Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh Nilai pH Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Penyusun :
Kelompok 2
1. Alvina Gitacahyani (02)
2. Nazwa Murtasya Sunandi (16)
3. Nova Azizah Ramdhiany (17)
4. Rizky Fahmi Nugraha (20)
5. Seno Aji Prasetya (21)
XI MIPA 2
SMA NEGERI 1 KOTA CIREBON
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.81, Sukapura, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa
Barat 45122

KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan,
sehingga Laporan Penelitian yang berjudul Pengaruh pH Air Pertumbuhan Kacang Hijau ini bisa
terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini kami susun sebagai bagian dari tugas mata pelajaran
biologi.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Terutama Ibu Dra. Hj. Andri Windarti
selaku guru mata pelajaran biologi yang telah membimbing penyusun saat melakukan penelitian dan
dalam penyusunan laporan ini. Tak lupa, penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada rekan
rekan lainnya yang tidak bisa penyusun tuliskan satu per satu.

Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan penelitian ini belumlah dikatakan sempurna. Untuk
itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuha merupakan perubahan
ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan
bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang
hijau memiliki banyak keunggulan dibanding tanaman polong polongan yang lain,
diantaranya :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan
2. Hama dan penyakit relatif sedikit
3. Panen relatif lebih cepat
4. Cara tanamnya relatif mudah
5. Kegagalan panen relatif kecil
Dengan keunggulan yang dimiliki kacang hijau, penyusun memilih tanaman kacang
hijau sebagai bahan penelitan.
Dalam pertumbuhan kacang hijau, diperlukan media dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya pH. Sehubungan dengan adanya pengaruh pH terhadap
pertumbuhan kacang hijau, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan
yang akan ditimbulkan dari pemberisn airyang memiliki pH yang berbeda. Untuk
mengetahui secara detail, perlu diketahui bahwa semua tumbuhan memerlukan air
untuk dapat tumbuh. Air berfungsi untuk fotosintesis, reaksi enzimatis, dan menjaga
kelembapan. Tanpa air, rekasi kimia dalam sel tidak dapat berlngsung sehingga
tanaman akan mati.Kadar pH air yang diberikan kepada tanaman kacang hijau akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Berasarkan penuturan diatas, penyusun tertarik untuk melalukan pembuktian
dengan melakukan penelitian pengaruh pH air terhadap pertumbuhan tanaman kacang
hijau. Penulis menggunakan air netral (pH=7), larutan cuka (pH<7), dan larutan
deerjen (pH>7).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah kadar pH air berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Berapakah nilai pH air yang optimal untuk pertumbuhan kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pH air terhadap pertumbuhan kacang hijau
2. Untuk mengetahui pH air yang baik untuk pertumbuhan kacang hijau

D. Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga agar
pembahasan tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian
ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pertumbuhan yang diamati terbatas hanya pada panjang batang dan kesegaran
daun.
2. Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan hanya faktor
pH air.
3. Jenis tumbuhan yang diamati adalah kacang hijau.

E. Manfaat Penelitian
 Manfaat untuk penyusun
Dengan melakukan penelitian untuk menyusun karya tulis ilmiah ini,
dapat memberikan pengalaman khususnya untuk penyusun karya tulis ini,
serta pengetahuan tentang pengaruh pH air terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
 Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh pH air
terhadap pertumbuhan kacang hijau, sehingga dapat menanam kacang hijau
dengan kadar pH air yang tepat.

F. Hipotesis
 H0 : pH air tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
 H1 : pH air memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan pada Tanaman Kacang Hijau
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah
sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan
perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi
tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat
dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa
dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan
epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon
dan plumula keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang
membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.

B. Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman


pH air sangat erat pengaruhnya terhadap pH tanah. Apabila konsentrasi H+
dalam larutan tanah lebih banyak dari OH– (siraman air asam) maka suasana larutan
tanah menjadi asam, sebalikya bila konsentrasi OH– lebih banyak (siraman air basa)
dari pada konsentrasi H+ maka suasana tanah menjadi basa.
pH tanahsangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. PH tanah
yang optimal bagi pertumbuhan kebanyakan tanaman makanana ternak adalah antara
5,6-6,0. Pada tanah pH lebih rendah dari 5,6 pada umumnya pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor
dan nitrogen. Bila pH lebih rendah dari 4.0 pada umumnya terjadi kenaikan Al3+
dalam larutan tanah yang berdampak secara fisik merusak sistem perakaran, terutama
akar-akar muda, sehingga pertumbuhan tanaman menjadiaa terhambat.
Konsentrasi Alumunium dan besi (Fe) yang tinggi pada tanah memungkinkan
terjadinya ikatan terhadap fosfor dalam bentuk alumunium fosfat atau Fe-fosfat. P
yang terikat oleh alumunium tidak dapat digunakan oleh tanaman. Tanaman yang
ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis
(peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau
kekurangan magnesium.
Selain itu pH tanah rendah memungkinkan terjadinya hambatan terhadap
pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses mineralisasi unsur hara
seperti N dan P dan mikroorganisme yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman,
misalnya bakteri tanah yang dapat bersimbiosis dengan leguminosa seperti Rhizobium
atau bersimbiosis dengan tanaman non leguminosa seperti Frankia sehingga sering
dijumpai daun-daun tanaman pada tanah asam mengalami klorosis akibat
kekurangan N. Bakteri tanah yang lain seperti azotobakter (A. Chroococcum ) yang
dapat berasosiasi dengan akar tanaman hanya dapat hidup apabila suasana larutan
tanah netral hingga basa. Mikroorganisme tanah lain yang bermanfaat bagi tanaman,
yang dapat terpengaruh pertumbuhannya bila berada pada suasana asam adalah
mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang dapat melarutkan fosfor organik menjadi fosfor
inorganik yang tersedia bagi tanaman.
Bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) akan mengurangi ketersediaan zat besi,
mangan, zinc dan boron.

C. Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek(kurang lebih 60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini
diklasifikasikan seperti berikut ini:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,


antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada
yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling.
Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau
muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan,
keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau
berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode
eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap
objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan
percobaan menggunakan objek kacang hijau pada media kapas yang diberi air dengan
kadar pH berbeda (netral, asam, dan basa).

B. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas : pH air
b. Variabel kontrol : Intensitas cahaya, kadar air yang diberikan pada tiap media
tanam, jenis tanaman (kacang hijau), media tanam (kapas)
c. Variabel terikat : Pertumbuhan panjang tumbuhan kacang hijau

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu : Senin, 12 Agustus 2019 – Minggu, 18 Agustus 2019
Tempat : Kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Kota Cirebon

D. Alat dan Bahan Penelitian


a. Alat
o 3 toples
o Kertas lakmus atau ph meter
o Kapas
o Penggaris
o Benang

b. Bahan
o 15 kacang hijau
o Larutan asam (cuka)
o Larutan netral (air)
o Larutan basa (air deterjen)

E. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Beri nomor pada masing-masing toples ( toples 1, 2, dan 3)
3. Masukkan kapas ke masing masing toples
4. Rendam kacang hijau pada air netral (pH=7), memilih kacang hijau yang
tenggelam di dasar air untuk ditanam.
5. Campurkan air dengan deterjen, uji pH menggunakan lakmus, lalu masukkan
campuran tersebut ke dalam toples nomor 1.
6. Masukkan air pada toples nomor 2
7. Campurkan cuka dengan air, uji pH dengan lakmus, lalu masukkan ke dalam
toples nomor 3
8. Tanam kacang hijau pada media tersebut, satu toples sebanyak 5 butir kacang
hijau
9. Siram tanaman dengan air sesuai pH ke masing masing toples dengan takaran
yang sama (±20 ml)
10. Ulangi penyiraman setiap pagi dan sore hari.
11. Amati dan ukur pertumbuhan kacang hijau setiap harinya dengan
menggunakan benang

F. Pengambilan Data
Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada pertumbuhan tinggi
kacang hijau selama 7 hari, penyusun juga mengambil dokumen berupa foto dari
eksperimen tersebut.
Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu
dengan cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari. Kemudian,
disusun dalam bentuk tabel pengamatan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel Pengamatan Pengaruh pH Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Panjang tanaman kacang hijau (cm)

Waktu Nomor Pot


Pengamatan
1 (Asam) 2 (Netral) 3 (Basa)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Hari ke-1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hari ke-2 0,2 0,1 0,1 0,2 0,1 0,6 0,2 0,6 0,2 0,2 0,3 0,6 0,2 0,3 0,3

Hari ke-3 1,2 1,3 1 0,7 0,8 3,2 2,8 3 0,6 2,8 2,9 3 0,8 1 1,2

Hari ke-4 3,4 1,2 1,3 1,2 1,5 6,8 6 5,6 1 4,9 5,2 6,8 1,4 3,1 2
Hari ke-5 4,9 1,7 2 1,5 1,8 10,6 9,9 8,8 1 7,9 7,9 11,2 2,8 5,9 3
Hari ke-6 7,3 2 2,7 2 2 15 14,7 13 1 13,8 14 17 5,6 9,4 3,5
Hari
12 2 3 2 2,5 22,5 21 18 1 17 17 21 7,5 12,5 3,5
ke-7

Rata-Rata 4,14 1,18 1,44 1,08 1,24 8,38 7,8 7 0,68 6,65 6,75 8,51 2,61 4,63 1,92

B. Pembahasan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, diperoleh data seperti yang
telahdicantumkan di atas. Pada tanaman kacang hijau yang disiram dengan air netral,
pertambahan tinggi tanaman relatif stabil dengan pertambahan paling tinggi
dibangingkandengan tanaman yang disiram dengan larutan asam dan basa. Dan di hari
akhir pengamatan, tanaman tumbuh paling tinggi dengan batang yang kokoh dan daun
yanglebar serta berwarna hijau tua. Hal itu dikarenakan pada pH netral, kebanyakan
unsur hara berada dalam keadaan siap untuk diserap tanaman.
Pada tanaman yang disiram dengan larutan asam, pertambahan tinggi
tanamanrelatif kecil di hari-hari awal penyiraman, dan pada hari akhir pengamatan,
tanaman telahlayu. Daun tanaman berwarna pucat serta batang tanaman lemas. Dari
tabel rata-rata pertambahn tinggi akhir, juga tampak bahwa rata-rata pertambahan
tinggi tanaman ini paling kecil. Hal ini terjadi karena tanaman mengalami kekurangan
nutrisi dan keracunan beberapa unsur logam yang banyak terkandung pada pH asam.
Tanaman juga mengalamiklorosis karena kekurangan unsur hara magnesium.
Pada tanaman yang disiram dengan larutan basa, pertambahan tinggi
tanamanrelatif stabil dengan pertambahan yang cukup tinggi, tetapi tidak setinggi
tanaman yangdisiram dengan akuades. Di hari akhir pengamatan, tanaman tampak
tumbuh normaldengan batang yang cukup kokoh dan daun yang lebar serta berwarna
hijau tua. Tanamanyang disiram dengan larutan basa tampak tumbuh normal tetapi
tidak seoptimal tanamanyang disiram dengan akuades karena kebutuhan tanaman
tersebut akan unsur hara makroterpenuhi dengan cukup, tetapi tanaman tersebut
mengalami kekurangan beberapa unsurmikro yang tidak terdapat pada suasana basa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
 pH air berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
 pH air optimal untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau adalah pH netral
karena pada pH tersebut tanaman tumbuh paling subur.
 Jika tanaman tumbuh pada lingkungan dengan pH asam, tanaman akan
mengalamikeracunan logam dan kekurangan nutrisi sehingga warna daunnya
menjadi pucat dan lamakelamaan tanaman menjadi layu.
 Jika tanaman tumbuh pada lingkungan dengan pH basa, tanaman tampak
tumbuhnormal dengan warna daun hijau tua dan batang yang cukup kokoh
tetapi pertumbuhannyatidak optimal.

B. Saran
 Penelitian lebih baik dilakukan dalam waktu yang lebih lama, agar
perbedaannya terlihat jelas.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai