Disusun untuk memenuhi Ulangan Tengah Semester mata kuliah MRI Lanjut II
Disusun oleh :
P1337430218020
TERAPAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Teknik MRI Lanjut II
dengan judul “Magnetik Resonansi Spectroscopy” tanpa ada halangan yang berarti. Berkat
Fatimah, S.ST, M.Kes selaku dosen mata kuliah Teknik MRI Lanjut II, serta teman-teman
yang telah membantu dan memberi dukungan selama penyusunan makalah ini sehingga
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
C. Tujuan .........................................................................................................................
13
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran ........................................................................................................................ 13
15
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kedokteran. Dalam bidang kedokteran ada beberapa bidang yang mendukung, salah
satunya yaitu bidang radiologi. Radiologi memiliki manfaat penting dalam diagnosa
penyakit pada pasien. Dalam radiologi ada beberapa jenis pemeriksaan, salah
(MRI) memiliki dasar yang sama yaitu Nuclear Magnetic Resonansi (NMR). MRS
kuantifikasi biomarker kimia dari jaringan yang diinginkan dan dapat membantu
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana prinsip dasar dari MRS dengan teknis single voxel (STEAM dan
PRESS) dan teknik multi voxel (slice selective 2D dan 3D phase encoding)?
C. Tujuan Penulisan
2. Mengetahui prinsip dasar MRS baik itu teknis single voxel (STEAM dan PRESS)
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MRS
dengan teknik yang baik dan dikombinasikan dengan informasi klinis serta MRI,
biopsi, tetapi dapat membantu biopsi otak. Secara teori MRS dapat menggambarkan
hampir semua jaringan tubuh, struktur otak yang lebih homogen membuat
pemeriksaan MRS otak lebih mudah dipelajari. Pada MRI sinyal proton hidrogen
choline (Cho), creatinin (Cr), lactat (Lac), myoinositol (ml), lipids (lip) dan glutamine-
glutamine (Gix) pada jaringan yang diperiksa di lokasi atau daerah tertentu dalam
B. Prinsip MRS
menggunakan inti proton (1H), karena beberapa alasan proton ini memiliki
sensitivitas yang tinggi karena tingginya ˠ dan kelimpahan di alam yang cukup
tinggi, serta waktu relaksasi yang cukup baik dan spin setengahnya. Selain itu,
proton 1H juga merupakan proton yang digunakan dalam MRI, sehingga MRS
2
dapat dilakukan dengan proton yang sama persis seperti yang digunakan untuk
Selain proton 1H ada nuclei lainnya yang apat digunakan dalam MRS in vivo
jika diperlukan kumparan RF, amplifier dan elektronika. Beberapa contoh yaotu
karbon-13 (13C), nitrogen-15 (15N) atau fosfor-31 (31P) yang pada umumnya
memiliki sensitivitas dan kelimpahan yang lebih rendah, dan menghasilkan waktu
pemindaian yang lebih lama serta resolusi parsial yang rendah (ukuran voxel
meningkat).
2. Chemical Shift
oleh rasio gyromagnetic dan kuat medan magnet yang menginduksi. Perubahan
konsep dasar spectroscopy. Efek dari chemical shif yaitu timbulnya sinyal
Saat ini, hanya chemical shift dari atom hidrogen (H) yang sering digunakan
dihasilkan diukur dalam satuan part per miliion (ppm) dengan nilai ukur 2,02 ppm
methyl singlet dari N-acethyl aspartate (NAA). Spectroscopy pada aplikasi klinis
Selain efek chemical shift, ditemukan juga scalar coupling yang merupakan
interaksi internal langsung oleh dua spin melalui intervensi struktur elektron dari
molekul. Kekuatan coupling diatur dalam hertz (Hz) dan independen dari medan
magnet eksternal. Ada dua jenis scalar coupling yaitu homonuclear dan
3
misalny proton dengan proton, sedangkan heteronuclear yaitu scalar coupling
Faktor yang amat mempengaruhi jenis metabolit yang dapat diperiksa serta
amplitudo peak masing-masing metabolit adalah TR dan TE. Nilai TE yang pada
pemeriksaan MRS berkisar antara 18-288 ms. Secara umum, TE dibagi menjadi
b. Memberikan Signal to Noise Rasio (SNR) yang lebih baik sebagi kompensasi
c. Dapat timbul NAA artefak dari kompleks Glx sehingga menimbulkan kesan
a. Sinyal yang timbul dari NAA, Cho dan Cr relative lebih sedikit.
peak integration, peak fitting dan basis spectrum fitting. Pengukuran dengan
pengukuran ini memiliki kelemahan pada spektrum yang saling tumpang tindih
4
b. Pilih area yang akan dilakukan peak integration, untuk menghitung intensitas
pengukuranya yaitu
Keterangan :
Z = spectralresolution
(ppm) (mM)
1. Lipid Lip 1.3 dan Tidak Indikasi Aanya lipid
kerusakan
jaringan
2. Lactate Lac 1.33 Tidak Indikasi Terlihat apa
kelainan
3. Glutamat Glx 2.2 – (Short TE Neuron Meningkat
Glu~10 lymphoma,
mM hypoxia,
Gln~ 5 gangguan
5
mM metabolik
dan stadium
lanjut
Huntingoton’s
Chorea
4. N-Asetyl NAA 2.00 10-15 mM Neuron Indikasi
kerusakan
sel
5. Creatinin Cr 3.0 4.5 mM Penyangga Peningkatan
pada sel
6. Cholin Cho 3.25 1.3 mM Indikator Peningkatan
sel
7. Myo-Inositol MI 2.56 (Short TE Sebagai Peningkatan
Gliosis
6
berpotongan. Sekuennya dirancang sedemikian rupa sehingga sinyal
manusia yang memiliki volume 1500 cm3 (dan keseluruhan kepala lebih
cm3, nampak bahwa lokalisasi spasial harus sangat efisien, misalnya jika
voxel, maka akan ada sinyal dua kali lebih banyak di luar voxel seperti
didalam.
dengan profil eksitasi basci, dan gradient crusher yang cukup besar.
mabgnet yang bagus. Teknik ini juga memiliki keurangan yaitu sulit untuk
Gambar 2.1 Pulse sekuen tiga bidang orthogonal dari teknik single voxel
7
Gambar 2.2 Lokaliser single voxel
juga STEAM.
pulsa (1800), dan gradient crusher diterapkan di sekitar pulsa ini untuk
memilik sinyla gema dan soin yang diinginkan yang timbul dari ketiga
8
Gambar 2.4 Sekuen PRESS, terdiri ari pulsaeksritasi selektif
putaran dari pulsa kedua dan ketiga) harus dikurangi dengan gradient
Gambar 2.5 Sekuen STEAM, eterdiri dari tiga pulsa slice slektif
900
kuat. PRESS menggunakan satu kali 900 dan dua kali 1800 slice selektif
9
sepanjang masing-masing arah spasial dan menghasilkan sinyal dari
tumpang tindih dalam bentuk gema spin. Pada waktu echo yang sama,
menemukan sinyal penuh dan oleh karen itu metode pilihan untuk aplikasi
rendah. Kedua, bandwidth RF pulsa 900 lebih tinggi dari bandwidth pulsa
1800 yang digunakan oleh PRESS. Oleh karena itu, STEAM merupakan
mencatat irisan yang cukup dalam waktu pemindaian yang wajar untuk
lama jika resolusi spatial tinggi dibutuhkan di ketiga arah. Masalah lain
Lokaliser multi voxel atau MRSI saat ini lebih sering dipakai karena
adalah akusisi volume of image (VOI) > 1, yaitu volume besar dalam satu
kali pemeriksaan. Dengan cara ini dapat diperiksan VOI mencakup lesi
dan area tepi tumor serta tumor itu sendiri yang langsung dibandingkan
10
dengan arean normal. Sehingga data yang dihasilkan lebih informatif
untuk diagnosa. Kekurangan teknik ini adalah waktu akuisis data yang
a) 2D
Dalam 2D, ukuran kisi sesuai dengan FOV dari eksperimen SI,
11
Gambar 2.5 Spectroscopy imaging pulse sequence dengan
ditampilkan
b) 3D Phase Enchoding
ditampilkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(NAA), choline (Cho), creatinin (Cr), lactat (Lac), myoinositol (ml), lipids (lip) dan
12
glutamine-glutamine (Gix) yang diukur dalam spectrum dengan satuan parts per
million (ppm). Bila nilai metabolit melebihi nilai normal maka kemungkinana terdapat
Pada teknik single voxel MRS dihaslikan citra dengan waktu pencitraan yang
cepat, SNR yang baik dan mudah dalam mendapatkan homogenitas medan
Pada teknik multi voxel MRS dihasilkan citra dengan waktu pencitraan yang
relatif lebih lama, SNR yang kurang baik, dan cenderung sulit dalam mendapatkan
pemeriksan. Dengan cara ini dapat diperiksan VOI mencakup lesi dan area tepi
tumor serta tumor itu sendiri yang langsung dibandingkan dengan area normal.
B. Saran
Teknik multi voxel atau MRSI saat ini lebih sering dipakai karena informasi
yang dihasilkan lebih komprehensif dan menjadi teknik spectroscopy pilihan. Teknik
ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah waktu scanning yang relatif
lebih lama jika dibandingkan dengan single voxel. Oleh karena itu mungkin teknik
multi voxel bisa digabungkan dengan teknik fast imaging untuk melengkapi dari
13
DAFTAR PUSTAKA
Lee, A.M., Beasley. M.J., etc. (2018). Single-voxel and multi-voxel spectroscopy yield
comparable results in the normal juvenile canine brain when using 3 Tesla magnetic
2018;1–10.
Chan, K.L., Ouwerkerk, R., Barker, P.B., (2018). Water suppression in the human brain with
14
Zhu, H., & Barker, P.B. (2010). MR Spectroscopy and Specetroscopy Imajing of the Brain.
Skotch, A., Jiru, F., & Bunke, J. (2008). Spectroscopy Imaging : Basic Principles. European
15