Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pneumonia Lobar

pada Anak
Disusun Oleh
1. Hafni Aliffia Amnah (2011010004)
2. Yuanita Asari (2011010005)
3. Nurul Dewi K (2011010011)
4. Sahrul Gunawan (2011010014)
5. Andyna Fitria (2011010031)
6. Okfana Eki Abellia (2011010034)
7. Milda Sekar Wangi (2011010035)
8. Syifa Evin M (2011010045)
9. Nuni Sapitri (2011010053)
10. Estri Setyorini (2011010054 )
KASUS

Balita laki-laki usia 4 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam,
batuk berdahak, dan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan data TD
90/80mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, suhu 38oC, frekuensi napas 30 x/menit,
anak tampak pucat, tidak dapat batuk efektif. Hasil pemeriksaan rontgen
menunjukkan pneumonia lobar..
Analisa Data
Analisa Data Etiology Problem
DS : Ibu pasien mengatakan Proses penyakit/inflamasi alveoli Hipertermi
demam
DO : Suhu 38℃
DS : Ibu pasien mengatakan Penumpukan secret Bersihan jalan nafas
anaknya batuk berdahak
DO : Tidak dapat batuk efektif

DS : Ibu pasien mengatakan Perubahan membrane alveolus- Gangguan pertukaran gas


sesak nafas kapiler
DO :
- RR 30x/menit
- HR 100x/menit
- TD 90/80 mmHg
DIAGNOSA
1. Hipertermi bd dengan proses penyakit
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif bd penumpukan secret
3. Gangguan pertukaran gas bd perubahan membrane alveolus-kapiler
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan SDKI Tujuan&Kriteria Hasil SLKI Intervensi

1. Hipertermi bd dengan proses - Suhu tubuh dari skala 2 (cukup O:


penyakit memburuk ) menjadi skala - identifikasi penyebab hipertemi
4(cukup membaik ) - monitor suhu tubuh- monitor kadar
- Pucat dari skala 2 (cukup elektrolit
T:
meningkat ) menjadi skala 4 - sediakan lingkungan yang dingin
(cukup menurun ) - longgarkan atau lepaskan pakaian
- basahi dan kipas permukaan tubuh
- berikan cairan oral
- lakukan pendinginan eksternal
- hindari pemberian antiseptik atau
aspirin
E:
- anjuran tirah baring
C:
- kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena ( jika perlu)
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif - Batuk efektif dari skala 1 Intervensi ( jalan nafas tidak efektif)
bd penumpukan secret (menurun) menjadi skala 3 O:
(sedang) - monitor pola nafas- monitor spatu
- produksi sputum dari skala 5 T:
(menurun) menjadi skala 3 - pertahankan kepatenan jalan nafas
(sedang) dengan head-llft dan chin-lltt
- frekuensi napas dari skala 3 - posisikan semi-fowler atau Fowler
(sedang) menajdi skala 4 ( cukup - berikan minum hangat
membaik) - lakukan fisioterapi dada ( jika
oerlu)
- keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
E:
- anjurkan asupan cairan 200
ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- ajarkan batuk efektif
C:
- kolaborasi pemberian bronkodilator,
eks perorangan, mukolitik, jika perlu
3. Gangguan pertukaran gas bd a. Tingkat kesadaran dari skala 5 O:
perubahan membrane alveolus- (meningkat) tetap dalam skkala - Monitor frekuensi irama
kapiler. 5 ( meningkat ) kedalaman dan upaya nafas
b. Disepnea dari skala 3(sedang) - Monitor pola nafas
menjadi skala 5 ( menurun ) - Monitor kemampuan batuk
c. P02 dari skala 3 ( sedang ) efektif
menjad skala 5 ( membaik) - Monitor saturasi oksigen
d. Pc02 dari skala 3 ( sedang ) - Monitor nilai AGD
menjadi skala 5 ( membaik ) T:
e. Takikarda dari skala 3(sedang) - Atur interval pemantauan
menjadi skala 5(membaik) respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasi hasil pemantauan
C:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik ( jika perlu )
IMPLEMENTASI dan EVALUASI
KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Hipertermi bd dengan proses - memantau TTV (Suhu, RR, HR) S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih
penyakit
panas
- menganjurkan orang tua kompres air
hangat O: Suhu 8℃, pasien terlihat lemas

- menganjurkan ibu untuk menggantikan A: Hipertermi berhubungan dengan proses


pakaian yang mudah menyerap keringat penyakit
dari bahan katun
P: masalah belum teratasi lanjutkan
- Melakukan kolaborasi pemberian intervensi
paracetamol sirup 4x5 ml

- Melakukan kolaborsai pemberian


injeksi amikasin 150mg/8 jam
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif - Mengobservasi keadaan umum S : Ibu mengatakan An. R. F
bd penumpukan secret pasien
masih batuk
- Mengobservasi kecepatan, irama, O: terdapat mukus pada hidung,
adanya pernapasan cuping hidung, terdengar bunyi ronchi pada paru
penggunaan otot bantu nafas , kanan lobus bawah, pernapasan:
retraksi dinding dada,
65 x/menit
- Melakukan auskultasi adanya A: masalah belum teratasi
suara nafas tambahan P:
- Melakukan fisioterapi dada pada - intervensi 1-7 dilanjutkan
pukul dan melayani terapi - Pola nafas tidak efektif
nebulizer Combivent ¼ vial drip berhubungan dengan keletihan
NaCL 3 cc otot pernapasan
 
3. Gangguan pertukaran gas bd - Memantau TTV ( Suhu, RR, HR) S : Ibu klien mengatakan anaknya
perubahan membrane alveolus-
kapiler masih sesak.
- Mengkaji frekuensi atau
kedalaman dan kemudahan O :
bernafas.
- Klien terlihat sesak nafas
- Meninggikan kepala dan dorong
- Klien terlihat gelisah
untuk sering mengubah posisi.
- Klien terlihat pucat
- Melakukan kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian oksigen A : Masalah belum teratasi.
2lpm nasal prongs. P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
 
OU…
THANK Y

HA NK YOU …
T

K YO U…
THAN

OU…
THA NK Y

HA NK YOU …
T

Anda mungkin juga menyukai