Anda di halaman 1dari 23

Makalah Teknik

Supervisi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT.Duta Hita Jaya adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang
yang mana dalam pelaksanaan produksinya diatur oleh sistem manajemen
yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
Dalam perjalanan sebuah industri manufaktur, keberhasilan produksi
sebuah industri
perusahaan

manufaktur tidak terlepas dari sistem manajemen

yang

baik

dan

terstruktur

dalam

merencanakan,

mengorganisasi, mengarahkan, mengendalikan, serta mengkordinasi proses


produksi yang berlangsung dalam perusahaan.
Dalam mewujudkan sistem manajemen yang baik dan terstruktur, diperlukan
team manajemen yang baik juga dalam pelaksanaanya dimana team
management ini terdiri dari para direktur, manajer serta supervisor..
Disamping direktur dan manajer, campur tangan dari seorang supervisor
juga sangat diperlukan dalam melaksanakan system manajemen melihat
seorang supervisor memegang peranan penting didalam team manajemen.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam sebuah team
manajemen, seorang supervisor memerlukan pengetahuan lebih mengenai
Teknik Supervisi yang merupakan dasar pengetahuan tentang teknik atau
metoda yang dilakukan oleh seorang supervisor dalam mengawasi,
mengatur serta membina seseorang untuk mencapai tujuan atau target yang
telah ditetapkan perusahaan
Pentingnya peran seorang supervisor dalam kelangsungan produksi sebuah
industri menjadi alasan pentingnya pembelajaran serta observasi lapangan
mengenai Teknik Supervisi karena dalam teknik supervisi ini dijelaskan
INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

tentang hal apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang supervisor dan
bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menjadi seorang supervisor
sehingga dengan observasi lapangan di PT.Duta Hita jaya ini dapat
diketahui bagaimana contoh kondisi pengaplikasian teknik supervisi di
lapangan serta masalah-masalah yang terjadi pada pengaplikasian tersebut
yang mana hal tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk kedepanya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis rumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana aplikasi teknik supervisi di PT.Duta Hita jaya ?
2. Apa masalah yang terjadi pada aplikasi teknik supervisi di lingkungan
PT.Duta Hita jaya?
3. Bagaimana tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah yang
terjadi ?
1.3Tujuan Penulisan
Sesuai dengan perumusan masalah, penulisan karya tulis bertujuan :
1. Menganalisa aplikasi teknik supervisi di lingkungan PT.Duta Hita jaya.
2. Menganalisa masalah pengaplikasian teknik supervise di lingkungan
PT.Duta Hita jaya.
Merumuskan tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah pengaplikasian
teknik supervise di lingkungan PT.Duta Hita jaya
1.4 Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang dilakukan dalam penulis karya tulis ini sebagai
berikut
a. Metode observasi
Metode penulisan ini dilakukan dengancara melakukan pengamatan
secara langsung dilapangan mengenai manajemen industri saat
melakukan
INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

b. Metode Interview
metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengadakan
Tanya jawab secara langsung dengan para karyawan dan pembimbing
lapangan
c. Studi Pustaka
studi pusataka merupakan metoda perolehan data secara teknis
darimedia tulis maupun media elektronik

INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 PT. DUTA HITA JAYA


PT. Duta Hita Jaya (DHJ) didirikan sejak tahun 1999 sebagai Supplier Perusahaan
Umum yang memiliki alamat di kantor Taman Pegangsaan Indah - Jakarta Utara.
Untuk memenuhi infrastruktur yang berkembang di negara kita, kita
mengembangkan ke lapangan fabrikasi untuk memproduksi tiang telekomunikasi,
tiang listrik dan tiang lampu di tahun 2000.
Alamat bengkel itu di Pegangsaan Dua no. 66 A - Jakarta Utara. Dalam 5 tahun
terakhir kita telah dibuat jenis braket, tiang dan kerangka dasar untuk mendukung
bisnis telekomunikasi seluler. Pada bulan Juni 2008, workshop pindah ke Tambun
- Bekasi. Alamatnya adalah Jl. Kampung Bulu No. 29 Desa Setia Mekar - Tambun
Bekasi sampai saat ini.
Sebagai Pembuat Baja, kami memperluas bisnis utama untuk membuat struktur
lain seperti Struktur Bangunan, Struktur Gudang dan Struktur peralatan mekanis.
Pada tahun 2009, PT. DHJ mulai memproduksi Tubular Tower untuk Telkomsel
Indonesia
Misi
Kualitas produk akan ditingkatkan dalam menangani proyek dan berdasarkan
keterampilan, pengetahuan dan Sistem Manajemen Mutu.
CONTOH PRODUKPT DHJ TIANG LAMPU JALAN dan TOWER

INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

BAB III
TEKNIK SUPERVISI

3.1 Definisi Supervisi


Supervisi merupakan merupakan kegiatan pengarahan dan pengendalian
kepada tingkat karyawan yang ada di bawahnya dalam suatu organisasi.
Orang yang menjalankan kegiatan supervisi disebut Supervisor. Supervisor
bukan hanya pejabat/petugas dari kantor saja melainkan kepala sekolah,
guru-guru dan bahkan murid pun dapat disebut sebagai supervisor apabila
dia diserahi tugas untuk mengetuai kelas atau kelompoknya.
Tujuan utama supervisi adalah meningkatakan kinerja karyawan, bukan untuk
mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap pekerjaan karyawan yan apabila ditemukan
masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.
3.2 Definisi Teknik Supervisi
Dalam melaksanakan tugasnya mengawasi, mengatur serta membina tingkat
karyawan dibawahnya seorang supervisor harus mengetahui tentang teknik
supervisi agar tujuan dari supervisi itu dapat tercapai. Teknik supervisi ini
merupakan teknik-teknik atau metoda yang diperlukan oleh seorang
supervisor untuk melakukan tugasnya sehingga tujuan dan target dari

INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

perusahaan dapat tercapai.


Teknik supervisi ini sangat diperlukan oleh seorang supervisor karena
seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya mengurusi berbgai aspek
seperti

karyawan,

mesin,

proyek

dan

sebagainya

sehingga

untuk

memadukan semua apek tersebut diperlukan metoda dan kemampuan.


Adanya teknik supervisi ini dapat dijadikan jembatan pembantu untuk
memadukan semua aspek
tersebut sehingga semua aspek tersebut dapat berjalan dengan baik dan
tujuan dari perusahaan jga dapat tercapai.
Dalam teknik supervisi ini tedapat beberapa teknik atau metoda yang dapat
digunakan dan dipelajari oleh seorang supervisor seperti mengenai
Komunikasi, Delegasi, Disiplin, Kepemimpinan, Dinamika Kelompok, Cara
Penilaian Hasil Kerja, Konflik dan sebagainya yang mana semuanya itu
adalah modal awal seorang supervisor untuk dapat menjalankan tugasnya
dalam mengawasi, mengatur serta membina tingkat karyawan dibawahnya.

INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kepemimpinan
4.1.1

Landasan teori

Kepemimpinan atau Leadership didefinisikan sebagai kemampuan


yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi aktifitas
orang lain, bawahan, atau kelompok melalui proses komunikasi dalam
upaya mencapai suatu tujuan tertentu tanpa adanya unsur paksaan.
Seorang pemimpin tidak menjalankan fungsi menejemen, hanya memiliki
kemampuan untuk mengajak orang lain untuk bekerja.
Sebuah kepemimpinan dapat dikatakan efektif apabila terdapat parameter :
1.Semangat, sebuah hal yang memicu orang dapat bekerja dengan giat tanpa
merasa ada suatu paksaan. Dapat dilihat apakah para pekerja bekerja
dengan baik saat ada pengawasan atau tidak ada pengawasan.
2.Disiplin diri, keinginan diri untuk mematuhi peraturan tergantung dari
kepemimpinan.
3.Sikap kelompok, apakah sebuah kelompok yang dipimpinnya memiliki sikap
kerjasama yang baik dan integritas yang tinggi, dapat menunjukan
keberhasilan seorang pemimpin.
INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

4. Keahlian, apakah keahlian dalam sebuah kelompok


dapat berjalan dengan baik, kualitasnya semakin naik atau semakin menurun
tergantung dari pemimpin.
Dalam bekerja, sebuah pekerjaan umumnya terpusat pada dua hal
yang umum, yaitu :
1. Job-centered
Pusat perhatian pemimpinnya hanya pada, dimana pemimpin ini hanya ingin
mengetahui bahwa kerjaan yang diberikannya itu bisa selesai tepat waktu,
tanpa mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya.
2. People-centered
Pusat perhatiannya tertuju pada kondisi manusia atau karyawan, pemimpin
jenis ini lebih bisa untuk dihargai karena kepemimpinannya yang bisa bergaul.

4.1.2

Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat


Kepemimpinan

merupakan

salah

satu

faktor

yang

sangat

mempengaruhi dalam sebuah sistem manajemen atau organisasi


karena kepemimpinan yang baik dapat menjamin suksesnya suatu
system manajemen atau organisasi.
1.Temuan kepemimpinan yang penulis dapatkan adalah mengenai tipe
pemimpin, dimana sebagian besar pemimpin PT.Duta Hita jaya termasuk
pada tipe pemimpin demokratis karena dalam
proses pengerjakan projek dari costumer selalu didiskusikan dan dikerjakan
bersama-sama. Selain itu di PT.Duta Hita jaya peminmpin mempunyai pusat
perhatian yang berbeda-beda dimana terdapat pemimpin yang menggunakan
metoda job centered dan people centered.
2.Ada pemimpin yang menggunakan metoda job centered dimana ketika
terdapat masalah pada Projek PT.Duta Hita jaya pemimpin tersebut menuntut
permasalahan yang terjadi harus segera diselesaikan tanpa melihat kondisi
INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

orang yang diberi perintah. Padahal disaat yang bersamaan orang tersebut
masih menyelesaikan projek yang lain yang sedang berjalan.
3.Dan ada juga pemimpin yang menggunakan sistem . People-centered yang
dimana pemimpin nya memperhatikan pekerjaan yang dilakukan oleh orang
yang

akan

dia

perintahkan

,terutama

pada

pekerjaan

yang

dimana

karyawannya mengerjakan suatu pekerjaan yang sangat ribet atau rawan


dalam kecelakaannya jika ada kesalahan sedikit pun,jadi pemimpin pun harus
memperhatikan pekeraan seorang karyawan yang akan di perintahkannya.

Berikut ini adalah gambar contoh setiap pagi breaving antara atasan
maintenance ,supervisor,pekerja bengkel dan maintenance serta anak ppi:
Gambar 1

GAMBAR 2

INDRA KUSUMA DINI

Makalah Teknik
Supervisi

B. Tindakan yang telah dilakukan


Berikut ini beberapa tidakan yang telah dilakukan untuk temuan
diatas :
1. Diadakanya program QCC (Quality Control Cycle) yang mana program
tersebut digunakan untuk mendiskusikan permasalahan apa saja yang
terjadi dalam proses produksi dan improvement apa yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya. QCC (Quality Control Cycle) ini dilakukan oleh staff
dan kapala lini dari masing-masing section.
2. Menjelaskan mengenai projek lain yang sedang dikerjakan kepada
pemimpin dan meminta waktu untuk menyelesaikan projek yang lebih
diprioritaskan terlebih dahulu,agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam
pekerjaan,dikarnakan terburu-buru oleh proyek yang di perintahkan.

C. Usulan tindakan

INDRA KUSUMA DINI

10

Makalah Teknik
Supervisi

Sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan ada


baiknya apabila menggabungkan 2 metoda pusat perhatian yaitu job centered
dan people centered.

Adakalanya seorang pemimpin menggunakan metoda job centered pada


suatu pekerjaan yaitu apabila pekerjaan tersebut sangat diprioritaskan dan
harus selesai tepat waktu sehingga pemimpin tersebut bisa memusatkan
perhatian pada pekerjaan yang akan di berikan kepada karyawannya, tetapi
apabila pekerjaan tersebut tidak begitu diprioritaskan adakalanya pemimpin
memperhatikan keadaan dari karyawan atau bawahan sehingga pemimpin
dapat menggunakan metoda People centered yang dimana pemimpin
memberikan

waktu

untuk

karyawan

tersebut

untuk

menyelesaikan

pekerjaannya terlebih dahulu baru lanjut k proyek yang selanjutnya.


Dengan cara tersebut maka seorang pemimpin dapat diterima dengan
baik oleh karyawan dan juga hal tersebut dapat memberikan pengaruh
kepada semangat kerja karyawan atau bawahan dan itu adalah suatu
tindakan yang sangat benar dilakukan oleh seorang pemimpin dimana dia
bisa mengatur dan mengendalikan bawahannya dengan benar dimana
karyawannya melakukannya dengan semangat dan benar sehingga tidak
terjadi suatu konflik antara karyawan dengan atasan.

4.2 Komunikasi
4.2.1

Landasan Teori

Komunikasi menurut para ahli dapat diartikan sebagai aktivitas interaksi


manusia yang dapat terjadi langsung ataupun tidak langsung dimana dalam
interaksi ini terjadi pertukaran atau penyampaian informasi dan pengertian
dari seseorang (sumber) kepada orang lain (penerima).

INDRA KUSUMA DINI

11

Makalah Teknik
Supervisi

4.2.2

Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat


Komunikasi dapat menjadi factor yang sangat riskan dalam menjalankan
sebuah pekerjaan, apalagi ketika kita memberikan kepercayaan kepada orang
lain (operator) untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Temuan yang didapatkan adalah pada komunikasi yang didapatkan oleh
penulis dari atasan,dimana penulis sering di tugaskan untuk memperbaiki
mesin-mesin yang dimana pada saat perbaikannya lokasinya sangat berisik
sehingga komunikasi antara pembimbing dengan penulis adalah secara
langsung

yang

dimana

berbicara

dengan

dekat

agar

tidak

terjadi

miskomunikasi dan juga sering menggunakan Bahasa isyarat atau gerak


tangan yang dimana dalam komunikasi ini penulis bisa mengartikan apa yang
di perintahkan dan seandainya kurang jelas maka penulis harus kembali k
komunikasi langsung dimana penulis mendekati pembimbingya untuk
menanyakan apa yang diperintahkan tadi.
Dan sering sekali penulis juga mendapatkan sebuah tugas atau perintah
mengunakan sebuah alat komunikasi baik itu handphone ,dimana itu
dilakukan saat posisi penulis masih di bengkel dan ada mesin yang rusak
yang harus di perbaiki.
Berikut adalah gambar Supervisor yang sedang berkomunikasi dengan
kepala Workshop atau pun Supervisor lain untuk memberitahukan ada
mesein yang rusak dan alat yang digunakannya:
GAMBAR KOMUNIKASI YANG SEDANG PENULIS LAKUKAN
DENGAN PEMBIMBING

INDRA KUSUMA DINI

12

Makalah Teknik
Supervisi

GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN BERUPA HT

B. Tindakan yang telah dilakukan


Untuk mengantispasi terjadi lagi kesalahpahaman dengan operator, pada
proses pressing selanjutnya penulis mencoba berkomunikasi secara langsung
dengan operator dengan menggunakan lisan dan menggunakan bantuan
gambar.
Gambar ini penulis pergunakan untuk memperjelas informasi pekerjaan yang
harus dilakukan oleh operator sehingga meskipun ketika melakukan
komunikasi suasana lingkungan kerja bising, operator dapat tetap menerima
INDRA KUSUMA DINI

13

Makalah Teknik
Supervisi

informasi pekerjaan yang harus dia lakukan dengan jelas. Hal ini karena
selain menyimak informasi dari lisan, operator juga dapat menyimak informasi
yang diberikan oleh gambar sehingga dengan begitu dapat meminimalisir
kesalahan informasi yang diterima oleh operator ketika menerima pekerjaan.
C. Usulan Tindakan
Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan informasi pekerjaan yang
disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh penerima (operator) maka
ketika akan menjelaskan tentang pekerjaan yang harus dilakukan ada baiknya
kita sebagai supervisor melihat keadaan dilapangan dahulu. Apabila keadaan
di lapangan tidak memungkinkan, kita dapat mengajak penerima informasi
(operator) ke tempat yang lebih layak seperti ruangan atau tempat yang tidak
bising untuk menjelaskan tentang pekerjaan yang harus mereka kerjakan
sehingga komunikasi pun akan berjalan dengan lebih baik dan hal ini juga
dapat menimalisir kesalahan ketika proses pengerjaan. Selain itu, agar
komunikasi lebih dapat dimengerti kita juga dapat menggunakan alat bantu
seperti gambar dan tulisan untuk menyampaikan informasi pekerjaan kepada
penerima (operator.)

4.3 MOTIPASI
4.3.1 Landasan Teori

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota


organisasi mau & rela untuk mengerahkan kemampuan, dlm bentuk keahlian
atau keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan berbagai
kegiatan yg menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dlm
rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran organisasi yg telah ditentukan
sebelumnya (Siagian, 1986 : 132)

INDRA KUSUMA DINI

14

Makalah Teknik
Supervisi

4.3.2 Analisa Temuan


A.Temuan Yang Didapat
Penulis akan menyampaikan temuan apa yang didapat tentang motipasi yang
didapat di PT.DUTA HITA JAYA ini adalah dimana di perusahaan ini Motipasi
yang didapatkan sangat banyak baik dari pembimbing 1,2,maupun dari
karyawan yaitu dimana mereka membri motipasi agar kita di perusahaan ini
bisa mendapatkan ilmu yang banyak.Berut ini saya akann berikan contoh
motipasi yang di sampaikan oleh orang-orang di perusahaan ini:
1. Pembimbing 1 dimana memotipasi kalian harus lupakanlah tentang keluarga
kalaian saat menuntut ilmu,yang dimana artinya kalian tetap ingat orang tua
kalian tapi ingatlah nanti orang tua kalian akan senang jika liat anak nya
sukses ,ole sebab itu kita harus bisa belajar dengan maksimal di
perusahaan ini agar mendapatkan ilmu yang lebih agar kita bisa membuat
orang tua kita senang kedepannya.
2. Pembimbing 2 dimana pernah berkata semakin banyak benda yang kamu
hafal maka semakin sedikit benda yang kamu tidak tahu tau,kenapa karena
semakin banyak ilmu yang kamu dapat maka hanya sedikit ilmu yang kamu
belum tahu.
3. Pembimbing 2 juga pernah berkata jangan lah pernah puas dengan satu
bidang yang kamu bisa tapi kamu harus semakin sedikit bidang yang kamu
tidak bisa,dimana artinya jangan pernah puas dengan kehebatan mekanik
kamu,otomotip kamu,hidrolik kamu,tapi belajarlah untuk kuasai semuanya
seperti ilmu elektro adalah ilmu yang paling terpenting.
4. Karyawan uga pernah berkata saya bukan mengejar jabatan tapi ilmu yang
saya ingin karena dengan ilmu ini saya yakin bahwa saya akan sukses
kedepannya.
Jadi initinya di perusahaan tempat saya PPI ini motipasi yang diberikan
sangat memacu penulis untuk menjadi orang yang tidak puas akan ilmu tapi
akan tetap mempelajarinya.

INDRA KUSUMA DINI

15

Makalah Teknik
Supervisi

B.Tindakan Yang Telah Dilakukan


Penulis sebagai penerima Motipasi yang paling banyak dari pada anak PPI
lainnya di PT.DUTA HITA JAYA ini ,ikut menyampaikan apa yang telah di
motipasi oleh para pekerja dan atsan sini k penulis kepada teman-teman PPI
agar mereka termotipasi seperti penulis,dan Akibat motipasi para-para atasan
dan karyawan maka kami anak PPI jadi sering lembur bukan sekedar untuk
mengincar ekonomi tapi juga sebagai untuk penambahan ilmu ,karena saat
kai lembur kami bisa semakin belajar tentang alat-alat dan banyak lagi ilmu
yang kami bisa dapatkan dari lembur kami di PT.DUTA HITA JAYA ini.
C.Usulan Tindakan
Agar perusahaan menjadi bagus dan dipandang oleh perusahaan lain mak
kita harus mempunyai pemimpin yang memotipasi seperti ini,agar kita akan
semakin terpacu untuk belajar.

4.4 Disiplin
4.4.1

Landasan Teori

Disiplin berasal dari Bahasa latin Discere yang berarti belajar. Disiplin
didefinisikan sebagai segala tindakan yang dilakukan dalam mematuhi
peraturan yang ada. Selain itu, Disiplin juga didefinisikan sebagai latihan yang
bertujuan untuk mengembangkan diri agar berperilaku tertib. Dari kedua
INDRA KUSUMA DINI

16

Makalah Teknik
Supervisi

definisi diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin itu merupakan tindakan


seseoarang untuk melatih dirinya tertib dalam melaksanakan sesuatu sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
4.4.1

Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat


Mengenai pembahasan disiplin ini, banyak sekali temuan yang berhubungan
dengan disiplin yang penulis dapatkan di PT.DUTA HITA JAYA baik itu pekerja
tetap ,maupun pekerja percobaan,yang dimana mereka melakukannya
seaakan tidak ada peraturannya dan tak tau akibatnya.
1.Disiplin waktu pada saat masuk kerja yang dimana pada saat saya masih di
tempatkan

di

office

banayak

sekali

karyawan

yang

telat

dan

tak

menghiraukannya.Dan pada saat saya sekarang di sektor maintenancepun


ada aja berapa pegawai atau pekerja yang telat.
2.Dispilin waktu pada saat istirahat yang dimana belum waktunya istirahat tapi
para pekera sudah mulai berhenti melakukakn pekerjaanynya
3.Disiplin seragam dimana masih banyak pekera yang tidak menepati aturan
seragam yang telah di tetapkan .Dimana hari-hari seragamnya sebagai
berikut
Senin sampai kamis pakayan resmi PT DHJ
Jumat batik jika di kantor dan resmi jika di lapangan
Sabtu pakayan bebas tapi pantas
4.Disiplin APD dimana masih banyak karyawan yang lalai akan APD ,seperti
pada saat welding masih ada operator yang tidak menggunakan kacamata
gelap walaupun itu hanya menitik saja.
5.Banyaknya alat maintence seperti kunci L dan Kunci pas yang hilang dan
sengaja tidak di kembalikan sedangkan kita tahu maintenance tanpa kuncikunci itu tidak bisa bergerak atau bekerja.

INDRA KUSUMA DINI

17

Makalah Teknik
Supervisi

Contoh gambar tidak disiplinnya karyawan mengenai Alat pelindung diri:


Contoh gambar dimana ada kedisiplinan yang harus di jaga pada PT.DUTA
HITA JAYA :
GAMBAR TEMPAT SAMPAH

GAMBAR ATURAN HELM

B. Tindakan yang telah dilakukan


Untuk mengatasi perilaku-perilaku indisipliner karyawan pada temuan diatas
telah dilakukan beberapa tindakan disiplin untuk memperbaiki disiplin diri dari
tiap karyawan. Berikut ini tindakan disiplin yang telah dilakukan untuk kasus

INDRA KUSUMA DINI

18

Makalah Teknik
Supervisi

diatas :
1.Untuk kasus ini satpam telah menegur bagi karyawan yang telat dan jika
disektor office bagi karyawan yang telat sebanyak 3 kali maka di denda 50
ribu sehingga karyawan tidak akan berani untuk telat karna takut membayar
denda dan dapat sanksi dari satpam.
2.Untuk kasus ini sulit untuk di tindak karena kita tahu sendiri pekerja
lapangan itu butuh membersihkan tangan atau pun tubuh pada saat mereka
kerja dan mereka tidak ingin waktu istirahat mereka terpotong oleh tangan
yang kotor ataupun tubuh yang kotor,jadi untuk disiplin ini kita sebagai orang
indonesia telah tau watak orang-orang kita jadi susah untuk dirubah.
3.Untuk kasus ini maka PT.Duta Hita Jaya telah memberikan pekerjanya baju
resmi 2 buah yang bertujuan agar ada pengganti sampai hari jumat jika
memang pakayan sudah terlalu kotor.
4.Untuk disiplin ini maka suverpisor dan pengawas wsnya serta petugas K3
telah membuat peraturan dimana ika ada ynag melanggar maka mendapat
surat peringatan atau warning.
5.Untuk masalah ini pekerja maintenance telah diingatkan dari kepala
bengkel atau supervisornya agar setelah perbaikan sebuah mesin kuncinya
langsung dibawa kebengkel tidak di tinggal di mesin yang di perbaikinya.
C.Usulan Tindakan
Agar sebuah perusahaan menjadi sukses dan maju maka kita harus patuh dan
didiplin pada peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Oleh sebab itu
untuk PT DUTA HITA JAYA ini masalah didiplin harus ditingkatkan .dan
belajarlah untuk memperbaiki kedisiplinan itu dari yang paling kecil seperti
telat karna jika kita telat maka saat kita bekera pun akan tidak tenang di
persahaan itu karna beban pikiran telat itu tadi.
Dan untuk disiplin ADP dan seragam sebaiknya diberlakukan peringatan
kepada para pelanggar agar mereka tidak berani lagi melnggarnya.
4.5 Dinamika Kelompok
4.5.1
INDRA KUSUMA DINI

Landasan teori
19

Makalah Teknik
Supervisi

Kelompok Adalah berkumpulnya dua orang atau lebih yang saling mengenal,
mempunyai tujuan dan menyadari kebutuhan masing-masing untuk saling bekerja
sama Sedangkan dinamika mengandung arti perubahan. Jadi dinamika kelompok
merupakan perubahan yang terjadi diantara sekumpulan orang dikarenakan
adanya kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Dinamika kelompok ini dipengaruhi oleh kepribadian individu dan kepribadian
kelompok yang mana kedua hal tersebut saling berhubungan satu sama lain.
Kepribadiansebuah kelompok dipengaruhi oleh kepribadian individu setiap
anggotannya.
4.5.2

Analisa Temuan

A. Temuan yang didapat


Didalam perusahaan, dinamika kelompok ini dapat mempengaruhi kegiatan
yang terjadi di perusahaan karena dalam sebuah perusahaan terdiri beberapa
kumpulan kelompok karyawan atau pekerja dimana tiap kelompok tersebut
memiliki kepribadian yang berbeda apabila terjadi konflik atau ketegangan
diantara kelompok yang ada maka bisa berdampak pada kegiatan
diperusahaan.
Temuan yang didapat penulis di PT DUTA HITA JAYA ini adalah dimana ada
beberapa sikap dan watak individu yang berbeda sehingga disinilah mereka
akan terjadi konflik anatar karyawan maupun karyawan terhadap atasan.
Pada saat mesin rusak operator memperbaiki mesinnya dan disana ada 3
operator yang dimana ada satu operator bukan membantu malah asik dengan
hpnya sehingga ada satu pkerja yang marah dan melempar kunci karna tidak
dibantu dari operator satunya.
Di PT DUTA HITA JAYA ini banyak juga kelompok yang sangat kompak
dimana mereka mengoperasikan mesinnya dengan bersama dan mereka
saling menghargai kesalahan teman dan pendapat temannya.
Dibagian office yang dimana di kelompoknya kebanyakan sendiri sendiri
INDRA KUSUMA DINI

20

Makalah Teknik
Supervisi

sehingga penulis pernah merasakannya saat mendesain panel box dimana


pekera-pekerja disana tidak ada yang membantu sedangkan mereka tahu
penulis adalah anak magang yang belum terlalu mengenal pembuatan pada
kerja lapangan di PT DUTA HITA JAYA,
Dibagian maintenance dinamika kelompoknya sangat bagus dimana antara
kepala,suverpisor,dan pekerja bekerja saling bermusyawarah jika teradi
kerusakan yang rumit.
Contoh gambar kekompakan suatu kelompok dalam bekerja dalam satu
mesin:
GAMBAR SAAT PRODUKSI

GAMBAR SAAT PERBAIKI MESIN

B. Tindakan yang telah dilakukan


Tindakan yang penulis lakukan adalah tetap menyelesaikan proyek dengan
benar dan bertanya kepada pekerja lapangan.agar proses desain nya tidak
salah lagi,dan berusaha mencari tutorial yang tidak di mengerti di internet
INDRA KUSUMA DINI

21

Makalah Teknik
Supervisi

C. Usulan Tindakan
Kita harus bisa berpikir cepat dan memcahkan sebuah masalah itu karna ada
kalanya kita bekerja harus sendiri,dan jangan pernah malu bertanya agar
pekeraan kita tidak takut saah.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
INDRA KUSUMA DINI

22

Makalah Teknik
Supervisi

Dari pembahasan pada bab sebelumnya penulis mengambil kesimpulan


bahwa masih terdapat hambatan dalam pelaksanaan teknik supervisi di
PT.Duta Hita Jaya dimana hambatan itu bisa datang dari para karyawan
ataupun lingkungan kerja karyawan sehingga pelaksanaan teknik supervisi
tidak berjalan secara maksimal.
Dalam pengaplikasian teknik supervisi di PT.Duta Hita Jaya terdapat
beberapa permasalahan yang penulis dapatkan seperti permasalahan dalam
cara kepemimpinan seorang supervisor, cara berkomunikasi, pendelegasian
wewenang, kedisiplinan di lingkungan perusahaan serta permasalahan pada
kelompok yang ada di lingkungan perusahaan yang mana permasalahan
permasalahan tersebut dapat berpengaruh pada proses produksi yang
berlangsung di PT.Duta Hita Jaya.
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi maka telah dilakukan tindakan
pencegahan dimana tindakan pencegahan tersebut ada yang bersifat formal
yang telah diatur oleh pihak perusahaan ataupun pencegahan yang bersifat
informal yang dapat berupa teguran ringan yang dilakukan oleh atasan atau
pun teman sesama karyawan.
5.2 DAPTAR PUSTAKA
http://dutahitajaya.co.id/company.php?expandable=1

INDRA KUSUMA DINI

23

Anda mungkin juga menyukai