Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TEKNIK OTOMASI – P2

SISTEM SEKUENSIAL

Disusun oleh :

Dwi Anggun Setiyawan (10 51 16 00 00 0090)

Asisten :
M. Ilham Ramadhan (10 51 15 00 00 0028)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
TEKNIK OTOMASI – P2

SISTEM SEKUENSIAL

Disusun oleh :

Dwi Anggun Setiyawan (10 51 16 00 00 0090)

Asisten :
M. Ilham Ramadhan (10 51 15 00 00 0028)

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

i
ABSTRAK
Perkembangan teknologi komputer baik hardware
maupun software terus berkembang seiring perkembangan
teknologi elektronika yang semakin maju, demikian juga
teknologi kontrol yang mengalami banyak kemajuan dari kontrol
konvensional ke kontrol otomatik sampai ke kontrol cerdas.
Perkembangan teknik kontrol sudah merambah dari peralatan
industri yang kompleks, perlengakapan militer sampai ke
peralatan rumah tangga. Beberapa sistem kontrol yang mudah
dijumpai di antaranya adalah pengaturan suhu, pengaturan
kelembaban ruangan, pengaturan pencucian pakaian, pengaturan
gerak robot, pengaturan mobil remote dan lain sebagainya. Sistem
terkontrol secara berurutan (sequentially controlled system) dalam
mengendalikan proses yang dapat didefinisikan sebagai sederetan
tugas yang harus dilaksanakan atau dengan kata lain, sederetan
operasi satu demi satu. Dan dari praktikum system sekuensial ini
didapatkan data yaitu lampu 1 nyala 03.92 dan mati 13.69, lampu
2 nyala 14.88 dan mati 34.55, lampu 3 nyala 35.51 dan mati
50.16, semua itu berbentuk dalam beberapa detik dan nyalanya
berurutan mulai dari lampu 1 sampai lampu 3
Kata kunci : Sistem kontrol, Sistem Sekuensial

ii
ABSTRACT
The development of computer technology both hardware
as well as software continues to evolve as the development of
electronic technology matured, so too the technology controls that
experience a lot of progress from the conventional control to
automatic control up to the intelligent control. The development
of control technique already penetrated from complex industrial
equipment, military equipment through to household appliances.
Some control systems that are easily found in them are setting the
temperature, the humidity of the room settings, settings of
washing clothes, setting the motion of robots, car remote settings
and so on. Controlled system sequentially (sequentially controlled
system) in control of the process that can be defined as a series of
tasks that must be carried out or in other words, the series of
operations one after another. And from a practical system of this
data that is obtained by sequential lights flash 1 and dead 03.92
13.69, 14.88 2 lights flash and die 34.55 35.51 3 flame lights, and
died, all of them shaped 50.16 within seconds and its flames in
sequence starting from the lamps 1 through 3 lights
Keywords: Control system, Sequentially system

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Teknik Otomasi berjudul “Sistem Sekuensial”. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan praktikum ini dan berbagai
sumber yang telah penulis pakai sebagai data dan fakta pada
laporan praktikum ini.
Dalam hal ini penulis pun mengalami adanya kendala dalam
pengerjaan laporan praktikum ini. Oleh karena itu, penulis
menerima semua kritik dan saran yang memperbaiki laporan
praktikum di masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis,
semoga penulisan laporan praktikum ini dapat bermanfaat untuk
kita semua, terimakasih.

Surabaya, 22 Mei 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................i
ABSTRAK..................................................................................ii
ABSTRACT...............................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................vii
DAFTAR TABEL....................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................
1.1 Latar Belakang............................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................2
1.4 Sistematika Laporan...................................................2
BAB II DASAR TEORI...............................................................
2.1 Pengertian Sistem Penegendalian..............................3
2.2 Pengelompokan sistem control berdasarkan
aplikasinya..............................................................................3
2.3 Programmable Logic Controllers (PLC).....................8
BAB III METODOLOGI.............................................................
3.1 Alat dan Bahan..........................................................12
3.1 Prosedur Percobaan..................................................12
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.....................

v
4.1 Analisa Data..............................................................15
4.2 Pembahasan...............................................................16
BAB V PENUTUP........................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................17
5.2 Saran..........................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sistem Pengendalian Temperature...........................4
Gambar 2. 2 Mesin Cuci Otomatis...............................................5
Gambar 2. 3 PLC Jenis Compact..................................................9
Gambar 2. 4 PLC Jenis Modular................................................10

Gambar 3. 1 gambar port PLC....................................................12


Gambar 3. 2 gambar port relay...................................................13
Gambar 3. 3 wiring kabel...........................................................14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan Percobaan.....................................15

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem produksi selalu mempunyai prosedur, misalnya pada
transportasi material produk diinginkan arah dan urutan yang
tepat, oleh karena itu control sekuensial adalah teknik yang sangat
dibutuhkan dalam industri produksi, tapi pernyataan itu terlalu
umum sehingga kita tidak tahu pasti penerapannya. Didalam bab
ini kita akan membahasnya, dimulai dengan contoh sederhana
mengenai pentingnya control sekuensial, elemen-elemen
dasarnya, dan diakhiri dengan contoh aplikasi.(‘No Title’, no
date)
Sekarang kemampuan komunikasi ini dapat digunakan untuk
mengirimkan dan menerima berbagai macam tegangan untuk
membolehkan dunia analog ikut terlibat. Sayangnya, kurangnya
standarisasi mengakibatkan komunikasi PLC menjadi mimpi
buruk untuk protokol-protokol dan jaringa-jaringan yang tidak
kompatibel. Tetapi bagaimanapun juga, saat itu merupakan tahun
yang hebat untuk PLC.(Putra, 2004)

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat diambil pada
praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip dasar dari system sekuensial ?
2. Bagaimana pengaplikasian dari sistem sekuensial?

1
2

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1. Memahami prinsip dasar dari sistem sekuensial.
2. Memahami aplikasi dari sistem dari sistem sekuensial

1.4 Sistematika Laporan


Sistematika laporan pada praktikum kali ini terdiri dari
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, serta 5 BAB.
BAB I membahas mengenai pendahuluan, yang berisi latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika laporan.
BAB II membahas mengenai dasar teori, teori-teori yang
digunakan pada praktikum kali ini. BAB III membahas mengenai
metodologi percobaan, meliputi alat dan bahan yang digunakan
serta prosedur kerja saat praktikum. BAB IV membahas
mengenai analisis data dan pembahasan, yang berisi hasil
pengujian dan pembahasan yang dapat diambil pada praktikum
kali ini. Serta BAB V berisi kesimpulan dan saran yang dapat
diambil pada praktikum kali ini.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Sistem Penegendalian


Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah
suatu alat (kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah dan
mengatur keadaan dari suatu sistem. Tujuan utama dari
Pengendalian adalah mengontrol proses/plant yang terjadi di
industri. Operasi yang berjalan di industri ini dapat bersifat
diskret (on- off), misal valve terbuka atau tertutup, motor hidup
atau mati, konveyor jalan atau berhenti, dll, atau
pengaturan/regulasi variabel keluaran secara kontinyu, inisial
pengaturan untuk mempertahankan tinggi muka cairan dalam tank
pada nilai tertentu.(Tujuan, no date)
Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun
pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel
maupun parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
suatu rangkuman harga (range) tertentu. Di dalam dunia industri,
dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi
untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang
baik serta dengan waktu yang telah ditentukan. Proses otomatisasi
sangat membantu dalam hal kelancaran operasional pabrik,
keamanan (investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi),
mutu produk, dll.(‘Modul P2’, no date)

2.2 Pengelompokan sistem control berdasarkan aplikasinya


Adapun jenis-jenis dari sistem control menurut
pengaplikasiannya adalaha sebagai berikut :

3
4
a. Proses Kontrol
Kontrol proses atau biasa disebut BPCS (Basic
Process Control System) mengacu pada sistem kontrol
yang mengawasi beberapa proses industri sehingga
output yang seragam dan benar dapat dipertahankan.
Kontrol proses dapat melakukan hal ini dengan
memantau dan menyesuaikan parameter-parameter
kontrol (seperti suhu dan laju aliran) untuk menjamin
produk output tetap sebagaimana seharusnya. Contoh
dari kontrol proses adalah sistem close loop yang
mempertahankan suhu yang telah ditetapkan dari oven
elektrik

Dalam hal ini, aktuator yang digunakan adalah

Gambar 2. 1 Sistem Pengendalian Temperature


elemen pemanas, variabel terkontrol adalah
temperature, dan sensor yang dipakai adalah termokopel
(suatu piranti yang mengubah temperature menjadi
tegangan). Pengontrol mengatur daya ke elemen
pemanas sedemikian hingga mempertahankan
temperature (sebagaimana yang ditransmisikan oleh
termokopel) pada nilai yang ditetapkan (setpoint).
Kontrol proses dikelompokkan menjadi 2 jenis,
yaitu proses kontinu dan proses batch. Proses kontinu
terjadi aliran material atau produk yang terus-menerus,
sedangkan proses batch memiliki bagian permulaan dan
5
bagian akhir (yang biasanya dilakukan dalam 1 kali
proses sampai akhir).
b. Sistem kontrol Berurutan

Gambar 2. 2 Mesin Cuci Otomatis


Sistem terkontrol secara berurutan (sequentially
controlled system) dalam mengendalikan proses yang
dapat didefinisikan sebagai sederetan tugas yang harus
dilaksanakan atau dengan kata lain, sederetan operasi
satu demi satu. Setiap operasi yang berurutan
dilaksanakan selama waktu tertentu, dalam hal ini
disebut digerakkan berdasarkan waktu, maupun sampai
tugas tersebut tuntas (sebagaimana ditandai misalnya
oleh suatu saklar pembatas, limit switch). Deretan
operasi yang digerakkan dan berhubungan dengan
waktu bersifat open loop karena tidak ada
6
umpan-balik, sedangkan tugas yang digerakkan
berdasarkan proses yang terjadi bersifat close loop
karena sinyal umpan-balik diperlukan untuk
menetapkan bilamana tugas selesai dilaksanakan atau
terjadi error (nilai process variable tidak sesuai dengan
setpoint yang ditentukan).

Contoh sistem yang dikontrol secara berurutan


adalah mesin cuci otomatis. Langkah pertama dalam
daur pencucian adalah mengisi tabung cuci. Ini adalah
tugas yang digerakkan oleh event (proses) karena air
dibiarkan masuk sampai mencapai tinggi-permukaan
yang benar. Dua tugas berikutnya, bilas (wash) dan
putar-keringkan (spin-drain), masing-masing
dilaksanakan selama periode waktu tertentu dan
merupakan langkah-langkah yang digerakkan oleh
waktu.
Control sekuensial digunakan untuk mengatur
suatu dan operasi yang saling terkait, terhubung atau
terencana(terjadwal).
Untuk memberikan pengertian yang lebih
mendalam mengenai control sekuensial, akan diuraikan
sebuah contoh mengenai elevator yang beroperasi
secara otomatis.
1) Seseorang memanggil sangkar elevator ke
lantainya dengan menekan tombol
pemanggil(naik/turun)
2) Sangkar yang terdekat dengan lantai pemanggil
akan bergerak dengan arah (naik/turun) meuju ke
pemanggil
3) Pintu elevator secara otomatis terbuka setelah
elevator berhenti
4) Orang tersebut menaiki elevator dan menekan
tombol nomor lantai yang dituju(tombol tujuan)
5) Pintu ditutup dan sangkar naik/turun ke lantai
yang dituju, dan akan berhenti pada lantai berikutnya
jika ada panggilan
6) Control kecepatan sangkar, untuk:
7
a) memberikan percepatan yang sesuai hingga
diperoleh kecepatan yang konstan
b) menjaga kecepatan konstan
c) memberikan perlambatan yang sesuai untuk
berhenti pada lantai yang diinginkan dengan mulus
7) Sangkar berhenti secara berurutan pada lantai
yang diinginkan penumpang di dalam sangkar
8) Pintu akan terbuka lama, jika penumpang habis,
kemudian menutup dan tetap di situ sampai ada
panggilan berikut
Untuk melakukan operasi elevator secara
otomatis, operasi yang berurutan di atas harus dilakukan
sedangkan pada industri produksi urutan yang harus
dilakukan lebih rumit. Karena itu control urutan, yakni
control sekuensial diterapkan. Kebanyakan control
sekuensial hanya melaksakan perintah yang mempunyai
dua keadaan (state) secara berurutan
;misalnya;start/stop, up/down, tutup/buka, sinyal on/off
dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebut maka control
sekuensial merupakan control kwalitatif karena tidak
membutuhkan keadaan kwantitatif yang tepat dari
variable yang diatur dan masukan referensi.
Kategori Kontrol Sekuensial Dari contoh aplikasi
di atas, control sekuensial dapat dibagi
8
menjadi tiga kategori sebagai berikut : a. Sistem melaksanakan
urutan berikutnya jika kondisi yang ditentukan sebelumnya
terpenuhi (conditional control) b. Sistem melaksanakan urutan
berikutnya jika telah mencapai waktu yang telah ditentukan (time
Schedule control) c. Sistem di mana waktu pelaksanaan atau
interval waktu tidak penting, hanya urutan operasi yang telah
ditetapkan yang dipentingkan (executive control) Operasi elevator
termasuk dalam kategori (a). Sebagai contoh, untuk pergi ke
lantai 30 dari lantai 2 dengan sangkar elevator, harus memenuhi
kondisi :
1) Tombol pemanggil ditekan pada lantai 2
2) Penumpang tidak melebihi kapasitas
3)Tombol tujuan dalam sangkar ditekan Kategori
(b) misalnya lampu lintas, alat pemain otomatis dan
lain-lain. Kategori (c) sebagian besar dari control posisi
sebagai contoh jika benda kerja akan dibentuk diameter
d2 dari x ke z, waktu pengerjaan atau interval tidak
penting karena kecepatan pengerjaan tergantung pada
benda kerja, tenaga mesin dan material alatalat.(‘No
Title’, no date)
2.3 Programmable Logic Controllers (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya
adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk
mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang dikontrol
ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti
pada sistem-sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua
keadaan (On/Off) saja tapi dilakukan secara berulang-ulang
seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran, sistem
konveyor, dan lain sebagainya.
Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol
logika yang dapat diprogram, tapi pada kenyataannya PLC
secara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi
logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan
perhitungan-perhitungan aritmatika yang relative kompleks,
fungsi komunikasi, dokumentasi dan lain sebagainya
( Sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual,
9
istilah PLC sering hanya ditulis sebagai PC - Programmable
Controller saja).(Programmable and Control, no date)
Dalam sistem sekuensial, biasanya menggunakan
perangkat untuk control system berupa PLC. Secara umum,
PLC terbagi menjadi 2 jenis, antara lain :
1. Jenis Compact
Ciri - ciri PLC jenis ini adalah sebagai berikut :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU,
modul I/O, modul komunikasi) menjadi satu
b. Umumnya berukuran kecil (compact)
c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit
dan tidak dapat diexpand.
d. Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
lainnya.

Gambar 2. 3 PLC Jenis Compact


10
2. Jenis Modular
Ciri - ciri PLC jenis ini adalah sebagai berikut :
a. Komponen – komponennya terpisah ke dalam
modul – modul.
b. Pada umumnya berukuran besar.
c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah
input/output sehingga bisa lebih banyak.
d. Memungkinkan penambahan modul – modul
khusus.

Gambar 2. 4 PLC Jenis Modular


Komponen Utama PLC
Adapun komponen utama penyusun PLC adalah sebagai
berikut :
1. Central Processing Unit (CPU)
2. Memory
3. Input/Output
4. Power Supply
11
Pemograman PLC Diantaranya:
1. Instruksi Code Mnemonic alat yang digunakan
Pemogramman Genggam (Hand Held Programmer)
Type ini disebut juga Pemoggramman On Line.
2. Program Ladder (STL-Step Ladder) Alat yang
digunakan Komputer dapat memungkinkan
Pemograman Off Line.
3. Program SFC (Sequential Function Chart) alat yang
digunakan Komputer. Konfigurasi pemogramman
PLC mempergunakan personal komputer (PC)
Fungsi Komputer dipergunakan sebagai alat Bantu
pemogramman instruksiinstruksi yang diperlukan berupa diagram
ladder. Fungsi RS232 sebagai perantara sinyal dari sistem
komputer ke PLC. Fungsi dari sistem PLC pada blok diagram
dipergunakan untuk mengolah data hasil pembacaan sinyal input,
setelah diproses menghasilkan sinyal output untuk opersai
perangkat luar input dan output. Fungsi perangkat luar sebagai
peralatan yang akan dikontrol operasi kerjanya.(Iii, 2018)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali
ini yaitu:
A. Modul PLC
B. MCB
C. Pin Banana
D. Power Supply 24VDC
E. Toggle Switch

3.1 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
A. Sambungkan source + ke + PLC
B. Sambungkan source – ke – PLC

Gambar
Gambar3. 3.1
1 gambar
gambarport
portPLC
PLC

C. Sambungkan source + ke Com toggle switch


D. Sambungkan NO toggle switch 1 ke I1
E. Sambungkan NO toggle switch 2ke I2
F. Sambungkan NO toggle switch 3 ke I3

12
13
G. Sambungkan Q11 ke source +
H. Sambungkan Q21 ke source +
I. Sambungkan Q31 ke source +
J. Sambungkan Q12 ke + Relay 1
K. Sambungkan Q22 ke + Relay 2
L. Sambungkan Q32 ke + Relay 3
M. Sambungkan source – ke – Relay 1
N. Sambungkan source – ke – Relay 2
O. Sambungkan source – ke – Relay 3
P. Sambungkan Com Relay 1 ke source L
Q. Sambungkan Com Relay 2 ke source L
R. Sambungkan Com Relay 3 ke source L
S. Sambungkan NO Relay 1 ke lampu L
T. Sambungkan NO Relay 2 ke lampu L
U. Sambungkan NO Relay 3 ke lampu L

Gambar
Gambar 3. 3.2 gambarport
2 gambar portrelay
relay

V. Sambungkan source N ke N lampu 1,2,3


W. Nyalakan MCB
X. Nyalakan toggle switch 1 ke posisi ON
Y. Amati dan hitung waktu nyala lampu 1
Z. Dicoba menyalakan toggle 2 dan 3 ke posisi ON ketika
lampu 1 masih menyala
AA. Nyalakan toggle switch 2 ke posisi ON ketika lampu 1
mati
BB. Amati dan hitung waktu nyala lampu 2
14
CC. Dicoba menyalakan toggle switch 3 ke posisi ON ketika
lampu 2 masih menyala
DD. Nyalakan toggle switch 3 ke posisi ON
EE. Amati dan hitung nyala lampu 3

Gambar 3. 3 wiring kabel


BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data


Pada praktikum kali ini didapatkan data percobaan seperti

Nyala Mati Waktu


(mm : ss) (mm : ss) (s)

Lampu 1 03.92 s 13.69 s 9.77 s

Lampu 2 14.88 s 34.55 s 19.67 s

Lampu 3 35.51 s 50.16 s 14.65 s

dibawah ini :

Tabel 4. 1 Hasil Pengamatan Percobaan


Dari data hasil pengamatan praktikum P2 sistem sekuensial,
dalam percobaannya diatas dapat dilihat bahwa praktikum kali ini
menghasilkan output berupa waktu menyala dari ke 3 lampu
tersebut. Detik ke 0 adalah ketika kelompok kami mulai pada saat
menyalakan MCB. Terhitung setelah itu pada detik ke 03.92
lampu 1 mulai menyala lalu mati di detik ke 13.69 dengan
lamanya waktu menyala selama 9.77 detik. Dan disusul pada
detik ke 14.88 lampu 2 menyala dan mati di detik ke 34.55
dengan lamanya waktu menyala sebesar 19.67 detik. Kemudian
yang terakhir, lampu 3 mulai menyala saat detik ke 35.51 lalu
mati pada detik ke 50.16 dengan lamanya waktu menyala selama
14.65 detik.

15
16
4.2 Pembahasan
Didalam pembahasan pada percobaan ini, kelompok kami
melakukan percobaan sistem sekuensial. Di percobaan ini juga
terdapat modul PLC, Relay, Lampu, Switch dan Power supply .
Jadi setelah wiring semua sudah tersambungkan sesuai
metodologi percobaan maka kita hidupkan MCB dan switch 1
dihidupkan, jadi pada saat 1 switch sudah dihidupkan dan lampu
tersebut menyala, maka switch yang lain di nyalakan maka tidak
akan berpengaruh karena pada PLC sudah di program jika ingin
menyalakan harus menunggu lampu yang pertama atau yang
sudah menyala mati lalu bisa menghidupkan switch dan lampu
selanjutnya akan menyala.
Setelah percobaan selesai kita mendapatkan hasil yakni pada
lampu 1 menyala selama 9.77 detik, lampu 2 menyala selama
19.67 detik, dan lampu ketiga menyala selama 14.65 detik .
Kendala dalam praktikum ini yakni pada kabel - kabel yang
digunakan ada yang dalam keadaan putus atau rusak.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu
sebagai berikut :
1. Sistem sekuensial adalah sebuah sistem dimana proses
dalam pengoprasiannya dilakukan secara berurutan selama
waktu tertentu.
2. Pengaplikasian dalam sistem sekuensial sendiri dapat di
temukan dalam kehidupan sehari hari yakni pada mesin
cuci, oven listrik, lift dan lain sebagainya

5.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Diharapkan sebelum praktikum membaca modul dan
mengerti langkah langkah serta tujuan yang dilakukan pada
praktikum kali ini.
2. Diharapkan tidak datang terlambat pada saat praktikum
3. Ruangan untuk praktikum seharusnya ada ditempat yang
luas dan nyaman.

17
DAFTAR PUSTAKA

Iii, B. A. B. (2018) ‘Bab iii’, pp. 31–64.

‘Modul P2’ (no date).

‘No Title’ (no date).

Programmable, M. and Control, L. (no date) ‘“teknik


perancangan sistem kontrol” oleh : 1’.

Putra, A. E. (2004) ‘Sistem Kontrol Proses dan PLC’, PLC:


Konsep, 2(1), p. 18.

Tujuan, A. (no date) ‘Sensor/ Transmitter’.

Anda mungkin juga menyukai