Anda di halaman 1dari 18

MATERI POKOK 1

ALAT- ALAT KONTROL LISTRIK


ELEKTROMAGNETIK

A. Indikator Keberhasilan

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi alat kontrol yang dipasang pada


panel listrik.
2. Peserta didik dapat menjelaskan alat bantu pada pengontrolan yang
dipasang pada panel listrik.
3. Peserta didik dapat menempatkan alat kontrol pada panel listrik.

B. Pengenalan Peralatan Kontrol Listrik


1. Pengaman Instalasi Listrik
a. MCB (Miniature Circuit Breaker)
Miniature Circuit Breaker atau biasa disebut MCB merupakan alat
pengaman arus listrik dari beban lebih dan hubung singkat. Terdapat
dua komponen penting pada MCB yakni Thermis sebagai bahan
pengaman dari beban lebih, dan Relay elektromagnetik sebagai
pengaman dari arus pendek.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 1
Simbol MCB (Miniature Circuit Breaker)

Bagaimana Cara Kerja MCB..?


Kita lihat pada Gambar di bawah ini, pada saat di hidupkan (ON), moving contact
menyentuh fixed contact sehingga MCB ON (bekerja). Kemudian Arus mengalir
pada bimetal (bimetap strip), arus ini dapat membuat bimetal tersebut menjadi
panas, sehingga menyebabkan bimetal menjadi melengkung. Arus yang mengalir
apabila melebihi batas rating Amperenya maka bimetal akan semakin
melengkung hingga mampu menyentuh pemicu dan menarik komponen trip agar
tidak kontak dengan terminal atas dan bersamaan dengan itu toggle/tuas operasi
menjadi OFF.

Bagian- bagian MCB (Miniature Circuit Breaker)

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 2
Keuntungan penggunaan MCB meliputi :
1. Dapat mengamankan (memutus hubungan) semua fasa dari rangkaian 3 fasa
walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya saja
2. Dapat digunakan kembali setelah proses pengamanan terjadi akibat hubung
singkat atau beban lebih
3. Mempunyai respon yang baik bila terjadi gangguan seperti hubung singkat dan
beban lebih

Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi


5 jenis :
1. Tipe G (kapasitas besar) biasa digunakan untuk pengaman Motor
2. Tipe L (kapasitas besar ) untuk pengaman kabel dan jaringan
3. Tipe H biasa digunakan untuk pengaman instalasi penerangan pembangunan
4. Tipe berrating dan Breaking kapasitas kecil
5. Tipe Z berating danBreaking kapasitas kecil biasa digunakan untuk pengaman
semi konduktor dan trafo yang sensitif terhadap tegangan

Kapasitas arus yang dapat diamankan oleh miniature circuit breaker relatif
kecil, dan itu wajar karena MCB adalah pengaman arus rendah
Berikut kisaran arusnya : 2 A, 4 A, 10 A, 32 A ada juga yang menyebutkan
sampai 64 A untuk 3 fasa

MCB biasa digunakan untuk rangkaian 1 fasa untuk pengaman instalasi


rumah sederhana dan biasa terdapat pada KWH sebagai pembatas beban
penggunaan.
Maksud dari batas penggunaan adalah batasan daya yang dipakai misalnya 450
atau 950 watt. Bila pemakaian melebihi batasan tersebuit, maka MCB akan
memutus arus secara Otomatis.

Untuk mengetahui berapa besar ampere MCB yang dipasang, tentunya


ada perhitungan sehingga tenaga listrik terpasang kompatibel dengan
penggunaan tenaga listrik dirumah kita. Karena biasanya listrik yang kita
gunakan adalah AC 1 phase listrik, maka digunakan rumus perhitungan listrik 1
fasa, yaitu :

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 3
P=VxI
Dimana,
P (Power) adalah daya dengan satuan unit VA atau Watt
V (Voltage) adalah voltase atau tegangan dengan satuan volt
I (Intensitas) adalah arus listrik dengan satuan ampere

Contoh :
Jika listrik yang terpasang di rumah kita mempunyai daya 1300 VA,
tegangan yang digunakan adalah 220 Volt, maka ampere MCB yang digunakan
sebagai pengaman adalah ?

P=VxI

Karena yang kita cari adalah arus, maka rumusnya adalah :


I=P/V
I = 1300 VA / 220 Volt
I = 5,9 Ampere (dibulatkan menjadi 6 ampere)

Sehingga listrik dengan daya 1300 VA itu bisa menggunakan MCB 6 ampere.

Soal Latihan :
1. Daya 450 VA, berapa ampere MCB yang digunakan ?
2. Daya 900 VA, berapa ampere MCB yang digunakan ?

b. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)


Moulded Case Circuit Breaker atau biasa dikenal dengan MCCB mempunyai
fungsi yang sama dengan MCB, kenapa memiliki yang sama? karena bisa
mengamankan arus listrik dari beban lebih maupun dari arus pendek. Nah
letak perbedaannya ialah MCCB dan MCB memiliki kemampuan pemutusan
arus bisa diatur sesuai dengan batas beban yang diinginkan. MCCB juga
dikhususkan untuk rangkaian berbasisi 3 fasa seperti pada PHB dan sistem
kontrol Motor listrik 3 fasa

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 4
Di dunia Industri MCCB juga dapat disebut dengan Breaker.
Berikut batasan arus yang dpat ditahan oleh MCCB atau Mold case Circuit
Breaker adalah 100 A, 200 A, 400 A, dan lan sebagainya sesuai dengan jenis
dan kebutuhan penggunaan

c. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)


Earth Leakage Circuit Breaker atau ELCB merupakan alat pengaman yang
dipakai untuk mengamankan terjadinya kebocoran arus listrik maupun
tegangan listrik pada suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB dipakai sebagai
pengaman manusia dari tegangan sentuh dan arus listrik yang bocor atau
sengatan listrik di suatu rangkaian instalasi listrik. Pengaman yang satu ini
sangat penting dan berfungi menjaga kamu celaka ketika terkena arus listrik
atau tegangan yang bocor.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 5
Dengan kata lain, ELCB digunakan sebagai pengaman manusia dari
tegangan sentuh dan arus lsitrik yang bocor.
Cara kerja kerja ELCB adalah sebagai berikut :
Ketika kabel fasa mengalami kebocoran arus yang langsung terhubung
dengan tanah atau kabel ground maka sebelum terjadi hal yang
membahayakan (segatan listrik) ELCB akan memutus arus tersebut

2. Push Button ( Tombol Tekan )

Push button merupakan komponen kontrol yang sangat penting pada


pengontrolan motor listrik dengan kontaktor magnet. Push button ini digunakan
pada rangkaian kontrol untuk memberikan arus listrik pada kumparan ( Coil )
kontaktor magnet secara manual. Berdasarkan fungsi kerjanya yang
menghubungkan dan memutuskan, Push button mempunyai 2 tipe kontak
yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
1. NO (Normally Open) merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

2. NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika push
button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga
memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau
mematikan sistem circuit (Push Button Off).

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 6
3. NO (Normally Open) dan NC (Normally Close), kontak pada tombol jenis
ini merupakan gabungan antara kontak NO dan kontak NC, yang bekerja
secara bersama dalam satu poros. Jika tombol push button ditekan maka
kontak NO yang semula terbuka (open) dan kontak NC yang semula
tertutup (close) akan berbalik arah secara bersama-sama

Yaitu kontak NO akan menjadi terhubung (close) dan kontak NC akan


menjadi terbuka (open). Jika knop pada tombol dilepaskan maka akan
kembali pada posisi semula. Tombol campuran jenis ini kadang digunakan
untuk rangkaian sistem interlock untuk dua fungsi kontrol yang berbeda.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 7
a. Normally Open b. Normally Closed c. Gabungan NO dan NC
( NO ) ( NC )

Simbol Tombol Tekan

Gambar Push Button (Tombol Tekan)

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 8
3. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor
listrik yang bekerja semi otomatis maupun otomatis. Magnetik kontaktor atau
sering disebut kontaktor adalah alat pemutus dan penghubung rangkaian listrik
yang bekerja berdasarkan elektro magnetik. Kontaktor ini juga sering disebut
sebagai saklar otomatis atau saklar magnetik. Kontaktor ini banyak digunakan
terutama dalam sistem kontrol di industri industri misalnya saja dalam sistem
kontrol motor listrik di suatu industri.

Gambar Kontaktor Magnet Berbagai Merek

Pada dasarnya Magnetik Kontaktor ini mempunyai 2 fungsi yaitu :


1. Sebagai Saklar Otomatis.
Pada dasarnya fungsi utama dari kontaktor ini adalah sebagai
saklar otomatis dimana saklar tsb dapat membuka dan menutup secara
otomatis dengan memanfaatkan gaya tarik dari magnet induksi. Dengan
fungsi tsb kita bisa mengatur nyala dan mati beban listrik sesuai dengan
kemauan kita.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 9
2. Sebagai Pengaman Rangkaian.
Akan tetapi kontaktor juga bisa digunakan sebagai pengaman
rangkaian jika dipasangkan dengan TOR (Thermal Overload Relay). Jadi
ketika TOR mendeteksi bahwa suhu rangkaian di atas nilai yang
ditentukan (berdasarkan datasheet) maka Kontaktor akan memutus
rangkaian ke beban. Rangkaian Kontaktor-TOR ini biasa diaplikasikan
pada rangkaian Motor Listrik.

Kontaktor magnet terdiri dari: coil, kontak utama, kontak bantu.


Kontak utama digunakan untuk menghubungkan/ memutuskan saluran
utama ( beban ) pada pengontrolan beban listrik, sedangkan kontak bantu
digunakan sebagai kontak pada rangkaian kontrol, dan juga dapat dipakai
sebagai kontak untuk lampu indikator. Untuk membedakan terminal-
terminal pada kontaktor magnet, maka pada setiap terminal diberi kode
angka atau huruf yang simbolnya seperti gambar di bawah ini.

A 1 3 5 13 21

B 2 4 6 14 22
a. Coil b. Kontak Utama c. Kontak Bantu

Gambar Simbol-simbol Kontaktor Magnet.

Kode Terminal Kontak Keterangan


a-b - Source (Coil)
1-2
3-4 NO Kontak utama
5-6
13-14 NO
Kontak Bantu
21-22 NC

Tabel Penjelasan dari Kontaktor Magnet

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 10
Kontaktor magnet adalah saklar yang bekerja berdasarkan
elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian
listrik (load). Kontaktor magnet bekerja untuk merubah kontak-kontak
Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Pada kontaktor magnet
terdapat dua kontak yaitu : Kontak Utama (NO) yang diberi nomor
terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu dengan nomor terminal 13-14
(NO) dan 21-22 (NC). Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke
sumber energi dan terminal 2-4-6 dihubungkan ke beban (load).

4. Time Delay Relay (TDR)


Time Delay Relay (TDR) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Time Delay
Relay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu sistim
pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada
terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8

4 5
3 6

2 7

1 8

SOURCE

Gambar Soket Time Relay

2 1 8
Terminal Kontak

2-7 Source
1-3
NO
6-8
1-4
NC
3 4 6 5 5-8
7

Gambar Simbol Time Relay dan Nomor Kontak

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 11
Mengenal tampilan TDR (Timer OMRON H3CR)

1. Unit Time Selector


Selektor ini digunakan untuk menentukan jenis waktu yang dinginkan.
Pada timer jenis omron H3CR ini unit waktu yang tersedia yaitu Sec
(Detik), Min (Menit), 10 Min (10 Menit), Hrs (Jam) dan 10 Hrs (10 Jam)

2. Time Range Selector


Selektor ini digunakan untuk menentukan rentang waktu yang digunakan
misalnya unit time yang digunakan adalah Sec (Detik) maka rentang bisa
dipilih 0-12 detik atau 0-3 detik dan sebagainya

3. Out Indikator
Out indikator ini merupakan kondisi kontak setelah waktu settingannya
tercapai. Misalnya pada TDR diharapkan kontak akan bekerja dalam
waktu 3 detik maka dalam waktu 3 detik lampu indikator akan menyala
menandakan kontak bekerja baik NO (Normally Open) maupun NC
(Normally Close)

4. Power Indikator
Power indikator ini merupakan penanda saat TDR mulai bekerja atau jika
di teliti maka lampu power ini bisa juga sebagai penanda kedipan detik

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 12
5. Mode Selektor
Jika kita merubah mode selector ini maka akan merubah fungsi dari cara
kerja TDR (Time Delay Relay). Mode yang ada pada Timer Omron seperti
gambar diatas terdapat mode A, B2, E, B dan J. Masing-masing kode huruf
tersebut tentu memiliki arti
Misalnya kode A berfungsi untuk mode ON Delay (Menunda untuk ON)
artinya kontak akan terhubung bila waktu sudah tercapai misalnya dalam
waktu 3 detik. Sementara untuk mode B2 atau B saja berfungsi untuk
berkedip

6. Knop (Set Time)


Knop ini berfungsi untuk menentukan besaran waktu yang diinginkan,
misalnya pada posisi 3 dengan unit waktu misalnya sec (detik)

Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya


merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type
H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki
yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4
dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO
dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 13
5. Thermal Overload Relay ( TOR )

Gambar Thermal Overload Relay ( TOR )

Thermal Overload Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi


untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. Jaringan listrik
akan putus bila arus yang melewati lebih besar dari setting arus Thermal
Over Load Relay dengan melalui proses panas yang terdapat pada relay.
Pada saat me-reset memerlukan waktu untuk mengaktifkan kembali karena
perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.

95 97

Terminal Kontak

95-96 NC

97-98 NO
96 98

Simbol Thermal Overload Relay ( TOR )

Pada dasarnya fungsi dari Thermal Overload Relay ini adalah untuk :
1. Sebagai pemutus arus listrik ketika terjadi short circuit / korselting
dikarenakan kutub negatif dan positif rangkaian tidak sengaja terhubung.
2. Sebagai pemutus arus listrik ketika terjadi beban berlebih atau overload
dimana arus yang mengalir pada TOR lebih besar dari nilai yang
ditetapkan.
INSTALASI MOTOR LISTRIK
CREATED BY : ARIEF RACHMAN 14
Biasanya pada rangkaian motor listrik hal tersebut dikarenakan beban
motor listrik yang terlalu besar untuk bisa berputar sehingga membutuhkan
arus yang sangat tinggi.
3. Sebagai pemutus arus listrik ketika tegangan antar fasa pada motor listrik
berbeda.
4. Membatasi arus listrik yang akan bekerja pada motor.
Pada TOR tertentu biasanya terdapat tombol khusus untuk mensetting
arus maksimal yang dapat melewati TOR. Ketika arus listrik yang mengalir
pada TOR melebihi setting yang sudah ditetapkan, maka TOR akan
memutus rangkaian.

Cara setting Thermal Overload Relay

Pada dasarnya cara setting masing - masing kontaktor sama saja


walaupun berbeda merk atau pabrik produksi. Contoh diatas kebetulan
adalah Thermal Overload Relay Schneider.
❖ Kontak Utama
Input pada kontak utama (bagian atas TOR) biasanya
dihubungkan ke Kontaktor. Output pada kontak utama (bagian
bawah TOR) dihubungkan ke motor listrik.
❖ Kontak Bantu
Kontak bantu ini dihubungkan ke rangkaian pengontrol motor
listrik.
INSTALASI MOTOR LISTRIK
CREATED BY : ARIEF RACHMAN 15
❖ Tombol Reset Mekanik
Fungsi dari reset mekanik pada thermal overload relay adalah
untuk mereset TOR setelah mengalami Trip sehingga semua
kontak bantu kembali ke posisi awal.
❖ Tombol Stop
Tombol ini digunakan untuk memutus aliran arus listrik pada
kontak bantu sehingga motor bisa berhenti bekerja / stop.
❖ Tombol Trip Test
Sesuai dengan namanya tombol ini digunakan untuk
mensimulasikan ketika terjadi trip pada TOR. Jadi tombol ini
digunakan untuk mengetes apakah ketika tombol tersebut
ditekan kontak bantu akan bergerak seperti saat terjadi trip.
❖ Setting Arus
Digunakan untuk mengatur arus maksimal yang dapat melewati
TOR. Cara yang digunakan yaitu dengan memutar tuas yang
disediakan.

6. Lampu Indikator (Lampu Pilot)

Gambar Lampu Pilot (Lampu Indikator)

Lampu pilot/indikator berfungsi untuk memberi tanda bagi operator


bahwa panel dalam keadaan kerja/bertegangan atau tidak. Warna merah
sebagai tanda panel dalam keadaan kerja, maka harus hati-hati. Sedangkan
warna hijau bahwa panel dalam keadaan ON arus mengalir kerangkaian
beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda tegangan kerja
3 fase,. Berdasarkan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) bahwa phasa
R - S - T secara berurutan menggunakan lampu merah – kuning – hijau.

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 16
Pilot Lamp indikator Phase R, S, T pada panel distribusi :
• R Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah
• S Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna jingga / kuning
• T Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna hijau

Indikator Pilot Lamp pada tombol kontrol :


• Run / jalan Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwana hijau
• Stop / berhenti Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna
merah
• Alarm / fault Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna kuning

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 17
EVALUASI
MATERI POKOK 1

Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Tuliskan enam bagian penting dari kontaktor magnet, serta fungsi masing-
masing ?
2. Tuliskan fungsi Thermal Overload Relay ( TOR ) pada pengontrolan motor
listrik ?
3. Apa fungsi dari Time Delay Relay pada pengontrolan motor listrik dengan
kontaktor magnet ?
4. Tuliskan tiga jenis tombol tekan (push button) yang dipakai pada
pengontrolan listrik ?
5. Jelaskan prinsip kerja kontaktor magnet ?

INSTALASI MOTOR LISTRIK


CREATED BY : ARIEF RACHMAN 18

Anda mungkin juga menyukai