang ditimbang (endapan/sisa pijar).

Anda mungkin juga menyukai