OUTLINE
M. AJI SETIAWAN
71170713002
M. AJI SETIAWAN
71170713002
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Ir. Indra Gunawan, SP. M.P) (Rahmi Dwi Handayani Rambe, SP. M.P)
Ketua Anggota
Mengesahkan
Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, M.P. Dr. Yayuk Purwaningrum, SP., M.P
Dekan Ketua Program Studi Agroteknologi
1. Bapak Ir. Indra Gunawan, SP. M.P. selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah membimbing dengan kesabaran serta memberikan masukan,
kritikan dan saran yang membuat skripsi ini menjadi lebih baik.
2. Ibu Rahmi Dwi Handayani Rambe, SP. M.P. selaku Anggota Komisi
Pembimbing yang telah membimbing dengan sabar serta memberikan
masukan, kritikan dan saran yang membantu skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Ibu Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yayuk Purwaningrum, SP. M.P. selaku Ketua Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati penulis menerima segala kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan
Alhamdulillahirabbil’alamin, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan khususnya penulis.
i
Medan, Desember 2020
M. Aji Setiawan
ii
I. PENDAHULUAN
Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) adalah tanaman pangan yang
Utara, karena merupakan sumber karbohidrat sebagai bahan baku industri pangan,
setelah padi, namun jagung mempunyai peranan yang tidak kalah penting
peluang yang cukup cukup tinggi untuk dikembangkan sebagai bahan baku untuk
Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2016, produksi jagung manis
mencapai 19,6 juta ton dengan luas lahan 4,8 juta hektar. Sedangkan di tahun
2015, produksi jagung manis mencapai 23,6 juta ton dengan luas lahan 3,79
hektar. Dari data diatas terjadi fluktuasi produksi tanaman jagung manis yang
salah satu penyebabnya adalah kurangnya bahan organik tanah dan banyaknya
tanaman yang menyerang tanaman jagung manis adalah penggerek batang jagung
1
maidis), bulai (Peronosclespora maydis), hawar daun (Helminthosporium
35 % (Andi, 2013).
Pupuk kandang merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang
pH, kadar C-organik, kadar basa yang dapat ditukar, dan KTK, menurunkan
fosfor, dan kalium serta unsur mikro bagi tanaman (Russel 1973). Bahan organik
memberikan hasil yang lebih baik, pemberian pupuk nitrogen ini di barengi
dengan pemberian pupuk fosfat dan kalium. Tanaman yang kekurangan unsur
nitrogen akan tampak kerdil, warna daun hijau muda kekuning-kuningan, buah
terbentuk sebelum waktunya dan tidak sempurna (Arief Prahasta, 2009). Oleh
karena itu penelitian mengenai kombinasi dosis dan waktu aplikasi pupuk urea
perlu dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis
2
1. Untuk mengetahui efektivitas pertubuhan dan produksi tanaman jagung manis
jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) terhadap aplikasi pupuk kandang
manis (Zea mays saccharata Sturt) terhadap aplikasi pupuk kandang dan pupuk
urea.
3
1. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi pengembangan budidaya
2. Sebagai salah satu syarat untuk meraih sarjana strata 1 di Fakultas Pertanian
4
III. METODE PENELITIA
Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata, Gedung Johor Kecamatan
Medan Johor Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian
Tempat ± 25 meter dpl, dengan topografi datar.Penelitian ini dimulai pada tahun
Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: cangkul, terpal,
ember, meteran, timbangan analitik, pisau cutter, bambu, parang, tali plastik,
gembor, alat tulis, papan perlakuan, papan judul penelitian, kalkulator, alat
Benih Jagung Manis, Pupuk Kandang, Pupuk Urea, Jerigen dan air secukupnya.
5
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
K2 = 10 ton/ha (1 kg/plot)
K0 U0 K3 U1 K2 U2
K1 U1 K2 U2 K3 U0
6
K2 U2 K1 U0 K0 U1
K3 U0 K0 U1 K1 U2
Jarak Tanaman = 75 cm x 25 cm
7
Menurut Gomez dan Gomez (1996) model linear yang diasumsikan untuk
Dimana:
Yijk = Hasil Pengamatan dari faktor K pada taraf ke-j dan faktor U pada
(KT)jk = Efek kombinasi dari faktor U pada taraf ke-j dan faktor K pada taraf
ke-j
€ijk = Efek error dari faktor U pada taraf ke-j dan faktor K pada taraf ke-k
dalam ulangan.
8
Lahan terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan parang babat
ataupun cangkul. setelah lahan dibersihkan dari rumputan atau gulma-gulma yang
tumbuh desekitar areal lahan dengan menggunakan cangkul dan parang babat,
selanjutnya tanah diratakan. setelah itu melakukan kegiatan pengolahan tanah agar
plot yang digunakan yaitu 1,5 m x 1,5 m, dengan jarak antar plot 50 cm dan jarak
antar ulangan 100 cm, kemudian di buat parit disekitar areal plot. Selanjutnya
tanaman, dengan menggunakan benang nilon yang diikat pada bambu dan meteran
untuk membantu dalam pembuatan jarak tanam tersebut. Pembuatan jarak tanam
9
Bahan Kembuat Kotoran Kambing :
3. 40 kg sekam padi
4. ½ Liter EM4
5. ½ Liter Molase
Alat :
1. Cangkul
2. Terpal
3. Gembor
4. Air secukupnya
Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat
tersebut tidak tergenang air. Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan
dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan sersah bahan organik lain
buat larutan EM4 dan molase di dalam wadah dan campurkan air secukupnya.
Kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga
10
ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup. Timbunan ditutup
rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin
terpal tidak terbuka. Diamkan selama 2 minggu, setelah 2 minggu terpal dibuka
dan timbunan diaduk untuk tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan.
Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat
pembongkaran gundukan.
Aplikasi untuk pupuk urea pada tanaman jagung manis sebanyak 3 x yaitu,
saat pertanam kali menanam umur 1 hari setelah tanam, 21 hari setelah tanam dan
masing sesuai dosis yang sudah di tentukan dan tidak mengenai tanaman jagung
sekali yaitu saat pengolahan lahan, dengan dosis K0 : Control (Tanpa Perlakuan),
di tabur setiap plot masing-masing sesuai dosis yang sudah di tentukan, kemudian
aduk tanah dan pupuk kandang tersebut hingga merata, dan kemudian diamkan 2-
3 hari, kemudian tanam benih tersebut ke setiap plot yang sudah diberi pupuk
kandang.
11
3.5.7 Penanaman
Tiap lubang tanam ditanam 2 benih jagung dengan jarak tanam 75cm x 25 cm.
3.6.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari pada waktu pagi dari jam 07:00-
09:00 pagi dan jam 16:00-18:00 sore hari dengan menggunakan gembor. Apabila
turun hujan maka penyiraman tidak perlu dilakukan. pada saat penanaman masih
muda penyiraman dilakukan secara teliti dan berhati-hati agar tanaman tidak
rusak.
3.6.2 Penyiangan
12
percobaan. Penyiangan dilakukan setiap 3 hari sekali secara hati-hati sambil
menggemburkan tanah.
3.6.3 Penyisipan
menggantikan tanaman yang telah mati yang berada di plot percobaan atau plot
penelitian dengan tanaman sisipan dengan umur yang sama dan tanaman sisipan
3.6.4 Penjarangan
3.6.5 Pembumbunan
tanaman tidak mudah rebah. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur
13
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan
insektisida Sevin dengan dosis 2 g/liter air dan fungisida Dithane M-45 dengan
dosis 2 cc/liter air, dilakukan apabila telah ada tanaman yang terserang hama atau
penyakit.
yaitu pada saat biji jagung manis ditekan mengeluarkan cairan putih seperti susu
dan mencapai kriteria panen dengan tanda-tanda daun sudah mulai kering (klobot)
tongkolnya telah berisi penuh. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari
ketika suhu udara masih rendah karena suhu udara yang tinggi dapat mengurangi
manis pada biji jagung akibat terjadi konversi gula menjadi pati. Pasca panen
yaitu pencucian dan pembuangan kotoran didalam buah tersebut. Sortasi atau
permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi. Pengamatan tinggi tanaman dapat
14
tanaman berbunga, dengan interval 1 minggu sekali. dengan menggunakan
meteran.
jangka sorong untuk mengukur diameter batang, pengukuran dilakukan dari sisi
kiri batang hingga sisi kanan batang. dengan interval 1 minggu sekali.
Parameter jumlah daun dimulai pada umur 2 minggu setelah tanam (MST)
sekali.
panen kurang lebih 75-85 hari setelah tanam, dengan menggunakan timbangan.
15
3.7.5 Berat Tongkol PerPlot (kg)
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik 2016. Potensi Ekonomi Andalan Indonesia Tanaman Jagung
Manis. Diakses di http://www.bps.co.id, tanggal 29 juni 2016.
Maryam, L.R. Widowati, S. Widati, J.P. Sumantri dan D. Santoso. 1998. Efisiensi
pupuk nitrogen pada tanah Ultisol, Vertisol dan Entisol. Prosiding Pertemuan
Pembahasan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bidang
Kimia dan Biologi Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
p.133-145
18
Kesuburan dan Produktivitas Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat
10:27-37.
Russel, E.W. 1973. Soil condition and plant growth. Longman, 10 th Ed. London.
p. 265-268.
19