Anda di halaman 1dari 32

Sistem Manufaktur Terpadu PT.

Astra Daihatsu Motor

PERAKITAN MOBIL
DI PT.ASTRA DAIHATSU MOTOR

1. Sistem Manufaktur

1.1 Jenis Proses Manufaktur

Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku

atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi dimana pada dasarnya terjadi peningkatan

nilai guna. Dalam proses perubahannya membutuhkan keterlibatan material, manusia,

mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Sistem manufaktur diskrit yang perubahan setiap proses dapat dilihat dengan

jelas.

Contohnya meliputi :

- Project Process : material, peralatan dan manusia bergerak ke arah produk

yang dibuat.

- Job process / job shop : pengelompokkan mesin berdasarkan jenis mesin

yang sama.

- Line process / flow shop / mass production : mesin diletakkan sesuai dengan

urutan proses produksinya dimana perpindahan material dari satu stasiun

kerja ke stasiun kerja lain secara satu-satu sesuai dengan urutan proses

produksinya.

Universitas Nasional 26
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

- Batch process : mesin diletakkan sesuai dengan urutan proses produksinya.

2. Sistem manufaktur kontinyu yang perubahan setiap proses tidak dapat dilihat

secara langsung.

Contohnya adalah :

- Continue process : biasanya terjadi pada industri yang mengolah bahan cair,

serbuk, bahan kimia.

Jenis manufaktur yang terdapat di PT Astra Daihatsu Motor dari pengamatan

analisa dan disimpulkan bahwa proses manufakturnya bersifat seluruh proses digunakan.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu

benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi

kebutuhan. Menurut Heizer dan Render (2004), produksi adalah aktifitas yang

berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui adanya pengubahan input

menjadi output. Sedangkan Assauri (2008), menyatakan bahwa produksi merupakan

suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi luaran

(output).

Secara umum sistem produksi dapat didefinisikan kedalam tiga sistem utama dalam

kegiatan menghasilkan produk berupa barang (Assauri, 2008):

1. Proses produksi yang kontinyu (continuous production), dimana peralatan produksi

yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan dalam

menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandarisasi.

Universitas Nasional 27
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent production), dimana kegiatan

produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan pada produk yang dikerjakan,

sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dapat bersifat lebih

luwes (flexible) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan

berbagai ukuran.

3. Proses produksi yang bersifat proyek (project process), dimana kegiatan produksi

dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang

digunakan ditempatkan di lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat

yang direncanakan.

1.2 Strategi Penempatan Produk

Strategi yang diterapkan oleh perusahaan ini adalah berdasarkan make to order

dimana perusahaan memproduksi barang untuk memenuhi permintaan pelanggannya

dari distributor maupun dari konsumen langsung dan make to stock, karena

perusahaan ini selalu menyiapkan cadangan untuk terus memenuhi kebutuhan jika

pada suatu saat mendadak membutuhkan barang yang harus segera dikirim.tetapi

untuk saat ini lebih banyak produk yang dibuat tetapi sudah dibeli.

Universitas Nasional 28
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

1.3 Produk yang Dihasilkan

Sesuai dengan misi dari PT Astra Daihatsu Motor adalah untuk memproduksi

dan menyediakan mobil compact di Indonesia untuk konsumen di pasar lokal dan

internasional, maka semua produk yang dihasilkan oleh PT Astra Daihatsu Motor untuk

menjalankan misi tersebut adalah :

1. Terios

Jenis mobil Terios adalah mobil keluaran baru dari PT.Astra Daihatsu

Motor.untuk inovasi dalam pembuatan mobil yang compact di Indonesia yang didesain

sporty yang mempunyai beberapa type dari terios yaitu:

a.type TS 1.5 M/T

b.type TS 1.5 A/T

c.type TX 1.5 M/T

d.type TX 1.5 A/T

Universitas Nasional 29
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Tabel 3.1 Specification Terios

Universitas Nasional 30
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Gambar 6 Terios TX 1.5 A/M

Universitas Nasional 31
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

2.Xenia

Jenis mobil Xenia sudah menjadi mobil compact di Indonesia.dari

secara Desain body maupun harga yang dijual tidak tinggi dibandingkan pada

kelasnya.Xenia sendiripun sudah mengeluarkan xenia yang pertama dan yang

kedua.perbedaan dari mobil sesama xenia ialah dari model interior dan lebih jelasnya

dari body mobil yang lebih Aerodynamic.type Xenia yaitu :

a.type Xenia D 1000cc c.type Xenia X 1300cc

b.type Xenia M 1000cc Tabel d.type Xenia R 1300cc

3.2 Specification Xenia

Universitas Nasional 32
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Universitas Nasional 33
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Universitas Nasional 34
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Gambar 7 Xenia X 1300cc

3.Luxio

Luxio adalah mobil keluarga yang mempunyai kapasitas penumpang lebih

banyak dan mobil ini selain dirancang untuk keluarga juga dapat digunakan untuk

berbisnis.Luxio mempunyai cc yang cukup untuk medan yang sulit.beberapa type Luxio:

1.Luxio D

2.Luxio M

3.Luxio X

Universitas Nasional 35
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Tabel 3.3 specification Luxio

Universitas Nasional 36
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Gambar 8.Luxio 1.5

Universitas Nasional 37
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

4.Sirion

PT.ADM meluncurkan pada tahun 2007 dan pada tahun 2008 mengalami

minor change setelah itu pada tahun 2010 mengeluarkan special edition, dan pada tahun

2011 ini Daihatsu melakukan Full Model Change dengan perubahan pada design

eksterior maupun interior yang membuat All New Sirion tampil lebih stylish, sporty dan

modern.

Tabel 3.4 Specification Sirion

Universitas Nasional 38
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Gambar 9.Daihatsu Sirion

Universitas Nasional 39
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

5.Grand Max

PT ADM meluncurkan mobil Grand Max di Indonesia adalah pilihan

yang tepat khususnya pada type mobil ini di kelasnya.karna mobil jenis ini mempunyai

ruang dalam mobil yang cukup luas dan berpenumpang yang maksimal dan juga ada

mobil variant Blind Van.

Tabel 3.5 Specification Grand Max

Universitas Nasional 40
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Gambar 10. Daihatsu Grand Max

Universitas Nasional 41
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3.2 Proses Produksi Assembly

3.2.1 Assembly plant

Proses pembuatan sebuah kendaraan memerlukan serangkaian proses yang

panjang dimulai dari sebuah perencanaan dan desain gambar hingga menjadi sebuah

mobil yang handal serta berkualitas. Secara umum proses dari pembuatan sebuah mobil

dapat dibagi menjadi tiga proses utama, yaitu praproses produksi, proses produksi inti,

dan pascaproses.

Praproses produksi meliputi perencanaan

1. planning

Desain dan pembuatan prototype; visualisasi 3D komputer; pembuatan model

dari Tanah liat.

2. clay

Rancang detail interior, eksterior, serta fungsi utama.

3. prototype

Numerous test of prototype,Proses produksi inti meliputi pengepresan plat baja

(body stamping process); pengecoran aluminium (casting process) untuk komponen

mesin; perakitan mesin (engine assembly process); dan proses perakitan komponen

(assembling proses) yang meliputi tiga proses utama yaitu pengelasan (welding),

pengecatan (toso/painting), serta perakitan. Sedangkan pascaproses produksi meliputi

inspeksi produk jadi dan proses distribusi ketangan pelanggan (customer) dan

konsumen.

Universitas Nasional 42
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Prosess produksi inti yang dilakukan di PT Astra Daihatsu Motor berupa pabrikasi yang

merupakan real process dari pembuatan mobil Daihatsu. Secara detail proses ini akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Body Stamping Process

Body Stamping Process merupakan proses pertama dalam pembuatan mobil.

Pembuatan body part ini menggunakan material dengan ukuran dan ketebalan yang

berbeda–beda dan disesuaikan kebutuhan. dengan bentuk dan jenis mobil yang dibuat.

Lembaran material berupa baja dan alumunium dipotong lalu di press dengan

menggunakan mesin press body (Die), setelah itu body part di cek kualitasnya untuk

mendapatkan hasil yang terbaik.

Gambar 11. Body Stamping Process

Universitas Nasional 43
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

2. Allumunium Casting Process

Allumunium Casting Process merupakan proses pembuatan komponen mesin

seperti blok mesin, piston, roda gigi dan bagian– bagian lainnya dari campuran besi dan

sisa–sisa material untuk membuat body. Material ini dilelehkan kedalam tungku dengan

suhu sekitar 1500 derajat celcius lalu dituang kedalam sebuah alat cetak. Pembuatan

bagian–bagian mesin ini haruslah dengan dimensi yang tepat sesuai dengan ukuran dan

toleransinya untuk menjaga tingkat presisinya. Proses polishing (penghalusan) sangat

penting dilakukan khususnya untuk bagian yang akan saling bergesekan seperti

komponen piston dan blok mesin.

Gambar 12. Allumunium Casting Process

Universitas Nasional 44
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3. Engine Assembly Process

Engine Assembly Process merupakan proses lanjutan dari allumunium casting.

Komponen mesin yang telah siap kemudian dirakit dengan bantuan manusia. Proses

perakitan mesin merupakan hal yang sangat penting dalam mendapatkan performa

mesin yang baik. Oleh karena itu, setelah dirakit mesin akan di setting dan di tes untuk

mendapatkan mesin yang ideal.

Gambar 13. Engine Assembly Process

4. Assembly Process

Assembly Process merupakan proses terbesar dari pembuatan sebuah mobil. Pada

tahapan ini semua komponen yang berasal dari Plant 1 (Stamping Plant), Plant 2

(Casting Plant), dan Plant 3 (Engine Plant) dirakit pada Plant 4 (Assy Plan). Assy Plant

di PT. ADM sendiri terdiri dari dua assy dimana masing–masing assy memiliki satu

Universitas Nasional 45
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

jalur. jalur 1 (satu) memproduksi produk Xenia-Avanza-Terios-Rush (export-domestic)

dengan takt time 1,45 menit. jalur 2 (dua) memproduksi Grand Max (export-domestic)-

Luxio-Xenia-Avanza dengan takt time 1,7 menit. Setiap lini produksi memiliki 5 (lima)

shop produksi yang terdiri dari welding (pengelasan), toso (pengecatan), assembling

(perakitan), inspection and repair, dan delivery .

Welding merupakan proses perakitan atau penyatuan part hasil proses stamping yang

digabungkan dengan cara dilas. Proses ini sebagian besar menggunakan sistem robotik

tetapi tetap ada campur 33 33

tangan operator untuk beberapa bagian tertentu. Welding process melalui

beberapa tahapan yaitu welding under body, main body, shell body, metal finish, dan

welding buffer stock yang merupakan proses pengaturan komposisi pola antrian di atas

conveyor (Heijunka).

Gambar 14. Welding Process

Universitas Nasional 46
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

Setelah semua body part dirakit, body mobil selanjutnya menjalani proses

pengecatan (painting). Proses pengecatan ini dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama body

mobil dicelupkan kedalam bak yang berisi cairan cat yang diproses secara elektrolisa

untuk mendapatkan pengecatan dasar yang berwarna putih (under coat). Selanjutnya

pelapisan kedua menggunakan cat berwarna abu–abu yang dilakukan secara robotik. Cat

lapisan kedua ini dimaksudkan untuk menjaga cat luar agar tetap baik sekaligus

berfungsi melapisi panel agar tetap halus. Lapisan terakhir (top coat) juga dilakukan

dengan robot untuk menghasilkan warna akhir kendaraan yang diinginkan.

Gambar 15. Toso atau Painting Process34 34

Subproses terakhir dalam assembly process adalah proses perakitan semua part hingga

menjadi sebuah mobil. Semua komponen baik yang diproduksi sendiri maupun dari

luar (subcount) akan di rakit di pabrik produsen. Proses perakitan ini dilakukan dalam

conveyor berjalan. Laju kecepatan conveyor tergantung pada takt time perproses yang

Universitas Nasional 47
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

telah ditentukan, mobil yang dirakitpun terdiri dari berbagai spesifikasi yang berbeda

dalam satu conveyor mengikuti heijunka pattern (pola heijunka) yang telah ditetapkan.

5. Inspection and Repair

Pascaproses yang pertama dari pembuatan mobil di pabrik Daihatsu ini adalah

berupa inspection and repair. Pada tahapan ini dilakukan proses pemeriksaan semua unit

yang telah jadi, serta proses perbaikan untuk unit yang defect. Inspeksi dan perbaikan

dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah RM 1 (Repair Mechanic 1) yaitu

pemeriksaan out assy atau pemeriksaan unit yang keluar dari proses perakitan yang

dilanjutkan dengan RM 2. Kedua adalah final inspection yaitu proses pemeriksaan

terakhir setelah RM 2 untuk memastikan apakah unit benar–benar sudah siap tarik atau

siap kirim.

Gambar 16. Final Inspection Process

Universitas Nasional 48
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

6. Delivery

Delivery (pengiriman) merupakan pascaproses terakhir dari proses produksi.

Proses pengiriman ini dilakukan pada unit yang telah jadi dan bebas cacat. Unit yang

siap kirim akan diberi label OK. Setelah unit OK, unit akan melakukan administrasi dan

pemberian buku 35 35

panduan (manual book) sesuai dengan brand atau merek yang dimiliki yaitu D-

Brand untuk unit Daihatsu dan T-Brand untuk unit Toyota. Sebelum unit dikirim ke

konsumen, cek unit terakhir akan dilakukan oleh masing – masing karyawan D-Brand

dan T-Brand. Proses delivery dilakukan oleh bagian Vehicle Logistic Delivery.

3.3 Proses Assembly I

Proses Assembly adalah proses perakitan untuk seluruh komponen atau

part.setiap jalur masing-masing mempunyai job di dalam assembly terdiri Assy I dan

Assy II. Setiap Assy mempunyai 1 jalur terdiri empat jalur yaitu, Jalur Trimming,jalur

Chasis 1, jalur Chasis 2, jalur Final.pada umumnya setiap jalur sudah di tentukan

proses yang akan dikerjakan karna menggunakan filosofi setiap proses berurutan dengan

proses berputar.disetiap jalur dibagi beberapa pos perakitan dengan kecepatan proses

perpos dibagi rata pekerjaan (balancing loading) dari pos awal jalur sampai pos

akhir.Agar produksi pada setiap Type mobil mencapai target PT.ADM mengunakan

metode Heijunka.

Universitas Nasional 49
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3.1 Proses Assy jalur I

3.1.1 Proses Trimming

Proses Trimming adalah proses pemasangan kabel-kabel dan elektrikal dalam

mobil dilakukan secara manual.proses trimming proses awal assembly setelah proses

painting.proses ini mempunyai beberapa pos,setiap proses pada tiap pos sudah

diterapkan balancing proses yaitu pemerataan proses yang terlebih didahulukan proses

bagian dalam mobil.perakitan yang dilakukan ialah meliputi : wire engine, wire floor,

head linning, instrument panel,dashboard dan stop light.

Gambar 17. Trimming

Universitas Nasional 50
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3.1.2 Proses Chasis 1

Proses Chasis 1 adalah proses perakitan setelah proses Trimming.proses ini

melakukan perakitan pada kaki-kaki mobil sebelum masik ke Chasis 2.perakitan Chasis

1 meliputi :quarter glass, front glass, suspension, radiator,brake.tubule.

Gambar 18. Chasis 1

Gambar 19. Chasis 1

Universitas Nasional 51
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3.1.3 Proses Chasis 2

Proses Chasis 2 adalah proses perakitan setelah proses Chasis 1.untuk

melanjutkan perlengkapan pada kaki-kaki mobil dengan dimensi yang lebih

besar.diproses chasis 2 juga menggunkan alat-alat khusus membantu perakitan semi-

otomatis.proses Chasis 2 meliputi : Engine, fuel, rear axel, lifter one G, muffler, plat,

brake oil, AC, LLC, tire.

Gambar 20 Chasis 2

Universitas Nasional 52
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

3.1.4 Proses Final

Proses Final adalah proses terakhir sebelum mobil masuk ke Vechnical

Inspection.proses ini adalah proses pelengkap dari semua proses part yang dirakit oleh

setiap jalur. Proses final meliputi : dek side,carpet floor, label engine hood, wiper

spooiler, pengencangan baut (torque tire) dengan Pokayoke, bolt floor back, air clener

(filter), jack, console box, seal belt,battery, water is back door, setting belt, bolt

seat,label tire, wheel, head lamp,front door, back door, front bumper,back bumper.

Gambar 21. Proses Final

Universitas Nasional 53
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

gambar 22. Proses Final

Dari keseluruhan proses di assembly setiap jalur mempunyai Quality Gate yang

dilakukan oleh orang jalur sendiri (leader / foreman).Quality Gate pada umumnya

sudah dilakukan oleh operator setiap pos dengan ketelitian yang tinggi karena adanya

SOP yang diterapkan pada setiap pos masing-masing jalur.

Universitas Nasional 54
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

4. SOP (standart operasional procedure)

SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus

dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.

4.1 Work Instructions

1.Nama pekerjaan

SB.SOCKET WIRE ENGINE TO EFI ECU

*Urutan pekerjaan *alat yang digunakan

No 1. Lihat Harigami mata

2. check socket wire engine dan socket EFI ECU mata,tangan

3. SB.Socket wire Engine dan sacket EFI ECU tangan

4. Check ulang hasil proses tangan

4.2 Standart

1. tidak salah melihat posisi antara kiri,kanan dan tengah

2. socket tidak NG ( non good )

3. soket masuk rapat “bunyi klik”

-tekan tarik lagi untuk memastikan socket telah tersambung.

4. socket tersambung, socket masuk rapat dan socket pastikan terkunci.

Universitas Nasional 55
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

4.3 Counter measure

Memberikan tanda Marking pada socket EFI ECU dan socket Wire Engine.

4.4 Proses penting berlambang

E S

LVI = Electrical XXII = Safety

Gambar 23.lambang

4.5 Permasalahan proses produksi

Setiap perusahaan memiliki permasalahan yang sering terjadi baik permasalahan

yang bersifat besar maupun yang kecil. Permasalahan-permasalahan yang ada ini bila

kurang dicermati dapat menyebabkan terjadinya penurunan kinerja dan keselamatan

kerja yang tidak aman. Berdasarkan pengamatan terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi oleh PT.Astra Daihatsu Motor dalam melaksanakan proses produksinya

dikarnakan man power tidak menggunakan APD.

a.Suhu

Untuk suhu pada ruangan lantai produksi cukup baik dari segi sirkulasi udaranya

namun yang menjadi masalah disini adalah pada saat mesin-mesin produksi tersebut

Universitas Nasional 56
Sistem Manufaktur Terpadu PT.Astra Daihatsu Motor

dinyalakan secara terus menerus selama 24 jam sehingga menimbulkan suhu antara 30-

0
35 C dimana suhu tersebut cukup signifikan bagi man power yang menyebabkan

kegerahan yang dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi kerja dari man power

karena menurut sutalaksana (1979) maka suhu yang optimum bagi tubuh manusia

0
adalah sekitar 24-28 C.

b. kecelakaan operator

Sebagai perusahaan manufaktur dan menggunakan mesin-mesin sebagai alat

produksinya PT.Astra Daihatsu Motor Industri kerap menemukan adanya kecelakaan

pada man power Salah satunya yang terbanyak adalah luka pada tangan yang

disebabkan oleh mesin atau benda lainnya

Universitas Nasional 57

Anda mungkin juga menyukai