Anda di halaman 1dari 4

https://islam.nu.or.

id/post/read/82651/makna-dan-hikmah-shalat
https://jagad.id/pengertian-sholat-dalil-tujuan-dan-dasar-hukum/

Shalat secara bahasa bermakna doa. Pemaknaan semacam ini dapat kita simak pada
ayat Q.S. At-Taubah (9:103):

‫س ِّمي ٌع َع ِّلي ٌم‬ َّ ‫س َك ٌن لَ ُه ْم َو‬


َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ص ِّل َعلَ ْي ِّه ْم إِّ َّن‬
َ َ‫ص ََلتَك‬ َ ‫َو‬

“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Adapun secara istilah, Syekh Muhammad bin Qasim al-Gharabili (w. 918H) dalam
kitab Fathul Qarib (Surabaya: Harisma, 2005), hal. 11 menyebutkan:

َ ‫ مختتمةٌ بالتسليم بشَرائ‬،‫ أقوا ٌل وأفعال ُمفت َت َحةٌ بالتكبير‬:‫ كما قال الرافعي‬- ‫وشرعا‬
‫ط مخصوصة‬

“Dan secara (istilah) syara’–sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, (shalat
ialah) rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan
salam, beserta syarat-syarat yang telah ditentukan”.

Dari dua pemaknaan tersebut kita bisa menemukan titik temu yakni di dalam shalat yang
kita kenal, memang terdapat banyak sekali terkandung doa.

Ada banyak sekali hikmah yang terkandung di dalam shalat, diantaranya seperti yang
dirangkum oleh Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha, dalam al-Fiqh al-Manhaji ‘ala
Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), Juz I, hal. 98:

1. Dalam shalat, ada sujud; sebuah posisi di mana kita merendahkan diri hingga
mencium tanah. Ini merupakan pengingat bagi kita akan kerendahan kita di hadapan
Allah Sang Pencipta, karena sesungguhnya di hadapan Allah, kita hanyalah hamba
yang mutlak sepenuhnya milik Allah.

2. Menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya tiada yang mampu memberikan


pertolongan pada kita selain Allah.

3. Shalat dilakukan sehari semalam sebanyak 5 kali. Ini berarti ada 5 kali dalam sehari
semalam kita bisa bertobat, kembali kepada Allah, karena memang pada dasarnya
dalam sehari semalam, tidaklah mungkin kita terluput dari dosa, baik disengaja ataupun
tidak.

4. Memperkuat akidah dan keimanan kita pada Allah SWT, karena sesungguhnya
sehari-hari godaan kenikmatan duniawi dan godaan setan senantiasa mengganggu
akidah kita hingga kita lupa akan keberadaan Sang Khaliq yang Maha Mengawasi.
Dengan melakukan ibadah shalat, kita kembali mempertebal keyakinan dan keimanan
kita, sebagaimana tumbuhan kering yang segar kembali sesudah diguyur hujan.

Demikian pemaparan tentang makna dan hikmah shalat yang kami sarikan dari
berbagai sumber, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Wallahu a’lam bi
shawab. (Muhammad ibnu Sahroji)

Sholat berasal dari bahasa arab yang artinnya ‘’do’a’’. Sedangkan menurut
isltilah sholat adalah ibadah yang dimulai dengan bacaan takbiratul ikhrom
dan diakhiri dengan mengucap salam dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Segala perkataan dan perbuatan yang termasuk rukun sholat mempunyai
arti dan makna tertentu yang bertujuan untuk mendekatkan hamba dengan
Penciptannya.

Baca Juga : Tata Cara Sholat Yang Benar

Berbagai Dalil Mengenai Solat


Dalil tujuan pelaksanaan sholat terdapat dalam Al-quran surat (20:14) yang
tertera sebagai berikut :

َّ ‫َّللاُ ََل ِّإ َٰلَهَ ِّإ ََّل أَنَا فَا ْعبُ ْد ِّني َوأ َ ِّق ِّم ال‬
‫ص ََلة َ ِّل ِّذ ْك ِّري‬ َّ ‫ – ِّإنَّ ِّني أَنَا‬20:14
Artinya :

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku
dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku. ( Surah Taha [20:14] )

Dalam surat Ta Ha (20:14) tersebut menjelaskan bahwa tujuan sholat adalah


agar setiap hambanya senangtiasa selalu berdzikir kepada Allah. Arti
berdzikir disini adalah selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun.
Seperti ketika kita takbir membaca ‘’ Allahuakbar’’ yang beratri Allah maha
besar menjelaskan tentang keagungan Allah. Ketika hati kita selalu
mengingat Allah membuat jiwa kita menjadi tenang dan tentram.

Dan juga Al Quran Surat (29:45)


ِّ ‫ص ََلة َ ت َ ْن َه َٰى َع ِّن ْالفَ ْحش‬
‫َاء‬ َّ ‫ب َوأَقِّ ِّم ال‬
َّ ‫ص ََلة َ ۖ إِّ َّن ال‬ ِّ ‫ي إِّلَي َْك ِّمنَ ْال ِّكتَا‬ َ ‫وح‬ ِّ ُ ‫اتْ ُل َما أ‬
َ‫صنَعُون‬ ْ َ ‫َّللاُ َي ْعلَ ُم َما ت‬ ِّ َّ ‫– َو ْال ُمن َك ِّر ۗ َولَ ِّذ ْك ُر‬29:45
َّ ‫َّللا أ َ ْك َب ُر ۗ َو‬
Artinya :

Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad)


dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu
lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan. ( Surah Al-‘Ankabut [29:45] )

Sedangkan dalam surat Al Ankabut (29:45) menyebutkan bahwa sholat


mampu menghindarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar. Dalam ayat
tersebut berarti jika sholat kita baik, benar dan khusyuk, hal tersebut
membuat nurani kita paham akan segala larangan yang diperintahkan untuk
tidak dilakukan yang bisa disebut dengan kualitas ketaqwaan seseorang.
Karena kualitas ketaqwaan seseorang akan selalu menjaga hati, lisan dan
perbuatan dari niat menyakiti dan mendzalimi seseorang.

Tujuan Sholat
Sholat menjadi dasar dan pedoman dari setiap aktifitas kehidupan manusia.
Karena sholat adalah amalan yang pertamakali akan dihisap di akhirat kelak.
Oleh karena itu sholat merupakan ibadah yang mengatur segala aktifitas
baik itu diperintahkan maupun dilarang Tuhan. Aktifitas manusia
berhubungan dengan Allah sebagai Tuhan penciptannya yang disebut
habluminallah sedangkan aktifitas yang berhubungan dengan manusia
disebut habluminannas.

Tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk beribadah dengan amal


kebaikan dan menyembah kepadannya. Menyembah disini berarti beribadah
dan salah satunnya adalah sholat. Kita hidup didunia ini hanya sementara
dan dari kehidupan di dunia inilah penentu kehidupan kita selanjutnya yaitu
kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan kekal selamannya. Amalan
perbuatan kita yang akan menentukan kita akan masuk surga ataupun
neraka yang menjadi tujuan hidup manusia sesungguhnya.

Al Quran Surah Al Baqarah ayat 45

َ‫يرة ٌ ِّإَلَّ َعلَى ْالخَا ِّش ِّعين‬


َ ‫صَلَةِّ َو ِّإنَّ َها لَ َك ِّب‬ َّ ‫َوا ْست َ ِّعينُواْ ِّبال‬
َّ ‫صب ِّْر َوال‬
Artinya : ”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan
Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyu’”. (QS. Al Baqoroh : 45)

Ibarat orang mengatakan bahwa hidup didunia adalah permainan. Di dunia


kita diuji dengan waktu dan keadaan. Segalannya sudah diatur didalam Al-
Qur’an bahwa manusia bisa memilih untuk bersujud menyembahNya atau
menjadi kafir. Jika di dunia ini kita lolos dari ujian baik itu kemudahan atau
kesulitan kita tetap menjaga iman dan taqwa kita, kita dapat memenangkan
surga, Begitu pula sebaliknya.

Segala amalan yang mengarahkan kita ke surga memang tidak mudah, terjal
bak mawar berduri. Kita akan banyak diuji didunia ini seperti mampukan kita
menahan diri dari perbuatan maksiat, mampukah kita mengorbankan harta
kita untuk berjuang di jalan Allah, mampukah kita menahan diri dari lisan
yang kotor, menggunjing, menghasut dan memfitnah, mampukah
kita solatdan berpuasa dalam keadaan sulit sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai