Anda di halaman 1dari 19

TEORI MODEL

KEPERAWATAN

Ns. Atika Dhiah Anggraeni, M.Kep


– King mengemukakan model konsep interaksi
– Dlm mencapai hub interaksi, meliputi :
Sistem sosial

Sistem personal

Sistem interpersonal
– Menurut King sistem personal merupakan sistem terbuka dimana di
dlmnya terdapat : persepsi, pola tumbang, gambaran tubuh, ruang dan
waktu
– Hub interpersonal merupakan hub antara perawat dengan klien
– Sistem sosial adalah dimana manusia akan hidup dengan orang lain yg
saling berinteraksi
– Konsep hub manusia menurut King terdiri dari komponen :
– Aksi, proses awal hub 2 individu
– Reaksi, tindakan yg terjadi akibat adanya aksi, mrpkan respon dari individu
– Interaksi,suatu bentuk kerjasama yg saling mempengaruhi yg terwujud dlm
bentuk komunikasi
– Transaksi, antara perawat klien terjadi persetujuan dlm rencana askep yg
akan dilakukan
SKEMA
Feedback

Persepsi

Perawat Keputusan

Aksi

Reaksi Interaksi Transaksi


Aksi

Pasien Keputusan

Persepsi

Feedback
– Dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit

– Martha berasumsi bahwa manusia mrpkan satu kesatuan yg utuh,


memiliki sifat dan karakter yg berbeda-beda

– Asumsi tsb didasarkan pada kekuatan yg berkembang secara alamiah,


yaitu :
– Keutuhan manusia dgn lingkungan
– Sistem ketersediaan
– Proses kehidupan manusia
– Konsep homeodinamik : integritas, resonansi, helicy
– Integritas, individu dgn lingkungan tdk dpt dipisahkan dan
saling mempengaruhi satu dgn yg lain

– Resonansi, proses kehidupan individu dgn lingk berirama


dgn frekuensi yg bervariasi

– Helicy, mrpkan tjdnya proses interaksi antara manusia dgn


lingk akan tjd perubahan (perlahan-lahan atau cepat)
– Menurut Henderson manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yg sama

– KDM tercermin dalam 14 komponen dari basic nursing care sbb :


1. Bernapas normal
2. Mami secukupnya
3. Eliminasi
4. Bergerak
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih, berpakaian dan tidak berpakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal
8. Kebersihan tubuh
9. Menghindari bahaya dan membahayakan orla
10. Berkomunikasi
11. Mengerjakan sesuatu
12. Beribadah
13. Bermain
14. Belajar menemukan dan memenuhi rasa ingin tahu
– Lahir : tahun 1914
di Baltimore, Maryland
– Dikenal : Teori self care deficit
– Pendidikan : Lulus D3 Keperawatan(1930)
Lulus Gelar Sarjana (1939)
Lulus Gelar Master (1945)
Lulus Gelar Doktor (1976)
– Meninggal : 22 Juni 2007 Di Savannah USA
(usia 93 tahun)
– Dikenal dengan Model Self Care.

– Individu sebagai suatu kesatuan utuh yg terdiri atas fisik, psikologik dan sosial dengan derajat
kemampuan mengasuh diri (self care ability) yg berbeda-beda.

– Orem berpendapat bahwa kegiatan atau tindakan keperawatan ditujukan kepada upaya
memacu kemampuan mengasuh diri sendiri
Menurut Orem keperawatan diberikan jika :
– Kemampuan kurang dibandingkan kebutuhan

– Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi di masa yg akan datang


kemungkinan akan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

Orem mengembangkan 3 bentuk teori self care yaitu :


1. Self Care

2. Self Care Defisit

3. Teori Sistem Keperawatan

 Self care meliputi :


◦ Personal self care, aktivitas dan inisiatif individu sendiri dlm memenuhi kebutuhannya
◦ Self care agency, suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri,
yg dpt dipengaruhi usia, perkembangan, kesehatan dan sosiokultural
◦ Adanya tuntutan atau permintaan dlm perawatan diri sendiri yg merupakan tindakan
mandiri yg dilakukan dlm waktu ttt.
◦ Bersifat universal bagi seluruh indivi
– Beberapa metode dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dlm
proses penyelesaian masalah yaitu :
– Bertindak/ berbuat untuk orang lain
– Sebagai pembimbing orang lain
– Memberi support
– Mengajarkan atau mendidik orang lain

– Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek


dengan :
– Melibatkan pasien dan keluarga
– Menentukan kapan dan bagaimana bantuan
– Bertanggungjawab thd keinginan, permintaan serta kebutuhan pasien
– Mempersiapkan bantuan secara teratur dan mengkoordinasikan dlm kehidupan
sehari-hari pasien.
– Orem memberikan identifikasi dlm sistem
pelayanan keperawatan diantaranya :
1. Sistem bantuan secara penuh (Wholly
Compensatory System)
2. Sistem bantuan sebagian (Partially
Compensatory System)
3. Sistem suportif dan edukatif
Callista Roy

Biografi
– Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet.
– Roy dilahirkan di Los Angeles California14 oktober 1939
– Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College.
– Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles.
– Memulai pekerjaan dengan teori adaptasi keperawatan ketika lulus dari University of California Los Angeles.
– Tahun 1970, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda
keperawatan di Mount Saint Mary’s College.
Model Konseptual Adaptasi Roy
– Menurut Roy (1984), dalam asuhan keperawatan sebagai penerima asuhan keperawatan
adalah individu, keluarga, kelompok , dan masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic
adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.
– System terdiri dari proses input, output, kontrol, dan umpan balik (Roy, 1991).
Gambar 1. Skema sistem adaptasi menurut Roy

Input Control Effector Output

Stimulus Mekanisme Fungsi Respon


Tingkat koping fisiologis adaptif
Adaptasi Regulator Konsep diri Respon
Kognator Fungsi peran mal adaptif
Interdependensi

Umpan balik / feed back


Input
– Menurut Roy input → sebagai stimulus yang merupakan kesatuan informasi, bahan-
bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon.
– Stimulus fokal → stimulus yg langsung berhadapan dgn seseorang, efeknya segera,
misalnya infeksi.
– Stimulus kontekstual → semua stimulus lain yang dialami seseorang baik eksternal
maupun internal yang mempengaruhi situasi positif/negatif dan dapat diobservasi
,diukur dan secara subjektif dilaporkan, seperti pada anemia.
– Stimulus residual → faktor internal dan eksternal yang relevan dengan situasi yang
ada tetapi sulit diobservasi karena meliputi kepercayaan, sikap, dan sifat individu
yang berkembang sesuai pengalaman masa lalu, yang memberi proses belajar untuk
toleransi. Seperti pengalaman pada nyeri pinggang ada yang toleransi tetapi ada
yang tidak.
Kontrol
– Menurut Roy proses kontrol seseorang adalah bentuk mekanisme koping yang
digunakan. Mekanisme kontrol ini terdiri dari regulator dan kognator yang
merupakan subsistem.
– Subsistem regulator mempunyai komponen : input-proses, dan output. Input
stimulus berupa internal atau eksternal. Transmitter regulator system adalah
kimia, neural atau endokrin. Terjadinya refleks otonom merupakan output
perilaku yang dihasilkan dari regulator sistem , banyak sistem fisiologis yang
dapat dinilai sebagai perilaku subsistem regulator.
– Subsistem kognator, merupakan stimulus yang berupa ekternal maupun
internal. Output perilaku dari subsistem regulator dapat menjadi stimulus
umpan balik untuk subsistem kognator. Proses kontrol subsistem kognator
berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian, dan
emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal
dalam memilih perhatian, mencatat dan mengingat.
Efektor
– Fungsi fisiologis, berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk
mempertahankan integritas, terdiri dari fungsi fisiologis tingkat dasar yang meliputi
lima kebutuhan dasar dan fungsi fisiologis komplek yang meliputi empat kebutuhan.
– Fungsi konsep diri , berhubungan dengan psikososial dengan penekanan khusus
pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini
berhubungan dengan integritas psikis, seperti persepsi, aktifitas mental dan ekspresi
peraaan
– Fungsi peran, berkaitan dengan pengenalan pola-pola interaksi sosial seseorang
dengan orang lain, yang diwujudkan melalui peran primer, sekunder, dan tersier,
fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya sesuai
kedudukannya di masyarakat.
– Interdependensi, Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima,
kasih sayang, perhatian, dan saling menghargai. Dijelaskan juga sebagai
keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu
untuk dirinya. Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain, sedangkan kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif
untuk melakukan tindakan bagi dirinya.
Output

– Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat diamati, diukur atau
secara subjektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari
luar. Perilaku ini merupakan umpan balik dari sistem. Roy mengidentifikasi
output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang mal adaptif.

Anda mungkin juga menyukai