DISUSUN OLEH
NAMA : ABDUL SYUKUR
NIM : D1A118116
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
Teori Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli
Dilansir dari situs Binus University, ada empat teori perdagangan internasional, yakni
teori ekonomi merkantilisme, teori keunggulan absolut, teori keunggulan komparatif, serta
teori Heckscher-Olin (H-O).
Merkantilisme berpandangan jika kekayaan suatu negara dihitung dengan emas dan
perak. Teori ini beranggapan jika kegiatan ekspor harus dilakukan sesering mungkin dan
kegiatan impor dilakukan seminim mungkin, agar negara menjad lebih kuat dan kaya.
Merkantilisme memang membawa keuntungan bagi negara. Namun, juga mendatangkan
kerugian dan penderitaan bagi negara penganutnya. Karena mereka mendapat kekayaan
dengan menguras sumber daya yang murah.
Teori ini diperkenalkan oleh Adam Smith (1937). Teori keunggulan absolut beranggapan
jika kekayaan suatu negara akan makin bertambah seiring dengan adanya peningkatan
keterampilan serta efisiensi tenaga kerja di bidang produksi.
Adam Smith menjelaskan jika suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut
jika negara tersebut memiliki spesialisasi dalam memproduksi komoditi. Kata lainnya
adalah produk yang dihasilkan harus berbeda dengan produksi negara lainnya.
Teori ini diperkenalkan oleh David Ricardo (1971). Teori ini mengatakan jika
perdagangan internasional bisa dilakukan asal negara tidak memiliki keunggulan absolut.
David Ricardo beranggapan jika perdagangan internasional akan lebih menguntungkan
jika negara hanya memiliki keunggulan komparatif dari segi harganya.
Teori ini lebih dikenal dengan nama 'The Proportional Factor Theory'. Teori ini
dikemukakan oleh sejarawan ekonomi asal Swedia bernama Eli Heckscher dan Bertil
olin, muridnya.
Teori ini mengatakan jika negara yang memiliki faktor produksi tinggi dan biaya
produksi murah akan cenderung melakukan ekspor dengan spesialisasi produk.
Sebaliknya, jika negara memiliki faktor produksi langka dan biaya produksi mahal akan
cenderung melakukan impor dari negara lain.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Strategik Internasional
a) Bahasa
Faktor bahasa memberikan pengaruh terhadap keputusan strategik untuk memasuki pasar
suatu negara. Akan lebih mudah memasuki pasar suatu negara yang bahasa nasional
negara tersebut termasuk dalam bahasa internasional seperti bahasa Inggris dan bahasa
Perancis mengingat kedua negara tersebut memiliki luas daerah jajahan terbesar di dunia
sehingga negara-negara jajahannya menggunakan kedua bahasa tersebut.
b) Budaya
c) Politik
d) Ekonomi
Faktor campur tangan pemerintah juga akan berpengaruh terhadap keputusan strategik
perusahaan internasional seperti campur tangan pemerintah yang terlalu dominan yang
tidak memberikan fleksibilitas bagi perusahaan internasional untuk beroperasi akan
berdampak pada keterbatasan investasi luar negeri. Contohya adalah campur tangan
pemerintah dalam membatasi perusahaan waralaba asing yang beroperasi di suatu
negara, pembatasan kuota terhadap barang-barang impor tertentu, pemberlakuan
birokrasi yang rumit dan penetapan pajak yang tinggi bagi investasi asing, dan lain
sebagainya
f) Buruh
Faktor buruh juga menentukan keputusan strategik bagi perusahaan internasional untuk
berinvestasi dan beroperasi di suatu negara dalam bentuk pembayaran upah buruh yang
murah, stabilitas keamanan dan lingkungan kerja yang kondusif. Perusahaan
internasional cenderung akan mengalihkan investasi dan operasinya pada negara-negara
dengan upah buruh yang lebih murah, jaminan keamanan, dan lingkungan kerja yang
lebih baik.
g) Hubungan industrial/perburuhan
Faktor hubungan industrial atau hubungan perburuhan yang diatur dalam undang-undang
ketenagakerjaan atau undangundang perburuhan juga akan berpengaruh terhadap
keputusan staregik perusahaan internasional seperti pemberlakukan serikat pekerja (labor
union), ketentuan pemutusan hubungan kerja atau PHK, dan lain sebagainya.
h) Pembiayaan keuangan
Adapun peranan dan manfaat Bea Cukai dalam perdagangan internasional adalah
sebagai berikut:
1. Mengatur dan Mengawasi Penerimaan Negara dari Sektor Impor dan Cukai (Revenue
Collection)
Berperan penting dalam mengawasi dan mengatur penerimaan negara baik dari
pemungutan Bea Masuk, Bea Keluar dan sektor pajak impor. Selain itu Bea Cukai juga
memiliki manfaat melancarkan arus barang dari transaksi perdagangan internasional
atau trade facilitation.
Bea Cukai juga memiliki peran sebagai penjaga dan pemegang kebijakan untuk
melindungi. Dengan kebijakan penegakan hukum yang adil dan tepat maka Bea Cukai
melarang barang-barang pembatasan, ilegal dan berbahaya seperti narkotika sehingga
tidak membuat dampak buruk untuk penerimaan negara.
Peranan Bea Cukai yang lain adalah memberikan arahan atau bimbingan teknis bagi
pengusaha terutama pengusaha baru yang masih asing menghadapi alur perdagangan
internasional. Bimbingan bisa berupa pemberitahuan tentang aturan yang berlaku,
tuntutan kepatuhan atau edukasi seperti coaching clinic.