Anda di halaman 1dari 31

Metode Gaya ( Method of consistent Deformation – Force Method )

Konstruksi Perletakan Tiga Sendi

DOSEN PEMBIMBING :
Basirun,ST,.MT

DISUSUN OLEH :
Dimas Rizqi Kurniawan 1922201003
Akhmad Risnanto 1922201016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2021/2022
Portal Sebagai Bagian dari Struktur Rangka
Kerangka (frame) terdiri dari sebuah balok horisontal yang
dihubungkan secara tegar dengan dua buah kolom vertikal,
adalah merupakan salah satu komponen dasar dari banyak
struktur bergantung kepada apakah kolom-kolom tersebut diberi
sendi atau dijepit pada dasarnya (Salvadori dan Levy,1992:142)

Struktur rangka adalah struktur yang terdiri atas elemen-


elemen linear, umumnya balok dan kolom yang saling
berhubungan (Schodek,1998:362)
Struktur rangka portal persegi adalah struktur yang
dibentuk oleh batang-batang lurus dengan tipe
sambungan tertentu untuk mencapai kesetimbangan
dan kestabilan struktur yang direncanakan
(MacDonald, 2001:10)

Struktur rangka merupakan susunan (rakitan) struktural


dari semua jenis bagian struktur: bagian-bagian struktur
dua-gaya, dan elemen- elemen struktur yang dibebani
secara transversal seperti balok-balok dan elemen-elemen
struktur yang dibebani secara transversal seperti balok-
balok dan elemen-elemen struktur yang terbentuk tak
teratur (Dishongh,2003:76).
Balok Grid atau Balok Silang
Balok silang atau balok grid adalah struktur bidang yang
dibentuk oleh balok menerus yang saling bertemu atau
bersilang
Post-and-Beam
Struktur portal sangat sederhana dengan
sambungan atau tumpuan struktur antara balok
dengan kolom menggunakan tumpuan sederhana
(bebas)
Struktur Portal Kaku (Rigid Frame)
Struktur portal rangka kaku (rigid
frame) merupakan struktur portal
dengan sambungan (joints) yang dapat
mencegah rotasi relatif di antara
elemen struktur yang dihubungkannya
Post-and-Beam Vs Portal Kaku

Sistem Struktur post-and-beam (a1) dan portal kaku (b1)


Post-and-Beam Vs Portal Kaku

Perilaku deformasi akibat gaya P vertikal pada


struktur post-and-beam (a2) dan struktur portal (b2)
Perilaku deformasi akibat gaya K horisontal pada
struktur post-and-beam (a3) dan struktur portal (b3)
Struktur Plane Frame
adalah suatu sistem struktur dengan rangkaian batang-
batang berupa rangka (frame) yang menyokong suatu sistem
konstruksi dalam konfigurasi bidang (2 dimensi)

Bermacam-macam model Plane Frame


Salah satu aplikasi
plane frame
pada gate
pemukiman

Gabungan plane frame


membentuk space frame
Struktur Space Frame
adalah struktur rangka (portal) dengan konfigurasi 3
dimensi (meruang)
Portal beton precast Portal beton cast in place

Struktur portal beton Struktur portal baja


Struktur portal Struktur portal persegi
lengkung berbahan kayu berbahan kayu
yaitu struktur rangka segitiga pelana yang
terbuka

Gable Frame
KONSTRUKSI PORTAL TIGASENDI
• Dalam praktek sering kita jumpai portal dengan dua
perletakan sendi atau lebih, hal ini termasuk
Struktur Statis Tak Tentu (STT).
• Agar menjadi Struktur Statis Tentu (ST), maka perlu
ditambah perletakan sendi pada bagian penghubung
tersebut sehingga menjadi Portal Tiga Sendi
• Sistem ini banyak kita jumpai pada struktur rangka
batang, rangka kaku pada bangunan tinggi,
jembatan-jembatan, bangunan bentang lebar seperti
stadion, gedung pertemuan, dan lain-lain.
Portal tiga sendi model gable frame dengan detil konfigurasinya
Konstruksi Pelengkung / Portal Tiga Sendi

Konstruksi Pelengkung / Portal Tiga Sendi

Konstruksi portal tiga sendi adalah struktur statis tertentu yang


memiliki 3 titik sendi pada struktur itu, dua sendi luar satu sendi dalam.
Pada soal portal tiga sendi ada 2 persamaan keseimbangan tambahan
yang harus dipenuhi untuk mencari nilai reaksi perletakan, yaitu :

Σ Ms kiri = 0 dan Σ Ms kanan = 0

Contoh soal portal tiga sendi adalah sebagai berikut :


Contoh soal 1
Pada soal ini, arah reaksi perletakan diasumsi sebagai berikut :
VA ke atas (↑)
VB ke atas (↑)
HA ke kanan (→)
HB ke kiri (←)
Pada umumnya, reaksi vertikal mengarah ke atas dan reaksi horisontal mengarah ke "dalam" / "inti" struktur. Asumsi-asumsi
diatas didasarkan hal ini.

Σ MA = 0 → - (200 x 3) (1.5) + 500 (4.5) - 400 (1) - VB (10) + HB (1) = 0


-10 VB + HB = -950 .............................(a)

Σ Ms kanan = 0 → 500 (2.5) + 400 (2) - VB (8) + HB (4) = 0


-8 VB + 4 HB = -2050 ....................................(b)

Dengan mengeliminasi persamaan (a) dan (b) diperoleh nilai :


VB = 54.6875 kN (↑)
HB = -403.125 kN (→, berlawanan arah dengan permisalan)

Σ MB = 0 → VA (10) + HA (1) - (200 x 3)(1,5 + 10) - 500 (2,5 + 3) - 400 (2) = 0


10 VA + HA = 10450 ................................(c)

Σ MS kiri = 0 → VA (2) - HA (3) - (200 x 3)(1,5 + 2) = 0


2 VA - 3 HA = 2100 .....................................(d)

Dengan mengeliminasi persamaan (c) dan (d) diperoleh nilai :


VA = 1045.3125 kN (↑)
HA = -3.125 kN (←, berlawanan arah dengan permisalan)

Check Σ V = 0 dan Σ H = 0
VA + VB - (200 x 3) - 500 = 1045.3125 + 54.6875 -600 - 500 = 0 (OK)
HA - HB - 400 = -3.125 - (-403.125) - 400 = 0 (OK)
Contoh soal 2
Hitung dan gambar bidang Gaya Dalam (M, L, N)

Asumsi arah reaksi VA dan VB ke atas, HA ke kanan, dan HB ke kiri


tan α = 4/3 sin α = 0.8 cos α = 0.6

Σ MB = 0 → VA (9) - HA (1) - 1200 (4) - (800 x 6) 3 - 600 (3) = 0


9 VA - HA = 21000 .........................................................................................................(a)

Σ Ms kiri = 0 → -(800 x 2) + VA (5) - HA (4) = 0


5VA - 4 HA = 1600 ............................................................................................................(b)

Dari hasil eliminasi atau substitusi pers. (a) dan (b) diperoleh :
VA = 2658 kg (↑) dan HA = 2922.5 kg (→)

Σ MA = 0 → -VB (9) - HB (1) + (800 x 6)(3+3) + 1200(5) - 600(4) = 0


9 VB + HB = 32400 .........................................................................................................(c)

Σ Ms kanan = 0 → -VB (4) + HB (3) + (800 x 4)2 = 0


4VB - 3 HB = 6400 ............................................................................................................(d)

Dari hasil eliminasi atau substitusi pers. (c) dan (d) diperoleh :
VB = 3342 kg (↑) dan HB = 2322.6 kg (←)

Check :
Σ V = 0? → VA + VB - 1200 - (800 x 6) = 0 (OK)
Σ H = 0? → HA - HB - 600 = 0 (OK)
Interval untuk persamaan gaya dalam ditentukan sebagai berikut
Interval 1 (0 < x1 < 3 m)

Mx1 = VA x1 - HA x1 tan α = 2658x1 - 2922.5 (4/3 x1) = -


1238.67 x1
x1 = 0 → Mx1 = 0
x1 = 3 m → Mx1 = -3716.01 kg m ≈ 3716 kg m (∩)

Lx1 = VA cos α - HA sin α = 2658 (3/5) - 2922.5 (4/5) = -


743.2 kg (⇃↾)
Nx1 = -VA sin α - HA cos α = -2650 (4/5) - 2922.5 (3/5) = -
3879.9 kg (tekan)

Interval 2 (0 < x2 < 2 m)


Mx2 = VA (3+x2) - HA (4) - q x2 (0.5 x2) =
2658(3+x2) - 2922.5 (4) - 400 x22
Mx2 = -3716 + 2658 x2 - 400 x22
x2 = 0 → Mx2 = -3716 kg m (∩)
x2 = 1 m → Mx2 = -1450 kg m (∩)
x2 = 2 m → Mx2 = 0 (momen lentur pada titik sendi dalam
harus nol)

Lx2 = VA -q x2 = 2658-800x2
x2 = 0 → Lx2 = 2658 kg (↿⇂)
x2 = 2 m → Lx2 = 1058 kg (↿⇂)

Nx2 = -HA = 2922.5 kg (tekan)


 Interval 3 (0 < x3 < 3 m)
 Mx3 = -HB (x3) = -2322.6 x3
 x3 = 0 → Mx3 = 0
 x3 = 3 m → Mx3 = -6967.8 kg m (∩)

 Lx3 = +HB = 2322.6 kg (↿⇂)


 Nx3 = -VB = -3342 kg (tekan)

 Interval 4 (0 < x4 < 4 m)


 Mx4 = VB x4 - HB (3) - q x4 (0.5 x4)
 Mx4 = -400 x42 + 3342 x4 - 6967.8
 x4 = 0 → Mx4 = -6967.8 kg m (∩)
 x4 = 2 m → Mx4 = -1883.8 kg m (∩)
 x4 = 4 m → Mx4 = 0 (momen lentur pada titik sendi dalam harus nol)

 Lx4 = -VB + q x4 = -3342 + 800x4


 x4 = 0 → Lx4 = -3342 kg (⇃↾)
 x4 = 4 m → Lx4 = -142 kg (⇃↾)

 Nx4 = -HB - 600 = -2922.6 kg (tekan)


Bidang Momen Lentur
Bidang Gaya Lintang
Bidang Gaya Normal
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai