Anda di halaman 1dari 8

ZIKIR ADALAH JALAN TERDEKAT MENUJU ALLAAH

Oleh: Imam Nahrowi

‫فَ ْاذ ُكر ُْونِ ْٓي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوا لِ ْي َواَل تَ ْكفُر ُْو ِن‬
“Maka ingatlah kepada-KU, AKU pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-
KU dan janganlah kamu ingkar kepada-KU”. (Q.S. Al Baqoroh 152)

“Janganlah kau meninggalkan dzikir (mengingat Allaah) hanya karena ketidakhadiran


hatimu dihadapan Allaah saat berdzikir! Kelalaianmu dari dzikir kepadaNYA lebih
buruk daripada di saat berdzikir kepadaNYA. Semoga Allaah berkenan
mengangkatmu dari dzikir yang disertai kelalaian menuju dzikir yang disertai
kesadaran, dari dzikir yang disertai kesadaran menujua dzikir yang disertai hadirnya
hati, dari dzikir yang disertai hadirnya hati menuju dzikir yang mengabaikan selain
yang diingat (Allaah). “ Dan yang demikian itu bagi Allaah tidaklah sukar”. (QS.
Ibrahim 20).

Ibnu ‘Athaillah as-Sakandary menganjurkan kita berdzikir dengan hati lalai sekalipun.
Ini menunjukkan betapa pentingnya dzikir. Mengapa demikian? Dzikir merupakan
jalan utama mereka yang menempuh perjalanan Ilahi. Allaah SWT sendiri
memerintahkan kita untuk menyebut nama-Nya secara mutlak dan terus-menerus.

Arti Dzikir

َ ‫ ) َذ َك‬- yadzkuru (‫ )يَ ْذ ُك ُر‬- dzikran (‫ ) ِذ ْك ًرا‬memiliki arti


Dzikir berasal dari kata dzakara (‫ر‬
mengingat, menyebut, menuturkan atau mengerti perbuatan baik. Menurut istilah,
sebagaimana disebutkan dalam Ensiklopedi Islam, dzikir adalah ucapan lisan, gerakan
raga maupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama, dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allaah SWT.

Dzikir juga dimaknai sebagai upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa dan lalai
kepada Allaah. Caranya dengan selalu ingat kepada-Nya. Dzikir mengeluarkan
seorang mukmin dari suasana lupa, untuk kemudian masuk dalam suasana
musyahadah (saling menyaksikan) dengan mata hati. Hal ini disebabkan adanya
dorongan rasa cinta yang mendalam kepada Allaah SWT.

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 1
Adapun arti dzikir secara istilah yaitu proses komunikasi antara seorang hamba dengan
Allaah SWT agar selalu mengingat dan tunduk pada perintah-Nya. Caranya dengan
melafalkan takbir, tahmid, tasbih, tahlil, memanjatkan doa, membaca Al Quran, sholat
dan sebagainya yang dapat dilakukan tanpa mengenal tempat dan waktu, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan aturan yang ditentukan.

Dalam salah satu kitab tasawuf lainnya yang berjudul “Miftahul Falah wa Mishbahul
Arwah” atau “Kunci Kemenangan dan Cahaya Jiwa”, Syekh Ibnu Atha’illah As-
Sakandari menuliskan dengan rinci definisi dan macam-macam dzikir.

Menurut Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari, makna dzikir adalah terhindar dari lalai
dan lupa karena senantiasa hadirnya Allaah sebagai zat yang haq di dalam hati. Yang
dilakukan di dalamnya adalah mengulang-ulang nama yang didzikiri dengan hati dan
lisan.

Dzikir dapat mencakup menyebut asma Allaah, sifat-sifat Allaah, hukum Allaah,
pekerjaan Allaah, dalil-dalil terkait hal itu, doa, menyebut rasul-rasul Allaah, nabi-nabi
Allaah, maupun kekasih-kekasih Allaah. Menyebut orang-orang yang dinisbatkan
sebagai wali-wali Allaah atau dekat dengan mereka karena sebab-sebab tertentu, juga
termasuk dzikir. Selain itu, menyebut sebab maupun pekerjaan seperti membaca syiir,
nyanyian, ceramah, juga cerita, juga dapat digolongkan sebagai dzikir.

Dengan luasnya definisi tersebut maka orang yang berbicara, ahli fikih, pengajar,
mufti, orang yang berceramah, dan orang yang berpikir tentang keagungan Alllah,
keluhuran Allaah, kekuasaan Allaah, ayat-ayat Allaah di bumi dan langit-Nya adalah
orang yang berdzikir. Orang-orang yang melakukan perintah Allaah dan menjauhi
larangan Allaah juga termasuk orang yang berdzikir.

Dzikir dapat dilakukan tidak saja menggunakan lisan, tapi juga menggunakan hati
serta sebagian anggota tubuh manusia. Kadang-kadang, ada juga menggunakan suara
yang keras, dan yang seperti itu menurut Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari
termasuk orang yang berdzikir dengan sempurna.

Alquran menyebut dzikir beberapa kali dalam berbagai surah. Di antaranya adalah
surat An-Nisa ayat 103 :

ْ ‫ض ْيتُ ُم الص َّٰلوةَ فَ ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ قِيَا ًما َّوقُع ُْو ًدا َّو َع ٰلى ُجنُ ْوبِ ُك ْم ۚ فَاِ َذا‬
‫اط َمْأنَ ْنتُ ْم‬ َ َ‫فَاِ َذا ق‬
‫ت َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِي َْن ِك ٰتبًا َّم ْوقُ ْوتًا‬ ْ َ‫فَاَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ ۚ اِ َّن الص َّٰلوةَ َكان‬
Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 2
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allaah di waktu berdiri, di
waktu duduk, di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka
laksanaknlah sholat itu, sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan bagi
orang-orang yang beriman...".

Kemudian, surat Ar-Ra'd ayat 28 :


ْ َ‫ط َم ِٕى ُّن قُلُ ْوبُهُ ْم بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ۗ اَاَل بِ ِذ ْك ِر هّٰللا ِ ت‬
ُ‫ط َم ِٕى ُّن ْالقُلُ ْوب‬ ْ َ‫ۗ الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َوت‬
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allaah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allaah-lah hati menjadi tenteram”.

Adapun Arti Dzikir dalam Al Quran :

1. Nama Lain Al Quran, tercantum dalam QS. Al-Hijr: 9

‫اِنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َواِنَّا لَهٗ لَ ٰحفِظُ ْو َن‬


Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula)
yang memeliharanya."

2. Peringatan, sesuai dengan firman Allaah QS. Yasin: 11

ِ ۚ ‫اِنَّ َما تُ ْن ِذ ُر َم ِن اتَّبَ َع ال ِّذ ْك َر َو َخ ِش َي الرَّحْ مٰ َن بِ ْال َغ ْي‬


‫ب فَبَ ِّشرْ هُ بِ َم ْغفِ َر ٍة َّواَجْ ٍر َك ِري ٍْم‬
Artinya: "Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang
mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan
ampunan dan pahala yang mulia."

3. Keagungan, sebagaimana yang tercantum dalam QS. Shad: 1

‫ص ۗ َو ْالقُرْ ٰا ِن ِذى ال ِّذ ْك ۗ ِر‬


ۤ
Artinya: "Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan."

4. Wahyu, tercantum juga dalam firman Allaah QS. Al-Qamar: 25

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 3
‫َءاُ ْلقِ َي ال ِّذ ْك ُر َعلَ ْي ِه ِم ۢ ْن بَ ْينِنَا بَلْ هُ َو َك َّذابٌ اَ ِش ٌر‬
Artinya: "Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Saleh)
seorang yang sangat pendusta (dan) sombong."

5. Pengajaran, sebagaimana dalam QS. Yusuf: 104

‫َو َما تَ ْسـَٔلُهُ ْم َعلَ ْي ِه ِم ْن اَجْ ۗ ٍر اِ ْن هُ َو اِاَّل ِذ ْك ٌر لِّ ْل ٰعلَ ِمي َْن‬
Artinya: "Dan engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka (terhadap
seruanmu ini), sebab (seruan) itu adalah pengajaran bagi seluruh alam."

Pembagian Dzikir
Ibnu Athaillah al-Sakandari (penulis Al-Hikam) membagi dzikir kepada tiga bagian.
Pertama, dzikir jali. Artinya, jelas atau nyata. Kedua, dzikir khafi. Inilah zikir yang
samar-samar. Terakhir, dzikir haqiqi atau yang sebenar-benarnya.

Dzikir jali adalah perbuatan mengingat Allaah SWT dalam bentuk ucapan lisan, yang
mengandung arti pujian, rasa syukur, dan doa kepada Allaah.

Dzikir ini diucapkan dengan suara jelas untuk menuntun gerak hati. Misalnya, dengan
mengucapkan tahlil (La Ila-ha Illa Allaah), tasbih (Subhana Allaah), takbir (Allaahu
Akbar), membaca Alquran, dan doa lainnya.

Dzikir ini ada yang sifatnya terikat dengan waktu, tempat atau amalan tertentu lainnya.
Misalnya, ucapan dalam shalat, saat melaksanakan manasik haji, doa-doa yang
diucapkan ketika akan makan, sesudah makan, akan tidur, bangun tidur, dan
sebagainya. Ada juga yang sifatnya mutlak, tidak terikat dengan waktu dan tempat.
Misalnya mengucapkan tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir di mana saja dan kapan saja.

Dzikir khafi dilakukan secara khusuk oleh ingatan hati, baik disertai zikir lisan
maupun tidak. Orang yang sudah mampu melakukan zikir seperti ini hatinya akan
merasa senantiasa memiliki hubungan dengan Allaah SWT. Ia selalu merasakan
kehadiran Allaah SWT kapan dan di mana saja.

Dalam dunia sufi ada ungkapan bahwa seorang sufi ketika melihat sesuatu benda apa
saja, yang dilihatnya bukan benda itu, melainkan Allaah Ta'ala. Ini bukan berarti
benda itu "adalah" Allaah SWT. Pandangan dari sang sufi jauh menembus melampaui

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 4
pandangan matanya. Ia melihat bukan saja benda itu tapi juga menyadari akan adanya
Khalik yang menciptakan benda itu.

Dzikir haqiqi dilakukan oleh seluruh jiwa-raga, kapan dan di mana saja, dengan
memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa-raga dari larangan Allaah SWT
dan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya.

Dzikir Tauhid
Alhamdulillaah dengan izin dan ridlo Allaah SWT, saya selalu merinding dan bergetar
mendengar lantunan dzikir tauhid ‫ ال اله االهللا‬baik yang dibaca bersama-sama dg irama
yang khas dlm majlis-majlis dzikir di dalam maupun diluar masjid. Tetap ada getaran
dlm hati, meski kadang dzikir dibaca dg cepat dan kadangkala menjelang berakhir
hanya terdengar suara “HU””HU””HU” yang artinya “DIA””DIA””DIA” adalah
ALLAAH, satu-satunya Tuhan yang kita sembah.

Mengapa dzikir itu melahirkan getaran dahsyat?, sebab kalimat thoyyibah ‫الإله االهللا‬
adalah dzikir terbaik dari semua dzikir. Ia dzikir penentu seseorang wafat sebagai
‫ حسن الخاتمة‬atau ‫ سوء الخاتمة‬. Inilah dzikir kunci untuk memasuki surga, ‫مفتاح‬
‫الجنة‬. Semoga kita semua husnul khotimah, aamiin.
‫ال اله اال هللا‬
Dzikir tauhid adalah dzikir yang berisi pernyataan tentang ke-Esaan Allaah yang
dikaitkan dengan masalah-masalah kehidupan. Misalnya sakit, didzalimi orang, terlilit
hutang, cemas akan masa depan, permohonan anak saleh salehah dan lain-lain. Dzikir
ini diharapkan bisa menguatkan iman sekaligus menumbuhkna pikiran positif dan
noptimis dalam semua hal. Dzikir tauhid ini terdiri dari 2 frasa ; ‫ الاله‬, yang berisi
pernyataan peniadaan, bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dan dimintai
pertolongan, dan frasa kedua; ‫اال هللا‬, yang berisi pernyataan keberadaan, bahwa hanya
Allaah yang berhak disembah dan dimintai pertolongan. Inilah dzikir yang terbaik,
sebagimana sabda Nabi Muhammad SAW;

“Dzikir terbaik adalah “laa ilaaha illallaah”. (HR. At Turmudzi dari Jabir R.A.)

“Barangsiapa bersaksi Tiada Tuhan selain Allaah, murni dari hatinya (terdalam),
maka dia masuk surga’. (HR. Ibnu Hibban dari Mu’adz bin Jabal R.A)

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 5
Dengan redaksi yang berbeda , Nabi Muhammad SAW bersabda lebih jelas lagi;

“ Abu Hurairah RA bercerita, bahwa Nabi ketika ditanya, “Wahai Rasulullaah, siapa
yang paling bahagia mendapat pertolonganmu di hari kiamat?” Rasulullah SAW
menjawab, “Sudah saya duga wahai Abu Hurairah, tidak akan ada orang yang
peryama kali bertanya tentang hal ini selain engkau, karena engkau memang sangat
cinta (semangat mempelajari) hadits. Orang yang paling bahagia mendapat
pertolonganku pada ahri kiamat adalah orang yang mengucapkan “laa ilaha
illallaah” murni dari hatinya atau dari jiwanya yng terdalam”. (HR. Al Bukhori).

Dzikir tauhid itu juga disebut Nabi SAW sebagai warisan Nabi-Nabi terdahulu,
sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW;

“Sungguh Nabi SAW bersabda, “Doa terbaik adalah doa pada hari arafah, dan dzikir
terbaik yang saya ucapkan dan diucapkan jugaoleh para nabi sebelum saya adalah;
laa ilaaha illallaah………….. (Tiada tuhan selain Allaah, hanya Dia, Tuhan yang
tiada sekutu bagiNYA. MilikNYA semua kerajaan, dan milikNYA pula segala pujian,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)”. (HR At Tirmidzi)

Nabi Musa a.s. Pernah memohon kepada Allaah SWT,“ajarilah aku dzikir utnuk
selalu mengingatMU dan memohon kepadaMU.” Allaah SWT menjawab; “ucapkan ‫ال‬
‫اله اال هللا‬ “. Musa berkata lagi, “wahai Allaah, tidakkah semua hambaMU
mengucapkan dzikir itu?. Allaah SWT menjawab, “wahai Musa, andaikan semua
makhluk, termasuk tujuh langit dan isinya dan tujuh bumi diletakkan di salah satu
daun timbangan, lalu ‫ ال اله اال هللا‬diletakkan di daun timbangan lainnya, niscaya ‫ال اله‬
‫ اال هللا‬lebih berat bobotnya daripada itu semua”. (HR Al Hakim dan Ibnu Hibban dari
Abu Sa’id Al Khudri r.a.)

Al Hafidz Ibnu Rajab berkata, “ ‫ " ال اله اال هللا‬adalah dzikir yang paling utama dan
termahal nilainya, sebab ia dzikir yang berfungsi memperbaharui iman, menjadi kunci
surga, peyenbab diampuninya semua dosa, sumber cahaya pada hari kebangkitan dan
penyebab manusia dikeluarkan dari neraka, sekalipun perbuatan baiknya hanya sedikit.

Inilah dzikir penentu seseorang disebut muslim atau kafir. Jika seseorang mengingikari
dzikir ini, maka ia dinyatakan keluar dari Islam, murtad. Dzikir ini juga juga dzikir
pembuka kehidupan sebagai muslim dan dzikir penutup kehidupan sebagai mukmin.
Karena inilah dzikir yang diperdengarkan pertama kali di telinga si bayi melalui adzan
dan iqamah, agar dzikir inilah yang direkam pertama kali dalam otaknya, dan

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 6
diucapkan terakhir kali ketika ajal menjemput. Semoga kita husnul khotimah. Nabi
Muhammad SAW menyebut dzikir ini kunci surga dg sabdanya;

“ Barangsiapa pada akhir hidupnya mengucapkan “ laa ilaaha illallaaah ‘, maka ia


masuk surga’. (HR Abu Daud dari Mu’adz bin Jabal r.a.)

Mulai sekarang, perbanyaklah membaca dzikir tauhid ini dimanapun dan kapanpun,
sebab inilah dzikir pondais keimanan dan ruh keislaman. Dengan memperbanyak
dzikir ini, maka kita sedang memasukkan kalimat “ ‫ “ الاله اال هللا‬kedalam memori kita,
sehingga kelak menjelang kematiann, secara otomatis, dzikir itu akan terucapkan baik
sendiri maupun dituntun oleh sekililing kita. Karena biasanya pada saat sata menjelang
keatian, seseorang akan menggerakkan sebagian anggota badan atau mengucapkan
sesuatu yang paling sering diucapkan atau dilakukan pada masa hidupnya, demikian
juga ketika dibangkitkan dari kubur kelak. Sebagiamana Sabda Kanjeng Nabi
Muhammad SAW;

“Setiap hamba akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan keadaan sewaktu
meninggalnya”. (HR. Muslim)

Mengenai hadist ini, Syeikh Zainuddin Muhammad al-Munawi dalam kitabnya, At-
Taisir bi Syarhil Jami’ as-Shoghir, juz 2, maktabah Imam 8syafi’i, Riyad, 1988, p.859)
mengatakan:

“Maksudnya, seseorang meninggal dlm keadaan sebagiamana biasanya dalam


hidupnya, dan dibangitkan dlam keadaan yang sama”.

Jika dzikir ini kiota lakukan secara rutin, pasti akan menguatkan pikian positif kepada
Allaah, dan menambah semangat dan optimisme menghadapi semua masalah hidup.
Dengan pikiran positif itu setiap kesuitan akan dipandang sebagai tantangan dan
peluang yang mengasyikkan, dan kita akan meyakini dengan penuh gairah bawha
setiap masalah selalu ada solusinya, selama manusia dekat kepada Allaah.

Denagn dzikir tauhid ini kiat akan merasakan kekhusyuan yang luar biasa bahkan tak
akan terasa berapapun hitungan dzikir yang dibaca. Kita akan hanyut dlm renungan
akan kekuasaan Allaah dan limpahan kasiNYA, menyadari betapa kecil manusia
dihadapan Allaah, alalu menyerahkan soal hidup-mati, kaya-miskin, sehat-sakit,
dilapas-diluar, vonis ringan-berat, dan segala-galanya kepada Allaah SWT. Dan jika
dzikir tauhid ini dibaca, diulang, dilatih berulang-ulang dan istiqamah, kita akan
merasakan aliran energi dahsyat dari Allaah SWT dzat Yang Maha Perkasa.

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 7
Seandainya kita membaca dzikir tauhid ini ribuan kali taip pagi, siang, sore dan
malam, bahkan sampai bertahun-tahun, tapi tidak semua permintaan dikabulkan
Allaah SWT, maka jangan sesekali kecewa apalagi buruk sangka dan bahkan murtad
kdp Allaah. Sekali lgi jangan kecewa, tetap bahagia, riang gembira dan senyum
merekah, karena melalui dzikir ini kita akan mendapat nikmat tertinggi dibanding
semua kenikmatan dunia dan isinya, yakni wafat sebagai muslim mukmin (‫حسن الخا‬
‫)تمة‬, diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga untuk dipertemukan
dengan keluarga dan Rasulullaah Muhammad SAW.

‫االلهم انا نسألك بحسن الخا تمة ونعوذبك من سوء الخاتمة وجعل ٰاخر كالمنا‬
‫عند انتهىء ٓاجالنا بقول ال اله اال هللا محمد رسو ل هللا صلى هللا عليه و سلم‬

‫اللهم صل على ســـيدنا و شـــفيعنا ومـــوال ن محمد و على اله وصـــحبه وامته‬
‫اجمعين‬

Al Hikam, Syekh Ahmad ibn Muhammad ibn Abdul Karim ibn Atha’illah al-Jadzami
al-Maliki as-Sakandari, thema 49, Ahad, 9-1-2022

Zikir Adalah Jalan Terdekat Menuju Allaah

Imam Nahrowi 8

Anda mungkin juga menyukai