Anda di halaman 1dari 33

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Saya mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal


Achmad Yani,
Nama : Yanuar Ramadhan
NIM : 2111141093
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis Laporan Kerja Praktek yang saya buat
dengan judul “PROSES PEMBUATAN FOOT GUARD UNTUK STEP
UNDERBONE SUZUKI GSX”
adalah :
1) Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan data-data hasil
pelaksanaan kerja praktek di proyek tersebut
2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau
yang pernah dipakai di Universitas lain, kecuali pada bagian-bagian
sumber informasi dicantumkan dengan referensi yang semestinya.

Cimahi, 2018
Yang Menyatakan

YANUAR RAMADHAN

NIM : 2111141093

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II/


Perusahaan/Industri
Cap

Aji Gumilar, ST., MT. Rizza Miftah S


NID. 412152574 NIK.202009011
LEMBAR PERSEMBAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini saya persembahkan kepada :

Keluarga dan teman-teman

Ilmu

Bukan seberapa banyak ilmu itu dipelajari,

Tapi seberapa banyak ilmu itu diterapkan.

Bukan seberapa jauh jarak yang ditempuh untuk mencapainya,

Tapi seberapa jauh ilmu dapat diajarkan ke generasi selanjutnya.

Ilmu itu mahal,

Tapi tak semahal Ikhlas. Semoga bermanfaat…


ABSTRAK

Proses pembuatan Part Foot Guard untuk step underbone


suzuki gsx ini adalah baja karbon, pelat P Tantoni MCX-5 (juga
disebut besi atau baja dengan karbon rendah) adalah nama
dagang dari salah satu jenis logam besi dengan paduan karbon
rendah, pembuatan dudukan as roda belakang sepeda ini
menggunakan mesin CNC, Mesin CNC banyak digunakan pada
dunia manufactur, baik untuk produksi massal maupun produksi
job order. Khususnya untuk produk yang memiliki desain yang
rumit dan membutuhkan presisi yang akurat.
Memogram CNC adalah bagian persiapan pekerjaan dan
meliputi lebih dari pada pengetahuan bahasa mesinnya sendiri.
Memogram adalah menetapkan dalam kode dari posisi-posisi
perkakas itu terhadap benda kerjanya. Mesin CNC bekerja
bedasarkan transfer dari personal computer biasa disebut
transfer program. Transper program adalah suatu proses
pengiriman perintah (instruksi) untuk mengoprasikan mesin
sesuai dengan yang sudah di program
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang telah

diberikan-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat diselesaikan. Laporan

Kerja Praktek dengan judul “PROSES PEMBUATAN PART FOOT GUARD

UNTUK STEP UNDERBONE SUZUKI GSX” ini ditujukan untuk memenuhi

sebagian persyaratan akademik di Universitas Jenderal Achmad Yani.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai

pihak, Laporan Kerja Praktek ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan

Laporan Kerja Praktek ini, yaitu kepada:

1. Bapak Wirawan Piseno, ST.,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Unversitas Jenderal Achmad Yani.

2. Bapak Aji Gumilar, ST.,MT. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek

yang telah memberikan bimbingan dan banyak memberikan masukan

kepada penulis

3. Bapak Rizza Miftah S sebagai pembimbing di perusahaan

4. Ayah, Ibu,dan adik-adik yang telah memberikan dukungan moril, do’a dan

kasih sayang.

5. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PT. Sandy Globalindo merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak

dibidang komponen motor otomotif. Dalam industri ini sangatlah dibutuhkan

kepresisian, dan keakuratan yang tinggi terhadap produksi hasil dari workshop,

serta kecepatan waktu proses sesingkat mungkin. Karena diharapkan tidak terjadi

kesalahan setelah komponen tersebut dirakit dan difungsikan.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut maka komponen-komponen yang

membutuhkan kepresisisan dan keakurasian yang tinggi tersebut diproses

menggunakan mesin CNC (Computer Numerical Control) untuk menghindari

kesalahan yang sering ditimbulkan jika menggunakan mesin konvensional.

Salah satu komponen yang dibuat oleh PT. Sandy Globalindo adalah

FOOT GUARD yang digunakan pada step underbone sebagai tuas gigi yang mana

proses pengerjaannya menggunakan mesin jenis CNC 3 axis Doosan DNM 500.

Proses pengerjaan part FOOT GUARD ini melalui tahapan-tahapan yang

disesuaikan dengan Process Sheet, dan NCOD yang telah ditentukan oleh Divisi

Engineering PT. Sandy Globalindo.

Secara umum Divisi Engineering menentukan drawing, material benda,

Tooling Enginering, mesin yang digunakan dan operator yang mengerjakan.


Setiap tahapan proses pembuatan part FOOT GUARD ini dikerjakan

dengan sangat memperhatikan kualitas benda kerja yang presisi, sehingga di

setiap tahapannya melalui Quallity Control yang ketat.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan diadakanya Kerja Praktek antara lain :

1. Dapat mengetahui cara pengoprasian mesin CNC 3 axis Doosan

DNM 500.

2. Dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan part FOOT

GUARD untuk step underbone suzuki GSX.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh selama Kerja Prktek adalah sebagai

berikut :

1. mengetahui cara mengoperasikan mesin CNC 3 axis Doosan DNM

500.

2. Dalam laporan kerja praktek ini, manfaat yang dapat diambil

adalah sebagai panduan dalam proses pembuatan underbone

khususnya part FOOT GUARD dengan menggunakan mesin CNC

3 axis Doosan DNM 500.


1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan KP

Waktu Pelaksaan Kerja Praktik yaitu dari tanggal 5 April sampai dengan

tanggal 25 Juni 2018.

2. Tempat Pelaksanaan KP

Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik di PT. Sandy Globalindo Alamat : Jl.Gunung


satria No.2A Gunung Batu, Bandung 40510, Tlp/Fax : 022-2014304,2004701.
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat

Cikal bakal PT Sandy Globalindo sebenarnya telah mulai muncul pada

tahun 1997 namun baru berbentuk CV yang dimana hanya memproduksi seperti

block mesin dan kenalpot resing berbagai macam. Saat itu upaya perintisan

dilakukan dengan peralatan dan material yang cukup sederhana. Perkembangan

jumlah sepeda motor di indonesia yang begitu pesat dari tahun ke tahun menjadi

peluang untuk selalu berinovasi dan membuat produk pendukung sepeda motor.

Baik untuk penggunaan normal atau keperluan khusus racing/balap. Setelah

semakin maju dan bisa bersaing dengan merek-merek lain pada tahun 2000 sandy

globalindo menjadi PT dan mulai merambah pada produk-produk lain yang

tadinya hanya pembuatan block mesin dan kenalpot kini telah memproduksi

berbagai macam spertpart recing untuk kebutuhan berbagai macam motor.

2.2. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Sandy Globalindo

Alamat Perusahaan : Jl. Gunung Satria No.2A Gunung Batu-Bandung

40510

No. Telp. : (62-22) 2014304

No. Fax : (62-22) 2004701

Email : snd_racing@yahoo.com

Situs web : www.snd-racing.com


2.3. Visi dan Misi

Kerja keras yang menjadi inovatif,kratif,tim manajemen yang

handal,peningkatkan kualitas produksi secara berkesinambungan,sistem kerja

yang efisien dan efektif serta proses evaluasi dari setiap tahap proses produksi

demi perbaiakan di setiap divisi.

Kualitas, menjadi fokus utama kami.terlebih dengan persaiangan global

yang semakin ketat, pencapaian kualitas yang tertinggi dari setiap proses produksi

tidak terlepas dari evaluasi terus menerus ditunjang dengan teknologi yang selalu

diperbarui.

Kami telah bertekad untuk selalu memberikan yang terbaik.keputusan ini

kami jadikan komitmen dan akan kami jaga dan konsisten untuk menghasilkan

kesuksesan jangka panjang baik bagi kami seluruh jajaran perusahaan PT. Sandy

Globalindo dan juga bagi seluruh pelanggan.

2.4. Strategi

Dalam jangka panjang terdapat dua tahap sasaran perusahaan:

1. Tahap konsolidasi dan survival.

2. Tahap tumbuh dan sehat

Langkah-langkah strategis meliputi empat upaya:

1. Reorientasi bisnis.

2. Restrukturisasi sumber daya manusia dan organisasi.

3. Restrukturisasi keuangan dan permodalan.


4. Program peningkatan kinerja keuangan.

2.5. Pengabdian Masyarakat

pada tahun 2001 PT Sandy Globalindo membentuk Tim untuk

melakukan pemberian pelatihan-pelatihan Pembinaan yang bertujuan untuk

mendorong pertumbuhan industri nasional. Aktivitas yang dilakukan adalah

pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan SDM kepada industri kecil dan

menengah yang berbasis teknologi. Seperti beberapa perusahaan yang telah di

bina terdiri dari industri manufaktur, pemeliharaan bengkel, supplier.

2.6. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan PT Sandy Globalindo, yakni:

a. Bersikap tulus dan terbuka untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Sesuai dengan norma profesinya.

c. Tekad untuk memperoleh keunggulan dan standar kualitas tertinggi

terhadap produksi.

d. Berlandaskan iman dan takwa.

e. Bekerja individu dan berkelompok dengan penuh tanggungjawab.

2.7. Produk dan Jasa

2.7.1. Produk

1. Crankcase cover

2. Racing muffer

3. Footstep underbone

4. Paddock stand

5. Tie down
6. Plastic kit

7. Trail Accecories

8. knalpot

2.7.2. Jasa

1. Mold maker

2. Part

3. Cnc rubah sudut head

4. Cnc porting

5. Muffler

6. Rangka maker

7. Welding

2.8. Hasil yang Telah Dicapai

A. Produk dan Jasa

 Pelopor pembuatan bak kopling FI di indonesia.

 Pelopor pembuatan trottle body di indonesia.

2.9. Tata Kerja Perusahaan

Secara garis besar proses produksi mencakup beberapa tahapan,

diantaranya:

1. Gudang penyimpanan

Sebelum bahan baku diproses menjadi komponen bahan baku tersebut

ditempatkan di gudang penyimpanan sesuai dengan spesifikasinya.

2. Fabrikasi
Bagian ini bertugas membuat komponen serta membuat dan

menyiapkan tool dan jig sebagai alat bantu pembuatan kompenen.

Pembuatan komponen dilakukan melalui proses permesinan maupun tidak

(di machining shop maupun sheet metal forming). Perlakuan lain yang

diterapkan untuk komponen sperti pengecatan dasar Suatu perlakuan lanjut

agar komponen-komponen di atas lebih tahan korosi.

2.10. Struktur Organisasi

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT.Sandy Globalindo (Dok.Pribadi)

2.11. Job Description

Komisaris : Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan


perusahaaan.
Direktur : Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan.

General Manager : manajer yang memiliki tanggung jawab kepada seluruh bagian
/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.

Koordinator : Untuk memudahkan delegasi dan pembagian tugas.

Production : Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.

Quality and engineering : Tugas dan tanggungjawab pokok terkait dengan peran
jaminan kualitas.

Marketing : Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada


masyarakat,melalui produk yang di buat oleh perusahaan tersebut.

PPIC : Menerima order dari bagian penjual.

Purchasing : Suatu departement yang dimana srgala sesuatu pembelian,negosiasi


harga,pembuatan po (purchase order),work permint,advent payment,IA/EA dan
lainnya.

HR-GA :Mengurusi karyawan dan bagian umum pada perusahaan tersebut.

Accounting : yang bertanggungj awab atas laporan aktivitas keuangan secara


tertulis.

Finance : untuk memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan.

Quality : Meneliti produk dan proses produksi perusahaan untuk kualitas yg


maksimal.

Sales : penjualan produk dalam perusahaan.


BAB III

HASIL PELAKSAAN KP

3.1. Pengamatan Proses

Sebagaimana kita ketahui bahwa pada komponen underbone yang

merupakan salah satu bagian dari spare part motor, terdiri dari part-part

penyusun, salah satunya ialah FOOT GUARD ini. PT. Sandy Globalindo

sebagai Industri pembuatan spare part motor dipercaya dan berani menjadi

produsen dalam pembuatan part dari bermacam-macam jenis motor sport,

yang salah satu dari part motor ini ialah FOOT GUARD.

Gambar 3.1 FOOT GUARD

FOOT GUARD ini diproses menggunakan mesin CNC 3 axis

DOOSAN DNM 500 mulai dari proses Facing permukaan bawah material,

pembuatan Hold Down,Roughing,hingga Finishing.Mesin yang digunakan


dalam proses machining FOOT GUARD ini antara lain mesin CNC 3 axis

DOOSAN DNM 500. Dalam pembahasan ini pembahas secara mendalam

hanya akan dilakukan pada proses FOOT GUARD pada mesin CNC

DOOSAN DNM 500.

Untuk proses pemesinan part FOOT GUARD ini sendiri secara garis

bersar meliputi tahap proses Clamping, Roughing dan Finishing.

Dokumen yang diperlukan adalah : Drawing, Process sheet dan NCOD.

3.2 Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan

untuk memulai proses pembuatan FOOT GUARD ini, dimana setiap

pelaksanaan proses pengerjaan part dilaksanakan berdasarkan manajemen

tersendiri yang dimulai dari MME (Manufacturing Methode Evalution) atau

bisa dikatakan bagian dari perencanaan produk,yang akan diurai kedalam 3

output utama yaitu NCPR, TR, dan WACR, dimana masing-masing output

ini memiliki sub sendiri yaitu NCPR akan menghasilkan NCOD (Numerical

Control Operator Document) dan MCD yaitu seperangkat program untuk

menjalankan proses komputasi untuk menghasilkan produk tertentu,

kemudian TR akan menghasilkan tool design sebagai penghasil tool untuk

membuat produk dan satu lagi WACR yang akan menghasilkan Process

Sheet sebagai buku petunjuk sekaligus control dalam proses pembuatan

produk.
3.2.1 Drawing

Drawing adalah gambar yang berisikan dimensi, toleransi, dan

keterangan lainnya untuk komponen yang akan dibuat. Drawing ini dibuat

langsung oleh customer dimana dalam hal ini adalah perusahaan memiliki

gambar awal 2D untuk selanjutnya dikirim ke bagian pre-planner sampai

akhirnya terbentuk NCOD, process sheet, dan fixture yang akan digunakan

dalam proses produksi

Drawing sendiri merupakan dokumen yang sangat rahasia karena hal

ini menyangkut dengan privasi perusahaan PT. Sandy Globalindo dan

privasi perusahaan.

3.2.2 Material FOOT GUARD

Material yang digunakan dalam proses pembuatan part FOOT

GUARD ini adalah Alluminium Alloy dengan spec material alloy seri 5 dan

memiliki dimensi panjang 176.20 mm , lebar 64.50 mm dan tinggi 180.10

mm.Benda kerja ini nanti nya akan menjadi 1 part

Gambar 3. 2 Material awal part Fitting


3.2.3 Mesin yang Digunakan

Mesin yang akan digunakan pada proses pemesinan part FOOT

GUARD pada Underbone Suzuki GSX adalah Mesin CNC 3 axis Doosan

DNM 500. Pada pembahasan ini akan lebih di spesifikasikan pada mesin

CNC 3 axis Doosan DNM 500 Spesifikasi mesin CNC 3 axis Doosan DNM

500

Gambar 3.3 mesin CNC Doosan DNM 500.


Tabel 3.1 Spesifikasi dari mesin CNC 3 axis Doosan DNM 500.

TABLE/WORK SUPPORT
Table Size L x W (in.) 47.200 x 21.300
Max. Workpiece Weight (lbs) 1,764
Rotary Table -
SPINDLE(S)
Num. Main Spindles 1
Orientation Vertical
Taper Big plus #40
Articulated Axis: -
Top RPM 8000 opt: 12000
Horse Power (30 min rating) 20.10
TOOLING
Primary Tool Carrier(s) ATC
Number of Tools 30 opt.40
Tool Change Time C-to-C (sec) 3,70 1,30 sec tool-to tool

AXES AND TRAVELS


Number of Axes: 3 Options: (4 , 5 ) U Axis: None Articulated Axis: A1
Travel Max Feed Rapid Rate
Std. 40,200 in 590 ipm 1,417 ipm
Std. 21,300 in 590 ipm 1,417 ipm

Std. 20,100 in. 590 ipm 1,181 ipm

WEIGHTS AND MEASURES


117x96x106
Machine Dimensions (l x w x h)(in.)
Machine Weight (lbs) 14,329
Spindel nose to table max 30,500

Spindel nose to table min 5,900


3.2.3.1 Syarat Programmer

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer

sebelum menggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat

yang ada pada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari

koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif (inkremental), dan (b) sistem

koordinat kutub (koordinat polar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan

koordinat relatif (inkremental). Selanjutnya menentukan system koordinat yang

akan digunakan dalam pemograman. Apakah program akan menggunakan sistem

pemogramman metode absolut atau inkremental. Pada umumnya sistem koordinat

yang sering digunakan antara lain system koordinat kartesius, yaitu koordinat

mutlak (absolut) dan koordinat relatif/berantai (incremental). Langkah kedua

adalah memahami prinsip gerakan sumbu utama dalam mesin CNC.

3.2.3.2 Pemograman Absolut

Pemrograman absolut adalah pemrogramman yang dalam menentukan

titik koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik

dalam benda kerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya.

Sebagai titik referensi benda kerja letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan

bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuat. Penentuan titik nol

mengacu pada titik nol benda kerja (TMB). Pada pemrogramman benda kerja

yang rumit, melalui kode G tertentu titik nol benda kerja (TMB) bisa dipindah

sesuai kebutuhan untuk memudahkan pemrogramman dan untuk menghindari

kesalahan pengukuran.
Pemrogramman absolut dikenal juga dengan sistem pemrogramman

mutlak, di mana pergerakan alat potong mengacu pada titik nol benda kerja.

Kelebihan dari sistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak

pada titik yang bersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.

Berikut ini contoh pengukuran dengan menggunakan metode absolut.

3.2.3.3 Pemrograman Relatif (incremental)

Pemrogramman inkremental adalah pemrogramman yang pengukuran

lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu

lintasan merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya atau

penentuan koordinatmya berdasarkan pada perubahan panjang pada sumbu X (.X)

dan perubahan X6 panjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik nol benda kerja mengacu

pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda kerja ditentukan

berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuatnya.

Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu pada titik akhir suatu lintasan.

Sistem pemrogramman inkremental dikenal juga dengan sistem

pemrogramman berantai atau relative koordinat. Penentuan pergerakan alat

potong dari titik satu ke titik berikutnya mengacu pada titik pemberhentian

terakhir alat potong. Penentuan titik setahap demi setahap. Kelemahan dari sistem

pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan dalam penentuan titik koordinat,

penyimpangannya akan semakin besar.


Dalam pengoprasian mesin digunakan kode-kode sebagai berikut :
Kode M
M00 Mesin terhenti terprogram
M03 Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam

M04 Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam

M05 Sumbu utama berhenti terprogram

M06 Penggantian alat potong

M08 Cairan pendingin akan mengalirkan

M09 Cairan pendingin berhenti mengalir

M17 Sub program (unterprogram) berakhir.


M19 Sumbu utama posisi tepat.
M30 Program berakhir dan kembali pada program semula
M38 Berhenti tepat, aktif.
M39 Berhenti tepat, pasif.
M90 Pembatalan fungsi pencerminan.
M91 Pencerminan sumbu X.
M92 Pencerminan sumbu Y.
M93 Pencerminan sumbu X dan Y.
M99 Penentuan parameter lingkaran I, J, K
Kode G
Kode G 00 gerakan cepat tanpa melakukan pemakanan.

Kode G 01 melakukan gerakan pemakanan lurus

Kode G 02 gerakan interpolasi lingkaran searah jarum jam

Kode G 03 gerakan interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum

jam.

Kode G 17 pesawat seleksi X-Y


Kode G 21 pemrogragaman dalam mm

Kode G 83 pengeboran dengan gerak penarikan untuk membuang tatal

Kode G 91 perintah penetapan titik nol pada pemrograman inkrimental

Kode G 92 perintah penetapan titik nol pada pemrograman absolut

Kode G 90 perintah penetapan titik nol pada pemrograman absolut

3.2.4 Pembuatan Fixtures


Fixtures merupakan perangkat yang digunakan sebagai tempat
meletakan benda kerja selama pemesinan. Selain itu, tujuan dari
penggunaan fixtures adalah untuk melindungi benda kerja agar tidak
bersentuhan secara langsung dengan cutter.
Fixture adalah alat untuk pemegang/penahan benda diatas benda
kerja. Fixture memiliki kriteria-kriteria antara lain :
1. Ringan

Fixture didesain agar mudah dipindahkan oleh operator,

Karena pada setiap proses pembuatan part yang berbeda juga

menggunakan fixture yang berbeda.

2. Flexible

Fixture juga harus didesain flexible agar mudah dipasangkan

pada meja mesin.

3. Repeatability

Repeatability adalah fixture yang didesain agar dapat

digunakan berulang kali dan bekerja secara berkelanjutan.

Karena penggunaan sebuah fixture dalam pembuatan part tidak

hanya digunakan satu kali, selain itu dapat mengurangi ongkos

produksi.
4. Material Fixture

Material Fixture harus sama dengan material benda kerja

yang akan diproses, hal ini bertujuan untuk menghindari

kerusakan cutting tool apabila terjadi kesalahan produksi.

Beberapa bagian utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan

fixtures adalah sebagai berikut:

a. Tooling Hole

Tooling hole digunakan untuk 2 posisi atau lebih . tooling

hole berfungsi untuk pin penepat atau sebagai acuan referensi

antara benda kerja dengan fixture saat akan memasang material

dan juga saat bneda kerja dibalik untuk mengerjakan media

kedua. Supaya tidak salah dalam memposisikan material maka

diameter tooling holes dibuat menjadi diameter yang berbeda.

Penentuan Tooling Hole :

 Kedalaman diameter tooling hole setengah ketebalan

materialnya.

 Posisi tooling hole dibuat oleh NC program dengan tujuan

supaya pada proses drilling dan reamering benda kerja

tidak miring.

 Lubang tooling hole dibuat blain hole oleh NC program.

b. Hold Down

Hold down berfungsi untuk mengikat benda kerja pada

fixture. Penentuan hold down :


 Diameter hold down mengikuti baut atau ulir pada fixture.

 Benda kerja yang hanya dikerjakan untuk 1 posisi cukup

hanya menggunakan hold down.

Dalam proses pembuatan part FOOT GUARD ini adalah jenis

Fixtures Individual, yaitu jenis Fixtures yang hanya digunakan

untuk satu jenis part.

3.2.5 Cutting Tools

PT. Globalindo memiliki standar tersendiri untuk Standarisasi Cutter.

Standar tersebut dinamakan NTS (Nusantara Tools Standard). Cutting tools

dan cutter yang digunakan dalam proses pembuatan part FOOT GUARD

pada mesin CNC 3 axis Doosan DNM 500.

3.2.6 Common Tools

Common Tools adalah alat – alat yang digunakan untuk

mempermudah pemasangan benda kerja. Alat – alat tersebut adalah baut

beserta kunci L sebagai pengencang benda kerja pada fixture dan Crane

sebagai alat bantu untuk mengankat benda kerja.

Gambar 3.4 Common Tool.


3.3 Proses Pengerjaan Part FOOT GUARD

Proses pengerjaan FOOT GUARD ini bersumber pada NCOD,

Proccess Sheet, dan Tool Disign. Proses pengerjaan dilakukan dengan

beberapa tahapan yang terdapat dalam Proccess Sheet adalah :

 Roughing

 Finishing

3.3.1 Proses Mesin CNC 3 axis Doosan DNM 500.

Pada mesin CNC 3 axis Doosan DNM 500. Mill. Center ini

merupakan tahapan roughing atau pekerjaan kasar, dimana pengerjaan

dimulai dari Clamping System untuk pembuatan Hole Down dan Tooling

Hole yang akan digunakan sebagai lubang baut pengencang benda kerja

sampai proses roughing bentuk dari post 1 dan 2.

Pembuatan Tooling Hole yang berjumlah 2 buah dan pembuatan Hold

Down berjumlah 1 buah.

Gambar 3.5 Pemasangan Benda Kerja untuk pembuatan Tooling Hole dan
Hole Down
Setelah proses pembuatan tooling hold dan hold down tadi, maka

selanjutnya material akan melalui proses roughing dan finishing. Proses

roughing ini dikerjakan pada mesin CNC 3 axis Doosan DNM 500.

Mill.Center.Berikut diagram alir dalam proses Finishing

Gambar 3.6 Diagram alir Proses Finishing

Dari Diagram Alir Proses Finishing diatas dapat diartikan sebagai berikut:

a. Pada proses pemasangan Fixture bisa diartikan bahwa pemasangan alat

bantu pada mesin CNC yaitu dudukan pencekam benda kerja yang

sesuai dengan benda kerja yang akan diproses


b. Pada proses pemasangan benda kerja bisa dilihat pada gambar 3.5,

dimana dari gambar 3.5 diperlihatkan benda kerja yang akan diproses

pada mesin CNC

c. Pada proses penginputan data dilakukan oleh operator mesin CNC yang

bertugas mengoperasikan mesin, yang sebelumnya data didapat dari

progremer yang telah disimpan didalam perangkat memori card

sehingga dapat memudahkan operator dalam mengoperasikan mesin

d. Dalam penyetingan cutter tools operator sekedar mengecek apakah

cutter tools yang akan digunakan berada didalam mesin, sehingga dapat

memperkecil kegagalan yang akan terjadi

e. Running Program diartikan bahwa semua yang dibutuhkan dalam

proses pengerjaan bisa dimulai

f. Proses finishing pada pengerjaan program manual

Gambar 3.7 FOOT GUARD 2D


Gambar 3.8 Sumbu x,y,z

Program manual dengan menggunakan INCRIMENTAL

Tabel 3.2 G Code

NO G/M X Y Z F H
0 92
1 55 -80 0
TOOL 1
2 M06 D=10CM
3 MO3 RPM=400
4 0 27,99 25,86 300
5 1 27,99 25,86 -100 150
6 1 45,74 32,7 -100 150
7 2 48,32 32,33 -100 150
8 1 74,4 15,56 -100 150
9 2 72,34 8,54 -100 150
10 1 39,778 8,54 -100 150
11 2 29,46 13,98 -100 150
12 1 26,01 19,03 -100 150
13 2 27,99 25,86 -100 150
14 0 27,99 25,86 -100 150
15 0 61,88 33,61 300
16 1 61,88 33,61 -100 150
17 2 62,25 40,45 -100 150
18 1 80,67 43,1 -100 150
19 1 92,61 41,95 -100 150
20 3 111,72 47,43 -100 150
21 2 118,71 48,41 -100 150
22 1 135,14 41,76 -100 150
23 2 135,86 28,55 -100 150
24 1 110,04 14,69 -100 150
25 2 102,53 14,49 -100 150
26 1 61,88 33,61 -100 150
27 0 61,88 33,61 300
28 0 15,17 27,93 300
29 1 15,17 27,93 -100 150
30 1 56,66 46,02 -100 150
31 2 81,58 50 -100 150
32 1 93,36 48,88 -100 150
33 3 106,98 52,36 -100 150
34 1 111,67 52,53 -100 150
35 3 116,52 61,48 -100 150
36 1 117,96 64,96 -100 150
37 2 129,63 62,9 -100 150
38 3 133,72 55,31 -100 150
39 1 138,86 53,21 -100 150
40 3 145,86 54,44 -100 150
41 2 156,83 48,93 -100 150
42 1 150,47 33,57 -100 150
43 2 144,8 26,74 -100 150
44 1 112,17 7,73 -100 150
45 2 88,17 1,7 -100 150
46 1 40,1 1,7 -100 150
47 2 23,44 10,78 -100 150
48 1 14,26 24,89 -100 150
49 2 15,17 27,93 -100 150
50 1 15,17 37,93 -100 150
51 1 56,66 56,02 -100 150
52 2 81,58 60 -100 150
53 3 106,98 62,36 -100 150
54 1 56,66 66,02 -100 150
55 1 0 49,82 -100 150
56 1 0 59,82 -100 150
57 1 4,65 176 -100 150
58 1 4,65 0 -100 150
59 1 12 1,7 -100 150
60 0 12 1,7 -100 150
61 0 121,04 0 300 150
62 1 121,04 0 -100 150
63 1 148,13 18,86 -100 150
64 1 161,13 30,25 -100 150
65 1 170,11 58,35 -100 150
66 1 158 70,23 -100 150
67 1 170,11 70,23 -100 150
68 1 176 65,31 -100 150
69 1 176 47,55 -100 150
70 1 170,35 30,26 -100 150
71 1 156,23 13,36 -100 150
72 1 133,95 0 -100 150
73 1 145,09 0 -100 150
74 1 164,33 11,54 -100 150
75 1 176 27,08 -100 150
76 1 176 16,15 -100 150
77 1 165,86 5,83 -100 150
78 1 156,23 0 -100 150
79 1 169,86 0 -100 150
80 1 176 3,61 -100 150
81 0 176 3,61 300
82 0 151,27 51,24 300
83 83 -100 150
84 0 123,57 62,64
85 83 -100 150
86 0 -80 0 300
87 5
88 30

Setelah pengerjaan pada proses tersebut selesai maka benda kerja akan

melawati post untuk proses finishing. Dalam proses ini benda kerja dibalikan

searah sumbu X untuk mengerjakan sisi lain pada benda kerja.

Setelah pengerjaan selesai benda kerja dikirim ke Quality Contol untuk

mengecek apakah dimensi yang dihasilkan sudah sesuai dengan dimensi yang

diinginkan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pengamata yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan sebagai


berikut :

1. Proses pengerjaan FOOT GUARD dengan menggunakan CNC 3 axis


Doosan DNM 500.
2. Apabila terjadi perbedaan waktu proses pembuatan disesababkan salah
satunya akibat operator mesin CNC yang kurang terampil dan juga saat
proses pembuatan specimen tersebut terjadi jeda pengganti ke
specimen akan diproses yang dapat membuang waktu terbuang
peercuma.

4.2 Saran
Saran untuk PT Snady Globalindo Indonesia khususnya dibagian Machining
dalam proses pembuatan FOOT GUARD sebagai berikut :
1. Saran untuk operator mesin CNC dalam aktivitas pekerjaan proses
Machining lebih diperhatikan lagi tentang K3 khususnya dalaam
berpakaian agar lebih safety.
2. Meningkatkan kebersihan lingkungan kerja agar lebih nyaman saat
melakukan aktivitas pekerjaan.
3. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan kelengkapan fasilitas dan
sarana pendukung kerja di setiap lini umtik mempermudah proses
kerja.
4. Pihak perusahaan sebaiknya harus lebih sering mengontrol keadaan
yang ada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai