Anda di halaman 1dari 2

Hindari LGBT dengan Perkuat Landasan

Agama
Senin, 7 Maret 2016 | 14.40 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kanwil
Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat Muhadi, mengatakan masalah
Lesbian,Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) harus menjadi perhatian semua
pihak, baik dari unsur pemerintah daerah, orang tua maupun masyarakat.
Khusus orang tua, sebagai orang yang terdekat dengan anak, pengawasan
terhadap anak harus lebih ditingkatkan.
Menurut dia, orang tua jangan acuh terhadap anak. "Orang tua harus mendorong
anak-anaknya untuk belajardan memperkuat agama. Kalau tidak dilandasi
dengan agama, itu akan bahaya," katanya Senin (7/3).
Muhadi mengatakan, orang tua dituntutuntuk bisa selalu memberikan
pendidikan dan perhatian terhadap anak. Agar, anak mereka menjadi tidak ragu
menyampaikan setiap keluh kesahnya. Orang tua, harus memberikan curahan
kasih sayang terhadap anaknya, jangan sampai anak dibiarkan begitu saja. "Jadi,
anak pun bisa terbiasa berkomunikasi dengan orang tuanya. Ini, bisa
mengantisipasi hal-hal seperti LGBT ," katanya.
Alquran, dia mengatakan, harus sering dibaca, dipahami dan diamalkan. Hal ini
agar semua anaknya bisa hidup dengan lurus. "Generasi muda jadi potensi
bangsa kita. Apa jadinya kalau anak kita tidak punya landasan agama. Bahaya
itu," katanya.
Sedangkan dari sisi pemerintah, dia mengatakan khususnya KPID, dia meminta
KPID memberikan sanksi tegas terhadap stasiun televisi yang menayangkan
siaran yang tidak pantas dan tidak mendidik terhadap anak anak. "Perlu
pengetatan penayangan siaran di tv, perlu sensor, pantas tidak,
kalaunggakpantas ya jangan ditampilkan. KPID harus berani dan tegas, termasuk
pemerintah dan aparatnya sehingga ada filternya," katanya.
Sementara menurut Ketua KPID Jabar, Dedeh Fardiah, saat ini pihaknya terus
memantau semua tayangan yang mempromosikan, menjurus atau mengarah
LGBT. Semua tayangan tersebut, menjadi perhatian serius KPID. "Pokoknya,
kalau ada tayangan yang mempromosikan, menjurus mengarah LGBT akan
ketahuan. Ini, jadiperhatian serius kami," katanya.
Selain melakukan pemantauan, dia mengatakan, KPID pun beberapa kali
menerima pengaduan dari masyarakat terkait tayangan yang mempromosikan
LGBT tersebut. Hal tersebut, sesuai dengan pedoman dan pasal-pasal yang
mengatur tentang tayangan. Jadi, kalau ada tayangan yang berpangruh buruk
pada remaja, termasuk kalau ada presenter alay yang turut mempromosikan
perilaku LGBT, akan menjadi perhatian.

"Nanti, indikasi temuannya kami plenokan, melanggar pasal yang mana. Dari
hasi pleno kami baru bisa memberikan sikap akan menegur atau bagaimana,"
katanya.
Kalau sudah dilayangkan surat teguran berkali-kali, tapi tetap membandel maka
akan dilakukan pengurangan jam durasi jam tayang. Selain sinetron, KPIDpun
mengawasi tayangan musik, gaya presenternya, sampai tayanganreality show.
Rep: Arie Lukihadianti/Red: Andi Nur Aminah

Tanggapan dan analisa kasus :


1. LGBT merupakan sebuah budaya yang sudah ada sejak dulu, namun baru
hot akhir-akhir ini karena budaya tersebut dilegalkan secara hukum di negaranegara barat.
2. Perkembangan budaya LGBT saat ini sudah memprihatinkan, setiap harinya
kita disuguhkan dengan totntonan-tontonan yang syarat akan budaya budaya
yang menjurus pada LGBT. Tontonan tersebut yang kemudian dikonsumsi bebas
oleh anak-anak dan para remaja.
3. Peran orang tua dalam mengawasi dan menjaga perkembangan anak
anaknya sangat berpengaruh. Hal ini disebabkan karena perhatian orang tua dan
kasih sayangnya masih dibutuhkan oleh anak-anak mereka hingga menginjak
usia remaja. Selain itu, ketika komunikasi antara anak dan orang tua dapat
terwujud dengan baik, maka orang tua dapat memberikan pendidikan yang baik
dan bermoral kepada anaknya.
4. LGBT merupakan penyakit social yang dapat menular akibat pembiasaan dan
faktor lingkungan si penderitanya, Oleh sebab itu, perlu adanya bimbingan para
orang tua terhadap anaknya, mengingat anak adalah asset berharga suatu
bangsa.
5. Faktor agama sangat penting guna mencegah penyebaran virus LGBT.
Pasalnya, tidak ada satu agamapun yang mendukung perkawinan sejenis. Semua
agama mengharamkannya. Maka perlu adanya wawasan keagamaan yang
kondusif yang diberikan kepada anak-anak maupun remaja guna mencegah
terjangkitnya penyakit LGBT ini.

6. Pemerintah harus turun tangan dalam memberantas budaya LGBT ini, karena
lewat pemerintahlah UU suatu negara ditentukan. Maka agar tidak disahkannya
UU yang melegalkan aktivitas LGBT ini, pemerintah harus sadar bahayanya LGBT
ini untuk masa depan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai