Anda di halaman 1dari 25

KARYA ILMIAH

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA


TANAMAN TOMAT YANG DISIRAM AIR VETSIN DAN AIR CUCIAN
BERAS

Disusun Oleh :
MAISAROH
LIDYA DESVIANIFITRI
X MIA 1
SMA N 7 MANDAU
TAHUN AJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap segala puji dan syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal pada perkembangan dan pertumbuhan pada
tumbuhan.
Adapun judul Karya Ilmiah ini adalah “PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA TANAMAN TOMAT YANG DISIRAM AIR VETSIN DAN AIR
CUCIAN BERAS”. Karya limiah ini disusun guna untuk melengkapi tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan karya ilmiah ini kami banyak mengalami kesulitan,
terutama karena kurangnya pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
kami dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih atas
bantuan selama penyusunan karya ilmiah ini hingga selesai. Secara khusus rasa terima kasih
tersebut kami sampaikan kepada:
1. Ibu Yasmaneli s.pd selaku guru Bahasa Indonesia
Kami menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

DURI, 06 Mei 2020


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... vi
RINGKASAN MATERI........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................. 2
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Tanaman Tomat (Solanum Licopersicum L.)............................................ 4
B. Air............................................................................................................. 8
C. Perbandingan............................................................................................ 10
D. Pertumbuhan dan Perkembangan.............................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian..................................................................................... 12
B. Desain Penelitian....................................................................................... 12
C. Sumber dan Jenis Data.............................................................................. 12
D. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 13
E. Variabel dan Definisi Operasional............................................................ 13
F. Populasi dan Sampel................................................................................. 13
G. Sampling................................................................................................... 14
H. Definisi Operasional.................................................................................. 15
I. Rancangan Teknik Analisis....................................................................... 15
J. Rancangan Analisis Data.......................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tanaman Tomat (Solanum Licopersicum L.)........................................... 17
B. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat Pada Air vetsin Dan Air
Cucian Beras .................................................................................................................. 19
C. Perbandingan Jenis Air Pada Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Tomat
20
D. Analisis ..................................................................................................... 21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................... 22
B. Saran ........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 24
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................. 25
LAMPIRAN................................................................................................................ 26
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Klasifikasi Tomat ................................................................... 4


TABEL 3.1 Definisi Operasional ............................................................... 15
TABEL 3.2 Rancangan Analisis................................................................ 16
TABEL 4.1 Pengamatan Tinggi Tanaman............................................... 19
TABEL 4.2 Pengamatan Lebar Daun ...................................................... 20
TABEL 4.3 Jumlah Daun .......................................................................... 20
DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 4.1 Tinggi Tanaman Tomat....................................................... 19


SKEMA 4.1 Deskripsi................................................................................. 18
RINGKASAN MATERI

Penulisan karya ilmiah ini berjudul “PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN PADA TANAMAN TOMAT YANG DISIRAM AIR VETSIN DAN AIR
CUCIAN BERAS”. Masalah dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu “Bagaimana cara
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman terung yang disiram dengan air vetsin dan air
cucian beras?” Dan beberapa sub masalah dari pembuatan karya ilmiah. Adapun tujuan dalam
penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal pada perkembangan dan
pertumbuhan pada tumbuhan. .
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode Penelitian eksperimen
secara kualitatif dengan mengadakan penelitian dan percobaan di laboratorium khususnya untuk
mengetahui perbandingan perkembangan dan pertumbuhan antara tanaman tomat yang disiram
dengan air vetsin dan air cucian beras. Sumber dan jenis data berasal dari literatur kepustakaan
dan dari internet. Penelitian ini ditujukan untuk penelitian yang bersifat mengamati kasus yang
dilakukan berdasarkan pada fenomena yang terjadi. Fenomena dapat berasal dari dunia nyata
(praktik) maupun kesenjangan teori dan research gap, serta rancangan teknik analisis
menggunakan metode deskriptif.
Tanaman tomat (Solanum Licopersicum L.) pada mumnya adalah salah satu hasil pertanian
yang nilai ekonominya cukup tinggi dan biasanya memiliki risiko kegagalan dalam pemeliharaan
tanaman. Kualitas tanaman tomat yang baik sangat bergantung pada cara perawatan tanaman
salah satunya adalah dengan menyirami air. Tanaman tomat dapat ditanam pada polibek atau pot.
Tanaman tomat yang tidak tahan terhadap air yang banyak dapat mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan. Tempat yang memiliki air atau curah hujan yang lebih dari
2.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari tiga bulan atau curah hujan yang kurang dari
100 mm/bulan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat.
Tanaman tomat tidak tahan terhadap air yang banyak, tetapi pada stadia tertentu tanaman tomat
memerlukan air yang banyak. Di daerah yang sangat basah tanaman tomat mudah terserang
penyakit daun. Tanaman tomat lebih baik ditanam pada tempat yang terbuka serta tidak
terlindung dari sinar mata hari.
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman tomat (Solanum Lycopersicum L) adalah salah satu jenis sayuran yang banyak
digemari orang. Secara umum, tomat memiliki kandungan gizi dan viamin diantaranya kalori,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B. Tomat
merupakan salah satu jenis tanaman yang nilai ekonominya cukup tinggi. Tanaman yang
ekonominya tinggi, biasanya memiliki risiko kegagalan dalam pemeliharaan tanaman. Pada
tanaman tomat, beberapa hama pantogan, gangguan iklim, dan pemeliharaan yang tidak benar
dapat menyebabkan gagal panen, salah satu penyebabnya adalah pada pemberian nutrisi tanaman
tomat itu sendiri.(Sutomo, 2008)
Pada saat ini masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan tanaman tomat adalah
menurunya mutu tomat. Hal ini disebabkan oleh seleksi benih yang baik, teknik pemeliharaan
yang belum sepenuhnya di terapkan, serta pengetahuan yang masih kurang. Kualitas Produksi
tomat yang baik sangat bergantung pada cara pengolahan tanah, benih tanaman yang baik, serta
penyiraman air yang benar, karena tanaman tomat membutuhkan perawatan khusus dan
ketelatenan yang ekstrak. Selain untuk keperluan rumah tangga tomat dapat di gunakan untuk
keperluan industri, bumbu masakan, dan obat obatan.(Iwanudin, 2009)
Tanaman tomat mempunyai nama botani yaitu Solanum Lycopersicum L. Kerabat dari
tanaman tomat adalah grandiflorum, terung ngor, terung susu, terung ranti, terung slam, terung
teter, terung pipit, kentang, pepino, dan terung dayak. Tomat merupakan tanaman annual yang
berarti umurnya hanya untuk satu periode panen. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak
dengan panjang bisa mencapai tiga meter.
( https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tomat?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10% )
Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa daun penumpu. Sedangkan bentuk batangnya segi
empat sampai bulat. Tomat oleh para botani disebut sebagai Lycopersicum Esculentum Mill,
merupakan tanaman dari keluarga Solanaceae, yaitu berbunga seperti terompet. Bentuk, warna,
rasa,dan tekstur pada buah tomat sangat beragam. Ada, yang bulat, bulat pipih, keriting, atau
seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari kuning, orange, sampai merah, bergantung
pada jenis pigmen yang dominan. Rasa dari buah tomat sangat bervariasi, dari rasa masam
hingga rasa manis dan banyak mengandung air.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasa dari buah tomat salah satunya adalah faktor
eksternal yaitu air. Oleh karena itu, dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin
memberitahu antara perbandingan buah tomat yang disiram air vetsin dan air cucian beras.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah
utama yang akan diangkat dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Bagaimana pengaruh air vetsin
dan air cucian beras terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat?”
Adapun sub masalah dari pembuatan karya ilmiah ini yaitu :
1. Berapa lama penuaan pada buah yang baru mekar?
2. Apa saja syarat tumbuh tomat?
3. Apa saja kandungan dan manfaat yang terdapat pada buah tomat?
4. Bagaimana pengaruh air vetsin dan air cucian beras terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat?
5. Apakah yang akan terjadi pada tanaman tomat yang kekurangan atau kelebihan air?

C. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui perbandingan pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman tomat yang disiram air
vetsin dan air cucian beras.

Adapun sub tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui berapa lama benih tanaman tomat menjadi pohon tomat.
2. Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman tomat.
3. Untuk mengetahui kandungan dan manfaat pada buah tomat.
4. Untuk mengetahui pengaruh air vetsin dan air cucian beras terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman tomat.
5. Untuk mengetahui keadaan tanaman tomat yang kekurangan atau kelebihan air.

Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :


1. Penulis
· Menambah wawasan mengenai manfaat dari buah tomat yang memiliki beberapa kandungan
gizi bagi tubuh dan dapat mencegah beberapa penyakit seperti kanker.
· Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh air bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat.
2. Masyarakat
Menambah wawasan masyarakat mengenai kandungan tomat sebagai pencegahan kanker serta
syarat tumbuh tomat agar masyarakat mengetahuinya.
3 Peneliti selanjutnya
Mendapatkan pengetahuan baru dari kegunaan air vetsin dan air cucian beras terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dan dapat dikembangkan dengan penelitian
yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

A. Tanaman Tomat (Solanum Licopersicum L.)

1. Klasifikasi Tanaman Tomat


Tomat (Solanum Licopersicum L.) jika diklasifikasikan adalah salah satu suku terung terungan
(solanacae). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Table 2.1
Klasifikasi Tomat
Regnum Plantae
Divisi Spermatopyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Genus Solanum
Spesies Solanum Licopersicu L

Tomat termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu. Tinggi batangnya sekitar 1 meter,
dengan penanaman hidroponik, ada yang tingginya lebih dari 3 meter. Akarnya berupa akar
tunggang dengan susunan akar serabut bercabang banyak, berbentuk bulat sampai agak persegi
dengan posisi tegak dan berbatang lemah serta basah. Batang berwarna hijau atau ungu,
tergantung varietasnya.
Daunnya segitiga menjari dengan ujung meruncing tanpa daun penumpu, warna daun hijau
sampai keunguan. Bunga sempurna berdiri tunggal atau berkelompok pada ketiak daun. Buahnya
buah buni, berwarna hijau waktu muda dan kuning atau merah setelah tua. Berbiji kecil banyak,
berbentuk bulat pipih berwarna putih atau cream dan kulit biji berbulu. Berat pada seribu butir
biji kering tomat berkisar antara 3-5 gram. Letak buah tomat besar adalah bergantung, sedangkan
tomat kecil agak tegak. Warna tomat muda adalah hijau, sedangkan pada tomat matang berwarna
kuning sampai merah.( Bernardinus dan Wiryanta, 2002)
Proses penuaan pada buah yang baru mekar berlangsung antara 50-60 hari. Tanaman tomat mulai
berbunga pada umur 60-75 hari setelah biji disemaikan. Pada dasarnya, tanaman tomat memiliki
kromosom diploid dengan jumlah kromosom 24 atau 2n. Tanaman tomat menyukai daerah
kering dan ditemukan pada ketinggian 0-1.250 meter diatas permukaan laut.
2. Syarat Syarat Tumbuh Tomat
a. Tanah
Dalam pemeliharaan tanaman tomat dilahan pegunungan yang tidak rawan longsor dan erosi,
jenis tanaman yang dikembangkan dipilih sesuai dengan persyaratan tumbuh masing masing
jenis tanaman. Hal ini penting untuk optimasi pemanfaatan lahan, peningkatan produktivitas,
efisiensi, dan keberlanjutan usaha.
Agroklimat yang paling baik dengan karakteristik yang dibutuhkan tanaman tomat adalah pada
ketinggian 350-900 meter diatas permukaan laut. Tanah yang dikehendaki adalah tanah
bertekstur liat yang banyak mengandung pasir, humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik,
tidak mudah becek, bebas dari cacing dan penyakit menular. Tanaman tomat masih toleran
terhadap tanah masam yang pH-nya kurang dari 5. Di tanah dengan pH yang kurang dari 5,
tanaman tomat buahnya kurang lebat dan tumbuhnya kerdil.
Hal yang mempengaruhi dalam pemeliharaan tomat adalah letak geografis, kesuburan tanah,
dan faktor biotik pendukung lainnya.(Crotalalia Juncea, Pracaya, 1998)
b. Iklim
Faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat adalah sinar matahari, curah
hujan, kelembapan, suhu udara dingin, dan penguapan. Tanaman tomat memerlukan sinar
matahari. Apabila kurang mendapat sinar matahari dipersemaian atau pada awal pertumbuhan,
tanaman tomat akan mengalami etilasi, yaitu terhambatnya pertumbuhan jumlah cabang yang
akan tumbuh.
Tanaman tomat yang tidak tahan dengan curah hujan yang banyak akan mengalami gagal
panen. Daerah yang beriklim basah memeiliki curah hujan yang lebih dari 2.500 mm/ tahun
dengan bulan kering kurang dari 3 bulan atau curah hujan yang kurang dari 100mm/ bulan atau
tipe agroklimat A, B, dan C1 .
Tanaan tomat tumbuh baik pada iklim lemab sampai agak lembab. Tetapi didaerah beriklim
sangat basah, tanaman tomat mudah terserang penyakit daun. Pada musim hujan tanaman tomat
mudah mengalami tekanan air hujan sehingga tanaman menjadi stress, akibatnya bunga sedikit
dan bunga banyak yang tidak menjadi buah, sedangkan buah yang mulai tumbuh mudah
berguguran. Curah hujan yang baik berkisar 600-1.200 militer/ tahun. Tanaman tomat lebih baik
ditanam di daerah yang terbuka serta tidak terlindung dari sinar matahari.
c. Suhu
Kebanyakan varietas tomat, hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam di dataran tinggi yang
sejuk dan kering sebab tomat tidak tahan dengan panas terik dan hujan. Suhu optimal untuk
pertumbuhannya adalah 230C pada siang hari dan pada 170C pada malam hari. Pada suhu udara
yang rendah, banyak penyakit daun yang menyerang tanaman tomat terutama disertai dengan
kelembapan tinggi. Salah satu penyakitnya yaitu fusarium yang disebabkan oleh fusarium
oxysprorum f.sp.lycopersici. Jamur fusarium mampu bertahan dalam waktu yang lama dalam
tanah dan dapat hidup terus menerus sebagai sporofit yan bersifat penghuni tetap tanah ( soil
inhabitant).
Pengendalian yang dapat dilakukan untuk menekankan populasi fusarium oxysprorum
f.sp.lycopersici adalah pengendalian dengan penggunaan agensia hayati trichoclerma viride atau
dengan pengendalian fisik.

3. Manfaat Pada Buah Tomat


a. Tomat Ungu Penghalau Kanker
Para ahli di Inggris mengembangkan sejenis tomat berwarna ungu yang diklaim memiliki
faedah menghambat pertumbuhan sel kanker. Tim ilmuan dari John Innes Centre, Norwich,
berhasil menciptakan jenis tomat varian baru hasil kombianasi dengan gen gen dari bunga
snapdragon atau antirrhinum majus.(Nature Biotechnologi)
Tomat dalam rekayasa genetika telah diuji coba pada tikus. Hasilnya, kelompok tikus
pengidap kanker yang diberi tomat ungu mampu bertahan hidup lebih lama. Sedangkan uji coba
pada manusia belum dapat dilakukan dalam waktu yang dekat.
b. Sebagai Sumber Vitamn C dan A
Tomat kaya dengan vitamin dan memiliki komposisi zat gizi yan cukup lengkap dan baik.
Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering tanpa air dan 1% kulit dan biji. Jika buah tomat
dikeringkan, sekitar 50% dari berat keringnya terdiri dari gula gula pereduksi, seperti glukosa
dan fruktosa, sedangkan sisanya asam asam organik, mineral, pigmen, vitamin, dan lipid.
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik karena 100 gram tomat
memenuhi 20% atau lebih kebutuhan vitamin C sehari hari. Vitamin C memelihara kesehatan
gigi dan gusi, mempercepat penyembuhan luka, mencegah penyakit scurvy (skorbut), serta
menghindari terjadinya pendarahan pembuluh darah halus. Selai vitamin C, tomat merupakan
sumber vitamin A yang baik karena 100 gram tomat dapat menyumbang sekitar 10-20% dari
kebutuhan vitamin A. vitamin A diperlukan bagi kesehatan organ penglihatan, sistem kekebalan,
pertumbuhan, dan reproduksi.
Dari 100 gram jus tomat akan diperoleh kalsium 7 mg, fosfor 15 mg, zat besi 0,9 mg, natrium
290 mg, dan kalium 230 mg.
c. Tomat memiliki kandungan likopen yang tinggi
Likopen adalah pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah, seperti halnya betakaroten,
likopen termasuk golongan korotenoid. Likopen mempunyai kemampuan sebagai antioksidan
dan melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit seperti kanker dan jantung. Tomat
yang hancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang lebih baik dibandingkan dengan
toma mentah.
Likopen terdapat pada dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan dengan sedikit minyak
dapat melepaskan komponen fenolik yang merupakan senyawa penting yang cukup potensial
pada tomat.
B. Air
Air adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
pada tanaman. Faktor air dalam fisiologis tanaman merupakan faktor utama yang sangat penting.
Tanaman tomat tidak dapat hidup tanpa air, karena air adalah penyusun dari keseluruhan bagian
hijau tumbuh tumbuhan, bahkan makhluk lain akan punah tanpa air. Air dikatakan sebagai
reagen yang penting dalam proses fotosintesis dan foto hidrolik. Disamping itu air juga sumber
pelarut dari garam garam, gas, dan material yang bergerak dalam tumbuhan. (Ismal, 1979)
Pemberian air perlu diperhatikan, karena pemberian air yang terlalu banyak dapat akan
mengakibatkan padatnya permukaan tanah, terjadinya pencucian unsur hara, dan dapat pula
terjadi erosi aliran permukaan dan erosi percikan. Erosi ini terjadi bila curah hujan tinggi dan
penyiraman yang banyak pada musim hujan. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis,
karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
(Lakitan, 1995)
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya
tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjangg dari
pada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar. (Islami dan Utomo, 1995).
Bahan utama dalam pembuatan vetsin adalah asam glutamate dan Natrium Karbonat. Asam
glutamata diperoleh dari cairan tetes tebu yang dapat dihasilkan langsung dari fermentasi
karbohidrat dengan enzim Micrococus glutamaticus (Shreve, 1977). Natrium karbonat
merupakan basa yang banyak digunakan dalam industri kimia, misalnya kertas, sabun, dan gelas
(Siswono Oetoyo, 1984). Senyawa ini larut dalam air, guna untuk menyuburka tanaman. Tanpa
natrium, tanaman dalam pertumbuhannya tidak dapat meningkatkan kandungan air pada jaringan
daun. Selain mengandung naatrium, MSG juga mengandung asam amino untuk membantu
tumbuhan pada waktu muda (tunas) untung merangsang daun lebih banyak. Serta ion hidrogen
untuk pertumbuhan akar dan batang, lebih efektif lagi pada tanaman buah
(http://id.answers.yahoo.com/question.).
Komposisi kimia beras berbeda beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain
sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung unsur mineral dan vitamin. Sebagian
besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah pentosan, selulosa,
hemiselulosa, dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan oleh sifat
fisikokimia patinya. Protein adalah komponen kedua terbesar setelah pati. Sebagianbesar (80%)
protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein glutein.
Dibandingkan dengan biji bijian lainnya, kualitas protein bers lebih baik karena mengandung
glisin yang levih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas utama dalam beras
meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini yaitu air cucian
beras yang mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara
terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh (ZPT) buatan. Auksin bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan puncak
dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Selain itu, air cucian beras juga mengandung vitamin B1. Vitamin B1 yang terkandung dalam air
cucian beras memiliki peranan dalam metabolisme dan mengkonversikan karbohidrat menjadi
energi untuk menggerakkan aktivitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian, tanaman
yang mengalami stres karena kondisi bareroot (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan
pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi
dengan lingkungan ataupun media yang baru. Untuk tanaman yang sudah sehatpun akan menjadi
tidak mudah stres. Vitamin B1 juga berfungsi agar tanaman tidak mudah layu, yaitu
memaksimalkan penyerapan nutrisi di dalam tanah dengan kandungan vitamin B1 di dalam air
bekas cucian beras tersebut.(http://id.answers.yahoo.com/question.07Mei2011)
Pengaruh air beras dan air vetsin sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat. Karena kandungan yang terdapat pada ke dua jenis air sama sama dibutuhkan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

C. Perbandingan
Perbandingan adalah pembeda antara dua atau lebih objek yang diteliti. Perbandingan dapat
dilakukan pada semua objek. Seperti perbandingan pada tanaman tomat yang siram dengan air
vetsin dan air cucian beras.

1. Pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, masa dan jumlah-jumlah sel yang tidak dapat
balik ke bentuk semula (irreversible). Pertumbuhan dapat diukur menggunakan alat
auksanometer yang dinyatakan secara kuantitatif.
Selama tumbuhan masih mampu untuk bertahan hidup, tumbuhan dapat tumbuh tidak terbatas
digantikan dari meristem yang menghasilkan terspesialisasinya jaringan yang sedang
berkembang. karena tumbuhan memiliki jaringan embrionik yang selalu tersedia pada daerah
pertumbuhan. Sel-sel yang tetap berfungsi untuk menghasilkan sel-sel baru yang digantikan dari
meristem dan menghasilkan terspesialisasinya jaringan yang sedang berkembang.
Faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan mencangkup ketersediaan unsur-unsur
hara, kadar air, udara di dalam tanah, kelembapan, intensitas cahaya dan suhu lingkungan.
b. perkembangan
Perkembangan adalah proses menujunya tingkat kesempurnaan atau kedewasaan suatu
tanaman yang tidak dapat diukur dan dinyatakan secara kualitatif.
Perkembangan dapat terjadi pada bentuk saja tidak memungkinkan suatu organ tumbuhan
melaksanakan fungsinya. Contohnya pada perkembangan xilem dan floem dari kambium
pembuluh selama pertumbungan sekunder. Struktur dan fungsi sel yang spesifik ini merupakan
suatu proses yang disebut diferensiasi sel.
Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan.
Kedua proses ini terjadi beriringan, karena dalam proses ini pada tumbuhan terung diawali oleh
biji dan selanjutnya perkecambah biji dan pada akhirnya akan mengalami pertumbuhan yang
pesat serta dapat menghasilkan buah yang siap diproduksi dan menghasilkan keuntungan bagi
pemiliknya.
BAB III
METODE PENULISAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu menggunakan metode
penelitian eksperimen secara Kuantitatif dengan mengadakan penelitian dan percobaan di
laboratorium khususnya untuk mengetahui perbandingan antara tanaman tomat yang disiram
dengan air vetsin dan air cucian beras.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif yang ditujukan untuk penelitian yang bersifat
matematis, dalam penelitian kuantitatif perlu diperhatikan tiga hal, yakni (a) pendefinisian, (b)
pengukuran, (c) pengujian. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengkaji satu permasalahan
dari suatu fenomena, serta melihat kemungkinan kaitan atau hubungan-hubungannya
antarvariabel dalam permasalahan yang ditetapkan. Fenomena dapat berasal dari dunia nyata
(praktik) maupun kesenjangan teori dan research gap serta hubungan antarvariabel di mana
perubahan satu variabel menyebabkan perubahan variabel lainnya tanpa adanya kemungkinan
akibat kebalikannya. Temuan kuantitatif diarahkan untuk menghasilkan penjelasan yang tegas
secara bermakna.

C. Sumber dan Jenis Data


Data-data yang dipergunakan didalam penyusunan karya tulis ini berasal dari berbagai literatur
kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama
yang digunakan adalah buku, jurnal ilmiah edisi cetak maupun edisi online, dan artikel ilmiah
yang bersumber dari internet. Jenis data yang diperoleh bersifat kuantitatif.
Data juga diperoleh berdasarkan hasil uji coba perbandingan antara tanaman tomat yang
disiram dengan air vetsin dan air cucian beras.

D. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di rumah dan tempat yang mendapat cahaya yang cukup.
Waktu penelitian dilaksanakan 18 agustus - 2 september 2016.
E. Variabel dan Definisi Operasional

A. Variabel bebas
Pengaruh media air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.
B. Variabel terikat
Perbandingan pada tanaman tomat yang disiram air vetsin dan air cucian beras.

F. Populasi dan Sampel

a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti
(nursalam, 2002). Dalam penelitian in yang menjadi populasi adalah seluruh tanaman tomat
ditaman SMA Negeri 1 Segedong, yaitu sebanyak 10 tanaman.

b. sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki populasi (hidayat, 2007). Besar sampel yang diperoleh dengan
menggunakan rumus :
N = n/d
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diambil dalam penelitian (0,1)
= 9,1

G. Sampling
Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah secara stratified propotional
random sampling, yaitu pengambilan sampel yang menggunakan lebih dari satu teknik yakni
berstrata, proposi dan acak (Arikunto, 2006). Dimana pengambilan sampel ini dilakukan secara
propotional sampling yaitu pengambilan sampel secara propotional berdasarkan jumlah tanaman
tomat ditaman rumah, sehingga sampel yang digunakan diperoleh merata dan mewakili setiap
tanaman tomat dengan perhitungan sederhana :
9,1 = 8,19
Jadi, jumlah sampel yang diambil pada tanaman tomat adalah 8,19.

Tabel 3.1
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Operasional
Pertumbuhan
dan
1 Tomat pengamatan pengamatan Perubahan Ordinal
perkembangan
Pertumbuhan
dan
perkembangan
Tomat dengan
nutrisi organic
≥2

I.       Rancangan  Teknik Analisis

Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian. Kemudian
dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah dipersiapkan secara logis dan
sistematis. Teknik analisis data bersifat deskriptif argumentatif.
1)      Alat
·          gelas aqua
2)      Bahan
·          Bibit Tomat (yang telah siap tanam)
·          Tanah yang subur
·          Air vetsin dan air cucian beras
3)      Langkah Kerja
·          Pertama, siapkan tanah yang telah dimasukan dalam dua gelas aqua yang berbeda
 ·          Lalu bibit di tabur di atas tanah
·          Kemudian kedua jenis bibit tanaman disirami dengan air yang berbeda yaitu air vetsin dan
air cucian beras agar tanah cukup lembap, tetapi tidak sampai tergenang untuk membuat
perbandingannya.
·          Setelah bibi di tabur, penyiraman dilakukan 2  hari sekali hingga tunas dan daun tumbuh.
·          gelas aqua yang berisi tanaman tomat tadi diletakkan ditempat yang cukup cahaya agar
tanaman tomat cepat tumbuh dan tidak layu.
·           Apabila tanaman tomat sudah tubuh besar maka pindahkan tanaman tomat ke polibek
atau ke tempat yang lebih luas.
·          Jika tanaman tomat telah berbunga, penyiraman cukup dilakukan 2 kali sehari.
·          Tanaman tomat ini harus dirawat dan diperhatikan agar terhindar dari hama-hama
pengganggu.
·          Pengamatan dilakukan setiap hari.

J.      Rancangan Analisis Data


Analisis data akan dibuat dalam bentuk tabel hasil pengamatan.
Tabel 3.1
Rancangan analisis
No Jenis Air Tinggi Tanaman per Hari

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Air Vetsin

2 Air Cucian
Beras
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tanaman Tomat(Solanum Lycopersicum L)


Tomat (Solanum Lycopersicum L) adalah salah satu jenis sayuran yang banyak digemari
orang. Secara umum, tomat memiliki kandungan gizi dan viamin diantaranya kalori, protein,
lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B. Tomat merupakan
salah satu jenis tanaman yang nilai ekonominya cukup tinggi. Tanaman yang ekonominya tinggi,
biasanya memiliki risiko kegagalan dalam pemeliharaan tanaman. Pada tanaman tomat, beberapa
hama pantogan, gangguan iklim, dan pemeliharaan yang tidak benar dapat menyebabkan gagal
panen, salah satu penyebabnya adalah pada pemberian nutrisi tanaman tomat itu sendiri.(Sutomo,
2008)
Pada saat ini masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan tanaman tomat adalah
menurunya mutu tomat. Hal ini disebabkan oleh seleksi benih yang baik, teknik pemeliharaan
yang belum sepenuhnya di terapkan, serta pengetahuan yang masih kurang. Kualitas Produksi
tomat yang baik sangat bergantung pada cara pengolahan tanah, benih tanaman yang baik, serta
penyiraman air yang benar, karena tanaman tomat membutuhkan perawatan khusus dan
ketelatenan yang ekstrak. Selain untuk keperluan rumah tangga tomat dapat di gunakan untuk
keperluan industri, bumbu masakan, dan obat obatan.(Iwanudin, 2009)
Oleh karena itu, untuk menghindari perlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman tomat diperlukan penelitian yang baik dan benar mengenai pengaruh air dengan jenis
yang berbeda.

B. Perbedaan Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Tomat Pada Air Vetsin Dan Air
Cucian Beras

Hasil penelitian penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat
yang disiram air vetsin dan air cucian beras berbeda. Untuk lebih jelas mengenai perbedaan
tersebut, lihatlah tabel hasil pengamatan di bawah ini:
Table hasil pengamatan terhadap ketinggian tanaman selama 16 hari

D. Perbandingan Jenis Air Pada Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Tomat

Penelitian mengenai tanaman tomat yang disiram dengan dua jenis air yang berbeda yaitu air
vetsin dan air cucian beras berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tomat.
Perbandingan pada tanaman tomat mulai tampak pada hari ke dua dan seterusnya. Pada
penelitian ini air beras lebih cepat merangsang pertumbuhan dan perkembangan dengan cepat.
Sedangkan air teh lebih lambat merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.

Dari tabel di atas dapat kita perbandingkan bahwa lebar daun tanaman tomat yang disiram
dengan air vetsin dan air cucian beras sama lebarnya.
Perbandingan jumlah daun tomat yang disiram dengan air vetsin dan air beras sama.

E. Analisis
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya lakukan, dapat diketahui bahwa air sangat
pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terutama bagi penelitian yang saya
lakukan yaitu pada tanaman tomat.
Pada tanaman tomat yang disiram dengan air vetsin dan air cucian beras memiliki beberapa
perbedaan, salah satunya adalah tinggi tanaman tersebut. Pada tanaman tomat yang disiram
dengan air cucian beras lebih tinggi ukurannya dibandingkan dengan tanaman tomat yang
disiram dengan air vetsin.Sedangkan pada ukuran daun dan jumlah daun tidak dapat
dibandingkan karena memiliki persamaan.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh air, tetapi juga dipengaruhi oleh
cahaya, suhu, kelembapan, nutrisi, pH dan lain sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Tanaman tomat (Solanum Lycopersicum L) adalah salah satu jenis sayuran yang banyak
digemari orang. Secara umum, tomat memiliki kandungan gizi dan viamin diantaranya kalori,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B. Tomat
merupakan salah satu jenis tanaman yang nilai ekonominya cukup tinggi. Tanaman yang
ekonominya tinggi, biasanya memiliki risiko kegagalan dalam pemeliharaan tanaman. Pada
tanaman tomat, beberapa hama pantogan, gangguan iklim, dan pemeliharaan yang tidak benar
dapat menyebabkan gagal panen, salah satu penyebabnya adalah pada pemberian nutrisi tanaman
tomat itu sendiri.(Sutomo, 2008)
Pada saat ini masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan tanaman tomat adalah
menurunya mutu tomat. Hal ini disebabkan oleh seleksi benih yang baik, teknik pemeliharaan
yang belum sepenuhnya di terapkan, serta pengetahuan yang masih kurang. Kualitas Produksi
tomat yang baik sangat bergantung pada cara pengolahan tanah, benih tanaman yang baik, serta
penyiraman air yang benar, karena tanaman tomat membutuhkan perawatan khusus dan
ketelatenan yang ekstrak. Selain untuk keperluan rumah tangga tomat dapat di gunakan untuk
keperluan industri, bumbu masakan, dan obat obatan.(Iwanudin, 2009)
Tanaman tomat mempunyai nama botani yaitu Solanum Lycopersicum L. Kerabat dari
tanaman tomat ada banyak salah satu diantaranya adalah grandiflorum, terung ngor, terung susu,
terung ranti, terung slam, terung teter, terung pipit, kentang, pepino, dan terung dayak. Tomat
merupakan tanaman annual yang berarti umurnya hanya untuk satu periode panen. Tanaman ini
berbentuk perdu atau semak dengan panjang mencapai tiga meter atau lebih.
(https:id.m.wikipedia.org/wiki/Tomat?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%)
Air adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan
pada tanaman. Faktor air dalam fisiologis tanaman merupakan faktor utama yang sangat penting.
Tanaman tomat tidak dapat hidup tanpa air, karena air adalah penyusun dari keseluruhan bagian
hijau tumbuh tumbuhan, bahkan makhluk lain akan punah tanpa air. Air dikatakan sebagai
reagen yang penting dalam proses fotosintesis dan foto hidrolik. Disamping itu air juga sumber
pelarut dari garam garam, gas, dan material yang bergerak dalam tumbuhan. (Ismal, 1979)
Pemberian air perlu diperhatikan, karena pemberian air yang terlalu banyak dapat akan
mengakibatkan padatnya permukaan tanah, terjadinya pencucian unsur hara, dan dapat pula
terjadi erosi aliran permukaan dan erosi percikan. Erosi ini terjadi bila curah hujan tinggi dan
penyiraman yang banyak pada musim hujan. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis,
karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata menutup.
(Lakitan, 1995)
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya
tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai sistem perakaran yang lebih panjangg dari
pada tanaman yang tumbuh pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar. (Islami dan Utomo, 1995)
Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan setiap tanaman salah satunya adalah tanaman tomat.

B. Saran
Penulisan karya ilmiah ini ditujukan untuk menambah wawasan dalam meneliti perbandingan
tanaman tomat yang disiram air vetsin dan air cucian beras agar penulis selanjutnya dapat
mengadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai proses dalam pertanian tanaman tomat dan
kandungan-kandungan serta manfaat yang terdapat pada buah tomat.
Jika ingin menanam tanaman tomat harus ditanam di tanah yang gembur serta dirawat dan
disiram setiap hari secara teratur. Tanaman tomat yang sudah ditanam harus disimpan di tempat
yang terkena cahaya matahari agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tomat?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10% (Diakses pada tanggal 18


Agustus 2016 )
http://id.answers.yahoo.com/question (Diakses pada tanggal 18 Agustus 2016)
Rully indrawan & R. Poppy yaniawati, 2014, METODOLOGI PENELITIAN kuantitatif,
kualitatif, dan campuran untuk manajemen, pembangunan, dan pendidikan (PT.refika aditama :
Bandung)
http://id.answers.yahoo.com/question.07Mei2011 ( Diakses pada tanggal 18 Agustus 2016)
Tepi Losyana & Dhayu Selasih Pangestuningsih, 2007, Biologi Untuk SMA Dan MA Kelas 12
(CV Nadia Sarana Utama : Balikpapan)
jonathan sarwono. 2006, METODE PENELITIAN kuantitatif & kualitatif ( Garha Ilmu :
Yogyakarta)
www.lahan_gambut_kalbar.com/tanah_terlantar_dipenuhi_buah_dan_sayuran.com.html
(Diakses pada tanggal 20 Agustus 2016)
www.agribisnis.com/potensi_pertanian_kalimantan_barat.html (Diakses pada tanggal 22
Agustus 2016)
BAB_III_METODE pdf
Http://google.com/petani_di_sleman_raya-cdn.html (Diakses pada tanggal 22 Agustus 2016)
Mailoeddin, dkk. 1996. Muatan Lokal Daerah Jambi Pelajaran Pertanian Jilid 3Untuk Sekolah
Dasar Kelas 5. Jambi : PT. Rakyan Putra.
Yuwono, Trisno. & Abdullah, Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya :
Arkola Surabaya
Http://www.duniamerah.com/BABIII-penelitian-karya-ilmiah.html (Diakses pada tanggal 22
Agustus 2016)
http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/12/manfaat-air-cucian-beras-untuk-penyubur.html (Diakses
pada tanggal 25 Agustus 2016)

Anda mungkin juga menyukai