FILSAFAT ILMU
PEMANFAATAN TEKNOLOGI MRI (MAGNETIC RESONANCE
IMAGING)
Disusun oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Pemanfaat Teknologi MRI
(Magnetic Resonance Imaging)” dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat oleh pihak penulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.
Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai kegunaan dan manfaat dari teknologi
MRI (Magnetic Resonance Imaging) .
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dosen yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dan terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua, keluarga,
dan teman-teman yang telah memberikan motivasi kepada penulis.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Olehnya itu, saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan dalam menyempurnakan makalah
ini agar lebih baik lagi. Harapannya semoga makalah ini bermanfaat dan menambahkan hasanah
ilmu khususnya di bidang filsafat ilmu. Aamiin Allahumma Aamiin...
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR. ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan ...................................................................................................................................2
D. Manfaat .................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian MRI......................................................................................................................4
B. Prinsip atau Cara Kerja MRI.................................................................................................5
C. Diagram Blok Proses MRI.....................................................................................................6
D. Kelebihan dan Kekurangan MRI...........................................................................................7
E. Macam-macam MRI..............................................................................................................7
F. Aplikasi MRI Di Dunia Kedokteran......................................................................................8
G. Instrumen MRI.......................................................................................................................8
H. Perkembangan MRI...............................................................................................................10
I. Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Penggunaan MRI.........................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................17
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1946, Felix Bloch dan Purcell mengemukakan teori, bahwa inti atom
bersifat sebagai magnet kecil, dan inti atom membuat spinning dan precessing. Dari hasil
penemuan kedua orang diatas kemudian lahirlah alat Nuclear Magnetic Resonance
(NMR) Spectrometer, yang penggunaannya terbatas pada kimia saja. Setelah lebih dari
sepuluh tahun Raymond Damadian bekerja dengan alat NMR Spectometer, maka pada
tahun 1971 ia menggunakan alat tersebut untuk pemeriksaan pasien. Pada tahun 1979,
The University of Nottingham Group memproduksi gambaran potongan coronal dan
sagittal (disamping potongan aksial) dengan NMR. Selanjutnya karena kekaburan istilah
yang digunakan untuk alat NMR dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka
atas saran dari American College of Radiologi (1984), NMR dirubah menjadi Magnetic
Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan yang ada pada saat ini memberi
kemudahan bagi para praktisi kesehatan untuk mendiagnosa penyakit serta menentukan
jenis pengobatan bagi pasien. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan
alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit
pasien. MRI(Magnetic Resonance Imaging) merupakan suatu alat diagnostik mutakhir
untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang
besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan
radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul- molekul dalam tubuh
bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal- sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh
antena dan dikirimkan ke computer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor
menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam.
MRI menciptakan gambar yang dapat menunjukkan perbedaan sangat jelas dan
lebih sensitive untuk menilai anatomi jaringan lunak dalam tubuh, terutama
otak,.sumsum tulang belakang, susunan saraf dibandingkan dengan pemeriksaan x-ray
biasa maupun CT scan Juga jaringan lunak dalam susunan musculoskeletal seperti otot,
ligament, tendon, tulang rawan, ruang sendi seperti misalnya pada cedera lutut maupun
cedera sendi bahu. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan dengan MRI yaitu evaluasi
anatomi dan kelainan dalam rongga dada, payudara, organ organ dalam perut, payudara,
1
pembuluh darah, dan jantung. Oleh sebab itu, kami disini akan membuat sebuah makalah
yang bertemakan tentang cara kerja MRI dan kelebihan-kelebihan apa saja yang dimiliki
oleh MRI ini dalam dunia medik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut;
1. Apa pengertian dari MRI?
2. Bagaimana prinsip atau cara kerja dari MRI?
3. Bagaimana diagram blok proses dari MRI?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari MRI?
5. Apa saja macam-macam dari MRI?
6. Bagaimana aplikasi dari MRI didunia kedokteran?
7. Apa saja instrument dari MRI?
8. Bagaimana perkembangan MRI?
9. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam penggunaan MRI?
C. Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui;
1. Pengertian dari MRI
2. Prinsip atau cara kerja MRI
3. Diagram blok proses dari MRI
4. Kelebihan dan kekurangan dari MRI
5. Macam-macam dari MRI
6. Aplikasi dari MRI didunia kedokteran
7. Instrument dari MRI
8. Perkembangan MRI
9. Nilai-nilai yang terkandung dalam penggunaan MRI
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu:
1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca mengenai
pemanfaatan teknologi MRI
2. Untuk bekal bagi para mahasiswa dalam pembelajaran mereka.
2
3. Untuk menambah minat banyak masyarakat mempelajari tentang teknologi MRI.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MRI
MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik diagnostik yang
menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar rinci
jaringan lunak tubuh dan tulang. MRI membuat pencitraan tulang dengan
menggunakan magnet yang terbentuk disekitar tubuh untuk merangsang atom
hidrogen. Setelah atom kembali ke tingkat rangsang normal, mereka memancarkan
energi yang terdeteksi pada scanner. MRI scan umumnya dianggap sebagai studi
pencitraan yang terbaik.
Alat tersebut memiliki kemampuan membuat gambaran potongan coronal,
sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila pemilihan
parameternya tepat, kualitas gambaran detil tubuh manusia akan tampak jelas,
sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. Untuk itu
perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan prosedur tehnik MRI dan tindakan
penyelamatan bila terjadi keadaan darurat.
4
B. Prinsip atau Cara Kerja MRI
Berdasarkan dari kondisi yang ada maka, prinsip dasar dari cara kerja suatu
MRI adalah Inti atom Hidrogen yang ada pada tubuh manusia (yang merupakan
kandungan inti terbanyak dalam tubuh manusia) berada pada posisi acak (random),
ketika masuk ke dalam daerah medan magnet yang cukup besar posisi inti atom ini
akan menjadi sejajar dengan medan magnet yang ada. Kemudian inti atom Hidrogen
tadi dapat berpindah dari tingkat energi rendah kepada tingkat energi tinggi jika
mendapatkan energi yang tepat yang disebut sebagai energi Larmor.
Ketika terjadi perpindahan inti atom Hidrogen dari tingkat energi rendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi akan terjadi pelepasan energi yang kemudian ini
menjadi unsur dalam pembentukan citra atau dikenal dengan istilah Free Induction
Decay (FID).
Kemudian perilaku atom Hidrogen lainnya ketika masuk kedalam daerah
medan magnet yang cukup besar adalah dia akan melakukan presisi ketika di dalam
medan magnet tadi diberikan lagi medan magnet pengganggu yang frekuensinya
dapat diubah-ubah sehingga dengan peristiwa tersebut dapat dihasilkan signal FID
yang akan dirubah kedalam bentuk pencitraan. Hal ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
5
Alat MRI berupa suatu tabung berbentuk bulat dari magnet yang besar.
Penderita berbaring di tempat tidur yang dapat digerakkan ke dalam (medan) magnet.
Magnet akan menciptakan medan magnetik yang kuat lewat penggabungan proton-
proton atom hidrogen dan dipaparkan pada gelombang radio. Ini akan menggerakkan
proton-proton dalam tubuh dan menghasilkan sinyal yang diterima akan diproses oleh
komputer guna menghasilkan gambaran struktur tubuh yang diperiksa.
Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat
diagnostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik
penggambaran MRI, antara lain :
a. Persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik,
b. Kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya,
c. Artefak pada gambar, dan cara mengatasinya,
d. Tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat.
6
D. Kelebihan dan Kekurangan MRI
Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI adalah kemampuannya
membuat potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh
pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostic jaringan lunak. Kualitas gambar MRI
dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras,
sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.
Selain itu jika dibandingkan dengan CT scan kelebihan MRI sebagai berikut:
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak
seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi
dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa
merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
Adapun kekurangan dari MRI sebagai berikut:
1. Biaya relatif mahal
2. Tidak mampu menunjukkan klasifikasi dengan akurat
3. Lebih sulit ditoleransi oleh pasien karena waktu pemeriksaan yang lama dan
suara mesin yang gaduh
4. Citra kurang baik pada lapangan paru
5. Pasien yang mengandung metal tidak dapat diperiksa terutama alat pacu jantung,
sedangkan pasien dengan wire stent maupun pen boleh diperiksa.
E. Macam-macam MRI
Macam-macam MRI bila ditinjau dari tipenya terdiri dari :
1. MRI yang memiliki kerangka terbuka (open gantry) dengan ruang luas
2. MRI yang memiliki kerangka (gantry) biasa yang berlorong sempit.
Macam– macam MRI bila ditinjau dari kekuatan magnetnya terdiri dari :
1. MRI Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1 – 1,5 T
2. MRI Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
3. MRI Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.
Sebaiknya suatu rumah sakit memilih MRI yang memiliki tesla tinggi karena
alat tersebut dapat digunakan untuk teknik Fast Scan yaitu suatu teknik yang
7
memungkinkan 1 gambar irisan penampang dibuat dalam hitungan detik, sehingga
kita dapat membuat banyak irisan penampang yang bervariasi dalam waktu yang
sangat singkat. Dengan banyaknya variasi gambar membuat suatu lesi menjadi lebih
spesifik.
8
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor,
infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan
tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon,
ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain ;
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu,
pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli
6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru-paru, jantung
Sebagai inti dari MRI adalah magnet untuk menghasilkan medan magnet statis.
Berikut adalah 3 macam magnet yang sekarang dipakai dalam sistem MRI:
9
Gambar 4. MRI dengan magnet tetap Gambar 5. Meroda MRI dengan magnet resistif
H. Perkembangan MRI
10
Awal kelahirannya, MRI bukanlah satu alat yang serta merta dibuat oleh satu
orang atau satu vendor besar tertentu. Namun ada beberapa alat yang di buat
kemudian dikembangkan.
Pada periode 1990 an MRI merupakan alat diagnostic yang Ekslusif dan
sangat sulit dicari, serta menjadi indikator rumah sakit dengan pelayanan radiologi
termodern. Dewasa ini kita dapat dengan cukup mudah menemukan rumah sakit yang
menyediakan pelayanan MRI dengan tenaga teknis seorang radiografer tertentu yang
diperbolehkan untuk mengoperasikannya.
Periode 1940-an adalah masa keemasan bagi fisika quantum. Dengan demikan
banyak para ahli yang melakukan penelitian pada fisika quantum, akses dunia
terhadap segala hal tentang apa yang membentuk material dan apa yang menjadi unit
terkecil dari material terbuka lebar. Dunia memasuki jaman atom, substansi penting
yang menjadi tulang punggung pencitraan MRI. Dan titik paling awal dari
perkembangan MRI yang sangat cepat dewasa ini terjadi pada tahun 1946.
Berikut ini beberapa nama yang hadir dalam kelahiran dan pengembangan dari MRI
12
sehingga dimungkinkan untuk menghasilkan informasi spasial melalui pancaran
gelombang Radio Frekuensi ke dan dari obyek. Konsep yang didesain oleh
Lauterbur ini kemudian menghasilkan gambaran 2 dimensi dari obyek
percobaannya 2 buah tabung berisi air, dan konsep Lauterbur ini walaupun
berhasil dibuktikan namun pada prosesnya dibutuhkan waktu berjam-jam untuk
menghasilkan sebuah gambaran tomogram.
Mengikuti konsep yang dibuat oleh Lauterbur, Damadian kemudian
merancang alat NMR untuk membuktikan teorinya. NMR dapat digunakan untuk
mendeteksi kanker karena jaringan kanker menghasilkan spectrum yang berbeda
dengan jaringan normal. Dan pada tahun 1974, gambaran NMR dari makhluk
hidup yang pertama dihasilkan oleh Damadian, yaitu berupa gambaran jaringan
tubuh dari tikus percobaan yang menderita tumor. Hal ini membuat Damadian
mendapatkan patennya yang pertama pada tahun yang sama untuk “konsep NMR
bagi pencitraan tubuh manusia”.
13
matematis untuk mempercepat proses konversi signal menjadi data gambar,
membuat proses penggambaran berjam-jam seperti yang dilakukan Damadian
menjadi proses yang hanya memakan hitungan menit, sebuah pencapaian luar
biasa untuk saat itu.
Pada tahun 1979, The University of Nottingham Group memproduksi
gambaran potongan coronal dan sagittal (disamping potongan aksial) dengan
NMR. Selanjutnya karena kekaburan istilah yang digunakan untuk alat NMR serta
NMR dianggap berkonotasi buruk sehubungan dengan pengembangan atom
menjadi senjata pemusnah dan di bagian apa sebaiknya NMR diletakkan, maka
atas saran dari American College Of Radiologi (1984), NMR dirubah menjadi
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan diletakkan di bagian Radiologi.
Untuk pekerjaan mereka ini, pada tahun 2003 Lauterbur dan Mansfield
berbagi hadiah nobel bidang ilmu kedokteran atas usaha mereka “membawa” MRI
ke dalam dunia kedokteran, Namun sangat disayangkan Damadian tidak
disertakan dan dicatat sebagai pengkonsep dari MRI oleh organisasi Nobel.
Komersialisasi NMR bagi masyarakat luas dimulai pada tahun 1977, yaitu
pada saat Damadian dan rekan-rekannya mendirikan FONAR Corporation,
perusahaan pertama yang membuat whole body NMR scanner secara komersial
untuk keperluan medis.
Selanjutnya sejak 1980-an pengembangan MRI bergerak dengan kecepatan
yang sangat pesat, semua vendor peralatan medis seolah berlomba untuk
menghasilkan MRI scanner terbaik dipasaran. Hasil dari semua kerja keras
tersebut sekarang dapat kita nikamti dalam bentuk fisik dan aplikasi MRI yang
lebih bersahabat baik itu berupa Open System, Short bore system atau scan dalam
hitungan menit. Seperti halnya teknologi dalam bidang apa pun, perkembangan ini
belum berhenti sampai disini, selama masih ada ruang bagi pengembangan maka
MRI akan terus berkembang hingga dalam bentuk yang belum atau tidak kita
bayangkan sebelumnya.
Perilaku nuklir atomik adalah hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi
penggunaan istilah nuklir harus dihindari. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan
kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akibat adanya kaitan antara
perkataan “nuklir” dengan teknologi yang digunakan dalam senjata nuklir dan risiko
bahan radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, Prinsip kerja dari MRI
yaitu mengacu pada NMR (Nuklear Magnetik Resonance ) dengan nuclear berarti inti
atau jaringan tubuh manusia, Magnetik yaitu magnet dan Resonance yaitu resonansi,
maka dari prinsip ini MRI aman digunakan untuk pencitraan tubuh manusia.
14
peralatan yang belum canggih saat ini telah mengembangkan teknologi modern dalam
berbagai bidang termasuk bidang medis. Dengan berkembangnya MRI, dokter bisa
mendiagnosis masalah kesehatan dan menentukan jenis pengobatan terhadap pasien
melalui pencitraan yang dihasilkan oleh MRI. MRI memudahkan dokter dalam
menentukan langkah pengobatan dan mengevaluasi efektivitas terapi pada pasien.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Magnetic Resonance Imaging atau yang biasa disebut MRI adalah suatu alat
kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostic radiologi yang mempunyai teknik
penggambaran penampang tuuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom
hydrogen. Teknik Penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang
dihasilkan tergantung banyak parameter. Alat tersebut mempunyai kemampuan
membuat gambaran potongan coronal, sagital, aksial, dan oblik tanpa banyak
memanipulasi tubuh pasien.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan
baik dalam hal isi ataupun dalam hal lain sebagainya. Sehingga penulis sangat
mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun agar penulis semakin
beproses menjadi lebih baik kedepannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
dr. Michael Andreanus Sundah, S. (n.d.). Primaya Hospital. Retrieved from Primaya
Hospital: https://primayahospital.com/radiologi/pemeriksaan-mri/
Kurnia, F. (2014). Majalah 1000guru. Retrieved from Majalah 1000guru:
http://majalah1000guru.net/2014/04/magnetic-resonance-imaging/
Toshiaki, M. (1998). Artifacts in Clinical MRI. Journal of The Japan Association of
Radiological Technologists.
17