Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)

Di Susun Oleh
Kelompok 1 (Kelas IXB):
 Aco andika faisal
 Amelia pratiwi
 Fatima ramadhani
 Khairul afandi
 Muhammad ardiansyah
 Silva nur indriana
 Siti Mahirah
 Suhartoyo

MTS MAS’UDIYAH WONOMULYO


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum, wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang maha pengasih lagimaha penyayang Yang telah
melimpahkan nikmat kesehatan dan kesempatansehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini telah susun dengan semaksimal mungkin, memanfaatkan berbagai media untuk
mendapatkan materi yan terkait dengan judul. Terlepas darisemua itu kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,maka dari itu, kami dengan senang hati menerima
saran dan kritik dari pembacauntuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini kurang lebihnya dapat bermanfaat,memberikan tambahan
pengetahuan dan wawasan kita.Wassalamualaikum, wr.wb.

Wonomulyo 12 januari 2024

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2Rumusan masalah.......................................................................................................................2
1.3Tujuan makalah..........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 Pengertian MRI.........................................................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja MRI.....................................................................................................................3
2.3 Kekurangan MRI......................................................................................................................4
2.4 Kelebihan MRI............................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................7

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi di sektor kesehatan saat ini memberikan kemudahan bagi para praktisi
medis dalam mendiagnosa penyakit dan menentukan metode pengobatan untuk pasien. Salah
satu perkembangan signifikan dalam hal ini adalah penggunaan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) sebagai alat pencitraan diagnostik. MRI merupakan perangkat mutakhir yang
memungkinkan pemeriksaan tubuh tanpa melibatkan prosedur operasi, sinar-X, atau zat
radioaktif lainnya. Selama proses pemeriksaan dengan MRI, molekul-molekul dalam tubuh
dapat bergerak dan bersatu untuk menghasilkan sinyal-sinyal. Sinyal ini kemudian direkam
oleh antena, diteruskan ke komputer untuk diproses, dan ditampilkan di layar monitor sebagai
gambaran rinci dari struktur dalam rongga tubuh.
MRI mampu menciptakan gambar yang sangat jelas dan memiliki sensitivitas lebih tinggi
dalam menilai anatomi jaringan lunak, terutama organ-organ seperti otak, sumsum tulang
belakang, dan susunan saraf, bila dibandingkan dengan pemeriksaan sinar-X konvensional
atau CT scan. Selain itu, MRI efektif dalam memvisualisasikan jaringan lunak dalam sistem
muskuloskeletal, seperti otot, ligamen, tendon, tulang rawan, dan ruang sendi, misalnya pada
kasus cedera lutut atau bahu. Pemeriksaan dengan MRI juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi anatomi dan mendeteksi kelainan dalam rongga dada, payudara, organ-organ
perut, pembuluh darah, serta jantung.
Melalui makalah berjudul "MRI," kami bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang berbagai aspek terkait MRI, mulai dari prinsip kerjanya hingga aplikasinya
dalam dunia kesehatan. Tujuan utama adalah agar kita dapat memahami dengan lebih jelas
manfaat dan potensi alat ini dalam mendukung diagnosis dan pengobatan penyakit secara
lebih efektif.

1
1.2 Rumusan masalah

Dalam pembuatan makalah ini masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari MRI ?
2. Bagaimana Prinsip Kerja dari MRI ?
3. Apa saja Kekurangan MRI?
4. Apa saja Kelebihan alat MRI?

1.3 Tujuan makalah

1. Pengertian dari MRI.


2. Prinsip Kerja MRI.
3. Kelebihan dan Kerugian MRI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian MRI

Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan metode pemeriksaan diagnostik dalam bidang
kedokteran, terutama dalam disiplin radiologi, yang menghasilkan representasi potongan tubuh
manusia tanpa menggunakan sinar-X melainkan menggunakan medan magnet. Konsep ini
dikemukakan oleh Rasad Sjahrar. Dari segi fisika, MRI dapat dijelaskan sebagai alat diagnostik
radiologi yang menciptakan gambaran potongan tubuh atau organ manusia dengan memanfaatkan
medan magnet berkekuatan antara 0,064 hingga 1,5 Tesla (dengan 1 tesla setara dengan 10.000
Gauss) dan merespons resonansi getaran inti atom hidrogen.
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) didasarkan pada fenomena resonansi magnetik dari inti atom
dalam objek yang terpapar medan magnet. Resonansi magnetik itu sendiri terjadi karena inti atom
mengalami getaran sebagai respons terhadap penyearahan momen magnetik inti oleh medan magnet
eksternal, serta rangsangan gelombang elektromagnetik yang sesuai dengan frekuensi gerak gasing
inti tersebut.

2.2 Prinsip Kerja MRI

Tubuh manusia, yang dominan terdiri dari cairan, memiliki atom hidrogen sebagai komponen utama
dalam jaringan biologis. Dalam prinsip kerja MRI, proton digunakan sebagai atom hidrogen. Sebelum
ditempatkan di dalam medan magnet dengan intensitas antara 0,064 hingga 1,5 tesla, proton dalam
tubuh manusia memiliki orientasi acak. Namun, ketika berada dalam medan magnet, proton menjadi
searah dan mengalami magnetisasi.

3
Setelah itu, proton diberi energi melalui radiofrekuensi, yang biasanya berbentuk gelombang 90o dan
180o. Radiofrekuensi dapat memancarkan dan menyerap. Selama radiofrekuensi aktif, proton tetap
searah, tetapi ketika radiofrekuensi dimatikan (off), beberapa proton mengalami relaksasi dan
menyerap energi. Proses ini dikenal sebagai relaksasi, dan energi yang diserap ini diubah menjadi
sinyal listrik yang ditangkap oleh gradient.
Pada coil gradient, terbentuk citra atau potongan tubuh manusia dalam berbagai orientasi seperti
sagital, coronal, dan axial. Sinyal listrik ini kemudian diarahkan ke radiofrekuensi elektronik. Data
analog dari sinyal listrik dalam radiofrekuensi elektronik diubah menjadi data digital oleh Analog-to-
Digital Converter (ADC), yang kemudian berbentuk data biner. Data digital ini selanjutnya dikirim ke
Central Processing Unit (CPU) dalam bentuk algoritma.
Dari CPU, data digital tersebut diteruskan ke penyimpanan data, konsol gambar, pemroses gambar,
dan akhirnya ditampilkan dalam bentuk gambar di layar tampilan (image display).

2.3 Kekurangan MRI


 Biaya Tinggi: Proses pemeriksaan dengan MRI memerlukan peralatan khusus yang canggih
dan mahal. Biaya instalasi dan pemeliharaan peralatan MRI, bersama dengan biaya pelatihan
operator yang mahir, membuat penggunaan MRI menjadi relatif mahal.
 Keterbatasan Aksesibilitas: Tidak semua fasilitas kesehatan, terutama di daerah pedesaan atau
negara berkembang, memiliki akses terhadap peralatan MRI. Ini bisa menyulitkan pasien
untuk mendapatkan pemeriksaan ini dengan mudah.
 Keterbatasan Ruang: Meskipun teknologi MRI semakin maju, tetapi beberapa pasien
mungkin merasa sulit atau tidak nyaman dalam ruang sempit tabung MRI. Ini dapat
menyulitkan pemeriksaan pada orang dengan claustrophobia atau anak-anak kecil.
 Waktu Pemeriksaan yang Lama: Beberapa jenis pemeriksaan MRI memerlukan waktu yang
cukup lama, terutama untuk mendapatkan gambaran yang sangat rinci. Hal ini dapat menjadi
tantangan bagi pasien yang sulit untuk tetap diam atau yang mungkin tidak dapat berbaring
untuk waktu yang lama.
 Kontraindikasi bagi Beberapa Pasien: Beberapa pasien mungkin tidak dapat menjalani
pemeriksaan MRI karena adanya kontraindikasi. Contohnya, orang dengan pacemaker atau
benda-benda logam dalam tubuh mereka mungkin tidak dapat menjalani pemeriksaan MRI.
 Tidak Cocok untuk Semua Jenis Pemeriksaan: Meskipun MRI sangat baik untuk
memvisualisasikan jaringan lunak, struktur anatomi, dan organ dalam tubuh, tetapi untuk
beberapa kasus, seperti pemeriksaan tulang atau deteksi kalsifikasi, pemeriksaan lain seperti
CT scan atau X-ray mungkin lebih efektif.

2.4 Kelebihan MRI


 Visualisasi Jaringan Lunak yang Superior: MRI sangat efektif dalam memvisualisasikan
jaringan lunak dalam tubuh, seperti otak, sumsum tulang belakang, organ-organ dalam perut,
dan jaringan lunak muskuloskeletal. Kemampuannya untuk memberikan gambaran yang
sangat rinci dari struktur anatomi membuatnya unggul dalam mendeteksi kelainan atau
penyakit pada jaringan ini.
 Tanpa Paparan Sinar-X: MRI tidak menggunakan sinar-X dalam proses pencitraan, sehingga
mengurangi risiko radiasi yang mungkin timbul pada pemeriksaan lain seperti CT scan atau
sinar-X konvensional. Hal ini menjadikan MRI pilihan yang lebih aman, terutama untuk
pemeriksaan berulang atau pada populasi yang lebih rentan terhadap paparan radiasi.

4
 Pemilihan Kontras yang Aman: Jika diperlukan, agen kontras yang digunakan dalam MRI
seringkali lebih aman dibandingkan dengan kontras yang digunakan pada pemeriksaan lain.
Kontras yang umum digunakan dalam MRI biasanya tidak mengandung yodium, yang dapat
menyebabkan reaksi alergi pada beberapa pasien.
 Multiplanar Imaging: MRI dapat menghasilkan gambar dalam berbagai orientasi, termasuk
sagital, coronal, dan axial, tanpa memerlukan reposisi fisik pasien. Hal ini memberikan
fleksibilitas dalam memvisualisasikan berbagai struktur dan memudahkan interpretasi gambar
oleh dokter.
 Ketajaman Kontras Tinggi: Kemampuan MRI untuk menangkap perbedaan kontras yang
tinggi antara berbagai jenis jaringan memungkinkan deteksi dini kelainan atau lesi kecil. Ini
membantu dalam diagnosis awal dan perencanaan pengobatan yang tepat.
 Evaluasi Vaskular yang Baik: MRI dapat memberikan gambaran yang baik dari sistem
vaskular, termasuk arteri dan vena. Ini bermanfaat untuk mendeteksi penyumbatan atau
perubahan patologis lainnya dalam pembuluh darah.
 Tidak Memerlukan Radiasi Ionisasi: Selain tanpa sinar-X, MRI tidak menggunakan radiasi
ionisasi yang dapat merusak sel-sel tubuh. Ini membuatnya aman untuk digunakan pada
berbagai kelompok pasien, termasuk wanita hamil dan anak-anak.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfatan MRI untuk memeriksa bagian dalam tubuh sangat efektif karenamemi-liki kemampuan
membuat citra potongan koro-nal, sagital, aksial
tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien dan diagnosa dapat ditegakkan dengan lebihdetail dan
akurat. Pesawat MRI menggunakan efek medan magnet dalammembuat citra potongan tubuh,
sehingga tidak menimbulkan efek radiasi pengionseperti penggunaan pesawat sinar X. Gambaran
yang dihasilkan oleh pesawatMRI tergantung pada ketepatan pemilihan parameternya.
Dalam pengoperasiannya dapat terjadi kecelakaan yang bisa membahayakan pa-sien, petugas serta lin
gkungannya. Mengingat biaya pemeriksaan MRI bagi seorang pasien cukup mahal dan efek sampingn
ya, ( terutama efek latennya) yang belumdiketahui maka perlu pertimbangan yang matang sebelum
pasien dikirim untuk pemeriksaan MRI.

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, dan semoga bias bermanfaat bagi penulis
dan pembaca. Dan semoga kita bisa mengetahui tentang MRI dan cara pengoprasiannya lebih jelas la
gi. Dan tentunya makalah ini memiliki banyaksekali kekurangan, dan oleh sebab itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Rsmitraplumbon. 2010. MRI.( file:///E:/D/berita-24-mri.html)

6
Admin. 2009.Magnetic Resonance Imaging (MRI).( file:///E:/D/index.php.htm)

Hari. 2009. Istilah Komputer Magnetic Resonance Imaging (MRI)

(file:///E:/D/Istilah%20Komputer%20Magnetic%20Resonance%20Imaging%20%28MRI%29.htm)

Arie.2009.Biomedis Untuk Pemula. (file:///E:/D/sekilas-tentang-magnetic-resonance.html

Anda mungkin juga menyukai